Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter beserta Penjelasannya dalam Ilmu Ekonomi

Tagged: Ekonomi

Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter beserta Penjelasannya dalam Ilmu Ekonomi — Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana jika tak ada aturan dan ketentuan khusus untuk pemasukan dan pengeluaran di suatu negara?

Sudah bisa dibayangkan kalau kondisi ekonomi di negara tersebut akan kacau bahkan bukan tak mungkin akan bangkrut.

Untuk mengelola hal tersebut diperlukan sebuah aturan yakni kebijakan fiskal yang bertujuan menjaga stabilitas ekonomi.

Bahasan Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ilmu Ekonomi

freepik.com/Rawpixel.com

Bisa dibilang kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang bersifat penting.

Oleh karena itu mari pelajari contoh kebijakan fiskal dan moneter dalam ilmu ekonomi tersebut.

Dalam ilmu ekonomi dan perbankan, pemerintah memiliki aturan dan mengeluarkan dua jenis kebijakan ekonomi, yang dikenal sebagai kebijakan fiskal dan moneter.

Kebijakan fiskal merupakan segala jenis aturan, ketentuan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah yang tujuannya untuk menjaga stabilitas perekonomian secara makro.

Beberapa sektor yang terdampak langsung oleh kebijakan fiskal antara lain adalah pendapatan nasional, angka penganggur, inflasi, dan kemiskinan.

Dalam proses pelaksanaannya, jenis kebijakan fiskal terbagi lagi ke dalam beberapa bagian.

Supaya kamu tidak bingung dan bisa lebih tahu pengertian kebijakan fiskal, tujuan, serta apa saja contoh kamu bisa menyimak selengkapnya di uraian berikut ini.

Memahami Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan suatu konsep pengelolaan ekonomi yang diperkenalkan John Maynard Keynes, yang lalu secara umum dipakai dunia sejak peristiwa Depresiasi Besar (Great Depression) setelah Perang Dunia I tahun 1929.

Menurut Keynes, pemerintah suatu negara memiliki hak untuk mengatur pengeluaran serta pemasukan di negara tersebut dengan menetapkan pajak dan membuat kebijakan demi ekonomi makro negaranya.

Menilik dari segi definisi, pengertian dari kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang tujuannya untuk menjaga pemasukan dan pengeluaran negara agar tetap stabil sehingga perekonomian negara dapat tumbuh dengan baik.

Jika menggali lebih spesifik, pengertian kebijakan fiskal yakni suatu kebijakan tentang perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu yang dikemukakan OJK.

Lalu apa sesungguhnya tujuan dari adanya kebijakan fiskal tersebut? Mamikos sudah menguraikan penjelasan dari tujuan kebijakan fiskal di bawah ini.

Beberapa Tujuan Kebijakan Fiskal

Usai mengetahui uraian atau pengertian dari kebijakan fiskal, kali ini kita akan membahas apa saja tujuan dan mengapa kebijakan fiskal diciptakan.

Adapun tujuan kebijakan fiskal tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menjaga serta mengembangkan perekonomian suatu negara

Poin pertama dari penjelasan tujuan kebijakan fiskal yakni untuk demi menjaga stabilitas sekaligus mengembangkan kondisi ekonomi di suatu negara.

Penerapan kebijakan fiskal juga diharapkan mampu memengaruhi seluruh sektor ekonomi negara serta memperbaiki masalah di dalamnya, seperti sektor korporat, perbankan, hingga usaha mikro.

b. Meningkatkan kualitas SDM-nya

Tujuan kebijakan fiskal berikutnya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat, khususnya dari segi teknologi dan perekonomian.

Jika kualitas SDM di suatu negara meningkat, maka harapannya SDM tersebut memiliki kapabilitas bersaing di dunia kerja baik secara nasional dan internasional, sehingga secara tidak langsung dapat meningkat kesejahteraan hidupnya.

c. Menjaga Stabilitas Harga Barang

Ada banyak sekali faktor yang memengaruhi harga suatu produk di pasar, mulai dari faktor positif seperti meningkatnya permintaan sampai faktor negatif seperti terjadinya praktik penimbunan dan monopoli pasar.

Salah satu tujuan kebijakan fiskal tak lain adalah demi menjaga harga barang tetap terjangkau bagi masyarakat luas dan menghindari fluktuasi karena pihak-pihak tak bertanggungjawab.

d. Turut mendorong investasi

Tujuan kebijakan fiskal yang terakhir yakni untuk menciptakan iklim investasi lebih baik bagi para pelaku pasar modal, khususnya investor. Sehingga suatu negara nantinya dapat memperoleh lebih banyak pendapatan dari pajak usaha.

Jenis-jenis Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan pemerintah yang terbagi ke dalam beberapa kategori.

Apa saja jenis-jenis kebijakan fiskal tersebut? Penjelasan selengkapnya bisa kamu simak sebagai berikut:

1. Dari Sisi Teoretis

Jenis kebijakan fiskal dari sisi teoretis di Indonesia terbagi ke dalam 3 kategori yaitu kebijakan fiskal fungsional, terencana, dan insidental.

Kebijakan Fiskal Fungsional

Pengertian dari kebijakan fiskal fungsional yakni suatu kebijakan yang diambil demi meningkatkan kualitas ekonomi secara makro, yang dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang.

Contoh kebijakan fiskal fungsional ini adalah pemberian beasiswa kuliah, bantuan pendanaan perusahaan rintisan, dan lain sebagainya.

Kebijakan Fiskal Disengaja atau Terencana

Kebijakan fiskal disengaja merupakan kebijakan manipulasi anggaran negara.

Fungsi dari kebijakan fiskal adalah untuk menghadapi masalah tertentu, contohnya seperti pandemi dan krisis masalah ekonomi.

Contoh kebijakan fiskal disengaja yakni alokasi APBN bagi sektor kesehatan di masa pandemi dan relaksasi pajak usaha.

Kebijakan Fiskal Tak Disengaja/Insidental

Kebijakan fiskal tak disengaja merupakan kebijakan berupa penetapan keputusan atau aturan untuk melindung stabilitas ekonomi sektor non-pemerintah, misalnya penetapan harga eceran tertinggi.

2. Dari Sisi Penerapan

Jenis kebijakan fiskal dari sisi penerapan ini implementasinya ada 2 kategori, yaitu kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif.

Kebijakan Fiskal Ekspansif

Pengertian dari kebijakan fiskal ekspansif yakni suatu kebijakan yang diambil pemerintah saat ekonomi melemah dengan cara menaikkan anggaran belanja serta menurunkan atau meniadakan pajak bagi sektor tertentu.

Fungsi dari kebijakan fiskal ekspansif yakni demi meningkatkan daya beli barang, sehingga perusahaan tetap dapat berproduksi tanpa memecat karyawan.

Kebijakan Fiskal Kontraktif

Jenis kebijakan fiskal dari sisi penerapan adalah kebijakan fiskal kontraktif, kebijakan yang menurunkan belanja pemerintah dan menaikkan pajak. Fungsi kebijakan fiskal ini adalah untuk mencegah inflasi serta mengurangi rasio gini.

3. Dari Sisi Neraca Pembayaran

Jenis kebijakan fiskal dari sisi neraca terbagi ke dalam empat kategori yaitu kebijakan fiskal seimbang, surplus, defisit, dan dinamis.

Kebijakan Fiskal Seimbang

Kebijakan fiskal ini dibuat untuk menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran negara.

Fungsi kebijakan fiskal seimbang adalah supaya negara tidak punya terlalu banyak utang.

Meski terdengar positif, regulasi fiskal seimbang punya risiko agak besar, karena tidak semua negara memiliki kemampuan untuk memenuhi seluruh kebutuhan warganya.

Kebijakan Fiskal Surplus

Pengertian dari kebijakan fiskal surplus adalah jenis kebijakan fiskal yang dibuat ketika pemasukan lebih banyak dari pengeluaran.

Fungsi kebijakan fiskal surplus ini untuk demi mencegah terjadinya inflasi.

Kebijakan Fiskal Defisit

Kebalikan dari jenis kebijakan fiskal surplus adalah kebijakan fiskal defisit yang gunanya adalah mengatasi kekurangan pemasukan dibanding pengeluaran. Salah satu contoh kebijakan fiskal defisit yakni utang luar negeri.

Kebijakan Fiskal Dinamis

Jenis kebijakan fiskal yang terakhir dari segi penerapan ialah regulasi fiskal dinamis, yang merupakan suatu kebijakan ekonomi yang diambil saat sewaktu-waktu negara membutuhkan.

Beberapa Instrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal merupakan berbagai sektor yang dimanfaatkan oleh pemerintah guna menjaga stabilitas ekonomi makro negara.

Beberapa instrumen kebijakan fiskal di Indonesia antara lain adalah:

Pajak

Instrumen kebijakan fiskal yang pertama adalah pajak dari seluruh sektor domestik dan luar negeri.

Demi mencapai suatu tujuan kebijakan fiskal, pemerintah dapat memanipulasi pajak dalam beberapa bentuk yakni pengurangan, penambahan, penundaan, sampai peniadaan.

Pengeluaran Belanja

Instrumen kebijakan fiskal selanjutnya yakni pengeluaran belanja negara, yang juga dapat dikurangi atau ditambahkan sesuai kebutuhan.

Jika neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah dapat mengurangi pengeluaran belanja di sektor tertentu, seperti penundaan pembayaran THR bagi PNS.

Obligasi Publik

Instrumen kebijakan fiskal berikutnya adalah penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara.

Alokasi Anggaran

Instrumen kebijakan fiskal berikutnya adalah alokasi anggaran.

Supaya tujuan kebijakan fiskal dalam periode tertentu daoat berhasil, maka pemerintah memiliki wewenang memindahkan alokasi anggaran dari satu sektor ke sektor lainnya.

Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia

Sekarang kamu pasti sudah lebih memahami apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal, apa tujuannya, apa saja jenisnya hingga instrumennya.

Maka selanjutnya Mamikos akan membahas beberapa contoh kebijakan fiskal di Indonesia, yang antara lain adalah:

Tax Amnesty

Contoh kebijakan fiskal di Indonesia yang pertama adalah tax amnesty, yang merupakan pembebasan pajak berupa pengurangan atau peniadaan dalam kurun waktu tertentu bagi masyarakat yang mau dan bersedia melaporkan seluruh kekayaannya.

Subsidi BBM dan Gas

Contoh kebijakan fiskal berikutnya adalah subsidi BBM dan gas. Tujuan dari kebijakan fiskal di bidang bahan bakar ini yakni memperlancar mobilitas dan transaksi ekonomi masyarakat.

Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)

Contoh terakhir kebijakan fiskal di Indonesia adalah penetapan harga jual maksimum untuk produk tertentu, yang disebut sebagai kebijakan HET. Barang dengan HET yang mudah dijumpai adalah obat-obatan dan sembako.

Perbedaan antara Kebijakan Fiskal dan Moneter

Di bagian akhir Mamikos akan membahas secara khusus mengenai apa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter.

Satu hal yang pasti adalah antara contoh kebijakan fiskal dan moneter saling melengkapi satu sama lain serta saling terintegrasi.

Meski begitu, tentu saja terdapat perbedaan yang mendasar antara kebijakan fiskal dan moneter.

Perbedaan antara kebijakan fiskal dan moneter yang pertama tentu saja dari segi pengambilan keputusan.

Kebijakan fiskal merupakan sebuah kebijakan yang diputuskan dan dikelola Kementerian Keuangan, sementara wewenang kebijakan moneter sepenuhnya bergantung pada Bank Indonesia.

Perbedaan selanjutnya dari kebijakan fiskal dan moneter adalah dari segi tujuan. Kebijakan moneter memiliki tujuan menjaga jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Sementara tujuan kebijakan fiskal merupakan pengelolaan untuk menjaga kesejahteraan sektor-sektor pelaku perputaran uang, mulai dari tangan konsumen, pekerja, sampai ke pelaku usaha.

Uraian Mamikos di artikel contoh kebijakan fiskal dan moneter kali ini harus diakhiri terlebih dulu.

Semoga saja apa yang sudah kamu simak pada bahasan dan contoh kebijakan fiskal dan moneter beserta penjelasannya bisa menambah wawasan mengenai ilmu ekonomi tersebut.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta