12 Contoh Konsumerisme dalam Kehidupan Sehari-hari beserta Penyebab dan Dampaknya
Tanpa sadar, kita sudah menerapkan gaya hidup konsumerisme. Apa saja contoh konsumerisme tersebut? Yuk, pelajari lewat artikel ini!
12 Contoh Konsumerisme dalam Kehidupan Sehari-hari beserta Penyebab dan Dampaknya — Budaya konsumerisme tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat modern.
Budaya ini bahkan sudah mengakar hingga kadang sulit kita bedakan apakah perilaku tertentu termasuk perilaku konsumerisme atau kebutuhan hidup.
Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lengkap pengertian, ciri, penyebab, dampak serta contoh perilaku konsumerisme dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak!
Pengertian Konsumerisme
Daftar Isi [hide]

Sebelum kita membahas contoh konsumerisme, kita pahami dulu yuk pengertian konsumerisme.
Asal kata “konsumerisme” berasal dari kata benda “konsumer”, yang berasal dari bahasa Latin “consumere”, yang berarti “menggunakan, menghabiskan, atau mengonsumsi”.
Konsumerisme mengacu pada filosofi yang menekankan pada konsumsi barang dan jasa sebagai fokus utama dari kegiatan ekonomi individu dan masyarakat.
Konsumerisme juga berarti budaya konsumsi yang berlebihan, di mana individu cenderung terlibat dalam pembelian barang-barang yang tidak diperlukan atau berlebihan.
Perilaku ini mencerminkan pembelian barang dan jasa dalam jumlah besar, sering kali tanpa mempertimbangkan kebutuhan manusia yang sebenarnya atau efek jangka panjang dari konsumsi tersebut.
Dalam ilmu ekonomi, konsumerisme memainkan peran penting dalam membentuk permintaan pasar dan memengaruhi keputusan produsen dalam menentukan produk dan layanan yang mereka tawarkan.
Selain itu, konsumerisme juga mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait regulasi konsumen, perlindungan konsumen dan sebagainya.

Advertisement
Pengertian Menurut Para Ahli
Para ahli ekonomi telah memaparkan berbagai pengertian tentang konsumerisme. Kita pelajari dulu yuk sebelum melihat contoh konsumerisme.
1. Milton Friedman
Ekonom terkenal Milton Friedman mendefinisikan konsumerisme sebagai suatu tindakan yang diarahkan pada kepuasan individu atas keinginan konsumsinya.
2. John Kenneth Galbraith
Galbraith mendefinisikan konsumerisme sebagai kegiatan berlebihan untuk membeli barang-barang konsumen yang tidak diperlukan.
3. Thorstein Veblen
Veblen mengembangkan konsep “konsumsi simbolis” yang merupakan bagian dari konsumerisme.
Baginya, konsumerisme adalah fenomena di mana seseorang membeli barang atau jasa untuk menunjukkan status sosial atau kekayaan, bukan karena kebutuhan fungsionalnya.
4. Robert L. Heilbroner
Heilbroner menggambarkan konsumerisme sebagai suatu sikap terhadap kehidupan yang didorong oleh kebutuhan-kebutuhan pribadi yang tidak terbatas.