Contoh-contoh Bahwa Konflik Dapat Memicu Perubahan Sosial di Indonesia

Tagged: sosiologi

Contoh-Contoh Bahwa Konflik Dapat Memicu Perubahan Sosial di Indonesia — Apakah kamu sudah tahu bahwa konflik yang bisa terdiri dari pertentangan, perselisihan, pertengkaran, atau percekcokan tersebut dapat memicu sebuah perubahan sosial?

Jika belum, maka kamu bisa menyimak penjelasan selengkapnya mengenai contoh bahwa konflik dapat memicu perubahan sosial di Indonesia di artikel Mamikos kali ini.

Bahasannya lengkap dan mudah-mudahan saja dapat dengan mudah kamu pahami.

Daftar Contoh Bahwa Konflik Dapat Memicu Perubahan Sosial

pexels.com/Victoria Akvarel

Di kesempatan artikel ini, Mamikos sudah dengan saksama menyusun beberapa contoh bahwa konflik dapat memicu suatu perubahan sosial di masyarakat.

Jadi, apabila kamu ingin tahu seperti apa bentuk dan contoh-contoh bahwa konflik dapat memicu perubahan sosial di Indonesia tersebut, bacalah bahasan Mamikos ini hingga selesai.

Memahami Apa Itu Perubahan Sosial

Sebelum membahas lebih jauh contoh bahwa konflik dapat memicu perubahan sosial di Indonesia, Mamikos punya penjelasan mengenai apa itu perubahan sosial di bagian awal ini.

Perubahan sosial adalah sebuah perubahan yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara berbagai unsur sosial dalam kehidupan di masyarakat.

Salah satu penyebab hingga terjadi sebuah perubahan sosial adalah konflik yang biasanya terjadi akibat perbedaan antar individu, kelompok/golongan, atau kepentingan.

Jika mengakses Kamus Besar Bahasa Indonesia daring dan kamu cari arti kata dari ‘Konflik’, maka kamu akan menemukan arti sebagai percekcokan, pertengkaran, perselisihan, atau pertentangan.

Pertentangan atau konflik ini dapat terjadi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dan kelompok. Konflik bisa juga terjadi karena adanya perbedaan kepentingan.

Konflik inilah yang kemudian menjadi penyebab terjadinya perubahan dalam masyarakat. Perubahan sosial dan konflik menjadi dua hal yang akan saling berkaitan satu sama lain.

Saat terjadi perubahan sosial budaya yang cukup cepat dalam masyarakat, hal tersebut bisa saja mengubah berbagai nilai atau pandangan yang ada dalam masyarakat.

Begitu pun sebaliknya. Apabila terjadi konflik dalam masyarakat, hal tersebut juga dapat menimbulkan adanya atau terjadinya suatu perubahan sosial.

Beberapa Penyebab Terjadinya Konflik Sosial

Ulasan selanjutnya yang sudah Mamikos rangkum di artikel ini setelah penjelasan apa itu perubahan sosial adalah beberapa penyebab terjadinya konflik sosial.

Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya konflik sosial tersebut, sudah Mamikos rangkum dengan saksama di bawah ini:

a. Adanya perbedaan kepentingan

Penyebab terjadinya sebuah konflik sosial bisa dipicu oleh adanya perbedaan kepentingan.

Perbedaan kepentingan ini dapat jadi pemicu munculnya konflik sosial di tengah masyarakat.

Mengapa bisa terjadi demikian? Sebab, kepentingan memiliki sifat esensial bagi kelangsungan hidup.

Maka, perbedaan kepentingan yang terjadi antara individu dan individu atau individu dan kelompok dapat memicu sebuah konflik yang berujung adanya perubahan sosial.

b. Adanya perbedaan antarperorangan

Penyebab terjadinya konflik yang berikutnya adalah adanya perbedaan antarperorangan.

Hal satu ini bisa terjadi pada siapa saja sebab kita dan orang lain memiliki pikiran, perasaan, dan pendapat yang berbeda-beda.

Masing-masing dari kita tidak pernah memiliki kesamaan yang persis antara satu dengan yang lainnya.

Hal tersebut juga dapat menjadi konflik serta memicu terjadinya suatu perubahan sosial di masa depan.

Adanya perbedaan kebiasaan serta apa yang dirasakan perasaan secara umum dapat menimbulkan berbagai perasaan seperti tersaingi, iri, benci, hingga marah sebagai awal dari munculnya konflik.

c. Adanya perbedaan kebudayaan

Konflik juga dapat terjadi karena adanya perbedaan kebudayaan. Dengan perbedaan latar belakang kebudayaan yang ada, masing-masing dapat membentuk pribadi yang berbeda pula.

Setiap pemikiran dan pendirian yang berbeda antara satu dan lain pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan cara pandang dari individu, yang tentu saja dapat menjadi pemicu timbulnya konflik hingga pada akhirnya akan ada perubahan sosial.

Berbagai Bentuk Konflik yang Memicu Perubahan Sosial

Di bagian ini, Mamikos sudah merangkum beberapa contoh-contoh konflik yang dapat memicu perubahan sosial dalam masyarakat.

Bentuk konflik yang terjadi tersebut antara lain adalah:

1. Contoh konflik pertama: Konflik pribadi

Contoh pertama bahwa konflik dapat memicu perubahan sosial adalah konflik pribadi.

Konflik ini dapat terjadi antara orang perorangan atau individu dan individu.

Contoh nyata dari konflik ini adalah adanya perbedaan pendapat, pemahaman, pandangan, atau kepentingan yang kemudian menjadi pemicu awal terjadinya perubahan sosial.

Misal saat ada seseorang dalam satu rumah menginginkan makan nasi padang, tapi individu lainnya ingin makan nasi kapau, maka bukan tidak mungkin akan timbul konflik pribadi di antara mereka.

2. Contoh konflik kedua: Konflik politik

Contoh berikutnya bahwa konflik dapat menjadi pemicu adanya perubahan sosial di tengah masyarakat adalah dikenal dengan istilah konflik politik.

Sebuah konflik politik dapat terjadi akibat adanya kepentingan yang berbeda antara seseorang atau kelompok.

Jika sudah adanya perbedaan kepentingan ini, maka perubahan sosial antarmasyarakat pun dapat terpicu.

Contoh nyata dari konflik sosial ini adalah terbelahnya beberapa kubu politik yang mana masing-masing kubu mendukung salah satu tokoh politik dan mencoba menjatuhkan lawan politik tersebut.

3. Contoh konflik ketiga: Konflik rasial

Jika kamu belum begitu memahami apa rasial, Mamikos akan jabarkan sedikit di sini. Rasial merupakan segala hal yang berdasarkan (bersifat) ciri-ciri dari fisik ras, bangsa, suku bangsa, dan sebagainya.

Contohnya dari warna kulit, rambut, dan sebagainya.

Konflik rasial merupakan suatu konflik yang terjadi antara kelompok ras yang berbeda dengan ras lainnya karena adanya kepentingan dan kebudayaan yang saling berseberangan.

Contohnya seperti ras A yang bertentangan dengan ras B karena merasa ras B terlalu agresif dalam bersosialisasi hingga mengganggu kenyamanan warga sekitar. Hal ini juga dapat menjadi konflik yang memicu suatu perubahan sosial.

4. Contoh konflik keempat: Konflik antarkelas sosial

Contoh konflik yang dapat menjadi pemicu munculnya perubahan sosial antar masyarakat berikutnya adalah konflik antarkelas sosial.

Konflik satu ini dapat timbul karena adanya berbagai perbedaan kepentingan antara kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat.

Contoh nyata dari konflik antarkelas sosial ini adalah warga kelas menengah ke bawah yang protes atas kenaikan harga BBM.

Sementara warga dari kalangan kelas menengah ke atas sama sekali tak mempermasalahkan hal tersebut.

5. Contoh konflik kelima: Konflik yang bersifat internasional

Contoh bawah konflik dapat jadi pemicu perubahan sosial berikutnya adalah konflik yang melibatkan beberapa kelompok negara (blok), karena adanya perbedaan kepentingan dari masing-masing negara tersebut.

Ulasan contoh bahwa konflik dapat memicu perubahan sosial di Indonesia yang telah Mamikos rangkum di atas mengakhiri sudah artikel pada kali ini.

Mamikos harap apa yang sudah kamu baca dengan saksama pada bahasan contoh bahwa konflik dapat memicu perubahan sosial di Indonesia di atas dapat memperkaya wawasan kamu dan berguna suatu saat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta