7 Contoh Kerjasama Regional Indonesia beserta Penjelasannya
7 Contoh Kerjasama Regional Indonesia beserta Penjelasannya – Meski namanya kerjasama regional, namun praktiknya berada dalam skala internasional.
Istilah regional mengacu pada kerjasama antarnegara pada satu wilayah atau lebih. Kerjasama regional dapat mencakup berbagai macam bidang, tergantung pada fokus kerjasama yang dijalin antarnegara.
Indonesia pun demikian, dalam rangka melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia tergabung dalam beberapa kesepakatan kerjasama regional. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Apa itu Kerjasama Regional?
Daftar Isi
Daftar Isi
Kerjasama regional merujuk pada upaya dan bentuk kerjasama yang terjadi antara beberapa negara dalam suatu wilayah geografis tertentu.
Kerjasama regional dapat terjadi di dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, keamanan, sosial, budaya, lingkungan, dan lainnya.
Adapun maksud dari terbentuknya kerjasama regional adalah untuk meningkatkan hubungan antara negara-negara yang berdekatan geografis, dengan tujuan mencapai kepentingan bersama dan meningkatkan kesejahteraan di wilayah tersebut.
Seringkali, kerjasama regional juga dilandasi oleh tujuan untuk memperkuat suara kolektif di panggung global, memberikan daya tawar lebih besar dalam perundingan internasional, dan mengatasi tantangan bersama yang sulit diatasi oleh satu negara secara mandiri.
Kerjasama regional dapat berkembang melalui pembentukan aliansi formal antarnegara atau melalui pendekatan informal dalam berbagai inisiatif yang mendorong kerjasama di antara negara-negara tersebut.
Pendekatan ini memungkinkan negara-negara yang memiliki kepentingan bersama atau tantangan yang serupa untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang lebih besar di wilayah yang terkait.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu kerjasama regional. Selanjutnya, apa tujuan dari pembentukan kerjasama regional?
Tujuan Kerjasama Regional
Terdapat beberapa tujuan utama dari kerjasama regional yang meliputi:
1. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi
Tujuan kerjasama regional yang pertama adalah memfasilitasi perdagangan bebas, investasi, dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan mempromosikan integrasi ekonomi, negara-negara di wilayah tersebut dapat memperluas pasar mereka, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produksi, dan merangsang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Pengembangan Infrastruktur dan Konektivitas
Selanjutnya, salah satu tujuan kerjasama regional adalah memperbaiki infrastruktur dan mengembangkan jaringan transportasi, komunikasi, serta koneksi energi di wilayah tersebut.
Adanya agenda ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarnegara, mempermudah perdagangan, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi.
3. Keselamatan dan Keamanan Bersama
Kerjasama regional pun dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan wilayah dengan mengatasi ancaman bersama, seperti konflik bersenjata, terorisme, perdagangan senjata ilegal, kejahatan lintas batas, dan masalah-masalah keamanan lainnya.
Praktik ini seringkali melibatkan kerangka kerja keamanan bersama atau perjanjian pertahanan antarnegara.
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam Bersama
Dalam beberapa kasus, kerjasama regional juga memiliki tujuan untuk pengelolaan bersama sumber daya alam yang strategis, seperti air, energi, hutan, atau laut.
Bertujuan untuk menjaga keberlanjutan dan memastikan pemanfaatan yang adil dan berkelanjutan dari sumber daya tersebut di wilayah bersama.
5. Penyelesaian Konflik dan Meningkatkan Diplomasi
Kerjasama regional juga bertujuan untuk mendukung dialog dan penyelesaian damai konflik antarnegara atau konflik internal dalam wilayah tersebut.
Melalui kerjasama ini, negara-negara di wilayah tersebut dapat mengatasi perbedaan pendapat secara damai dan mendorong diplomasi yang berkelanjutan.
6. Peningkatan Kesejahteraan Sosial dan Budaya
Kerjasama regional pun berupaya memperkuat kesejahteraan sosial, pendidikan, budaya, dan kerjasama ilmiah antarnegara.
Mencakup pertukaran budaya, mobilitas siswa, kerjasama penelitian, dan promosi kesejahteraan sosial di wilayah bersama.
Sektor-sektor Kerjasama Regional
Tujuan kerjasama regional secara umum dan khusus bisa bervariasi tergantung pada kawasan dan kesepakatan para anggota.
Beberapa tujuan yang umum ditemui dari beberapa sektor antara lain:
Ekonomi:
- Membuat perdagangan bebas: Menurunkan atau menghapuskan tarif dan hambatan perdagangan antar negara anggota, sehingga memperlancar arus barang dan jasa, mendorong investasi, dan meningkatkan daya saing regional. Contoh: ASEAN Free Trade Area (AFTA).
- Menguatkan daya tawar bersama: Bersatu dalam negosiasi perdagangan internasional untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih menguntungkan bagi semua anggota.
- Menarik investasi asing: Kawasan bersatu dengan stabilitas dan pasar yang lebih besar berpotensi menarik lebih banyak investor asing.
- Transfer teknologi dan keahlian: Anggota yang lebih maju secara teknologi dan keahlian tertentu bisa berbagi dengan anggota lain untuk memajukan keseluruhan kawasan.
Sosial dan Politik:
- Mempererat hubungan dan perdamaian: Kerjasama regional dapat menumbuhkan rasa percaya dan kerja sama antar negara, mengurangi ketegangan, dan memajukan perdamaian di kawasan.
- Mengatasi masalah lintas batas: Bekerjasama mengatasi masalah bersama seperti keamanan, migrasi, lingkungan hidup, bencana alam, dan kesehatan.
- Menguatkan identitas regional: Membangun identitas dan kepentingan bersama sebagai kawasan, mempromosikan budaya dan nilai-nilai regional.
- Meningkatkan peran dan pengaruh di dunia: Bersatu sebagai kawasan dapat memperkuat daya tawar dan pengaruh dalam organisasi internasional dan isu-isu global.
Selain tujuan umum, setiap kerjasama regional juga memiliki tujuan khusus:
- ASEAN: Menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, sejahtera, dan bersatu.
- Uni Eropa: Menciptakan uni ekonomi dan politik yang bersatu, dengan mata uang tunggal, kebijakan luar negeri dan keamanan bersama, serta kerja sama di berbagai bidang lain.
- BRICS: Meningkatkan kerja sama ekonomi dan politik di antara negara-negara Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Harap dicatat bahwa ini hanya beberapa contoh tujuan kerjasama regional. Tujuan spesifik dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kesepakatan antarnegara anggota.
Mengapa Indonesia Tergabung dalam Kerjasama Regional
Indonesia tergabung dalam berbagai kerjasama regional karena memiliki kepentingan untuk bekerja sama dengan negara-negara lain di kawasan.
Kerjasama regional dapat memberikan manfaat bagi Indonesia dalam berbagai bidang, antara lain:
Bidang Ekonomi
- Meningkatkan perdagangan dan investasi: Kerjasama regional dapat menciptakan pasar yang lebih besar dan terbuka, sehingga memperlancar arus barang dan jasa, mendorong investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
- Menarik teknologi dan keahlian: Kerjasama regional dapat memberikan akses ke teknologi dan keahlian dari negara-negara lain, sehingga dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan perekonomiannya.
- Meningkatkan daya saing global: Kerjasama regional dapat memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan global.
Bidang Sosial dan politik:
- Mempererat hubungan dan perdamaian: Kerjasama regional dapat menumbuhkan rasa percaya dan kerja sama antar negara, mengurangi ketegangan, dan memajukan perdamaian di kawasan.
- Mengatasi masalah lintas batas: Kerjasama regional dapat membantu mengatasi masalah bersama seperti keamanan, migrasi, lingkungan hidup, bencana alam, dan kesehatan.
- Meningkatkan peran dan pengaruh di dunia: Kerjasama regional dapat memperkuat daya tawar dan pengaruh Indonesia dalam organisasi internasional dan isu-isu global.
Kerjasama regional merupakan hal yang penting bagi Indonesia karena dapat memberikan manfaat bagi berbagai bidang kehidupan.
Keikutsertaan Indonesia dalam kerjasama regional dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan perekonomiannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, dan memajukan perdamaian dan stabilitas di kawasan.
7 Contoh Kerjasama Regional Indonesia
Sebagai negara yang menerapkan prinsip politik bebas aktif di luar negeri, tentu Indonesia terlibat dengan berbagai kerjasama regional.
Keterlibatan Indonesia dengan macam-macam kerjasama regional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menguatkan peran Indonesia di dunia internasional.
Berikut adalah tujuh contoh kerjasama regional yang melibatkan Indonesia:
1. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
Contoh kerjasama regional Indonesia yang pertama adalah ASEAN.
Indonesia adalah salah satu anggota pendiri ASEAN dan memiliki peran penting dalam organisasi ini.
ASEAN bertujuan untuk mempromosikan kerjasama politik, ekonomi, dan sosial budaya di antara sepuluh negara anggotanya di Asia Tenggara.
Melalui ASEAN, Indonesia berpartisipasi dalam berbagai inisiatif, seperti pembangunan ekonomi bersama, pemeliharaan perdamaian, dan konsolidasi hubungan antarnegara di wilayah tersebut.
2. IORA (Indian Ocean Rim Association)
Indonesia menjadi anggota aktif dalam IORA, organisasi regional yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antarnegara yang berbatasan dengan Samudra Hindia.
IORA membahas berbagai isu, mulai dari perdagangan, investasi, keberlanjutan maritim, keamanan laut, hingga kerjasama ekonomi di wilayah Samudra Hindia.
3. MIKTA (Mexico, Indonesia, Korea, Turki, dan Australia)
MIKTA, sebagai contoh kerjasama regional Indonesia, bukanlah sebuah aliansi formal atau blok politik, tetapi lebih kepada kerjasama yang bersifat fleksibel dan terbuka.
Uniknya, MIKTA tidak memiliki struktur organisasi yang tetap dan tidak memiliki tujuan-tujuan tertentu yang mengikat, namun lebih kepada forum untuk berbagi pandangan, ide, dan pengalaman antara para anggotanya.
Indonesia terlibat dalam kelompok MIKTA yang merupakan forum dialog antara lima negara yang memiliki peran signifikan dalam politik global.
MIKTA berupaya mengakomodir isu-isu, seperti perdagangan, investasi, keamanan, dan isu-isu internasional lainnya.
Meskipun MIKTA masih dalam tahap pengembangan dan kerjasama yang masih terbatas, mereka dipandang memiliki potensi untuk menjadi platform yang lebih kuat dan efektif dalam memperkuat diplomasi multilateral dan penyelesaian isu-isu global yang kompleks.
4. APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)
APEC adalah contoh kerjasama regional Indonesia berikutnya.
Indonesia adalah anggota APEC yang merupakan forum kerjasama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. APEC adalah forum kerjasama ekonomi yang melibatkan 21 negara di kawasan Asia Pasifik.
Dibentuk pada 1989, APEC bertujuan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi, kerjasama ekonomi, dan perdagangan bebas di antara anggota-anggotanya.
Anggotanya mencakup sebagian besar wilayah Asia Pasifik, termasuk negara-negara Amerika, Asia Timur, Asia Tenggara, dan Oseania.
Tujuan utama APEC adalah menciptakan kerangka kerja yang memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan seimbang di kawasan tersebut.
APEC juga bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan, meningkatkan akses pasar, mempromosikan investasi, serta mendorong kerjasama dalam berbagai bidang ekonomi seperti inovasi, teknologi, keberlanjutan, dan pengembangan sumber daya manusia.
Setiap tahun, pertemuan tingkat tinggi APEC dihadiri oleh para pemimpin negara anggota guna membahas isu-isu ekonomi regional, perdagangan, investasi, dan isu-isu penting lainnya.
Selain itu, ada pula serangkaian pertemuan tingkat menteri, pejabat, dan para ahli dari negara-negara anggota yang bertujuan untuk merumuskan kebijakan dan inisiatif kerjasama dalam berbagai bidang ekonomi.
APEC tidak memiliki perjanjian atau kesepakatan yang mengikat secara hukum, namun seringkali mendorong kesepakatan sukarela atau kerangka kerja kooperatif dalam bidang perdagangan, ekonomi, teknologi, dan inovasi.
Meskipun demikian, APEC tetap menjadi salah satu forum yang penting untuk mendorong kerjasama ekonomi dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kawasan Asia Pasifik.
APAC memiliki tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, perdagangan, investasi, dan kerjasama regional antara negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
5. MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah contoh kerjasama regional Indonesia selanjutnya.
MEA ditetapkan oleh negara-negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) untuk menciptakan sebuah pasar tunggal dan kawasan ekonomi yang terintegrasi di kawasan Asia Tenggara.
MEA bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di antara negara-negara anggota ASEAN.
MEA bertujuan untuk mencapai empat pilar utama, dikenal sebagai “Empat Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN”:
1. Pasar Tunggal dan Produksi Tunggal
Menciptakan pasar tunggal yang terintegrasi dan memfasilitasi pergerakan barang, jasa, dan tenaga kerja yang lebih bebas di antara negara-negara anggota.
Langkah nyatanya termasuk pengurangan hambatan perdagangan, perbedaan tarif, dan upaya untuk harmonisasi regulasi dan prosedur antar-negara.
2. Kemudahan Mobilitas Tenaga Kerja
Meningkatkan kemudahan mobilitas tenaga kerja di antara negara-negara ASEAN untuk mendukung kebutuhan pasar tenaga kerja di kawasan tersebut.
Praktiknya melibatkan upaya untuk mempermudah proses perizinan, pengakuan kualifikasi, dan fasilitasi migrasi tenaga kerja di antara negara-negara anggota.
3. Penguatan Industri Bersaing Global
Mendorong pertumbuhan industri yang kuat dan kompetitif di tingkat regional, termasuk dukungan untuk industri-industri kunci dan peningkatan daya saing produk-produk ASEAN di pasar global.
4. Penguatan Pembangunan yang Merata dan Berkelanjutan
Contoh kerjasama regional Indonesia MEA memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dicapai melalui MEA merata di seluruh kawasan ASEAN dan berkelanjutan dari segi lingkungan.
Penyelenggaraan MEA menjadi landasan untuk upaya kerjasama ekonomi yang lebih dalam di antara negara-negara ASEAN.
Tujuannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan meningkatkan posisi ASEAN dalam perdagangan global serta investasi asing.
Meskipun MEA telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir, implementasinya masih terus berlangsung dalam rangka untuk mencapai integrasi ekonomi yang lebih kuat di kawasan ASEAN.
6. BIMP-EAGA (Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area)
Contoh kerjasama regional selanjutnya adalah BIMP-EAGA.
Indonesia berpartisipasi dalam BIMP-EAGA, sebagai wujud inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan pembangunan di kawasan timur ASEAN.
BIMP-EAGA juga memfokuskan upayanya pada pengembangan ekonomi, infrastruktur, pariwisata, dan sektor-sektor penting lainnya di wilayah tersebut.
7. ASEAN Plus Three (APT)
Contoh kerjasama regional Indonesia terakhir.
Negara-negara ASEAN menyadari bahwa kekuatan mereka saja belum cukup untuk mewujudkan stabilitas antarnegara.
Karena itu, dibentuklah ASEAN Plus Three dengan melibatkan tiga negara maju di Asia Timur, yaitu Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Indonesia terlibat dalam forum ASEAN Plus Three yang mencakup ASEAN ditambah Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Forum ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama regional di bidang keuangan, perdagangan, keamanan, dan isu-isu strategis lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Itulah penjelasan mengenai kerjasama regional, beserta contoh kerjasama regional Indonesia yang diikuti.
Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: