10 Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat beserta Penjelasannya
10 Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat beserta Penjelasannya — Tahukah kamu bahwa ada beragam contoh kearifan lokal Sunda Jawa Barat yang menarik untuk disimak bahasannya?
Kearifan lokal Sunda Jawa Barat memiliki variasi yang beragam dan menarik. Dengan mempelajarinya, kita turut mengapresiasi dan menjaga kelestariannya.
Jika kamu ingin memperkaya pengetahuan dan wawasan, maka jangan ragu untuk membaca bahasan lengkap perihal contoh kearifan lokal Sunda Jawa Barat beserta penjelasannya kali ini sampai akhir.
Penjelasan dan Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat
- 1. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Botram
- 2. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nyaneut
- 3. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Seren Taun
- 4. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nyalin
- 5. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Munggahan
- 6. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Ngadulag
- 7. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nganteuran
- 8. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nenjrag Bumi
- 9. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Ngeuyeuk Seureuh
- 10. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Sisingaan Tradisi
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat
- 1. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Botram
- 2. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nyaneut
- 3. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Seren Taun
- 4. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nyalin
- 5. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Munggahan
- 6. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Ngadulag
- 7. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nganteuran
- 8. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nenjrag Bumi
- 9. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Ngeuyeuk Seureuh
- 10. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Sisingaan Tradisi
Suku Sunda merupakan suku bangsa yang mayoritasnya mendiami wilayah barat Pulau Jawa, khususnya di daerah Jawa Barat dan Banten.
Untuk kawasan persebaran masyarakat suku Sunda kemudian dikenal sebagai Bumi Pasundan atau Tatar Sunda di Jawa Barat.
Namun, sesungguhnya populasi suku Sunda tidak hanya terbatas di Pulau Jawa saja, lho. Populasi suku Sunda ini juga tersebar di berbagai provinsi lainnya di Indonesia.
Makanya tidak mengherankan apabila beberapa tradisi suku Sunda juga sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Di bawah ini merupakan beberapa penjelasan dan contoh kearifan lokal Sunda Jawa Barat yang populer dan masih dilestarikan sampai sekarang.
1. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Botram
Botram merupakan istilah bahasa Sunda yang merujuk pada sebuah tradisi makan bersama beralaskan daun pisang atau tikar.
Yang menjadikan tradisi botram ini unik adalah lauk pauk yang nantinya akan dinikmati biasanya dibawa oleh setiap orang yang ikut serta dalam acara.
Sebagaimana informasi yang Mamikos kutip dari sebuah sumber, menu di dalam botram biasanya adalah aneka makanan tradisional contohnya nasi liwet, sambel terasi, ikan asin, tempe, tahu, kerupuk hingga lalapan yang menjadi salah satu pendamping makanan wajib.
Semua makanan yang dibawa oleh peserta kemudian ditata dengan rapi memanjang beralaskan daun pisang yang digelar.
Kemudian, para peserta akan duduk lesehan di depannya dan barulah bisa menikmati menu makanan bersama-sama.
Tujuan dilakukannya tradisi makan bersama khas tanah Sunda ini adalah untuk menjalin kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan.
2. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nyaneut
Nyaneut merupakan sebuah tradisi minum teh khas Sunda yang asalnya dari Garut. Konon kearifan lokal satu ini telah ada sejak ratusan tahun lalu dalam rangka menyambut tahun baru Islam.
Dari informasi yang Mamikos kutip, istilah nyaneut adalah akronim dari Nyai Haneut atau Cai Haneut yang memiliki arti air hangat.
Maka, tidak seperti jamuan minum teh biasa, pelaksanaan tradisi nyaneut memiliki ciri yang sangat khas dalam pelaksanaannya.
Ciri khas yang pertama, teh akan disajikan bersama kudapan berupa makanan tradisional misalnya saja ubi jalar, singkong, dan ganyong yang sebelumnya direbus terlebih dahulu.
Ciri khas yang kedua adalah daro cara menikmati teh yang dilakukan dengan beberapa tahap.
Tahapan pertama adalah memutar gelas teh di telapak tangan sebanyak dua kali, kemudian dilanjutkan dengan menghirup aroma teh sebanyak tiga kali, dan barulah teh tadi boleh diminum.
Tradisi satu ini disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan kebiasaan orang Sunda yang lebih menyenangi minum teh daripada air putih.
Apalagi Garut juga menjadi salah satu kawasan penghasil teh berkualitas tinggi, maka tak heran jika lahirlah tradisi unik ini.
3. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Seren Taun
Seren taun merupakan sebuah tradisi yang menjadi bentuk perwujudan rasa syukur masyarakat Sunda terhadap hasil panen yang telah diperoleh.
Dilansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, istilah seren taun diambil dari kata dalam bahasa Sunda, “seren” memiliki arti menyerahkan dan “taun” artinya tahun.
Upacara adat yang dilakukan setiap tahun setelah panen padi akan digelar secara rutin, dan biasanya diikuti seluruh warga desa yang melakukan panen.
Tak heran jika seren taun pun dianggap sebagai sebuah hajatan kampung yang meriah, sebab hampir semua warga akan ikut terlibat dalam acara tersebut.
Karena keunikannya, tak heran jika banyak wisatawan yang sengaja datang untuk menyaksikan pelaksanaan tradisi ini.
4. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nyalin
Selain seren taun, contoh kearifan lokal Sunda berikutnya adalah tradisi nyalin yang masih sering dilakukan masyarakat Sunda di wilayah Karawang saat memasuki masa panen.
Tradisi nyalin ini adalah proses mengganti benih dengan mengambil bulir padi terbaik sebagai bibit untuk ditanam pada musim selanjutnya.
Nyalin akan dilakukan secara perorangan yang juga menjadi bagian dari etika budaya sebelum proses panen.
Pada tradisi nyalin ini akan dipersiapkan beberapa sesaji contohnya tumpeng, sayuran, buah-buahan, kelapa, tampolong, tebu, bakakak ayam, pusaka, gentong, pusaka, amparan samak, bubur merah dan bubur putih, parukuyan beserta arang, api dan kemenyan, serta alas lawon bodas (kain putih).
Setiap sesaji yang disiapkan memiliki makna sebagai ungkapan penerimaan dan rasa terima kasih atas hasil panen kepada sang pencipta.
5. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Munggahan
Munggahan menjadi contoh kearifan lokal di tanah Sunda berikutnya yang akan Mamikos uraikan. Munggahan merupakan tradisi menjelang bulan Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat Sunda.
Munggahan bermakna berjalan atau keluar dari kebiasaan yang sering dilakukan sehari-hari.
Maka secara harfiah munggahan dapat diartikan sebagai upaya untuk menjelang bulan suci Ramadan dengan kondisi lebih baik dalam segala hal.
Tradisi munggahan juga biasanya dilakukan pada akhir Sya’ban dalam kalender Hijriah atau tepat sehari sebelum datangnya bulan suci Ramadan.
Munggahan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya saja berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, menyelenggarakan doa bersama, hingga berwisata bersama keluarga tercinta.
6. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Ngadulag
Ngadulag merupakan sebuah tradisi menabuh bedug yang dilakukan masyarakat Sunda di waktu-waktu tertentu, misalnya saja pada bulan Ramadan atau dalam perayaan hari besar Islam.
Ngadulag menjadi salah satu tradisi yang cukup unik di bulan suci Ramadan karena setiap irama yang dimainkan mengandung makna tertentu.
Contohnya terdapat dulag kuramas, yang merupakan pola menabuh bedug yang dibunyikan pada satu hari menjelang Ramadan.
Dulag kuramas ini ditabuh untuk mengajak warga setempat mensucikan diri dengan berkeramas sebelum melakukan puasa bulan ramadan di esok hari.
Ada juga istilah dulag jaman, yang merupakan pola menabuh bedug yang dibunyikan tepat saat masuknya waktu sahur.
Pada malam hari di bulan puasa, ada juga dulag tarawih dan dulag tadarus, yang pola menabuh bedugnya menandakan masuknya waktu salat tarawih dan tadarus Al-Qur’an.
Selain itu ada juga dulag fitrah atau dulag lilikuran, yang adalah pola menabuh bedug yang menandakan masuknya malem lilikuran atau hari ke 21 Ramadhan yang akan dibunyikan hingga 1 Syawal atau saat Idulfitri tiba.
7. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nganteuran
Nganteuran memiliki makna mengantarkan yang menjadi tradisi masyarakat Sunda yang biasanya dilakukan dengan bertukar makanan menjelang hari raya Idulfitri.
Saat menyambut hari kemenangan tersebut, masyarakat akan saling bertukar hidangan dengan suka cita.
Makanan yang saling ditukar pun bervariasi mulai dari ketupat, opor, hingga aneka kue kering atau kue basah.
Nganteuran adalah istilah untuk kegiatan mengirim makanan kepada seseorang yang sedang bekerja di ladang atau sawah saat jam makan telah tiba.
8. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nenjrag Bumi
Nenjrag bumi merupakan contoh kearifan lokal berikutnya yang akan Mamikos bahas pada kesempatan ini.
Nenjrag bumi menjadi salah satu tradisi unik yang dilakukan saat ada bayi baru lahir. Tradisi ini sering dilakukan oleh warga Bandung.
Pada pelaksanaan upacara adat nenjrag bumi dilakukan dengan cara tradisional. Bayi yang baru lahir tersebut nantinya akan diletakkan di atas lantai berbahan bambu terbelah.
Kemudian, lantai bambu tadi diinjak atau dihentak dengan kaki oleh ibu dari sang bayi sebanyak tujuh kali.
Namun ada juga sumber yang menyatakan bahwa pelaksanaan tradisi nenjrag bumi dengan cara membaringkan bayi di tanah dan memukulkan alu atau tongkat sebanyak tujuh kali ke arah tanah atau di dekat sang bayi.
Tradisi ini dianggap sebagai salah satu terapi untuk bayi agar tidak mudah ketakutan dan kaget. Namun, banyak dokter spesialis anak yang mengatakan bahwa tradisi ini membahayakan dan tidak perlu dilakukan.
9. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Ngeuyeuk Seureuh
Dalam sebuah acara pernikahan adat sunda, ada sebuah tradisi yang dikenal dengan sebutan Ngeuyeuk Seureuh.
Tradisi ngenyeuk seureuh akan dipimpin oleh pangeuyeuk yang pada prosesnya calon pengantin akan meminta izin serta doa restu dari orang tuanya.
Calon pengantin tersebut kemudian akan disawer beras yang menandakan hidup sejahtera, digeprek dengan sapu lidi yang diiringi dengan pemberian nasihat.
Setelahnya, kain putih penutup pangeuyeuk akan dibuka yang dilanjutkan dengan membelah mayang jambe serta buah pinang oleh calon mempelai pria.
10. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Sisingaan Tradisi
Sisingaan menjadi hiburan khas Sunda yang masih sering muncul ketika acara khitan atau sunatan.
Nantinya sang anak akan dinaikkan ke sebuah tandu berbentuk boneka singa, lalu akan digotong oleh empat orang lelaki dewasa untuk dibawa mengitari kampung setempat sambil diiringi musik dan tari-tarian.
Tradisi satu ini konon berawal dari reaksi masyarakat terhadap situasi politik pada masa penjajahan bangsa Eropa. Di beberapa kampung di Jawa Barat masih banyak yang memakai tradisi ini ketika ada acara khitanan.
Penjelasan lengkap dan contoh kearifan lokal Sunda Jawa Barat yang sudah Mamikos rangkum pada artikel kali ini harus disudahi terlebih dulu sampai di sini.
Semoga saja apa yang sudah kamu baca pada penjelasan dan contoh kearifan lokal Sunda Jawa Barat ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan umum yang mendatangkan manfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: