Contoh Kunci Determinasi Hewan dan Tumbuhan beserta Cara Membuatnya yang Benar
Contoh Kunci Determinasi Hewan dan Tumbuhan beserta Cara Membuatnya yang Benar – Dalam proses mengenali makhluk hidup, diperlukan suatu alat bantu untuk menentukan identitasnya dengan tepat.
Alat bantu tersebut dapat berupa gambar, spesimen awetan, contoh hewan maupun tumbuhan yang telah diketahui namanya, hingga kunci determinasi. Lalu, seperti apa sih bentuknya? 🔬
Nah, melalui artikel ini Mamikos akan membahas contoh kunci determinasi hewan dan tumbuhan beserta cara membuatnya dengan benar. 🐱🌼
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan salah satu alat yang digunakan dalam biologi untuk mengenali dan mengelompokkan makhluk hidup yang belum diketahui identitasnya. Alat ini membantu peneliti atau pelajar membedakan organisme berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
Secara historis, penggunaan kunci determinasi mulai diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun, catatan menunjukkan bahwa Lamarck pada tahun 1778 juga pernah memanfaatkan bentuk awal dari kunci identifikasi modern.
Kunci determinasi biasanya disusun dengan menampilkan dua pilihan ciri yang saling berlawanan, misalnya “berkeping satu” atau “berkeping dua” pada tumbuhan. Setiap langkah hanya memberikan dua alternatif, sehingga sistem ini dikenal dengan istilah kunci dikotomi.
Dikutip dari Kumparan.com, menurut Gunawan Susilowarno dkk. (2010), kunci determinasi berisi serangkaian petunjuk yang digunakan untuk menentukan jenis atau kelompok organisme. Dengan adanya kunci inilah, proses klasifikasi makhluk hidup menjadi lebih mudah dan sistematis.
Fungsi Kunci Determinasi
Di dalam praktiknya, kunci determinasi memiliki beragam fungsi yang membuatnya sangat bermanfaat, baik dalam kegiatan belajar maupun dalam bidang penelitian dan penerapan nyata.
Nah, sebelum nanti Mamikos bahas contoh kunci determinasi hewan dan tumbuhan, mari pelajari terlebih dahulu tentang sebenarnya apa sih fungsi kunci determinasi itu?
Kunci determinasi memiliki berbagai fungsi yang membuatnya penting untuk dipelajari dan digunakan, antara lain:
- Membantu mengenali organisme atau spesies tertentu melalui ciri-ciri morfologis yang tampak secara langsung.
- Melatih cara berpikir logis, analitis, dan kritis saat membandingkan perbedaan maupun persamaan ciri antarorganisme.
- Mempermudah proses identifikasi dan klasifikasi makhluk hidup sehingga hasilnya lebih sistematis dan dapat dimanfaatkan dengan tepat.
- Menjadi alat yang berguna di bidang pertanian, misalnya untuk menentukan jenis hama atau gulma yang menyerang tanaman.
- Digunakan pula dalam bidang kehutanan untuk mengenali berbagai jenis pohon atau tumbuhan yang ada di suatu wilayah.
Cara Membuat Kunci Determinasi
Membuat kunci determinasi tidak bisa dilakukan sembarangan, lho, karena harus mengikuti aturan tertentu agar hasilnya jelas, mudah dipahami, dan tidak menimbulkan kerancuan saat digunakan.
Agar kunci determinasi dapat digunakan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya, yaitu:
1. Kunci harus berbentuk dikotomi, artinya setiap langkah hanya berisi dua pilihan ciri yang saling bertolak belakang sehingga satu diterima dan yang lain ditolak.
Contoh:
1a. Daun tunggal → lanjut ke langkah 2
1b. Daun majemuk → tumbuhan A
2. Gunakan ciri-ciri yang mudah diamati dengan mata telanjang dan hindari sifat yang ambigu, relatif, atau sulit diukur.
Contoh: Warna daun hijau → lanjut, Warna daun merah → tumbuhan B
3. Susun ciri-ciri dari yang bersifat umum ke arah yang lebih spesifik supaya proses identifikasi berjalan sistematis.
Contoh: Bentuk daun → panjang daun → bentuk ujung daun
4. Tuliskan setiap pasang pernyataan (kuplet) secara singkat, jelas, dan jika memungkinkan gunakan kata pertama yang sama pada tiap pilihan dalam satu kuplet.
Contoh:
Daun berwarna hijau → tumbuhan C
Daun berwarna merah → tumbuhan D
5. Hindari penggunaan kata pembuka yang sama pada kuplet berikutnya agar tidak membingungkan.
Contoh:
1a. Daun berhadapan → langkah 2
1b. Daun berseling → langkah 2
6. Setiap kuplet diberi nomor untuk memudahkan rujukan dalam proses identifikasi.
Contoh:
1a, 1b, 2a, 2b… sehingga mudah dirujuk
7. Gunakan pernyataan positif, misalnya “daun berhadapan” daripada pernyataan negatif.
Contoh: “Daun berhadapan” lebih jelas dibanding “Daun tidak berlawanan”
8. Pastikan kalimat yang dipakai ringkas dan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pengguna.
Contoh: “Batang berkayu” lebih mudah dipahami dibanding “Batang yang sudah mengeras karena proses lignifikasi”
9. Setelah kunci disusun, lakukan uji coba pada beberapa spesimen. Jika ada kekeliruan atau pernyataan yang kurang jelas, lakukan perbaikan hingga kunci siap digunakan.
Contoh: Jika daun yang tampak sama ternyata masuk ke dua kategori berbeda, perbaiki ciri atau kuplet agar lebih jelas
Cara Penggunaan Kunci Determinasi
Selanjutnya, bagaimana kunci determinasi ini digunakan? Atau seperti apa sih cara membaca kunci determinasi itu?
Berikut Mamikos beri penjelasan tentang cara penggunaan kunci determinasi yang bisa kamu pahami dengan mudah:
1. Bacalah kunci determinasi dari permulaan, biasanya ditandai dengan nomor 1a.
2. Periksa apakah ciri-ciri organisme yang diamati sesuai dengan salah satu pernyataan pada kunci.
3. Jika ciri pada pernyataan pertama tidak sesuai, beralihlah ke pilihan yang berlawanan pada kuplet tersebut. Misalnya, jika 1a tidak sesuai, periksa 1b.
4. Jika ciri cocok, catat nomor yang sesuai, kemudian lanjutkan ke langkah berikutnya sesuai petunjuk nomor di belakang pernyataan.
5. Hapus alternatif yang tidak sesuai. Pilihan yang tidak sesuai secara otomatis gugur. Contohnya:
- Tumbuhan berupa herba
- Tumbuhan berkayu
Jika 1a dipilih, 1b tidak dipertimbangkan lagi.
6. Lanjutkan proses tersebut sampai diperoleh tingkat takson seperti famili, ordo, kelas, hingga divisio atau filum dari organisme yang diamati, ya.
7. Kunci determinasi biasanya bersifat lokal, artinya hanya berlaku untuk wilayah atau kelompok organisme tertentu sesuai dengan buku atau sumber penuntun yang digunakan.
Contoh Penggunaan Kunci Determinasi
Agar penggunaanya lebih mudah kamu pahami, perhatikan contoh determinasi ini, ya. Misalnya kita punya kunci determinasi mini berikut:
1a. Daun tunggal → lanjut ke 2
1b. Daun majemuk → tumbuhan A
2a. Ujung daun runcing → tumbuhan B
2b. Ujung daun tumpul → tumbuhan C
Langkah penggunaan:
- Amati organisme yang ingin diidentifikasi. Misal, daun yang diamati berbentuk tunggal dengan ujung tumpul.
- Mulai dari kuplet pertama, cocokkan ciri: daun tunggal → sesuai dengan 1a. Pilihan 1b otomatis gugur.
- Lanjutkan ke langkah berikutnya sesuai nomor yang ditunjuk: 2a dan 2b. Daun memiliki ujung tumpul → cocok dengan 2b.
- Dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa tumbuhan yang diamati adalah tumbuhan C.
Nah, melalui cara tadi, proses identifikasi berlangsung sistematis, pilihan yang tidak sesuai langsung gugur, dan pengguna dapat sampai pada hasil akhir dengan tepat. Gimana, mudah kan?
Contoh Kunci Determinasi Hewan dan Tumbuhan
Agar semua penjelasan Mamikos tadi semakin mudah dipahami, berikut adalah contoh kunci determinasi hewan dan tumbuhan lengkap.
1. Contoh Kunci Determinasi Hewan
1a. Tubuh tidak bersegmen, tidak memiliki jaringan sejati, hidup di air, berpori → Porifera
1b. Tubuh memiliki jaringan sejati → ke nomor 2
2a. Tubuh simetri radial, memiliki sel penyengat (knidosit), hidup di air → Cnidaria
2b. Tubuh simetri bilateral → ke nomor 3
3a. Tidak memiliki rongga tubuh sejati (aselomata), tubuh pipih → Platyhelminthes
3b. Memiliki rongga tubuh (semu/sejati) → ke nomor 4
4a. Rongga tubuh semu (pseudoselomata), tubuh bulat memanjang, tidak bersegmen → Nematoda
4b. Rongga tubuh sejati (selomata) → ke nomor 5
5a. Tubuh bersegmen → ke nomor 6
5b. Tubuh tidak bersegmen → ke nomor 9
6a. Tubuh bersegmen, memiliki rambut halus/setae atau parapodia → Annelida
6b. Tubuh bersegmen, berangka luar, kaki beruas → ke nomor 7
7a. Tubuh lunak, tidak bersegmen, sering bercangkang, memiliki kaki otot → Mollusca
7b. Tubuh bersegmen, berangka luar, kaki beruas, eksoskeleton kitin → Arthropoda
9a. Tubuh berduri kapur, simetri radial pada dewasa, memiliki sistem ambulakral → Echinodermata
9b. Bertulang belakang (Vertebrata) → ke nomor 10
10a. Bertulang belakang, berdarah dingin → ke nomor 11
10b. Bertulang belakang, berdarah panas → ke nomor 14
11a. Hidup di air, bernapas dengan insang, tubuh bersisik, bertelur tanpa cangkang → Pisces
11b. Hidup di darat/air, kulit berlendir tanpa sisik, bernapas dengan paru-paru dan kulit → Amphibia
11c. Tubuh bersisik, hidup di darat, bertelur bercangkang → Reptilia
14a. Tubuh berbulu, bertelur, bernapas dengan paru-paru → Aves
14b. Tubuh berambut, melahirkan, menyusui anak → Mammalia
2. Contoh Kunci Determinasi Tumbuhan
1a. Tumbuhan tidak berpembuluh, tubuh sederhana, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati → Bryophyta (Lumut)
1b. Tumbuhan berpembuluh → ke nomor 2
2a. Tidak menghasilkan biji, berkembang biak dengan spora, daun muda menggulung → Pteridophyta (Paku)
2b. Menghasilkan biji → ke nomor 3
3a. Biji telanjang, tidak dilindungi bakal buah → Gymnospermae
3b. Biji tertutup bakal buah (berbunga sejati) → ke nomor 4
4a. Akar serabut, tulang daun sejajar, batang tidak berkambium, bunga kelipatan 3 → Monokotil → ke nomor 5
4b. Akar tunggang, tulang daun menyirip/menjari, batang berkambium, bunga kelipatan 4 atau 5 → Dikotil → ke nomor 10
5a. Batang berongga, ruas jelas, daun sempit, bunga kecil tersusun malai → Poaceae (rumput-rumputan)
5b. Daun tebal, berdaging, bunga besar berwarna mencolok → Liliaceae
5c. Batang berbuku jelas, beruas, daun majemuk, sering memanjat → Arecaceae (palem)
5d. Bunga indah, zigomorf, memiliki labellum, banyak anggrek → Orchidaceae
10a. Daun majemuk, buah polong, bunga kupu-kupu → Fabaceae (Leguminosae)
10b. Daun tunggal, bunga majemuk bongkol, buah kecil pipih → Asteraceae (Compositae)
10c. Daun sederhana, bunga berbentuk terompet, buah buni/kapsul → Solanaceae (terung-terungan)
10d. Pohon besar, daun majemuk, buah batu, kayu keras → Meliaceae
10e. Daun majemuk menyirip, bunga besar, buah berair → Malvaceae
10f. Daun tunggal, bunga cantik, buah pepo, sering merambat → Cucurbitaceae
10g. Pohon besar, kayu keras, daun majemuk, biji besar berkulit keras → Anacardiaceae (mangga-manggaan)
10h. Daun tunggal, buah pepo berdaging tebal, contoh pepaya → Caricaceae
Contoh Kunci Determinasi Hewan dan Tumbuhan Format Tabel
Kunci determinasi juga bisa dibuat dengan menggunakan tabel, lho. Justru kunci determinasi format tabel ini lebih mudah untuk dipahami dan jelas dibedakan.
1. Contoh Kunci Determinasi Hewan Tabel
2. Contoh Kunci Determinasi Tumbuhan Tabel
Penutup
Sampai sini dulu, ya, penjelasan Mamikos tentang kunci determinasi. Mulai dari pengertian, cara penggunaan, pembuatan, dan contoh kunci determinasi hewan dan tumbuhan.
Yuk, lanjutkan belajar tentang materi biologi lainnya dengan berbagai artikel gratis berkualitas yang tersedia di blog Mamikos. ✨
Referensi:
E-Modul Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII [Daring]. Tautan: https://ebook-alkapro.dsd.co.id/assets/pdf/elmu20240810104304.pdf
e-Modul BIOLOGI [Daring]. Tautan: https://repositori.kemendikdasmen.go.id/20338/1/Kelas%20X_Biologi_KD%203.3%20%281%29.pdf
Pengertian dan Contoh Kunci Determinasi Format Tabel [Daring]. Tautan: https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-dan-contoh-kunci-determinasi-format-tabel-215k5wX6WN3/full
Biologi Klasifikasi Makhluk Hidup [Daring]. Tautan: https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/modul/10-mia/biologi/klasifikasi-makhluk-hidup/kunci-determinasi/42685632
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: