60 Contoh Kata Imbuhan Beserta Cara Penulisannya yang Benar dalam Bahasa Indonesia
60 Contoh Kata Imbuhan Beserta Cara Penulisannya yang Benar dalam Bahasa Indonesia — Masih bingung dengan kata imbuhan dan bagaimana cara penulisannya yang benar dalam bahasa Indonesia? Mungkin kamu bisa membaca ulasan Mamikos ini.
Karena dalam artikel ini Mamikos akan memberikan gambaran dan contoh kata imbuhan beserta cara penulisannya yang tepat.
Tujuannya agar nanti saat kamu mendapatkan tugas, kamu bisa lebih percaya diri dalam mengerjakan soal kata imbuhan tersebut.
Mengenal Contoh Kata Imbuhan Beserta Cara Penulisan yang Benar
Daftar Isi
Daftar Isi
Supaya nanti kamu bisa lebih memahami bagaimana contoh kata imbuhan beserta cara penulisannya, maka dalam artikel ini, Mamikos akan memberikan kamu beberapa informasi penting.
Sudah siap dengan beberapa contoh kata imbuhan beserta cara penulisannya yang benar? Maka kamu bisa langsung simak ulasan Mamikos selengkapnya berikut ini.
Makna Kata Imbuhan/Berimbuhan dalam Bahasa Indonesia
Sebelum mengetahui bentuk dari contoh kata imbuhan tersebut, mari kenali dulu penulisan kata imbuhan dan makna dari kata imbuhan/berimbuhan tersebut sebagai berikut.
Perlu kamu ketahui bahwa dalam Bahasa Indonesia, ada kata dasar yang mendapatkan imbuhan yang kemudian dikenal dengan istilah kata imbuhan/berimbuhan.
Sedangkan dari sisi terminologi, maka pengertian dari kata berimbuhan ini merupakan kata yang terdiri dari awalan, sisipan, akhiran, gabungan awalan, dan akhiran yang disusun serangkai dengan bentuk (kata) dasarnya. Maka secara umum, bentuk kata bisa dikenali dari dua macam, yakni kata dasar dan kata bentukan (imbuhan).
Seperti penjelasan yang ada pada buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Bentuk dan Pilihan Kata (2014), kata dasar merupakan suatu kata utuh dan belum mendapatkan imbuhan sama sekali.
Pada proses pembentukan kata, kata dasar adalah kata yang menjadi awal/dasar bagi bentukan kata lain yang bisa lebih banyak/lebih luas. Biasanya, kata dasar ini juga dikenal dengan sebutan bentuk dasar, kata asal, dan ada juga yang menyebutnya dengan nama dasar kata.
Sementara kata bentukan merupakan sebuah kata yang sudah dibentuk dari kata dasar tersebut dengan menambahkan suatu imbuhan tertentu. Sebagaimana kata dasar, kata bentukan ini juga memiliki banyak istilah.
Salah satunya adalah kata berimbuhan atau kata imbuhan yang nanti akan Mamikos berikan sedikit contohnya.
Penggunaan Kata Berimbuhan Harus Sesuai Kaidah
Membuat kata imbuhan tidak bisa sembarangan atau asal-asalan. Kamu perlu berpedoman pada kaidah atau pakem yang sudah ada. Jadi, meski sudah umum digunakan dalam bahasa tulis maupun lisan, penulisan kata imbuhan ini masih sering keliru.
Contoh penulisan kata imbuhan yang keliru dapat kamu temui pada kata ‘merubah’, ‘merobah’, ‘mengetrapkan, ‘mentrapkan’, ‘menterapkan’, ‘perobahan’, ‘pengetrapan’, ‘pentrapan’, ‘penglepasan’, dan ‘pengrusakan’.
Penggunaan imbuhan pada kata-kata yang Mamikos sebutkan tadi dapat dikatakan keliru sebab proses pengimbuhannya tidak sesuai pada pedoman atau kaidah yang berlaku.
Jika kamu membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, baik daring maupun luring, dan mengecek kata ‘robah’ tidak akan ditemukan. Mengetik atau menelusuri kata ‘rubah’ pun kamu akan menemukan arti yakni mamalia karnivor terkecil dari kelompok anjing, dan bermoncong panjang.
Sementara maksud kata dasarnya adalah ‘ubah’ sebelum mendapatkan imbuhan. Jadi apabila masih memakai kata rubah atau robah, bisa dipastikan ia tidak pernah membuka KBBI atau tak pernah menggunakan kaidah dan pedoman kata imbuhan yang berlaku saat ini.
Nah, kata dasar ubah tersebut apabila ditambah dengan awalan meng- maka bentuknya akan jadi ‘mengubah’. Maka dengan kata lain, imbuhan kata yang baku untuk kata dasar ‘ubah’ tadi adalah mengubah, bukan merubah atau merobah.
Dari dasar tersebut, apabila kata dasar ‘ubah’ mendapat imbuhan per- dan -an, maka bentuknya yang benar akan menjadi perubahan, dan bukan perobahan. Lalu, jika kata dasar ‘ubah’ tersebut mendapat imbuhan awalan di-, maka bentuk katanya menjadi diubah, bukan dirubah atau dirobah. Coba dipelajari lebih cermat lagi.
Beberapa Contoh Kata Imbuhan dan Jenisnya
Sudah membaca dan memahami penjelasan mengenai kata imbuhan yang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang berlaku di atas? Berarti kamu sudah siap untuk menyimak beberapa contoh kata imbuhan dan jenisnya pada bagian ini.
Kata imbuhan merupakan bunyi baru yang dihasilkan dari tambahan pada sebuah kata. Tambahan kata bisa diletakkan di awal, di tengah, di akhir, atau bisa juga gabungan dari ketiga hal tersebut.
Pada buku Master Bahasa Indonesia (2015) yang disusun oleh Ainia Prihantini, imbuhan memiliki empat jenis kata yang perlu kamu tahu. Jenis dari kata imbuhan tersebut antara lain adalah awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), serta gabungan (konfiks).
Agar kamu bisa membedakan keempat jenis contoh kata Imbuhan tersebut, kamu bisa menyimak langsung penjelasan contohnya di bawah ini.
1. Awalan (prefiks)
Jenis imbuhan kata awalan merupakan jenis imbuhan yang ditambahkan di bagian awal dari kata dasar. Imbuhan awalan ini antara lain: ‘me-‘, ‘ber-‘, ‘ter-‘, ‘ke-‘, ‘se-‘, ‘di-‘, ‘per-‘.
Untuk contoh kata imbuhan awalan tersebut adalah:
- Merenda
- Melihat
- Merasa
- Bertani
- Berbasis
- Terangkai
- Tergenggam
- Kekasih
- Ketujuh
- Sebesar
- Serumah
- Dikau
- Digigit
2. Sisipan (infiks)
Jenis kata imbuhan berikutnya adalah sisipan yang merupakan kata yang disisipkan pada bagian tengah kata.
Makanya namanya sisipan, karena diapit oleh kata awalan dan akhir. Imbuhan kata dari sisipan meliputi ‘el-‘, ‘em-‘, ‘er-‘.
Untuk contoh kata imbuhan sisipan tersebut adalah:
- Gemuruh
- Gemertak
- Gerigi
- Gelembung
3. Akhiran (sufiks)
Kata imbuhan akhiran menjadi jenis imbuhan yang letaknya ada di bagian akhir kata. Imbuhan akhiran akan meliputi ‘-kan’, ‘-i’, ‘-an’, ‘-nya’.
Beberapa contoh kata imbuhan akhiran ini adalah:
- Hunuskan
- Larutkan
- Segani
- Kuliti
- Sekolahan
- Ukuran
- Tenggelamnya
- Agaknya
4. Imbuhan gabungan (konfiks)
Jenis contoh kata imbuhan yang keempat adalah imbuhan gabungan yang disebut juga sebagai konfiks. Imbuhan gabungan merupakan kata imbuhan yang jadi perpaduan imbuhan awalan dengan akhiran.
Imbuhan gabungan atau konfisk ini meliputi beberapa imbuhan antara lain adalah: ‘ber-kan’, ‘ber-an’, ‘pe-an’, ‘per-an’, ‘per-kan’, ‘per-i’, ‘me-kan, ‘me-i’, ‘memper-kan’, ‘memper-i’, ‘di-kan’, ‘diper-kan’, ‘diper-i’, ‘ter-kan’, ‘ter-i’, ‘ke-an’, ‘se-nya’.
Untuk contoh kata yang merupakan imbuhan konfiks tersebut bisa kamu simak di bawah ini:
- Bersenjatakan
- Berdasarkan
- Berdatangan
- Berjatuhan
- Pelayaran
- Pelabuhan
- Perasaan
- Perhentian
- Perdebatkan
- Perkenalkan
- Perbaiki
- Perdalami
- Meruntuhkan
- Melestarikan
- Menerangi
- Menanami
- Mempermainkan
- Mempersiapkan
- Memperbarui
- Memperdalami
- Digunakan
- Dituliskan
- Dipertemukan
- Dipersembahkan
- Diperbaiki
- Dipersenjatai
- Terpecahkan
- Terselesaikan
- Terlampaui
- Ternodai
- Kerajaan
- Kemarahan
- Setinggi-tingginya
- Sepintar-pintarnya
Catatan tambahan saja dari Mamikos. Untuk imbuhan yang merupakan penyerapan dari bahasa asing, seperti ‘-isme’, ‘-man’, ‘-wan’, atau ‘-wi’, biasanya ditulis serangkai atau tidak dipisah dengan bentuk dasarnya.
Contoh katanya adalah:
- Sukuisme
- Seniman
Informasi mengenai contoh kata imbuhan beserta cara penulisannya yang benar di atas mengakhiri artikel Mamikos pada kesempatan kali ini.
Mamikos harap apa yang sudah Mamikos tuliskan dalam artikel ini dapat memberikan kamu inspriasi terutama jika sedang mendapat tugas contoh kata imbuhan dan ingin tahu bagaimana cara penulisannya yang benar.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: