Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang Beserta Perbedaan dan Fungsinya
Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang Beserta Perbedaan dan Fungsinya – Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, kalimat merupakan salah satu materi yang harus kamu pelajari.
Dalam artikel kali ini Mamikos akan membahas dua bentuk kalimat dalam sebuah paragraf yang menarik untuk diketahui, yaitu kalimat utama dan kalimat pengembang.
Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui secara detail apa itu kalimat utama dan kalimat pengembang, di bawah ini Mamikos telah menyiapkan ulasan mengenai contoh kalimat utama dan kalimat pengembang. Yuk, pelajari!
Apa Itu Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang?
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum mengulas lebih jauh bagaimana contoh kalimat utama dan kalimat pengembang beserta perbedaan dan fungsinya.
Agar kamu dapat memahami dengan baik kedua jenis kalimat ini, Mamikos akan sedikit menjelaskan pengertiannya terlebih dahulu.
Pengertian Kalimat Utama
Kalimat utama adalah bentuk kalimat yang menjadi ide atau gagasan pokok dalam sebuah tulisan. Kalimat ini umumnya disebut juga dengan istilah kalimat pokok.
Yang mana tujuan dari penggunaan kalimat ini yaitu untuk memudahkan pembaca untuk memahami penjelasan tentang isi dari tulisan yang dibahas oleh penulis.
Pengertian Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang adalah bentuk kalimat pendukung yang memiliki fungsi untuk lebih memperjelas kalimat utama atau gagasan pokok. Kalimat ini juga biasa disebut sebagai kalimat penjelas.
Kalimat pengembang harus memiliki keterkaitan dengan kalimat utama dikarenakan isi yang dibahas.
Hal ini dikarenakan kalimat pengembang berperan sebagai kalimat yang akan menjelaskan gagasan pokok atau topik utama agar pembaca dapat lebih mudah dalam memahaminya.
Berbeda dengan kalimat utama, karena memiliki peran untuk menjelaskan gagasan pokok, jumlah dari kalimat pengembang dalam sebuah tulisan biasanya akan jauh lebih banyak daripada kalimat utama.
Apa Saja Fungsi Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang?
Pada pengertian di atas sudah dijelaskan sekilas bahwa fungsi dari kalimat utama yaitu untuk menjelaskan gagasan pokok dan kalimat pengembang untuk menjelaskan secara lebih detail gagasan pokok dalam kalimat utama.
Dalam kata lain, kalimat utama umumnya berfungsi untuk menyampaikan topik, ide atau gagasan pokok yang akan dibahas dalam sebuah paragraf.
Kemudian, kalimat pengembang akan menjelaskan atau mengembangkan secara lebih rinci topik pokok yang sudah dibahas dalam kalimat utama
Nantinya, ide-ide pokok tersebut sangat berguna untuk menarik kesimpulan dari seluruh isi dalam bacaan sehingga para pembaca akan lebih mudah dalam memahaminya.
Apa Saja Perbedaan Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang?
Karena kalimat utama dan kalimat pengembang adalah dua jenis kalimat yang berbeda, maka kedua kalimat ini tentu saja memiliki beberapa perbedaan yang mendasar.
Nah, adapun perbedaannya adalah sebagai berikut:
- Kalimat utama bisa berdiri sendiri, sedangkan kalimat pengembang tidak dapat berdiri sendiri karena membutuhkan penjelasan dari kalimat penjelas yang lainnya.
- Kalimat utama biasanya dapat diartikan tanpa perlu ada kalimat hubung dalam antarkalimat, sedangkan kalimat pengembang biasanya akan menggunakan kata hubung dalam antarkalimatnya.
- Kalimat utama bisa berdiri dengan utuh tanpa memerlukan bantuan dari kata sambung, sedangkan kalimat pengembang membutuhkan bantuan dari kata sambung.
- Kalimat utama biasanya akan lebih singkat, jelas, dan padat. Sedangkat kalimat pengembang biasanya akan lebih panjang dan banyak karena berisikan keterangan, rincian, hingga contoh.
- Kalimat utama digunakan untuk memberikan informasi mengenai topik atau gagasan pokok dalam paragraf, sedangkan kalimat pengembang untuk menguatkan topik yang dibahas tersebut.
Apa Saja Jenis-Jenis Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang?
Baik kalimat utama maupun kalimat pengembang masing-masing terbagi lagi ke dalam beberapa bentuk yang berbeda.
Dimana untuk kalimat utama terbagi ke dalam tiga jenis yaitu kalimat utama induktif, deduktif, dan campuran.
Sedangkan, untuk kalimat pemngembang hanya terbagi ke dalam dua jenis saja yaitu kalimat pengembang langsung dan tidak langsung. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah penjelasannya:
Jenis Kalimat Utama
- Kalimat Utama Induktif: Ini merupakan bentuk kalimat utama yang posisinya ada di akhir paragraf.
- Kalimat Utama Deduktif: Ini merupakan bentuk kalimat utama yang posisinya ada di awal paragraf.
- Kalimat Utama Campuran: Ini merupakan bentuk kalimat utama yang jumlahnya lebih dari satu dan posisinya ada di awal dan akhir paragraf.
Jenis Kalimat Pengembang
- Kalimat Pengembang Langsung: Ini merupakan bentuk kalimat yang berisikan informasi-informasi berhubungan langsung dengan gagasan pokok.
- Kalimat Pengembang Tidak Langsung: Ini merupakan bentuk kalimat yang berisikan informasi yang tidak berkaitan secara langsung dengan gagasan pokok.
Catatan: Untuk kedua jenis kalimat pengembang tersebut dapat digunakan secara bersamaan dalam suatu tulisan.
Bagaimana Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang?
Setelah memahami dengan baik apa itu kalimat utama dan kalimat pengembang mulai dari pengertian, fungsi, perbedaan, hingga jenis-jenisnya.
Sekarang waktunya untuk melihat bagaimana contoh kalimat utama dan kalimat pengembang.
Nah, mengutip dari laman Kumparan.com, berikut Mamikos berikan contoh kalimat utama dan kalimat pengembang yang dapat kamu pelajari atau dijadikan referensi:
Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang
Dalam hal pakaian adat, masyarakat Tengger memiliki tradisi berbusana yang merefleksikan kebersahajaan hidup dan religiusitas yang mendalam. Pakaian adat dikenakan ketika ada ritual ataupun hajatan. Para pria mengenakan celana panjang warna hitam, baju koko lengan panjang- biasanya warna hitam untuk biasa dan warna putih untuk dukun pandita-serta mengenakan ikat kepala (udeng). Para perempuan mengenakan kain batik dan kebaya polos hitam dengan menyanggul rambut mereka atau menyisir rambut mereka dengan rapi.
Di atas merupakan contoh dari kalimat utama dan kalimat pengembang. Jika dianalisis dengan baik, contoh tersebut menggunakan kalimat utama yang diikuti dengan kalimat pengembang secara langsung dan tidak langsung.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pembagian kalimat utama dan kalimat pengembangnya:
- Kalimat Utama: Dalam hal pakaian adat, masyarakat Tengger memiliki tradisi berbusana yang merefleksikan kebersahajaan hidup dan religiusitas yang mendalam.
- Kalimat Pengembang Langsung: Pakaian adat dikenakan ketika ada ritual ataupun hajatan.
- Kalimat Pengembang Tidak Langsung 1: Para pria mengenakan celana panjang warna hitam, baju koko lengan panjang- biasanya warna hitam untuk biasa dan warna putih untuk dukun pandita-serta mengenakan ikat kepala (udeng).
- Kalimat Pengembang Tidak Langsung 2: Para perempuan mengenakan kain batik dan kebaya polos hitam dengan menyanggul rambut mereka atau menyisir rambut mereka dengan rapi.
Penutup
Demikianlah contoh kalimat utama dan kalimat pengembang yang bisa Mamikos berikan.
Bagaimana, sekarang apakah kamu sudah bisa membedakan mana kalimat utama dan kalimat pengembang dengan baik dalam sebuah paragraf atau tulisan?
Semoga informasi yang telah Mamikos berikan di atas dapat bermanfaat untuk kamu, ya.
Jika kamu ingin mengetahui atau mempelajari jenis-jenis kalimat yang lainnya, jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos Info karena akan ada banyak sekali artikel-artikel menarik sekaligus bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: