50 Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di Indonesia dan Artinya

50 Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di Indonesia dan Artinya – Pada ketika mengunjungi daerah tertentu, tidak jarang kamu akan mendengarkan beberapa ucapan dalam bahasa daerah yang tidak dimengerti.

Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa kata kasar dalam bahasa daerah yang biasanya sering diucapkan?

Kira-kira apa saja contoh kata kasar yang terdapat di berbagai suku dan daerah di Indonesia? Cek di bawah ini!

Berikut Deretan Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di Indonesia

unsplash.com/AfifRamdhasuma

Jika kamu tergolong seorang pendatang, tentunya kamu tidak akan begitu memahami beberapa ucapan dalam bahasa daerah tersebut.

Meskipun sudah sering mendengarkannya, tentu kamu harus menggali lagi pengertian dari kata-kata dalam bahasa daerah yang kamu dengar agar dapat memahaminya.

Seringkali ucapan dalam bahasa daerah yang kamu dengarkan mengandung beberapa kata kasar.  

Tak hanya kerap dilontarkan ketika dalam situasi marah, kecewa, ataupun kesal terhadap sesuatu, kata kasar dengan tendesi makian juga sering diucapkan dalam suatu lingkungan pergaulan.

Untuk itu, ada baiknya kamu cukup tahu saja tentang kata kasar dalam bahasa daerah ini dan hindari untuk melontarkan kata-katanya, ya.

Nah, di bawah ini ada beberapa contoh kata kasar di beberapa daerah di Indonesia beserta artinya yang perlu kamu ketahui:

Contoh
Kata Kasar dalam Bahasa Jawa

Youtube/Fortuna Enterprise

Berikut ini merupakan beberapa contoh kata kasar dalam Bahasa Jawa yang biasanya digunakan untuk anak usia muda di wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Kata-kata di bawah ini kerap dilontarkan lantaran mereka menganggap kata kasar tersebut sebagai bahasa gaul sesama mereka.

1. Jancok atau jancuk

Kata kasar ini berasal dari kata “encuk” dari sebutan diencuk yang artinya ditusuk dalam bersetubuh.

Kemudian seiringnya waktu, pengucapan kata ini mulai berubah menyesuaikan dengan lidah yang dirasa pas oleh penutur.

2. Ndhasmu

Kata ndhasmu merupakan kata makian yang
berkaitan dengan bagian tubuh. Kata ndhasmu tersebut digunakan untuk memaki
lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan
kenyataan.

Karena merasa jengkel, penutur mengucapkan kata
ndhasmu sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara.
Kata ndhasmu merujuk kepada bagian tubuh yaitu kepala.

3. Raimu

Kata Raimu merupakan kata kasar atau makian yang
berkaitan bagian tubuh. Kata ini memiliki arti wajah atau muka dan kerap digunakan
untuk memaki lawan bicara terhadap sesuatu hal yang kurang berkenan di hati penutur.

Kata makian ini merujuk kepada bagian tubuh yang ada di kepala yaitu wajah.

Dengan menggunakan makian ini penutur bermaksud menyudutkan lawan bicara dengan menyinggung wajah, yakni dengan kata Raimu.

4. Picek

Kata picek tergolong sebagai kata kasar yang
berkaitan dengan keadaan. Memiliki arti buta atau mata yang mengalami gangguan’,
kata ini dalam tuturan tersebut digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak
dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain.

Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur
dengan kata picek. Hal ini didasari oleh adanya rasa jengkel karena lawan tutur
tidak bisa membedakan dua hal yang sudah jelas-jelas berbeda.

5. Budheg

Kata budheg juga tergolong sebagai kata makian
yang berkaitan keadaan. Kata ini memiliki arti tuli atau terdapat gangguan pada
indra pendengaran dan digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak memberikan
respon ketika dipanggil oleh penutur.

Penutur berasumsi bahwa lawan tutur mengalami
gangguan pendengaran. Sehingga, penutur menggunakan kata budheg sebagai makian
untuk mewujudkan rasa jengkelnya.

6. Gendheng

Kata gendheng merupakan kata makian yang
berkaitan dengan keadaan. Kata gendheng memiliki arti ‘gila atau kejiwaan yang
mengalami gangguan’.

Kata gendheng dalam tuturan tersebut digunakan untuk memaki lawan tutur yang bertingkah aneh dan tidak selayaknya orang normal.

Lawan tutur memadankan tingkah laku tersebut dengan tingkah laku orang gila. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan kata gendheng sebagai makian.

7. Goblog

Kata goblog merupakan kata makian yang
berkaitan dengan keadaan. Kata goblog memiliki makna ‘tidak pintar atau bodoh’.

Dalam tuturan tersebut, kata goblog digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain.

Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata goblog karena didasari rasa jengkel.

8. Su atau Asu

Kata Su berasal dari kata dasar Asu yang
memiliki arti ‘anjing’. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan
dengan binatang dan kerap dilontarkan oleh penutur karena panggilannya tidak
dihiraukan atau tidak dijawab.

Ketika kata ini dilontarkan, penutur berasumsi bahwa lawan tutur tidak mengerti bahasa manusia.

Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu anjing dan diwujudkan dengan kata su atau asu.

9. Jangkrik

Kata
Jangkrik merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang. Di mana Jangkrik
sendiri adalah nama salah satu hewan yang biasa hidup di dalam tanah.

Biasanya,
kata kasar ini digunakan oleh penutur yang merasa kesal kepada lawan tutur lantaran
ia tidak bisa melakukan sesuatu hal yang sangat mudah. Si penutur menyamakan
lawan tuturnya dengan hewan, yaitu Jangkrik.

10.
Damput

Kata Dampun merupakan kata kasar atau kata makin yang maknanya tidak jauh berbeda dari kata “jancuk”.

Berasal dari kata diamput yang artinya diapit dalam hal persetubuhan, kata tersebut kemudian berubah seiring waktu menjadi damput.

11.
Nggateli

Kata
Nggateli berasal dari kata “gatel” (gatal) tetapi ditambah “li”. Jika diartikan
dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki arti yang merujuk kepada kemaluan
lelaki.  

Jadi,
kata kasar yang satu ini memiliki arti gatal pada kemaluan lelaki. Apabila kamu
melontarkan kata ini kepada teman dekat mungkin tidak menjadi permasalahan,
namun akan berbeda ketika dalam percakapan formal dan sopan.

12.
Nggapleki

Kata ngapleki merupakan kata kasar yang berkaitan
dengan kondisi. Memiliki arti ngeselin, kata ini biasanya lebih sering
di dengar di daerah Kediri dan kerap diplesetkan “gaplek asale soko telo” dari
sebuah lagu karya almarhum Didi Kempot.

13.
Cangkeme

Kata cangkeme merupakan kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh.

Berasal dari kata dasar “cangkem” yang berarti mulut atau alat ucap, kaca cangkeme merujuk kepada alat ucap manusia yang biasa digunakan untuk makan dan minum dan juga untuk berkomunakasi dengan menggunakan bahasa yang diwujdukan melalui kata-kata atau tuturan.

14.
Matane

Kata matane merupakan kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh dan berasal dari kata mata yang berarti ‘alat indera yang digunakan untuk melihat’.

Kata kasar ini merujuk kepada bagian tubuh yang digunakan untuk menangkap gambar-gambar dari pembiasan cahaya atau alat indra penglihatan.

15.
Sodhok

Kata sodhok merupakan kata kasar yang berkaitan dengan aktivitas. Di mana aktivitas yang dimaksud adalah mendorong salah satu bagian tubuh yang biasanya dilakukan dengan tangan atau benda lain, seperti tongkat dan sejenisnya.

Dengan melihat bahwa setelah kata kasar yang dimaksud terdapat kata “ndhasmu”, berarti itulah yang menjadi referen kata kasar sodhok tersebut.

Contoh
Kata Kasar dalam Bahasa Sunda

Di bawah ini adalah beberapa contoh kata kasar dalam Bahasa Sunda yang biasanya dilontarkan oleh anak-anak usia muda di wilayah Jawa Barat.

1. Aing

Kata aing memiliki arti saya atau aku. Jika
kamu melontarkan kata ini saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat
mungkin tidak akan dipermasalahkan.

Kata-kata berikut ini kerap dilontarkan lantaran mereka menganggap kata kasar tersebut sebagai bahasa gaul di lingkungan mereka.

Biasanya, kata ini akan tergolong sebagai kata kasar jika dilontarkan saat berbicara kepada orangtua.

Ada baiknya kamu bisa pakai kata “abdi” atau “kuring” sebagai kata pengganti saya dalam bahasa Sunda yang tingkatannya lebih sopan dan halus.

2. Maneh

Kata maneh adalah kata yang memiliki arti kamu. Sama seperti kata aing, kata maneh juga tidak akan dipermasalahkan jika dilontarkan saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat.

Namun, jika kamu sedang berbicara kepada orang yang lebih tua dengan menggunakan kata ini maka akan tergolong sangat kasar.

3. Sia

Kata sia juga memiliki arti kamu. Tergolong sebagai kata kasar, kata ini ada baiknya dihindari ketika sedang berbicara dengan orangtua.

Ada baiknya kamu bisa pakai kata “anjeun” sebagai kata pengganti kamu dalam bahasa Sunda yang tergolong lebih halus dan sopan.

4. Podol

Kata podol merupakan kata kasar yang berkaitan
dengan bagian tubuh. Kata ini merujuk kepada bagian tubuh yaitu feses.

Jika mengucapkan kata tersebut di tanah Sunda kepada orangtua ataupun orang yang baru dikenal, kamu akan dianggap sebagai orang yang kasar, aneh dan tidak sopan.

Namun, kata tersebut tidak akan dipermasalahkan jika kamu ucapkan kepada teman dekat karena akan dimaknai sebagai bercandaan.

5. Koplok

Kata koplok merupakan kata makian yang berkaitan dengan keadaan. Kata koplok memiliki makna tidak pintar atau bodoh.

Dalam tuturan tersebut, kata ini kerap digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain.

Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata goblog karena didasari rasa jengkel.

Namun, kata koplok juga bisa diartikan sebagai candaan bagi seseorang yang sudah sangat dekat dengan sahabat atau keluarganya.

6. Ngajangkor

Kata ngajangkor dalam bahasa Sunda memiliki arti pergi. Sama seperti kata kasar sebelumnya, kata ngajangkor juga tidak akan dipermasalahkan jika dilontarkan saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat.

Namun, jika kamu sedang berbicara kepada orang yang lebih tua dengan menggunakan kata ini maka akan dianggap tidak sopan.

7. Anjir

Kata anjir berasal sebenarnya adalah turunan dari kata anjing. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dinilai lebih halus daripada anjing.

Meskipun begitu, kata ini tetap saja tergolong sebagai kata kasar di tanah Sunda.

Ketika kata anjir dilontarkan, penutur biasanya dihadapkan dengan situasi kesal, marah, terpesona atau hanya tambahan ungkapan dalam kalimat biasa.

Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu anjing dan diwujudkan dengan kata anjir.

8. Kehed

Kata kehed adalah salah satu kata umpatan dalam Bahasa Sunda yang berarti sialan.

Kata ini merupakan kata makian yang dilontarkan oleh penutur karena merasa kesal atau marah dengan seseorang.

Oleh karena itu, ia melontarkan kata kehed untuk mengungkapkan kekesalan.

9. Jurig dan belis

Kata Jurig dan belis merupakan kata makian yang berarti hantu atau setan. Dalam tuturan tersebut, kata jurig dan belis digunakan untuk mengutarakan rasa kekesalan kepada seseorang.

Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata jurig dan belis karena didasari rasa jengkel.

10. Eusleum

Kata eusleum merupakan kata makian yang
berkaitan dengan keadaan. Kata ini memiliki arti ‘gila atau kejiwaan yang
mengalami gangguan’.

Dalam tuturan tersebut, kata eusleum digunakan untuk memaki lawan tutur yang bertingkah aneh dan tidak selayaknya orang normal.

Kata ini dituturkan untuk memadankan tingkah laku tersebut dengan tingkah laku orang gila. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan kata eusleum sebagai makian.

11. Bagoy

Kata bagoy merupakan plesetan dari kata bagong yang memiliki arti “babi hutan”.

Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dilontarkan ketika panggilannya tidak dihiraukan atau tidak dijawab oleh seseorang.

Ketika kata ini dilontarkan, penutur berasumsi bahwa seseorang tersebut tidak mengerti bahasa manusia.

Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu babi hutan dan diwujudkan dengan kata bagoy.

12. Beungeut

Kata beungeut merupakan kata kasar yang
berkaitan bagian tubuh. Kata ini memiliki arti wajah atau muka dalam Bahasa
Indonesia.

Biasanya, kata beungeut digunakan untuk memaki lawan bicara terhadap sesuatu hal yang kurang berkenan di hati penutur.

Dengan melontarkan kata kasar ini, penutur bermaksud menyudutkan lawan bicara dengan menyinggung wajah, yakni dengan kata beungeut.

13. Ontohod

Kata ontohod sebenarnya memiliki artian yang sama dengan kata koplok, yakni tidak pintar atau bodoh.

Dalam tuturan tersebut, kata ontohod kerap digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain.

Dulunya, kata ini sempat populer karena sering diucapkan dalam cerita Kabayan dimana mertua Kabayan, yakni abah mengata-ngatain menantunya yang sering melakukan kekonyolan.

Kini, kata ontohod masih sering diutarakan oleh anak-anak muda di Jawa Barat kepada teman dekatnya.

14. Ngajedog

Kata ngajedog merupakan kata kasar yang berarti diam. Kata ini biasanya diucapkan untuk menyuruh seseorang diam atau tidak ikut berbicara atau melakukan sesuatu.

Jika kamu sedang berbicara dengan orang yang lebih tua, ada baiknya tidak menggunakan kata yang satu ini karena sifatnya tidak sopan.

15. Sungut/babangus

Kata sungut/babangus merupakan kata makian yang berkaitan dengan bagian tubuh.

Kata ini digunakan untuk memaki lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Karena merasa jengkel, penutur biasanya mengucapkan kata sungut/babangus sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara. Kata sungut/babangus merujuk kepada bagian tubuh yaitu mulut.

Contoh
Kata Kasar dalam Bahasa Manado

Setiap daerah tentu memiliki bahasa daerahnya masing-masing yang menjadi keunikannya.

Di Manado, ada beberapa contoh kata kasar yang kerap diucapkan oleh kawula mudanya dan perlu kamu pahami artinya.

Umumnya, setiap kata dan makian yang dilontarkan akan mengarah pada objek tertentu.  

Selain itu, kata yang dilontarkan ini juga menyiratkan makna lain.

1. Telasota

Kata telasota merupakan contoh kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh yakni kemaluan laki-laki.

Kata ini berasal dari kata “te” atau “tai” yang berarti kotoran, sedangkan “laso” atau “lacu” berarti penis alat kelamin laki-laki.

Biasanya, ungkapan kata kasar ini dilakukan ketika seseorang sedang mengumpat, atau setelah meluapkan emosinya yang tidak terkontrol.

Perlu kamu ketahui bahwa kata ini sangat sensitif dalam bahasa Sulawesi dan kerap memicu konflik antarsesama jika diungkapkan tanpa melihat situasi.

2. Ontak

Kata ontak merupakan contoh kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh. Kata ini digunakan untuk memaki lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Diartikan sebagai “otak”, kata ontak digunakan sebagai umpatan yang digunakan untuk memaki lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Biasanya kata kasar ini akan terucapkan ketika seseorang merasa jengkel dan sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara.

3. Boke

Kata boke juga merupakan kata kasar di daerah Manado yang merujuk pada binatang.

Memiliki makna berarti “babi”, kata boke dituturkan ketika seseorang merasa kesal kepada lawan bicaranya karena tidak mengerti bahasa manusia.

Oleh karena itu, akhirnya memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu babi hutan dan diwujudkan dengan kata boke.

4. Tolor

Kata tolor merupakan kata makian yang merujuk pada bagian tubuh, tepatnya alat kemaluan laki-laki. Jadi, contoh kata kasar yang satu ini memiliki arti alat kemaluan lelaki.

Apabila kamu melontarkan kata ini kepada teman dekat mungkin tidak menjadi permasalahan, namun akan berbeda ketika dalam percakapan formal dan sopan.

5.
Setang

Kata setang merupakan kata kasar atau umpatan yang merujuk pada makhluk halus.

Diartikan sebagai “setan”, kata ini biasanya diungkapkan kepada orang-orang yang memiliki kelakuan seperti setan.

Selain itu, kata setang juga kerap dilontarkan ketika seseorang sedang marah atau emosi.

6.
Sangaya

Kata sangaya tergolong sebagai contoh kata kasar yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang.

Memiliki arti nakal, kata ini dalam tuturan tersebut digunakan untuk mengumpat lelaki yang nakal.

Selain itu, kata sangaya juga kerap diucapkan sebagai sarana untuk mengungkapkan emosi.

7.
Maniso

Kata maniso juga tergolong sebagai kata kasar yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang.

Memiliki arti genit, kata ini dalam tuturan tersebut digunakan untuk mengumpat seseorang yang genit.

Kata ini juga kerap dilontarkan untuk memberikan peringatan kepada orang lain agar waspada terhadap seseorang yang genit.

8. Soa-soa

Kata soa-soa merupakan kata makian yang berkaitan dengan bagian binatang.

Kata ini digunakan untuk memaki lawan bicara karena tingkah atau omongannya menyerupai binatang.

Karena merasa jengkel, biasanya seseorang di daerah Manado akan mengucapkan kata soa-soa sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara.

9. Letup

Kata letup merupakan contoh kata kasar atau umpatan yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang.

Kata ini merujuk pada “seseorang yang memiliki sifat bodoh”.

Umumnya, kata letup dilontarkan untuk memaki seseorang yang membuat jengkel.

Namun, kata letup juga bisa diartikan sebagai gurauan bagi seseorang yang sudah sangat dekat dengan sahabat atau keluarganya di daerah Manado.

10. Sundal

Kata sundal merupakan contoh kata kasar atau umpatan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang.

Kata ini merujuk pada “pelacur”. Masyarakat di Manado kerap menyebut kata sundal kepada seorang perempuan yang senang merebut pasangan orang lain.

Contoh
Kata Kasar dalam Bahasa Minang

Tiap daerah tentu memiliki kata-kata umpatannya tersendiri, begitu juga dengan orang Minang.

Berikut ini adalah beberapa contoh kata kasar dalam bahasa Minang yang perlu kamu ketahui.

1.
Landeh

Kata landeh adalah contoh kata kasar atau kata umpatan yang merujuk pada hewan babi. Meskipun begitu, kata landeh disini bukan berarti binatang yang sebenarnya.

Namun, kata tersebut hanya  menyatakan kiasan yang digunakan untuk memaki seseorang.

Jika diungkapkan dalam situasi bercanda, kata landeh dapat dimaknai sebagai ekspresi keakraban.

Namun, jika situasinya sedang serius dan kamu melontarkan kata landeh, maka kamu akan dianggap tidak sopan dan sangat kasar.

2. Gigi

Kata gigi yang dimaksud di sini bukanlah berarti nama salah satu anggota tubuh yang berada di dalam mulut manusia yang sebenarnya.

Namun, kata gigi disini hanya menyatakan kiasan yang digunakan untuk memaki seseorang.

Ungkapan ini terbilang bermakna kasar karena
penutur mengucapkannya dengan nada tinggi dan dalam situasi marah. Sehingga petutur
tersinggung dan sakit hati dengan perkataan penutur.

3. Lonte

Kata lonte merupakan contoh kata kasar atau kata umpatan yang merujuk pada pekerjaan pelacur.

Namun, kata lonte di sini tidak dimaksudkan sebagai pekerjaan wanita yang menjual tubuhnya kepada semua laki-laki, namun menyatakan kiasan yang digunakan untuk memaki seseorang.

Jika diungkapkan dalam situasi bercanda, kata lonte dapat dimaknai sebagai ekspresi keakraban jika dituturkan dengan nada rendah.

Namun, jika situasinya sedang serius dan kamu melontarkan kata ini dengan nada tinggi, maka kamu akan dianggap tidak sopan dan sangat kasar.

4. Barangin

Kata barangin merupakan kata kasar yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang.

Kata ini memiliki arti gila atau tidak waras, tidak bisa jadi pegangan, suka asyik dengan diri dan pikiran sendiri.

Biasanya, kata barangin menjadi julukan untuk
orang-orang yang suka nekat. Tidak hanya itu, kata ini juga kerap digunakan
untuk memaki seseorang ketika sedang emosi.

5. Anjiang

Kata anjiang berasal sebenarnya adalah turunan dari kata anjing. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dinilai lebih halus daripada anjing.

Meskipun begitu, kata ini tetap saja tergolong sebagai kata kasar di tanah Minang.

Ketika kata anjir dilontarkan, penutur biasanya dihadapkan dengan situasi kesal, marah, terpesona atau hanya tambahan ungkapan dalam kalimat biasa.

Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu anjing dan diwujudkan dengan kata anjiang.

6. Kalera

Kata kalera merupakan kata kasar dalam bahasa Minang yang berarti keparat, kampret, kurang ajar dan kata-kata kasar semacamnya.

Biasanya, ungkapan ini dilontarkan kepada seseorang sebagai bentuk rasa kekesalan.

Selain itu, kata kalera juga sudah menjadi umpatan harian di kalangan komunitas pedagang pasar asal Sumatra Barat.

Meskipun artinya sebenarnya sangat kasar dan tidak senonoh, namun kebanyakan masyarakat Minang sudah terbiasa mengucapkan kata ini ketika sedang merasa marah atau kesal.

7. Poyok

Kata poyok merupakan kata kasar atau kata umpatan dalam bahasa Minang yang berarti wanita jalang yang tidak punya harga diri.

Biasanya kata ini diungkapkan untuk memaki seorang wanita yang suka merebut pasangan orang lain. Atau, memiliki perilaku yang secara susila tidak pantas untuk dicontoh.

8. Ubilih

Kata ubilih merupakan kata kasar atau kata umpatan yang berarti hantu atau setan.

Dalam tuturan tersebut, kata ubilih digunakan untuk mengutarakan rasa kekesalan kepada seseorang. Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata ubilih karena didasari rasa jengkel.

9. Tughiak

Kata tughiak merupakan kata kasar atau makian yang berkaitan bagian tubuh.

Kata ini memiliki arti telinga bernanah dan kerap digunakan untuk memaki lawan bicara terhadap sesuatu hal yang kurang berkenan di hati penutur.

Dengan menggunakan makian ini penutur bermaksud menyudutkan lawan bicara dengan menyinggung wajah, yakni dengan kata tughiak.

Melontarkan kata tughiak termasuk Tindakan kasar karena penutur mengucapkannya dengan nada tinggi dan dalam situasi marah sehingga petutur tersinggung dan sakit hati dengan perkataan penutur.

10. Baruak

Jika kata “anjiang” berarti anjing, maka kata baruak
memiliki arti monyet. Kata ini tergolong sebagai kata kasar atau kata umpatan di
masyarakat Minang.

Biasanya, kata ini dilontarkan sebagai
pengungkap rasa kesal. Namun, sering pula dilontarkan untuk menjaga suasana
akrab dalam suatu pergaulan.

Itulah deretan contoh kata kasar di beberapa daerah di Indonesia lengkap dengan pengertiannya.

Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan seputar kata-kata kasar di berbagai daerah.

Jika kamu ingin mencari informasi menarik dan edukatif lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah