6 Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Sederhana dan Cara Menyusunnya
6 Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Sederhana dan Cara Menyusunnya – Kerangka suatu karangan ilmiah ibarat pondasi bagi sebuah bangunan.
Jika kerangka karangan ilmiah tidak kuat, isi karya ilmiah pun menjadi kurang berbobot bahkan bisa berdampak pada hasil akhir tulisan.
Jika kamu ingin tahu bagaimana contoh kerangka karangan ilmiah sederhana dan cara menyusunnya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Contoh Kerangka Karangan Ilmiah dan Cara Menyusunnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Banyak yang beranggapan bahwa ketika menulis suatu karangan ilmiah, yang paling penting adalah ide, referensi, serta cara pengolahan data.
Padahal, untuk menyajikan data-data yang sudah didapatkan dan menyampaikannya pada pembaca perlu cara yang efektif.
Jika kamu langsung menuliskan hasil penelitian tanpa menggunakan kerangka, besar kemungkinan ada pembahasan yang terlewatkan.
Lain halnya jika kamu sudah membuat kerangka karangan ilmiah untuk mengantisipasi lupa dalam menyampaikan hasil.
Kerangka karangan ilmiah secara tidak langsung menunjukkan bahwa setiap bagian memiliki kaitan dengan bagian lainnya.
Kerangka tersebut bisa membuat hasil karanganmu padu dan tidak keluar dari tema.
Sebenarnya, kerangka karangan tidak bisa diterapkan secara kaku. Bahkan ada yang membebaskan penulisnya untuk membuat kerangka tersendiri.
Namun, untuk kerangka karangan ilmiah, ada batasan-batasan yang perlu diikuti oleh penulis.
Ingin tahu cara membuat kerangka karangan ilmiah? Simak artikel berikut untuk mendapatkan informasi terkait cara menyusun kerangka karangan ilmiah secara sederhana dan contoh-contohnya.
Pentingnya Membuat Kerangka Karangan Ilmiah
Anggapan bahwa membuat kerangka karangan ilmiah hanya memperlama waktu penulisan tentu tidak tepat.
Justru ada banyak manfaat yang akan kamu dapatkan jika menulis karangan ilmiah menggunakan kerangka, yaitu:
- Memudahkan melihat pokok bahasan dan sub bahasan karangan ilmiah
- Memudahkan perluasan pokok bahasan setiap topik
- Mencegah pembahasan topik terlalu jauh dan keluar dari pokok bahasan
- Memudahkan penulis melihat bagian yang sudah lengkap atau masih perlu dilengkapi
- Mencegah pengulangan pembahasan
- Membuat karangan ilmiah menjadi teratur
Unsur Kerangka Karangan Ilmiah
Ketika kamu menulis suatu kerangka karangan ilmiah, perhatikan unsur-unsur yang ada di dalamnya.
- Judul
- Abstrak
- Kata Pengantar
- Daftar isi
- Daftar tabel
- Daftar gambar
- Uraian bab
- Kesimpulan
- Saran
- Bibliografi
- Apendiks
- Indeks
- Tanggal penerbitan
- Penerbit
- Daftar riwayat hidup
Sebagai tambahan informasi, unsur kerangka karangan ilmiah berikut di atas dimodifikasi sesuai kebutuhan, baik ditambahkan komponen lain maupun dihilangkan.
Misalnya saja kerangka penulisan karangan ilmiah paper akan lebih sederhana jika dibandingkan karangan ilmiah skripsi.
Cara Menyusun Kerangka Karangan Ilmiah
Setelah memahami unsur kerangka karangan ilmiah di atas, kini saatnya kamu mencari tahu cara menyusun kerangka karangan ilmiah.
1. Menentukan judul karangan ilmiah
Judul suatu karya tulis merupakan gambaran singkat inti tulisan. Sebaiknya judul karangan ilmiah tidak terlalu panjang tetapi juga tidak terlalu pendek.
2. Membuat abstrak atau ringkasan
Bagian abstrak memuat uraian singkat pada pembaca terkait semua hal yang dibahas pada karangan ilmiah.
Biasanya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
3. Menulis kata pengantar
Bagian kata pengantar akan membawa pembaca lebih siap memahami tulisan yang lain.
Berikan gambaran umum masalah yang akan kamu bahas dan latar belakang penulisan karangan ilmiah secara umum.
Kata pengantar juga bisa memuat ucapan terima kasih dari penulis pada para pihak yang sudah membantu penyelesaian karta.
4. Membuat daftar isi
Daftar isi suatu karangan ilmiah berisi bagian pokok tulisan, bab yang ada di dalamnya, dan bagian penting lainnya.
Dengan membaca daftar isi, pembaca bisa menebak hal-hal yang akan dibahas pada karangan tersebut.
5. Membuat daftar tabel
Pembuatan tabel pada suatu karya ilmiah tidak bersifat wajib.
Namun, untuk memudahkan pembaca menelusuri tabel yang disajikan, kamu bisa membuat halaman daftar tabel yang berisi nomor, nama, dan keterangan tabel.
6. Membuat daftar gambar
Jika pada karangan ilmiah yang kamu buat terdapat beberapa gambar, cantumkan penjelasan gambar tersebut pada bagian ‘daftar gambar’.
Tuliskan penomoran gambat secara urut, judul setiap gambar, dan nomor halaman tempat gambar tersebut berada.
7. Uraian bab
Karangan ilmiah yang kamu buat pastinya terdiri dari beberapa bab.
Dengan membagi bab tersebut, kamu bisa mencantumkan hal-hal yang perlu ditulis pada suatu bagian agar tidak tumpang tindih dengan bagian yang lainnya. Uraikan secara rinci hal-hal yang akan kamu bahas.
8. Kesimpulan
Buatlah kerangka kesimpulan dengan melihat pembuktian dan uraian lainnya yang sudah kamu tulis.
Jika pada karya ilmiahmu terdapat hipotesis, bagian kesimpulan perlu dibuat relevan dengan hipotesis dan diberi bukti.
Hindari membuat kesimpulan dari hal yang tidak dibahas pada karangan ilmiah.
9. Bibliografi
Cantumkan sumber-sumber pustaka yang kamu gunakan untuk menulis karangan ilmiah.
Jika referensi yang kamu gunakan cukup banyak, lakukan pembagian berdasarkan kategori sumber, nama penulis, atau klasifikasi lainnya.
10. Apendiks
Apendiks memungkinkan pembaca untuk memahami seluruh karangan ilmiah yang kamu buat tanpa membuat karangan tersebut terlalu tebal.
11. Indeks
Indeks memuat petunjuk yang berupa nama dan pokok masalah yang dinilai penting. Indeks disusun sesuai abjad.
12. Daftar riwayat hidup
Riwayat hidup atau curriculum vitae merupakan keterangan tambahan tentang diri penulis.
Pada bagian tersebut, dapat dicantumkan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan daftar prestasi serta karya tulis jika ada.
Jangan lupa untuk mengumpulkan bahan-bahan dan referensi pendukung penulisan. Kamu bisa menggunakan buku, jurnal, hasil penelitian, laporan, dan sumber lainnya yang relevan.
Cara Membuat Kerangka Karangan yang Baik dan Benar
Dalam membuat kerangka karangan, ada beberapa teknik yang perlu diterapkan oleh penulis, seperti:
- Pemilihan topik karangan harus jelas
- Setiap unit mempunyai satu gagasan dan jika ada gagasan lain yang ingin disampaikan, maka dirinci pada bagian berbeda
- Penyusunan pokok kerangka karangan harus logis, sehingga bisa didapatkan gambaran secara jelas
- Gunakan simbol yang konsisten agar tidak membingungkan
Contoh Kerangka Karangan Ilmiah
Berikut ini adalah contoh-contoh kerangka karangan ilmiah yang akan membantumu dalam menyusun suatu karya.
Tentunya kerangka ini bisa kamu modifikasi sesuai kebutuhan dan sesuai jenis karya tulis.
1. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Tesis
Halaman judul
Halaman tanda tangan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Tabel
Pendahuluan
Dasar Teori
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar pustaka
Lampiran
2. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Esai
Esai merupakan tulisan yang membahas suatu topik dan terdiri dari lebih dari satu paragraf.
Pada esai terdapat beberapa subtopik yang terdiri dari paragraf-paragraf. Susunan paragraf esai meliputi paragraf pendahuluan, paragraf pengembang, dan paragraf penyimpul.
Paragraf pendahuluan
Pernyataan umum
Pernyataan tesis
Paragraf pengembang I
Pendukung
Pendukung
Kalimat kesimpulan
Paragraf pengembang II
Pendukung
Pendukung
Kalimat kesimpulan
Paragraf pengembang III
Pendukung
Pendukung
Kalimat kesimpulan
Paragraf penyimpul (berisi ringkasan esai secara keseluruhan dalam bentuk yang singkat)
3. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Makalah
Bagian awal
Halaman sampul
Daftar isi
Bagian inti
Pendahuluan
Latar belakang penulisan makalah
Masalah yang dibahas
Tujuan penulisan makalah
Pembahasan
Penutup
Bagian akhir
Daftar rujukan
Lampiran (jika ada)
4. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Artikel Hasil Penelitian
Judul artikel
Nama penulis
Abstrak dan kata kunci
Pendahuluan
Metode penelitian
Hasil
Pembahasan
Simpulan dan saran
Daftar pustaka
5. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Skripsi (Penelitian Kuantitatif)
Halaman sampul
Lembar pengesahan
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar lampiran
Pendahuluan
Latar belakang masalah
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Hipotesis
Keterbatasan penelitian
Manfaat penelitian
Definisi istilah
Kajian pustaka atau dasar teori
Metodologi penelitian
Rancangan penelitian
Populasi dan sampel
Instrumen penelitian
Pengembangan instrumen
Uji coba instrumen
Analisis butir instrumen
Validitas instrumen
Reliabilitas instrumen
Teknik pengumpulan data
Teknik analisis data
Uji hipotesis
Hasil dan pembahasan
Hasil penelitian
Pembahasan
Penutup
Simpulan
Saran
Daftar pustaka
Lampiran
6. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Skripsi (Penelitian Kualitatif)
Halaman sampul
Lembar pengesahan
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar lampiran
Pendahuluan
Latar belakang masalah
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Keterbatasan penelitian
Manfaat penelitian
Definisi istilah
Kajian pustaka atau dasar teori
Metodologi penelitian
Rancangan penelitian
Subjek penelitian
Jenis data dan sumber data
Instrumen penelitian
Pengembangan instrumen
Verifikasi kecocokan data instrumen
Teknik pengumpulan data
Teknik analisis data
Hasil dan pembahasan
Hasil penelitian
Pembahasan
Penutup
Simpulan
Saran
Daftar pustaka
Lampiran
Penutup
Demikian informasi 6 contoh kerangka karangan ilmiah sederhana dan cara menyusunnya yang perlu kamu ketahui.
Setelah memahami kerangka karangan ilmiah beserta cara membuatnya, kamu bisa menerapkan prinsip pembuatan kerangka karya ilmiah pada tulisanmu.
Mungkin kamu akan mengalami kesulitan ketika pertama membuat kerangka karangan.
Namun, jika sudah terbiasa penulisan kerangka karangan tersebut akan semakin mudah. Kamu pun akan terbantu dalam menulis karangan ilmiah. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: