4 Contoh Kerangka Teori beserta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar

4 Contoh Kerangka Teori beserta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar – Dalam penelitian, terdapat tiga elemen penting yang harus dipahami.

Pertama, sasaran penelitian yang ingin dicapai. Kedua, upaya yang dilakukan untuk melakukan penelitian. Terakhir, metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan tersebut.

Dengan memahami langkah ini, penulis karya ilmiah dapat membangun kerangka teori yang kokoh dan relevan dengan penelitian. Nah, di artikel ini Mamikos akan memberikan contoh kerangka teori. Yuk, simak!

Apa Isi dari Kerangka Teori?

Canva Pro/Dean Drobot

Kerangka teori adalah suatu gambaran atau rencana yang menjelaskan semua elemen yang menjadi fokus penelitian, berdasarkan hasil penelitian yang ada.

Kerangka teori juga mencakup hubungan antara variabel-variabel yang terlibat, baik sebab-akibat maupun interaksi antara variabel tersebut.

Dengan demikian, penting untuk menyusun kerangka teori sebelum menyusun karya ilmiah. Kerangka teori tersebut dapat berbentuk skema atau diagram.

Tujuannya adalah untuk membantu penulis memahami semua variabel yang menjadi dasar pembentukan karya ilmiah.

Jadi, kerangka teori merupakan kesimpulan awal dari masalah yang berkaitan dengan topik tertentu.

Ini menjadi panduan bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah, sehingga penulis dapat menghindari pembahasan yang tidak relevan atau keluar dari topik utama yang sedang dibahas.

Fungsi Kerangka Teori

Jika melihat contoh kerangka teori beserta cara membuatnya, dapat diketahui bahwa kerangka teori memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Memberikan Arahan

Kerangka teori memberikan arahan dan struktur pada penulis dalam menyusun karya ilmiah.

Dengan adanya kerangka teori, penulis memiliki panduan yang jelas tentang variabel-variabel yang harus dipertimbangkan dan hubungan antara variabel tersebut.

2. Memperjelas Pemahaman

Kerangka teori membantu penulis memahami konsep-konsep dan teori yang terkait dengan topik penelitian.

Dengan memperjelas pemahaman, penulis dapat menyusun argumentasi yang kuat dan terperinci dalam karya ilmiah.

3. Menyediakan Landasan Teoritis

Landasan teoritis pada kerangka teori diperlukan untuk mendukung penelitian.

Dengan merujuk pada teori-teori yang ada, penulis dapat membangun argumen yang lebih kuat dan menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

4. Mengarahkan Penelitian

Kerangka teori membantu mengarahkan penelitian dan memfokuskan perhatian pada aspek-aspek yang relevan.

Dengan menentukan variabel-variabel yang akan diteliti dan hubungan antara variabel tersebut, penulis dapat mengarahkan penelitian ke arah yang lebih spesifik dan terfokus.

5. Menyediakan Dasar Perbandingan

Penelitian sebelumnya biasanya menjadi landasan pada kerangka teori.

Dengan mengacu pada penelitian sebelumnya, penulis dapat membandingkan temuan-temuannya dengan hasil penelitian sebelumnya dan memberikan sumbangan baru dalam bidang tersebut.

Bagaimana Cara Membuat Kerangka Teori yang Baik?

Untuk menyusun kerangka teori yang baik, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi, antara lain:

1. Menyusun Kerangka Teori Secara Rasional

Penyusunan kerangka teori haruslah rasional, artinya harus didasarkan pada pertimbangan yang logis dan masuk akal. 

Kerangka teori harus konsisten dengan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang diajukan.

Setiap elemen dalam kerangka teori harus saling mendukung dan berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang topik penelitian.

2. Melakukan Tinjauan Literatur

Penulis perlu melakukan tinjauan literatur komprehensif tentang topik yang akan diteliti. Ini mencakup membaca dan menganalisis penelitian terkait, teori-teori yang ada, dan konsep-konsep yang relevan.

