Contoh Kurikulum Merdeka Belajar untuk Siswa SD SMP SMA/SMK dan Penjelasannya
Contoh Kurikulum Merdeka Belajar untuk Siswa SD SMP SMA/SMK dan Penjelasannya – Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari upaya membantu satuan pendidikan melakukan transformasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua siswa.
Setelah melalui beberapa tahap penerapan sejak 2022, kini Kurikulum Merdeka sudah digunakan di lebih dari 330 ribu satuan pendidikan. Selama 2022 hingga 2023 berbagai kajian telah dilakukan guna mendapat umpan balik dari beragam pemangku kepentingan, terutama dari para guru yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Umpan balik tersebut telah digunakan untuk terus menyempurnakan kebijakan kurikulum yang akan berlaku mulai tahun ajaran 2024/2025 ini.
Berikut Contoh Kurikulum Merdeka Belajar untuk Siswa SD SMP SMA/SMK
Daftar Isi
Daftar Isi
Diketahui, awal tahun 2022 lalu, Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi resmi memperkenalkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka sendiri berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila dimana implementasi Kurikulum Merdeka bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan setiap sekolah.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penerapan Kurikulum Merdeka dimulai sejak tahun 2022 hingga sekarang.
Kurikulum Merdeka memang sudah dirancang untuk bisa diterapkan di jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.
Dimana kurikulum ini akan menjadi pengganti Kurikulum 2013 dan akan diterapkan secara menyeluruh oleh setiap sekolah di berbagai jenjang pendidikan mulai tahun ajaran 2024/2025.
Sekilas tentang Kurikulum Merdeka
Berbicara soal Kurikulum Merdeka, diketahui kurikulum ini merupakan upaya pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19.
Di mana saat itu Kemendikbud memperkenalkan kurikulum yang baru, yaitu Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia, termasuk SMA.
Kurikulum Merdeka SMA merupakan kurikulum yang diterapkan pada jenjang pendidikan dengan kegiatan belajar mengajar yang lebih fleksibel, mulai dari segi alokasi waktu hingga materi pelajaran.
Meskipun begitu, Kurikulum Merdeka tetap berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Tak hanya jenjang pendidikan SMA saja, Kurikulum yang sebelumnya bernama Kurikulum Prototipe ini juga diterapkan pada jenjang pendidikan lainnya, mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMK.
Dalam Kurikulum Merdeka, siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki.
Selain itu, kurikulum ini juga memberikan kebebasan pada guru dalam memilih perangkat ajar sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.
Kurikulum Merdeka sendiri diperkenalkan secara resmi pada Februari 2022 dan sudah mulai diterapkan di berbagai sekolah, khususnya sekolah-sekolah yang terdaftar dalam program Sekolah Penggerak.
Harapannya, di tahun 2024 ini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan seluruh sekolah di Indonesia, baik jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA/MA, maupun SMK.
Adapun dasar hukum penerapan kurikulum ini Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran.
Struktur Kurikulum Merdeka di SD, SMP, dan SMA/SMK
Struktur Kurikulum Merdeka memuat intrakurikuler dan kokurikuler. Dimana selain intrakurikuler dan kokurikuler, struktur kurikulum ini dapat memuat ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.
Intrakurikuler memuat kompetensi, muatan pembelajaran, dan beban belajar. Sementara, kompetensi dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran.
Berikut ini adalah kesimpulan perubahan struktur kurikulum spesifik untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan yang Mamikos kutip dari laman pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id:
- PAUD: Penguatan pembelajaran melalui kegiatan bermain dan penguatan dasar-dasar literasi terutama untuk membangun minat dan kegemaran membaca.
- SD: Penguatan fondasi literasi dan numerasi serta kemampuan berpikir secara inkuiri dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial menjadi satu mata pelajaran, disebut IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Bahasa Inggris semakin dianjurkan untuk mulai diajarkan di jenjang SD.
- SMP: Penguatan kompetensi teknologi digital termasuk kemampuan berpikir sistem dan komputasional melalui mata pelajaran Informatika yang diwajibkan. • SMA: peminatan tidak berupa program yang tersekat-sekat atau sistem jalur (tracking system) melainkan pemilihan mata pelajaran mulai kelas XI.
- SMK: Struktur kurikulum yang lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Praktek kerja lapangan menjadi mata pelajaran wajib minimal 1 semester. Siswa dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
- SLB: Penguatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa untuk menguatkan kecakapan hidup dan kemandirian.
- PKBM: Satuan unit pembelajaran menggunakan sistem satuan kredit kompetensi (SKK). Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri mata pelajaran kelompok umum dan kelompok pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.
Contoh Penerapan Kurikulum Merdeka di SD, SMP, dan SMA/SMK
Salah satu program dari Kurikulum Merdeka adalah penerapan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Dimana proyek tersebut diterapkan untuk mencapai karakter siswa yang sesuai dengan profil Pancasila.
Menurut Kemenristekdikti tema proyek yang diterapkan beragam, bisa berupa kewirausahaan, lingkungan, hingga kebhinekaan. Namun jelasnya, proyek tersebut harus memiliki empat prinsip, yaitu:
- Holistik atau memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah.
- Kontekstual, yaitu berdasarkan dari pengalaman nyata yang dihadapi dalam kegiatan sehari-hari.
- Berpusat pada peserta didik yang artinya siswa menjadi subjek pembelajaran dan prosesnya tetap dilaksanakan secara mandiri.
- Eksploratif atau berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang pengembangan diri dan inkuiri.
Berdasarkan panduan yang diterbitkan oleh Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristekdikti berikut beberapa contoh penerapan Kurikulum Merdeka di SD, SMP, dan SMA:
1. Contoh penerapan proyek Kurikulum Merdeka di SD
Siswa SD Negeri 1 suka minum es teh manis tetapi belum bisa membuatnya sendiri. Pak Aso, sebagai pendidik di SD Negeri 1 merancang proyek profil bertema kewirausahaan berjudul “Kita Suka Teh Manis.”
Melalui proyek tersebut siswa belajar mengenal alat dan bahan pembuatan es teh, termasuk takaran bahan-bahan yang diperlukan. proyek profil dilakukan melalui pendampingan, pengulangan, dan pembiasaan di sekolah serta di rumah.
Selanjutnya, Pak Aso mendorong siswa untuk berjualan es teh manis di pameran proyek profil. Siswa Pak Aso berhasil menjual 20 gelas es teh manis di hari pameran.
Setelah proyek berakhir, orang tua siswa bercerita kepada Pak Aso bahwa anaknya kini sudah bisa membuat es teh manis sendiri di rumah.
2. Contoh penerapan proyek Kurikulum Merdeka di SMP
Ningsih adalah seorang siswa SMP yang tinggal di desa nelayan gurita. Guru di sekolah Ningsih saat ini merancang proyek profil bertopik “Detektif Gurita.”
Ningsih kemudian mengeksplorasi segala hal tentang gurita, mulai dari karakteristiknya, cara hidup, dan bagaimana gurita memengaruhi kesejahteraan masyarakat di desanya.
Selama eksplorasi berlangsung, Ningsih dan teman-temannya menemukan bahwa gurita yang tidak laku dijual dibuang ke laut.
Selanjutnya, dengan bimbingan sang guru, Ningsih dan teman-temannya berhasil mengembangkan kreasi olahan gurita untuk memanfaatkan gurita yang tidak laku.
3. Contoh penerapan proyek Kurikulum Merdeka di SMA
Kepala sekolah SMA 1, Bu Mondang menerima laporan adanya perundungan di sekolahnya yang terjadi pada etnis minoritas. Menyusul laporan tersebut, Bu Mondang bertekad untuk menyelesaikan persoalan ini dengan merancang proyek profil khusus.
Setelah berunding dengan tim fasilitator proyek profil SMA, Bu Mondang sepakat akan membuat proyek profil dimensi Kebhinekaan Global yang berjudul “Sayangi Diri Sayangi Sesama.”
Melalui proyek tersebut, para guru memfasilitasi dialog antarsiswa. Sekolah juga mengundang narasumber dari komunitas lintas-etnis untuk berdialog dengan siswa.
Selain itu, SMA bekerja sama dengan komunitas lintas-etnis untuk mengadakan kegiatan live-in dimana siswa bisa berinteraksi dengan keluarga yang berbeda etnis.
proyek profil ini berhasil menghilangkan ketegangan antar etnis di SMA dan menumbuhkan empati serta persatuan antar siswa.
Nah, itulah contoh dari Kurikulum Merdeka Belajar untuk siswa SD, SMP, SMA/SMK yang bisa Mamikos bagikan.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intra-kurikuler yang beragam dan dirancang supaya proses pembelajaran menjadi fleksibel.
Selain siswa diberi kebebasan, guru juga diberikan keleluasan untuk memilih perangkat ajar sesuai kreativitas agar bisa menumbuhkan minat belajar peserta didik.
Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang informasi edukatif lainnya, seperti Contoh KKTP dalam Kurikulum Merdeka hingga Contoh Refleksi Diri Siswa dalam Pembelajaran, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
FAQ
Contoh penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam pelajaran sains dasar yakni dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih melibatkan panca indra. Metode ajar bisa didesain dengan membuat program, membuat dugaan, merancang model, dan menganalisis data.
Kurikulum Merdeka SMA adalah kurikulum yang diterapkan pada jenjang pendidikan SMA dengan kegiatan belajar mengajar yang lebih fleksibel, mulai dari segi alokasi waktu hingga materi pelajaran, tapi tetap berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Untuk tingkat SMP sederajat, terdapat 10 mata pelajaran yang diberlakukan, yaitu: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, PPKn, Seni Budaya, dll.
Contoh kurikulum Merdeka Belajar untuk pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan penerapan literasi sesuai konteks sosial dan budaya di Indonesia. Misalnya model pedagogi genre, yakni penjelasan untuk membangun konteks, pemodelan, pembimbingan, dan pemandirian.
Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: