11 Contoh Konflik Konstruktif dan Destruktif Beserta Perbedaannya Lengkap
Contoh konflik konstruktif dan destruktif akan menjadi bahasan kali ini. Sebelum kita membahas lebih dalam tentunya kita harus tahu terlebih dahulu pengertian konflik konstruktif dan destruktif.
11 Contoh Konflik Konstruktif dan Destruktif Beserta Perbedaannya Lengkap – Konflik adalah percekcokan, perselisihan, atau juga pertentangan.
Ada dua jenis konflik yaitu konstruktif dan destruktif. Konstruktif adalah konflik yang sifatnya membangun atau akan menghasilkan sesuatu yang baik sedangkan destruktif artinya sebaliknya yaitu bisa mengakibatkan hal yang buruk.
Simak penjelasan lengkapnya mengenao contoh klonflik konstruktif dan destruktif.
Contoh Konflik Konstruktif dan Destruktif Serta Penjelasannya
Daftar Isi [hide]

Konflik memang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-sehari kita. Tentunya kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, pastilah harus bersinggungan dengan yang lainnya.
Dengan adanya persinggungan itulah yang tidak jarang bisa menyebabkan konflik.
Konflik yang terjadi bisa bersifat membangun atau konstruktif dan juga bisa bersifat menghancurkan (buruk) atau destruktif.
Konflik memanglah sebuah perselisihan namun ada konflik yang keberadaannya sangat dibutuhkan seperti konflik konstruktif.
Mengapa kok bisa dibutuhkan? Sebab hasil dari konflik tersebut bisa berakibat baik.
Contoh Konflik Konstruktif

Advertisement
Contoh konflik konstruktif dan destruktif akan menjadikan kamu mampu membedakan mana konflik yang harus dihindari dan mana konflik yang tidak perlu dihindari.
Berikut ini adalah beberapa contoh konflik konstruktif.
1. Perdebatan Anggota dalam Perumusan AD/ART Organisasi
Contoh konflik konstruktif dan destruktif yang pertama adalah perdebatan dalam perumusan AD/ART. AD/ART merupakan landasan dasar yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi.
Karena menjadi sebuah landasan pastinya harus dirumuskan dengan bijak.
Salah satunya adalah melalui perdebatan ini. Dengan adanya perdebatan pastinya akan diperoleh rumusan yang paling sesuai karena bisa menggabungkan berbagai pandangan atau setidaknya diambil jalan tengahnya. Hal ini menjadi salah satu contoh konstruktif.
2. Penyelenggaraan Debat Calon Ketua OSIS pada Suatu Sekolah
Contoh konflik konstruktif di Indonesia yang selanjutnya adalah penyelenggaraan debat calon ketua OSIS. Setiap calon ketua OSIS pastinya memiliki pandangannya sendiri.
Dengan adanya debat ini siswa lain akan lebih mudah untuk menentukan pilihan mereka.
Selain itu, dengan adanya depat ini juga menjadikan para calon ketua OSIS belajar giat untuk mempersiapkan debat.
Dengan persiapan yang matang ini pastinya akan menjadikan calon ketua OSIS lebih memperbaiki diri. Menang atau kalah tetap membuat diri mereka lebih baik daripada sebelumnya.
Dengan melakukan debat, rasa percaya diri dan keahlian public speaking pastinya juga meningkat.
Hal-hal seperti itulah yang membuat konflik ini sebagai bentuk konflik konstruktif. Contoh konflik konstruktif di Indonesia ini memang sangat bagus.