Tinjauan literatur membantu penulis mengidentifikasi celah yang dapat diisi melalui penelitian.

3. Mengidentifikasi Variabel-Variabel Utama

Dalam contoh kerangka teori beserta cara membuatnya, penulis perlu mengidentifikasi variabel-variabel utama yang akan menjadi fokus penelitian.

Variabel-variabel ini haruslah saling terkait dan relevan dengan topik penelitian.

4. Membangun Hubungan dan Asosiasi

Penulis harus mampu menghubungkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi dan menjelaskan hubungan atau asosiasi antara variabel-variabel tersebut.

Hal ini dapat dilakukan melalui penggunaan teori yang ada, konsep yang relevan, atau berdasarkan temuan-temuan penelitian sebelumnya.

5. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Sistematis

Kerangka teori harus disusun dengan bahasa yang jelas dan sistematis agar dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Penggunaan istilah yang konsisten dan pengorganisasian yang terstruktur akan membantu memperjelas hubungan antara variabel-variabel dalam kerangka teori.

Cara Membuat Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

Untuk membuat kerangka teori, ada beberapa langkah atau cara yang dapat dilakukan. Berikut ini adalah urutannya:

1. Identifikasi Topik Penelitian

Tentukan topik penelitian yang ingin kamu teliti. Pastikan topik tersebut relevan dan memiliki kepentingan dalam bidang yang kamu teliti.

2. Menentukan Variabel

Pahami dengan baik topik yang diteliti dan tentukan variabel yang akan digunakan dalam penelitian.

Proses ini akan membantu peneliti dalam mencari referensi dan teori yang relevan untuk dimasukkan ke dalam karya ilmiah.

3. Mencari Referensi Pustaka

Langkah berikutnya yang perlu dilakukan dalam pembuatan kerangka teori adalah dengan menambahkan referensi dan pedoman dari buku-buku penelitian yang telah diterbitkan oleh peneliti sebelumnya.

4. Mencantumkan Teori yang Digunakan Dalam Penelitian

Lengkapi kerangka teori dengan mencantumkan jenis teori yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah.

Selain itu, penulis juga perlu menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang mendukung karya ilmiah tersebut.

5. Menganalisis Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menganalisis secara detail semua informasi, baik teori maupun hasil penelitian dari karya ilmiah yang relevan.

Jelaskan teori dan hasil penelitian tersebut, kemudian tinjau kembali untuk memastikan kesesuaian dengan objek penelitian.

6. Mengidentifikasi Inti Permasalahan

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi inti permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah dengan jelas.

Kemudian, uraikan inti permasalahan tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas.

Hal ini penting agar kerangka pemikiran dapat disusun dengan baik, mengingat bahwa pemahaman yang jelas tentang inti permasalahan menjadi landasan utama dalam penyusunan kerangka teori skripsi.

7. Membuat Kesimpulan Sementara

Kamu dapat membuat kesimpulan sementara yang akan membantu dalam menyusun kerangka teori.

Kesimpulan sementara ini berfungsi untuk merangkum temuan dan informasi yang telah dikumpulkan dari literatur, penelitian, dan sumber lainnya.

Dengan melakukan ini, kamu akan lebih mudah mengidentifikasi dan memilih kerangka teori mana yang akan dimasukkan ke dalam karya ilmiah tersebut.

Adanya berbagai kerangka teori ini dapat membantu kamu dalam mengembangkan hipotesis yang lebih lanjut.

8. Membuat Kerangka Berpikir

Setelah berhasil menyusun kerangka teori, langkah terakhir adalah menyusun semua kerangka teori tersebut menjadi kerangka berpikir yang padat dan terstruktur.

Kamu dapat menyajikan kerangka berpikir dalam bentuk skema atau diagram.

Skema tersebut berisi gambaran hubungan antara konsep-konsep utama yang telah diidentifikasi.

Proses ini akan membantu kamu dalam menyelesaikan karya ilmiah dengan lebih mudah, karena kamu telah menyaring poin-poin penting yang perlu diperhatikan.

Dengan memiliki kerangka berpikir yang jelas, kamu nantinya dapat lebih fokus pada pengembangan argumen, pembahasan, dan analisis yang mendalam dalam karya ilmiah tersebut.

Struktur Kerangka Teori

Struktur kerangka teori pada dasarnya dapat bervariasi tergantung pada jenis karya ilmiah dan bidang studi yang bersangkutan.

Namun, berikut ini adalah struktur umum yang dapat digunakan dalam penyusunan kerangka teori

1. Judul

Judul adalah komponen yang penting dalam kerangka teori karena memberikan pemahaman kepada pembaca tentang tujuan penelitian dan alasan mengapa teori tersebut dimasukkan ke dalam kerangka teori.

Contohnya, seperti teori hukum Newton, hukum Bernoulli, dan hukum kinetik gas.

2. Pendahuluan

  • Latar belakang masalah: Berisi penjelasan singkat mengenai latar belakang dan urgensi topik yang akan diteliti.
  • Tujuan Penelitian: Penjelasan mengenai tujuan dari penelitian atau karya ilmiah yang sedang disusun.
  • Rumusan masalah: Penjelasan tentang permasalahan yang akan diteliti atau dibahas dalam karya ilmiah.
  • Manfaat penelitian: Penjelasan mengenai manfaat dan kontribusi penelitian tersebut terhadap bidang studi yang bersangkutan.

3. Kerangka Teori

  • Landasan teoritis: Penjelasan singkat mengenai konsep-konsep dasar yang menjadi landasan teoritis dalam penelitian.
  • Tinjauan literatur: Review literatur terkait yang mendukung penelitian atau karya ilmiah tersebut. Termasuk di dalamnya adalah teori-teori, penelitian terdahulu, dan temuan-temuan terkini yang relevan.
  • Konsep-konsep kunci: Penjelasan rinci mengenai konsep-konsep kunci yang relevan dengan topik penelitian atau karya ilmiah. Biasanya termasuk definisi operasional, variabel-variabel, hubungan antara variabel, dan teori-teori terkait.

4. Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian

  • Hipotesis penelitian: Penyataan prediksi atau asumsi yang akan diuji dalam penelitian.
  • Pertanyaan penelitian: Pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab atau diteliti dalam karya ilmiah.

5. Metode Penelitian:

  • Desain penelitian: Penjelasan mengenai rancangan penelitian yang digunakan, seperti penelitian kualitatif, kuantitatif, atau campuran.
  • Populasi dan sampel: Penjelasan mengenai populasi yang menjadi subjek penelitian serta cara pemilihan sampel yang digunakan.
  • Instrumen dan teknik pengumpulan data: Penjelasan mengenai instrumen penelitian, seperti kuesioner, wawancara, atau observasi, serta teknik pengumpulan data yang digunakan.
  • Analisis data: Penjelasan mengenai metode analisis yang akan digunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan.

6. Implikasi dan Kesimpulan Sementara

  • Implikasi penelitian: Penjelasan mengenai implikasi hasil penelitian terhadap bidang studi atau praktik yang relevan.
  • Kesimpulan sementara: Penyimpulan sementara yang dapat ditarik berdasarkan hasil tinjauan literatur dan kerangka teori yang telah disusun.

Struktur kerangka teori ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan karya ilmiah yang sedang disusun.

Penulis perlu menjaga keselarasan dan konsistensi antara setiap bagian dalam kerangka teori serta mengacu pada sumber-sumber yang relevan dan terpercaya.

Contoh Kerangka Teori beserta Cara Membuatnya

Berikut adalah contoh sederhana kerangka teori untuk penelitian tentang pengaruh media sosial terhadap kesejahteraan psikologis remaja

Judul: Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesejahteraan Psikologis Remaja

Teori Pengaruh Media Sosial

  • Definisi dan konsep media sosial menurut para ahli
  • Penelitian terkait pengaruh media sosial terhadap kesejahteraan psikologis

Faktor-faktor Kesejahteraan Psikologis Remaja

  • Definisi dan indikator kesejahteraan psikologis remaja menurut para ahli
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis remaja (misalnya, dukungan sosial, kepuasan hidup, self-esteem)

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesejahteraan Psikologis Remaja

  • Pengaruh penggunaan media sosial terhadap dukungan sosial remaja
  • Pengaruh media sosial terhadap tingkat kepuasan hidup anak remaja
  • Pengaruh media sosial terhadap self-esteem remaja

Mekanisme Pengaruh Media Sosial

  • Mediasi: Peran mekanisme kognitif dan emosional dalam menghubungkan penggunaan media sosial dengan kesejahteraan psikologis remaja
  • Moderasi: Faktor-faktor yang dapat memperkuat atau melemahkan pengaruh media sosial terhadap kesejahteraan psikologis remaja (misalnya, jenis konten yang dikonsumsi, dukungan offline)

Hipotesis Penelitian

Merumuskan hipotesis tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesejahteraan psikologis remaja, baik secara langsung maupun melalui mekanisme mediasi atau moderasi.

Contoh Kerangka Teori Makalah Tentang Kesehatan

Berikut ini adalah contoh kerangka teori untuk penelitian tentang pengaruh kegiatan fisik terhadap kesehatan mental.

Judul Penelitian: Pengaruh Kegiatan Fisik terhadap Kesehatan Mental

Konsep Teori:

  • Teori A: Hubungan antara kegiatan fisik dan kesehatan mental berdasarkan penelitian sebelumnya.
  • Teori B: Mekanisme biologis yang terlibat dalam pengaruh kegiatan fisik terhadap kesehatan mental.
  • Teori C: Faktor psikososial yang mempengaruhi hubungan antara kegiatan fisik dan kesehatan mental.

Variabel:

  • Variabel Independen: Kegiatan Fisik (jenis, intensitas, durasi)
  • Variabel Dependen: Kesehatan Mental (tingkat stres, kecemasan, depresi)

Hipotesis

  • Hipotesis 1: Semakin tinggi tingkat kegiatan fisik, semakin rendah tingkat stres yang dialami individu.
  • Hipotesis 2: Kegiatan fisik dengan intensitas sedang-tinggi memiliki pengaruh positif terhadap penurunan tingkat kecemasan.
  • Hipotesis 3: Durasi kegiatan fisik yang cukup lama berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan mental dan pengurangan gejala depresi.

Metode Penelitian

  • Desain Penelitian: Studi kuantitatif dengan pendekatan eksperimental atau observasional.
  • Sampel: Individu dewasa sehat tanpa gangguan kesehatan mental yang signifikan.
  • Instrumen: Kuesioner untuk mengukur tingkat stres, kecemasan, depresi, dan aktivitas fisik.
  • Analisis Data: Analisis statistik menggunakan uji regresi untuk melihat hubungan antara kegiatan fisik dan kesehatan mental.

Kesimpulan

  • Kegiatan fisik memiliki potensi untuk mempengaruhi kesehatan mental dengan menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan gejala depresi.
  • Variabel seperti jenis, intensitas, dan durasi kegiatan fisik dapat mempengaruhi pengaruhnya terhadap kesehatan mental.
  • Faktor-faktor psikososial juga berperan dalam hubungan antara kegiatan fisik dan kesehatan mental.

Contoh Kerangka Teori Skripsi Pendidikan Anak Usia Dini

Judul: Metode Belajar yang Efektif untuk Pendidikan Anak Usia Dini

Pengertian Pendidikan Usia Dini

  • Definisi Pendidikan Usia Dini
  • Tujuan Pendidikan Usia Dini
  • Prinsip-prinsip Pendidikan Usia Dini

Teori Perkembangan dalam Pendidikan Usia Dini

  • Teori Perkembangan Kognitif oleh Jean Piaget
  • Teori Perkembangan Bahasa oleh Lev Vygotsky
  • Teori Perkembangan Sosial dan Emosional oleh Erik Erikson
  • Teori Belajar Konstruktivis oleh Jerome Bruner

Pendekatan dan Metode Pendidikan Usia Dini

  • Pendekatan Pembelajaran Bermain
  • Pendekatan Berbasis Proyek
  • Metode Demonstrasi
  • Metode Cerita dan Dongeng

Kurikulum Pendidikan Usia Dini

  • Prinsip Kurikulum Pendidikan Usia Dini
  • Komponen Kurikulum Pendidikan Usia Dini
  • Penilaian dan Evaluasi dalam Pendidikan Usia Dini

Peran Guru dalam Pendidikan Usia Dini

  • Fungsi Guru dalam Pendidikan Usia Dini
  • Kompetensi dan Kualifikasi Guru Pendidikan Usia Dini
  • Keterlibatan Orangtua dan Masyarakat

Tantangan dan Peluang dalam Pendidikan Usia Dini

  • Tantangan dalam Pendidikan Usia Dini
  • Peluang dan Inovasi dalam Pendidikan Usia Dini
  • Implementasi Teknologi dalam Pendidikan Usia Dini

Studi Kasus atau Contoh Praktik Pendidikan Usia Dini

  • Model Pendidikan Usia Dini di Negara A
  • Program Pendidikan Usia Dini di Institusi B
  • Keberhasilan Pendidikan Usia Dini di Sekolah C

Rekomendasi untuk Pengembangan Pendidikan Usia Dini

  • Perbaikan Kualitas Tenaga Pendidik
  • Pengembangan Kurikulum dan Metode Pembelajaran
  • Kerjasama antara Pemerintah, Sekolah, dan Masyarakat

Contoh Kerangka Teori Penelitian Tentang Pemasaran Bisnis

Judul: Efektivitas Strategi Pemasaran Online di Era Digital

Pendahuluan

  • Latar Belakang Penelitian
  • Identifikasi Masalah Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

  • Definisi dan Konsep Strategi Pemasaran
  • Teori-teori Pemasaran yang Relevan
  • Komponen Strategi Pemasaran
  • Segmen Pasar dan Penargetan
  • Strategi Pemasaran Tradisional vs Digital
  • Hubungan antara Strategi Pemasaran dan Kinerja Bisnis

Kerangka Konseptual

  • Konsep-konsep Utama dalam Strategi Pemasaran
  • Hubungan antara Strategi Pemasaran dan Kinerja Bisnis

Variabel Penelitian

  • Variabel Independen: Strategi Pemasaran (contoh: segmentasi pasar, penentuan harga, promosi, distribusi, branding, dll.)
  • Variabel Dependen: Kinerja Bisnis (contoh: peningkatan penjualan, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dll.)
  • Variabel Kontrol (jika ada): Faktor-faktor Eksternal yang Memengaruhi Kinerja Bisnis (contoh: kondisi pasar, persaingan, tren industri, dll.)

Metode Penelitian

  • Desain Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data (contoh: wawancara, survei, observasi, studi kasus, dll.)
  • Prosedur Analisis Data
  • Validitas dan Kepercayaan Data

Hasil dan Temuan Penelitian

  • Temuan Tema atau Kategori terkait Strategi Pemasaran yang Efektif
  • Deskripsi Temuan dan Analisis Data
  • Interpretasi Temuan dalam Konteks Kinerja Bisnis

Analisis Hasil

  • Hubungan Hasil dengan Kerangka Konseptual
  • Perbandingan Temuan dengan Penelitian Terdahulu
  • Implikasi Hasil Penelitian dalam Konteks Praktik Pemasaran

Kesimpulan

  • Ringkasan Hasil Penelitian
  • Implikasi Penelitian
  • Keterbatasan Penelitian
  • Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Daftar Pustaka: Daftar Referensi yang Digunakan dalam Penelitian

Itulah contoh kerangka teori beserta cara membuatnya. Penjelasannya dapat membantu kamu menyusun kerangka teori dengan mudah.

Kamu tinggal menyesuaikannya dengan konteks atau topik karya ilmiah yang akan dibuat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta