8 Contoh Kerusakan Ekosistem Akibat Manusia dan Alam beserta Penjelasannya
8 Contoh Kerusakan Ekosistem Akibat Manusia dan Alam beserta Penjelasannya – Ekosistem merupakan penunjang penting untuk keberlangsungan makhluk hidup.
Tanpa adanya ekosistem yang mendukung, makhluk hidup jelas akan kesulitan untuk mempertahankan hidupnya, bahkan kehilangan tempat tinggalnya. Meski ekosistem adalah hal yang penting, tetap saja kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam tidak terhindarkan.
Lantas, apa saja contoh kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam beserta penjelasannya? Baca artikel berikut hingga usai ya.
Apa yang Dimaksud dengan Ekosistem?
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum menguraikan contoh-contoh kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam beserta penjelasannya, lebih baik kita memahami terlebih dahulu apa itu ekosistem.
Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang terbentuk akibat adanya hubungan tak terpisahkan dan bersifat timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat dia berada, antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik).
Ekosistem merupakan sebuah tatanan satu kesatuan utuh sekaligus menyeluruh yang mencakup segenap unsur lingkungan hidup, pun di antara mereka saling mempengaruhi.
Contoh Kerusakan Ekosistem Akibat Manusia dan Alam
Setelah mengetahui definisi tentang apa itu ekosistem, waktunya kita membahas secara detail tentang apa saja contoh kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam.
Berikut adalah daftar contoh kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam:
Contoh Kerusakan Ekosistem Akibat Manusia
Kerusakan ekosistem akibat manusia bisa dianggap lebih fatal daripada kerusakan ekosistem akibat alam, mengingat tingkat kerusakan yang disebabkan manusia bisa terjadi dalam skala yang luas dengan jangka waktu yang lama.
Beberapa contoh kerusakan ekosistem akibat manusia antara lain pembukaan lahan sawit di hutan, pembangunan IKN, penggunaan peledak saat mencari ikan di laut, limbah industri, dan lain sebagainya.
Uraian lebih lengkapnya adalah sebagai berikut.
1. Pembukaan Lahan Sawit di Hutan
Contoh kerusakan ekosistem akibat manusia yang pertama adalah pembukaan lahan sawit di hutan.
Sawit merupakan tumbuhan yang menjadi racun bagi pohon-pohon lain di hutan, mengingat sifatnya yang rakus terhadap kebutuhan air.
Terlepas dari itu, pembukaan lahan sawit otomatis akan mengorbankan ribuan hektar lahan di hutan untuk ditebang agar bisa ditanami sawit.
Selama proses pembukaan lahan hutan tersebut, banyak penghuni hutan seperti orang utan, harimau, kera, dan lain sebagainya yang kehilangan tempat tinggal, sehingga mereka pergi menyingkir hingga tidak jarah masuk ke pemukiman warga.
Tidak hanya hewan di hutan yang kehilangan rumah, tanah hutan akan menjadi kering, dan dapat memicu terjadinya banjir di pemukiman terdekat akibat hilangnya resapan air di tanah.
2. Pembangunan IKN
Berikutnya yang menjadi contoh kerusakan ekosistem akibat manusia adalah program pembangunan IKN yang sedang digencarkan oleh pemerintah.
IKN (Ibukota Nusantara) merupakan proyek ambisius yang mengorbankan ribuan hektar lahan hutan, sehingga menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi spesies liar, serta menghancurkan kestabilan tanah.
Bukan hanya hewan hutan dan pepohonan yang kehilangan, masyarakat adat juga tergusur dari tempat kelahirannya akibat pembangunan IKN.
Pendekatan secara humanis dalam proses pembangunan IKN penting untuk diprioritaskan supaya tidak mengorbankan hidup manusia dan alam yang ada di Kalimantan.
Belum lagi pembangunan infrastruktur pendukung IKN yang akan semakin mengancam ekosistem di hutan Kalimantan tempat IKN ibukota baru Indonesia berdiri.
3. Penggunaan Peledak saat Berburu Ikan di Laut
Contoh kerusakan ekosistem berikutnya adalah penggunaan peledak saat berburu atau mencari ikan di laut.
Hingga saat ini, tidak sedikit nelayan masih aktif berburu atau mencari ikan di laut dengan menggunakan peledak.
Memang, nelayan akan mendapatkan ikan yang lebih banyak dengan menggunakan peledak daripada menggunakan jala, namun kerusakan yang disebabkan peledak tidak main-main.
Apabila nelayan terus menggunakan peledak saat berburu ikan di laut, maka terumbu karang yang menjadi tempat tinggal ikan-ikan laut akan rusak dan hancur.
Selain itu, ikan yang masih kecil dan sebenarnya belum bisa dikonsumsi ikut mati, akibatnya jumlah ikan akan menurun drastis karena tidak ada reproduksi spesies.
Kampanye secara aktif serta penyuluhan terkait pentingnya ekosistem terumbu karang di laut penting untuk disampaikan kepada para nelayan agar tidak lagi menggunakan peledak saat mencari ikan.
4. Limbah Industri
Terakhir dalam contoh kerusakan ekosistem akibat manusia adalah limbah industri. Bagaimanapun industri adalah produk dari peradaban manusia, namun menyisakan dampak negatif berupa limbah yang merusak lingkungan.
Belum lagi apabila sebuah industri tidak melewati proses sterilisasi limbah terlebih dahulu, tentu saja dampak kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar.
Sungai, tanah, dan udara menjadi tercemar akibat limbah industri, sehingga menyebabkan banyak hewan mati, mulai dari ikan hingga burung-burung.
Tidak hanya itu, limbah industri yang tidak diolah akan memunculkan potensi berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia yang tinggal di sekitar wilayah industri.
Contoh Kerusakan Ekosistem Akibat Alam
Selanjutnya, kerusakan ekosistem alam memang memberi dampak kerusakan yang berat, namun tingkat pemulihannya dapat lebih cepat mengingat sifat alam itu sendiri.
Beberapa contoh kerusakan ekosistem akibat alam di antaranya letusan gunung berapi, tanah longsor, tsunami, banjir, dan lain sebagainya.
Di bawah ini adalah uraian lebih lengkap terkait beberapa contoh kerusakan ekosistem akibat alam yang telah disebutkan di atas sebelumnya.
5. Letusan Gunung Berapi
Contoh pertama dalam kerusakan ekosistem akibat alam adalah letusan gunung berapi.
Gunung berapi yang meletus menyemburkan berbagai material berbahaya bagi kehidupan yang ada di bawah gunung.
Akibatnya, banyak tanaman, hewan, bahkan manusia yang kehilangan tempat tinggal, dan terancam nyawanya.
Namun, di balik kengerian letusan gunung berapi tersebut, tersimpan potensi kekayaan material yang berharga apabila diolah dengan tepat dan tidak menimbulkan kerusakan ekosistem lanjutan.
Sekalipun letusan gunung berapi dapat menghancurkan ekosistem, secara berangsur ekosistem tersebut akan pulih dengan sendirinya mengingat material dari gunung berapi juga merupakan material yang dapat memberi kemakmuran.
6. Tanah Longsor
Kerusakan ekosistem akibat alam selanjutnya adalah tanah longsor. Terjadinya tanah longsor bisa diakibatkan karena ulah manusia, namun bisa juga diakibatkan oleh alam, misalnya karena gempa bumi sehingga memicu longsor.
Tanah yang mengalami longsor kemudian akan menimbun berbagai ekosistem yang ada di bawahnya, sehingga mematikan kehidupan.
Meski demikian, tanah longsor tidak serta merta menghancurkan ekosistem, sebab ekosistem akibat tanah longsor dapat terpulihkan juga secara alami.
7. Tsunami
Selanjutnya dalam contoh kerusakan ekosistem akibat alam adalah tsunami. Tsunami umumnya terjadi akibat adanya gempa di bawah laut.
Laut yang berayun dan gempa dapat menghancurkan ekosistem terumbu karang secara massif, sehingga banyak biota yang akan kehilangan tempat tinggalnya.
8. Banjir
Poin terakhir dalam contoh kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam adalah banjir.
Banjir bisa jadi diakibatkan oleh manusia, namun bisa juga diakibatkan oleh alam.
Banjir dapat merusak ekosistem apabila tingkat banjirnya begitu berat, dan butuh waktu lama untuk pulih.
Dampak Kerusakan Ekosistem
Contoh kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam di atas masih sebagian, sebenarnya ada banyak lagi contohnya.
Namun satu hal yang pasti, rusaknya ekosistem dapat menuntun pada hilangnya vegetasi dan biota, serta secara dalam jangka panjang mengancam kehidupan manusia.
Supaya hal tersebut bisa dihindari, kita perlu berperan aktif untuk mencegah kerusakan ekosistem yang lebih parah.
Nah, demikian pembahasan mengenai contoh-contoh kerusakan ekosistem akibat manusia dan alam beserta penjelasannya.
Melalui penjelasan di atas, setidaknya kita bisa memahami dan ikut berperan dalam mengupayakan kelestarian lingkungan. Semoga bermanfaat.
FAQ
Beberapa contoh kerusakan ekosistem akibat manusia antara lain pembukaan lahan sawit di hutan, pembangunan IKN, penggunaan peledak saat mencari ikan di laut, limbah industri, dan lain sebagainya.
Contoh kerusakan ekosistem akibat manusia adalah program pembangunan IKN yang sedang digencarkan oleh pemerintah. IKN (Ibukota Nusantara) merupakan proyek ambisius yang mengorbankan ribuan hektar lahan hutan, sehingga menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi spesies liar, serta menghancurkan kestabilan tanah. Bukan hanya hewan hutan dan pepohonan yang kehilangan, masyarakat adat juga tergusur dari tempat kelahirannya akibat pembangunan IKN.
Pendekatan secara humanis dalam proses pembangunan IKN penting untuk diprioritaskan supaya tidak mengorbankan hidup manusia dan alam yang ada di Kalimantan.
pembukaan lahan sawit di hutan, pembangunan IKN, penggunaan peledak saat mencari ikan di laut, limbah industri, dan lain sebagainya.
Namun satu hal yang pasti, rusaknya ekosistem dapat menuntun pada hilangnya vegetasi dan biota, serta secara dalam jangka panjang mengancam kehidupan manusia. Supaya hal tersebut bisa dihindari, kita perlu berperan aktif untuk mencegah kerusakan ekosistem yang lebih parah.
Terakhir dalam contoh kerusakan ekosistem akibat manusia adalah limbah industri. Bagaimanapun industri adalah produk dari peradaban manusia, namun menyisakan dampak negatif berupa limbah yang merusak lingkungan. Belum lagi apabila sebuah industri tidak melewati proses sterilisasi limbah terlebih dahulu, tentu saja dampak kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar.
Sungai, tanah, dan udara menjadi tercemar akibat limbah industri, sehingga menyebabkan banyak hewan mati, mulai dari ikan hingga burung-burung. Tidak hanya itu, limbah industri yang tidak diolah akan memunculkan potensi berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia yang tinggal di sekitar wilayah industri.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: