Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Pendidikan dan Sekolah Lengkap dengan Daftar Isi
Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Pendidikan dan Sekolah Lengkap dengan Daftar Isi – Jika kamu seorang pelajar atau mahasiswa, tentunya kamu sudah tidak asing lagi bukan dengan yang namanya karya tulis ilmiah?
Ya, karya tulis ilmiah memang identik dengan kegiatan pembelajaran di sekolah hingga tingkat universitas khususnya mahasiswa tingkat akhir.
Nah, dalam artikel ini Mamikos sudah rangkumkan contoh karya tulis ilmiah tentang pendidikan dan sekolah.
Berikut Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Pendidikan dan Sekolah
Daftar Isi
Daftar Isi
Mendengar
tentang karya tulis ilmiah, secara sederhana tentunya yang terbayang oleh kamu pasti
adalah suatu tulisan yang berisikan hal-hal logis dan terkait dengan suatu
penelitian atau penemuan baru. Kira-kira benar tidak?
Namun,
sebenarnya karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara
ilmiah. Di mana karakteristik keilmiahan sebuah karya tulis terdapat pada isi,
penyajian, dan bahasa yang digunakan.
Karya tulis ilmiah tentunya tidak boleh ditulis secara asal-asalan, Nah, guna memahami seputar karya tulis ilmiah, dalam artikel ini Mamikos bagikan contoh karya tulis ilmiah tentang pendidikan dan sekolah.
Apa
itu Karya Tulis Ilmiah?
Sebelum
kamu mengetahui contoh dari karya tulis ilmiah, tentunya terlebih dahulu kamu harus
memahami pengertian dari karya tulis ilmiah tersebut. Nah, kira-kira apa pengertian
dari karya tulis ilmiah?
Karya tulis ilmiah adalah gabungan dari tiga suku kata. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘karya’ diartikan sebagai hasil atas sebuah usaha, upaya, ciptaan atau perbuatan.
Sementara, lata ‘tulis’ atau menulis diartikan sebagai segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain dan kata ‘ilmiah’ berarti bersifat ilmu.
Sederhananya, karya tulis ilmiah dapat diartikan sebagai salah satu bentuk karya tulis yang disusun untuk keperluan akademis.
Atau, salah satu karya tulis yang berisi tentang hal-hal yang sifatnya logis dan biasanya didasari dengan data-data yang lengkap dan akurat.
Apa
Fungsi Karya Tulis Ilmiah?
Dikutip
dari Modul 1 Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah oleh Prof. Dr. I G. A. K.
Wardani, M.Sc.Ed., karya tulis ilmiah memiliki beberapa fungsi, yaitu:
- Sebagai
rujukan dalam mempersiapkan karya tulis atau kegiatan ilmiah, seperti seminar,
penelitian, dan diskusi panel. - Sebagai
sarana edukasi atau pendidikan yang dapat menambah wawasan seseorang dalam
berbagai bidang. - Sebagai
sarana penyebarluasan perkembangan bidang ilmu kepada masyarakat atau kelompok
tertentu.
Apa
Manfaat Karya Tulis Ilmiah?
Tentunya,
sebuah karya tulis ilmiah memiliki manfaat bagi penulis dan pembacanya. Nah, di
bawah ini adalah beberapa manfaat dari karya tulis ilmiah:
1.
Dapat Melatih Pengembangan Keterampilan Membaca yang Efektif
Manfaat pertama dari karya tulis ilmiah adalah melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif.
Untuk bisa menyusun karya tulis ilmiah, tentu penulis membutuhkan sebuah keterampilan tertentu agar karya tulisnya bisa dibaca dengan nyaman, dimengerti dan mudah dipahami.
Sehingga, dibutuhkan keterampilan membaca yang efektif agar tidak membuang energi dalam menyusun suatu karya tulis ilmiah.
Bagi pembacanya, karya tulis ilmiah juga dapat membantu melatih terampil membaca mengenai hal-hal yang diperlukan.
2. Sebagai Pengenalan terhadap Aktivitas Kepustakaan
Sebuah
karya ilmiah tentu sarat akan sumber dan narasumber. Nah, sumber penyusunan
karya tulis ilmiah bisa diperoleh dari teori-teori para ahli yang dibukukan, ataupun
dalam jurnal ilmiah yang bisa diakses melalui internet. Sumber-sumber ini
disebut dengan sumber pustaka.
3.
Mendapatkan Kepuasan Intelektual
Setiap penulis yang membuat suatu karya tulis ilmiah tentunya bukan hanya sekedar menulis saja.
Proses pembuatan karya tulis ilmiah tentu melibatkan intelektualitas penulisnya. Mengingat, seluruh kemampuan dan kecerdasan seorang penulis dilibatkan disini.
Seperti yang kita ketahui, sebuah karya tulis umumnya disusun berdasarkan penelitian, percobaan, wawancara dengan narasumber, dan menghimpun teori dari sumber-sumber pustaka yang diperoleh.
Ketika sudah mendapatkan hasil yang dirasa cukup, penulis mempersembahkannya di depan penguji ataupun khalayak.
Setelah melewati momen ini, penulis tentu akan merasa puas karena karya tulis ilmiahnya bisa diterima oleh banyak orang.
4.
Memperluas Cakrawala Ilmu Pengetahuan
Semakin berkualitas isi dari suatu karya ilmiah, maka semakin banyak kerja keras dan pikiran yang sudah dituangkan oleh penulisnya.
Karya tulis ilmiah tersebut juga dapat menjadi cerminan dari luasnya cakrawala ilmu pengetahuan penulisnya. Mengingat, suatu karya tulis ilmiah juga mewakili struktur pemikiran dari sang penulisnya.
5.
Sebagai Bahan Acuan atau Penelitian Pendahuluan untuk Peneliti Selanjutnya
Suatu karya tulis ilmiah tentunya akan saling memengaruhi dengan karya tulis ilmiah lainnya. Terbitnya suatu karya tulis ilmiah saat ini, tak jarang juga telah dipengaruhi oleh karya tulis ilmiah sebelumnya.
Nah, tentunya karya tulis ilmiah sebelumnya juga pasti sudah dipengaruhi oleh karya tulis ilmiah terdahulu.
Jenis-Jenis
Karya Tulis Ilmiah
Merujuk
pada buku karangan Sarmadan dan La Alu berjudul Buku Ajar Karya tulis Ilmiah
dan Bahasa Indonesia (2015), karya tulis ilmiah terbagi menjadi beberapa jenis,
antara lain:
1.
Makalah
Makalah merupakan karya tulis yang paling sederhana di mana isinya membahas suatu pokok permasalahan sebagai hasil penelitian data di lapangan.
Makalah juga merupakan hasil kajian yang disampaikan dalam suatu seminar ataupun kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas kuliah pemberian dosen.
2.
Kertas Kerja
Meskipun sekilas hampir sama dengan makalah, namun kertas kerja memiliki tingkat analisis yang lebih serius, dalam, dan tajam.
Biasanya kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang dihadiri oleh ilmuwan.
3.
Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan hasil penelitian lapangan dan didukung dengan pendapat orang lain.
Skripsi biasanya ditulis oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana.
4.
Artikel
Artikel berisi pendapat, sikap, atau tulisan subjektif mengenai suatu topik dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
Biasanya artikel memiliki panjang kalimat dengan jumlah karakter tertentu dan dibuat untuk keperluan publikasi surat kabar, media online, media sosial, dan lain sebagainya.
5.
Esai
Esai
bertujuan mengekspresikan opini penulisnya sebagai analisa akhir. Sebuah esai
yang baik ditunjukkan jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan
imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya.
6.
Opini
Opini
merupakan kepercayaan atau pemikiran yang bukan berdasarkan pada keyakinan
mutlak, tetapi pada sesuatu yang tampak benar, valid. Opini ditulis berdasarkan
pemikiran atau penilaian seseorang terhadap suatu hal.
7.
Fiksi
Salah
satu ciri utama yang pasti ada dalam tulisan fiksi ialah isinya yang berupa
kisah rekaan. Meski begitu, penulisan fiksi tidak boleh sembarangan.
Unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, dan sebagainya tetap
harus diperhatikan.
8.
Karangan ilmiah
Karangan ilmiah berisikan serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dengan sifat keilmuan.
Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Pendidikan
Judul: Pendidikan Karakter
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini di negara kita Indonesia sebenarnya tidak lepas dari persoalan “karakter”. Pendidikan karakter seharusnya didapatkan sejak usia dini, malah membuat anak tersebut menyimpang dari apa yang diharapkan.
Hal ini seiring kecenderungan bahwa seorang remaja yang sedang mencari identitas diri, selalu mencari hal baru, ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang kuat memengaruhi generasi muda, hal ini dapat membuat mereka terjerumus lebih dalam kepada hal-hal negatif.
Realitas ini pada akhirnya mengunggah penulis melalui karya tulis ilmiah ini untuk kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus oleh laju arus globalisasi dan modernisasi yang tak terbendung lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari pendidikan karakter?
2. Apa penyebab dari rusaknya karakter?
3. Bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan yang menyangkut rusaknya karakter di kalangan remaja?
C. Tujuan
Menjelaskan tentang pentingya pendidikan karakter dan penyebab rusaknya karakter serta bagaimana cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar ataupun proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan karakter bisa disebut juga karakteristik. Untuk menunjukkan eksistensi dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.
Pengertian pendidikan karakter menurut Lickona. Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk memengaruhi karakter siswa.
Sedangkan menurut Suyanto, mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa atau negara.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengerti, menerapkan, dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, ataupun negara.
B. Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter
Ada tiga penyebab utama rusaknya karakter bangsa Indonesia, yaitu:
1. Pengaruh budaya luar. Hal ini memang tidak dapat dimungkiri lagi. Banyak budaya luar yang masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di kalangan remaja, akan tetapi hal tersebut belum tentu sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
2. Minimnya pengetahuan agama. Ini hal penting yang harus ditanamkan pada diri masing-masing karena agama merupakan tuntunan dasar supaya tidak salah dalam melakukan setiap tindakan. Jika fondasi agama kuat, yakinlah kejahatan di Indonesia dapat diminimalkan.
3. Salahnya sistem pendidikan kita. Terjadinya kerusakan moral di kalangan pelajar dan generasi muda sebagaimana disebutkan di atas, karena tidak efektifnya keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan lainnya saling bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan moral.
C. Cara Mengatasi Kerusakan Karakter pada Diri Remaja
Kerusakan karakter bangsa harus ada upaya untuk mengatasinya. Berikut menurut penulis hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut:
1. Memperkukuh keimanan atau akidah dengan jalan memberikan pengetahuan agama, baik di rumah, sekolah dan masyarakat.
2. Menanamkan perasaan dekat kepada Tuhan YME.
3. Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun lingkungan pergaulan.
4. Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju sehingga perlu diadakan perbaikan sistem pendidikan oleh pemerintah dalam memajukan pendidikan karakter anak bangsa di Indonesia. Keluarga, sekolah, dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam memajukan karakter anak bangsa.
B. Saran
Pendidikan karakter bisa dimasukkan kurikulum pendidikan di Indonesia agar siswa dapat memahami dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan karakter tak hanya menjadi tugas guru, bukan hanya di lingkup sekolah, pendidikan karakter harus dipikul pula oleh masyarakat secara luas. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat pun memanggul tugas memberikan karakter terhadap anak pada fase paling awal.
Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini (SD)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Banyak orang bijak mengatakan bahwa faktor moral (akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masyarakat yang tertib, aman, dan sejahtera.
Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah berat, yaitu terjadinya krisis multidimensi yang berkepanjangan. Masalah ini sebetulnya mengakar pada menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan oleh membudayanya praktek KKN, konflik (antar etnis, agama, politisi, remaja, dan sebagainya), meningkatnya kriminalitas, menurunnya etos kerja, dan masih banyak lainnya. Budaya-budaya tersebut penyebab utama sulitnya negara kita untuk bangkit dari krisis.
Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan kegagalan penanaman karakter sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasanya kelak. Oleh karena itu penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin diberikan kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun suatu bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya pendidikan karakter di sekolah dasar?
2. Bagaimana peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah dasar?
C. Tujuan
Menjelaskan tentang pentingya pendidikan karakter di sekolah dasar dan bagaimana peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Pendidikan Karakter di Usia Sekolah Dasar
Pendidikan karakter pada anak usia sekolah dasar (SD), saat ini sangat diperlukan karena bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter dalam diri anak bangsa. Karakter di sini adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk dimulai pada usia dini dalam hal ini pada usia sekolah dasar karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.
Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat penting dimulai sejak dini. Sebab, falsafah menanam sekarang menuai hari esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk karakter anak bangsa. Pada usia anak-anak terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 persen variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia 8 tahun (SD), dan 20 persen pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua (SMP).
B. Peran Guru dalam Pengembangan Karakter di Sekolah Dasar
Ada beberapa strategi yang dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi para guru untuk memainkan peranannya secara optimal dalam hal pengembangan pendidikan karakter peserta didik di sekolah, sebagai berikut:
1. Guru tak seharusnya menempatkan diri sebagai aktor yang dilihat dan didengar oleh siswa, tetapi guru seyogyanya berperan sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, memfasilitasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan dan menemukan sendiri hasil belajarnya.
2. Integrasi materi pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran.
3. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang berwawasan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia.
4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya karakter siswa.
5. Menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat dalam pengembangan pendidikan karakter.
6. Menjadi figur teladan bagi peserta didik.
7. Dalam uraian di atas menggambarkan peranan guru dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar yang berkedudukan sebagai katalisator atau teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen itu sendiri, yaitu kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan sekolah, pelaksana aktivitas atau kegiatan ekstrakur ikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
B. Saran
Diharapkan dengan diterapkannya pendidikan karakter di SD dapat membentuk pribadi peserta didik yang unggul dalam berperilaku dan memiliki kepribadian yang sesuai moral-moral Pancasila dan agama. Untuk itu penerapan pendidikan karakter di SD sangat diperlukan sehingga kita dapat menjadi manusia yang berpancasila dan bermoral.
Penutup
Demikian informasi yang bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu seputar contoh karya tulis ilmiah tentang pendidikan dan sekolah.
Semoga informasi di atas dapat menjadi referensi kamu dalam membuat karya tulis ilmiah sendiri ya!
Bagi kamu yang ingin mengulik informasi lainnya seputar karya tulis ilmiah, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: