5 Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya yang Benar, Yuk Pelajari!
Cerpen adalah sebuah karya tulis yang berbentuk cerita pendek. Biasanya, cerpen banyak ditemukan dalam buku, surat kabar, majalah, dan internet.
Karya tulis ini juga menjadi salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Saat mempelajari materi ini juga biasanya kamu akan diajarkan untuk membuat cerpen dengan baik.
Nah bagi kamu yang ingin tahu bagaimana cara menulis cerpen, dalam artikel ini Mamikos akan berikan beberapa contoh kutipan cerpen beserta strukturnya yang dapat kamu pelajari. Yuk, simak! 📖😊✨
Daftar Isi
- Apa itu Cerpen?
- Pengertian Cerpen
- Fungsi Cerpen Apa Saja?
- Apa Saja Ciri-ciri Cerpen?
- Apa Saja Struktur dari Sebuah Cerpen?
- Bagaimana Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya yang Benar?
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 1
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 2
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 3
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 4
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 5
- Penutup
Daftar Isi
- Apa itu Cerpen?
- Pengertian Cerpen
- Fungsi Cerpen Apa Saja?
- Apa Saja Ciri-ciri Cerpen?
- Apa Saja Struktur dari Sebuah Cerpen?
- Bagaimana Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya yang Benar?
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 1
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 2
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 3
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 4
- Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 5
- Penutup
Apa itu Cerpen?
Okay, sebelum mempelajari lebih dalam bagaimana contoh kutipan cerpen beserta strukturnya yang benar, alangkah lebih baiknya untuk mengulas sedikit apa itu cerpen untuk memperdalam pemahamanmu.
Lalu, apa itu kutip cerpen? Bagaimana struktur penulisannya? Untuk menjawab semua hal tersebut, berikut ini penjelasan mengenai cerpen. Mulai dari pengertian, fungsi, ciri, hingga strukturnya.
Pengertian Cerpen
Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu jenis karya sastra yang memiliki bentuk prosa fiksi atau hanya fokus untuk menceritakan pada satu permasalahan yang dialami oleh tokoh saja.
Secara sederhananya, cerpen dapat dipahami sebagai karya tulis sastra yang di dalamnya menceritakan sebuah kisah fiksi dan biasanya ditulis dengan pendek, ringkas, dan jelas.
Hal tersebut sesuai dengan pengertian cerpen berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dimana dalam KBBI, cerpen didefinisikan sebagai cerita pendek yang berisi kisah atau cerita tidak lebih dari 10.000 kata serta biasanya berfokus pada satu permasalahan satu tokoh.
Karena ceritanya yang pendek, biasanya cerpen itu dapat diselesaikan dalam satu kali bacaan. Selain itu, permasalahan yang disajikan dalam isi cerpen juga tidak terlalu rumit dan mudah dipahami oleh para pembaca.
Sama seperti novel, cerita yang disajikan dalam cerpen juga memiliki genre. Ada cerpen tentang kisah percintaan yang romantis, horor, jenaka, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain sebagai sarana hiburan, cerpen juga biasanya akan disisipkan pesan moral atau amanat yang bisa dijadikan suatu pembelajaran pembaca.
Fungsi Cerpen Apa Saja?
Sama seperti karya sastra lainnya, cerpen juga memiliki beberapa fungsi sendiri. Fungsi tersebut yaitu rekreatif, estetis, didaktif, moralitas, serta religiusitas.
Untuk lebih memahaminya, berikut penjelasan dari kelima fungsi cerpen tersebut yang dapat kamu ketahui:
- Fungsi Rekreatif: Sebagai sarana hiburan bagi pembaca.
- Fungsi Estetis: Sebagai sarana untuk memberikan keindahan pada isi cerpen yang dapat memberikan kepuasan pembaca.
- Fungsi Didaktif: Sebagai sarana untuk memberikan sebuah pelajaran atau pendidikan yang dapat mengarahkan pembaca mengenai nilai kebaikan dalam isi cerita.
- Fungsi Moralitas: Sebagai sarana untuk memberikan pesan moral atau pembelajaran kepada pembaca.
- Fungsi Religiusitas: Sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai dalam ajaran keagamaan yang bisa diteladani oleh pembaca.
Apa Saja Ciri-ciri Cerpen?
Selain memiliki fungsi, cerpen juga memiliki beberapa ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan karya sastra lain. Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri-ciri dari cerpen:
- Cerita yang ditulis dalam cerpen biasanya dalam bentuk fiktif dan merupakan karangan dari penulisnya sendiri.
- Cerpen ditulis tidak lebih dari 10.000 susunan kata.
- Cerpen biasanya dapat dibaca sampai selesai dalam sekali duduk.
- Cerpen memiliki cerita yang hanya fokus pada satu alur permasalahan saja.
- Sesuai dengan namanya, cerpen memiliki cerita yang singkat.
- Pemilihan diksi atau kata yang digunakan dalam penulisan cerpen itu tidak rumit dan mudah dipahami.
- Beberapa kisah yang diceritakan dalam cerpen biasanya mengenai kehidupan sehari-hari.
- Cerpen memiliki penokohan yang sederhana.
- Cerpen biasanya diakhiri dengan pesan moral.
Apa Saja Struktur dari Sebuah Cerpen?
Meskipun cerita dari cerpen merupakan hasil karangan dari penulis, untuk membuat cerpen kamu tidak boleh secara sembarangan.
Ada beberapa struktur penulisan yang harus kamu ikuti, adapun beberapa struktur tersebut, yaitu:
- Abstrak: Bagian cerpen yang memberikan penggambaran awal terhadap keseluruhan cerita.
- Orientasi: Bagian cerpen yang berisi penggambaran tentang latar dari cerita mulai dari waktu, suasana, tempat, dan lain sebagainya.
- Rangkaian Peristiwa: Bagian cerpen yang berisikan rangkaian peristiwa dari cerita.
- Komplikasi: Bagian cerpen yang akan mengungkapkan puncak masalah atau konflik yang dialami tokoh dalam cerita.
- Resolusi: Bagian cerpen yang berisikan solusi dari konflik atau permasalahan yang dialami oleh tokoh dalam cerita.
- Koda: Bagian akhir dalam cerpen yang berisikan amanat atau pesan moral dari cerita.
Bagaimana Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya yang Benar?
Jika kamu ingin membuat cerpen namun tidak tahu bagaimana cara menulisnya dengan baik, kamu dapat melihat karya cerpen lain yang sudah pernah dibuat sebagai inspirasi.
Untuk itu, di bawah ini Mamikos akan berikan sejumlah contoh kutipan cerpen beserta strukturnya yang benar.
Lalu, bagaimanakah contoh kutipan cerpen beserta strukturnya yang benar? Berikut adalah daftar contohnya yang telah Mamikos himpun dari berbagai sumber dan bisa kamu jadikan inspirasi.
Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 1
Ketika Laut Marah
Oleh: Widya Suwarna
Orientasi
Sudah empat hari nelayan-nelayan tak bisa turun ke laut. Pada malam hari, hujan lebat turun.
Gemuruh gelombang, tiupan angin kencang di kegelapan malam seolah-olah memberi tanda bahwa alam sedang murka, laut sedang marah. Bahkan, bintang-bintang pun seolah tak berani menampakkan diri.
Nelayan-nelayan miskin yang menggantungkan rezekinya pada laut setiap hari bersusah hati.
Ibu-ibu nelayan terpaksa merelakan menjual emas simpanannya yang hanya satu dua gram untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Mereka yang tak punya benda berharga terpaksa meminjam pada lintah darat.
Rangkaian Peristiwa
Namun, selama hari-hari sulit itu, ada pesta di rumah Pak Yus. Tak ada yang menikah, tak ada yang ulang tahun, dan Pak Yus juga bukan orang kaya. Pak Yus hanyalah nelayan biasa, seperti para tetangganya.
Pada hari-hari sulit itu, Pak Yus menyuruh istrinya memasak nasi dan beberapa macam lauk-pauk banyak-banyak. Lalu, ia mengundang anak-anak tetangga yang berkekurangan untuk makan di rumahnya.
Dengan demikian rengek tangis anak yang lapar tak terdengar lagi, diganti dengan perut kenyang dan wajah berseri-seri.
Komplikasi
Pak Yus terdiam sejenak. Sosok tubuhnya yang hitam kukuh melangkah ke luar rumah, memandang ke arah pantai dan memandang ke langit. Nun jauh di sana segumpal awan hitam menjanjikan cuaca buruk nanti petang.
Ibu Yus pergi ke dapur dan mengambil keranjang pasar. Seperti biasa, ia patuh pada perintah suaminya. Selama ini Pak Yus sanggup mengatasi kesulitan apa pun.
Sementara itu Pak Yus masuk ke kamar dan berdoa. la mohon agar Tuhan memberikan cuaca yang baik nanti petang dan malam.
Dengan demikian, para nelayan bisa pergi ke laut menangkap ikan dan besok ada cukup makanan untuk seisi desa.
Siang harinya, anak-anak makan di rumah Pak Yus. Mereka bergembira. Setelah selesai, mereka menyalami Pak dan Bu Yus lalu mengucapkan terima kasih.
Titi dan adiknya tersenyum. Mereka percaya pada perkataan Pak Yus. Pak Yus nelayan berpengalaman. Mungkin ia tahu bahwa nanti malam cuaca akan cerah dan para nelayan akan panen ikan.
Resolusi
Kira-kira jam empat petang Pak Yus ke luar rumah dan memandang ke pantai. Laut tenang, angin bertiup sepoi-sepoi dan daun pohon kelapa gemerisik ringan.
Segumpal awan hitam yang menjanjikan cuaca buruk sirna entah ke mana. la pergi tanpa pamit.
Malam itu, Pak Yus dan para tetangganya pergi melaut. Perahu meluncur tenang. Para nelayan berhasil menangkap banyak ikan.
Ketika fajar merekah, perahu-perahu mereka menuju pantai dan disambut oleh para anggota keluarga dengan gembira.
Pak Yus teringat pada anak-anak tetangga. Tuhan telah menjawab doanya. Semua nelayan itu mendapat rezeki.
Hari itu tak ada pesta di rumah Pak Yus. Semua anak makan di rumah ibunya masing-masing. Sekali lagi di atas perahunya, Pak Yus memanjatkan doa syukur.
Sumber: Gmc.sch.id
Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 2
Lukisan Kasih Sayang
Oleh: Widya Suwarna
Orientasi
Pak Saiful, seorang pelukis ternama, mempunyai seorang pelayan yang setia. Namanya Mumu.
Biasanya setiap pagi Mumu membawakan perlengkapan melukis Pak Saiful, misalnya kanvas, cat minyak, dan kuas. Ia juga membawakan tikar kecil, air minum, dan makanan.
Pak Saiful selalu melukis di tempat yang indah sekaligus mengerikan. Tempatnya di bawah sebatang pohon besar.
Di sekitarnya terdapat rumput hijau dan bunga-bunga liar berwarna putih dan kuning. Kupu-kupu dan capung berkeliaran bebas di antara bunga-bunga itu.
Kira-kira 15 meter ke arah selatan dari pohon itu terdapat sebuah rawa kecil yang permukaannya ditutupi oleh daun-daun teratai. Bunga-bunga teratai yang berwarna merah jambu menghiasi permukaan rawa itu.
Namun, lumpur rawa itu selalu menelan benda apa saja yang terjatuh ke dalamnya, termasuk manusia.
Rangkaian Peristiwa
Suatu hari Pak Saiful baru saja menyelesaikan lukisannya yang sangat indah. Lukisan seorang anak kecil yang sedang menggendong dan membelai anjing kecil berbulu coklat.
Siapa pun yang melihat lukisan itu pasti merasa tersentuh. Anak itu menyayangi anjingnya dan anjing kecil itu pun terlihat senang dalam pelukan si anak.
“Mumu, coba ke sini dan lihat lukisanku!” kata Pak Saiful bangga.
“Luar biasa, Pak, sangat indah! Pasti laku dengan harga mahal,” ujar Mumu.
Kemudian Mumu kembali ke bawah pohon dan menyiapkan makanan dan minuman.
Sementara itu, Pak Saiful mundur beberapa langkah untuk memandang lukisannya lagi. Oh, semakin jauh jaraknya, lukisan itu semakin indah terlihat.
Pak Saiful mundur beberapa langkah lagi dan memandang lukisannya kembali. Rupanya ia tak sadar bahwa ia tepat berada di tepi rawa.
Sementara itu Mumu melihat majikannya yang sudah berada di tepi rawa. Alangkah berbahayanya. Bila Pak Saiful mundur selangkah lagi, pasti ia terjatuh ke dalam rawa.
Mumu mendekati lukisan di bawah pohon dan mengangkat lukisan itu dari tempatnya.
Pak Saiful berlari ke dekat pohon dan berkata dengan marah, “Apa-apaan kamu ini, Mu. Berani-beraninya kamu mau merusak lukisanku, atau mau mencurinya?!”
“Maaf, Pak, maksud saya…!” Jawab Mumu.
Namun, Pak Saiful tidak mau mendengar penjelasan Mumu.
“Pergi kau dari sini. Aku tidak memerlukan pelayan yang kurang ajar!” seru Pak Saiful dengan wajah merah padam.
Terpaksa Mumu pergi. Pak Saiful membereskan alat-alatnya dan membawa perlengkapannya pulang. Uuuh, rupanya berat juga.
Komplikasi
Esok paginya Pak Saiful membawa lagi lukisannya ke bawah pohon besar. Karena belum puas memandang, hari ini ia akan memandang sepuas-puasnya tanpa diganggu oleh Mumu.
Mula-mula Pak Saiful memandang lukisannya dari dekat, kemudian ia memperpanjang jaraknya. Akhirnya ia sudah mendekati tepi rawa. Ia tak tahu di balik pohon besar ada sepasang mata mengawasinya.
“Karya hebat. Aku sendiri pun hampir meneteskan air mata memandang lukisan itu. Orang akan tergugah untuk menyayangi binatang.
Dan mereka akan berpikir bahwa kasih sayang itu sesuatu yang amat penting dan berharga!” pikir Pak Saiful. Tanpa sadar Pak Saiful mundur lagi dan… oooh… ia terperosok ke dalam rawa.
“Tolooong… tolooong!” jerit Pak Saiful dengan panik. Ia sadar bahwa dirinya akan terhisap ke dalam lumpur rawa dan maut akan segera menjemputnya.
Saat itulah Mumu muncul sambil membawa tambang. Ia sudah mengikatkan tambang di sebuah pohon besar dekat rawa.
“Pegang tambang ini, Pak!” kata Mumu sambil mengulurkan tambang. Lalu Mumu cepat-cepat menarik tambang sekuat tenaga, menarik Pak Saiful dari rawa.
Keringat bercucuran di wajah Mumu, namun akhirnya ia berhasil menyeret majikannya keluar dari rawa. Begitu tiba di rerumputan, Pak Saiful pingsan.
Resolusi
Ketika sadar, ia sudah berada di rumahnya dalam keadaan bersih, Mumu sudah mengurus segala sesuatunya dengan baik.
“Terima kasih, Mumu, kamu menyelamatkan nyawaku!” kata Pak Saiful. “Maafkan aku!”
“Tidak apa-apa, Pak. Saya senang Bapak selamat. Saya mengangkat lukisan Bapak kemarin karena saya ingin menarik perhatian Bapak. Bapak sudah berada di tepi rawa waktu itu.
Saya kuatir Bapak akan jatuh. Tadi saya berjaga-jaga dan menyiapkan tambang karena saya kuatir Bapak asyik memandang lukisan dan terperosok ke dalam rawa!” kata Mumu.
Mumu, si pelayan setia mendapat hadiah dan kembali bekerja pada Pak Saiful.
Kasih sayang seorang anak pada anjingnya, kasih sayang seorang pelayan pada majikannya membuat Pak Saiful makin menyadari arti kasih sayang.
Dan sebagai rasa syukur, Pak Saiful memberikan hasil penjualan lukisan itu pada panti asuhan.
Sumber: Ruangguru.com
Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 3
Hujan di Tengah Malam
Oleh: Rina Widya
Orientasi
Malam itu, hujan turun dengan derasnya. Aku menatap jendela kamar, melihat tetesan air menari di kaca, seolah ingin bercerita tentang sesuatu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Di luar, suara petir dan gemuruh hujan membuat suasana semakin mencekam. Aku duduk di kursi kayu, memegang secangkir teh hangat, mencoba menenangkan diri. Hujan selalu membuatku rindu dan juga takut.
Rangkaian Peristiwa
Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu. Aku melangkah ragu-ragu, membuka pintu, dan melihat seorang lelaki basah kuyup berdiri di ambang pintu. Tanpa mengenalinya, aku merasa ada sesuatu yang familiar dari sorot matanya.
“Maaf, bolehkah aku masuk sebentar? Hujan terlalu deras di luar,” katanya. Aku hanya mengangguk dan mempersilakannya masuk.
Kami duduk di ruang tamu. Lelaki itu menatap hujan di luar jendela, diam sejenak, kemudian mulai bercerita tentang perjalanannya yang panjang dalam hujan. Aku mendengarkan dengan seksama, merasakan kehangatan dari cerita yang ia bagi.
Komplikasi
Hujan semakin deras. Air merembes ke halaman, membuat jalanan tergenang. Aku merasa gelisah, takut hujan akan terus datang dan membawa sesuatu yang tak diinginkan.
Lelaki itu menatapku dengan wajah serius, seolah menanyakan sesuatu yang tak diucapkan. Hatiku berdegup kencang, aku ingin berbicara, tapi kata-kata tersangkut di tenggorokan.
“Kenapa kau tampak takut?” tanyanya akhirnya. Aku menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. “Aku… aku hanya tidak suka hujan malam seperti ini. Rasanya menyedihkan,” jawabku lirih.
Resolusi
Hujan akhirnya reda. Lelaki itu berdiri, mengusap rambut basahnya, dan tersenyum. “Terima kasih sudah mendengarkan ceritaku. Terkadang, hujan membuat kita menemukan hal-hal yang tersembunyi dalam hati,” katanya.
Aku menatapnya pergi, hatiku terasa hangat meski dingin malam masih menyelimuti. Hujan mungkin telah berhenti, tapi kenangan malam itu akan selalu tinggal, mengajarkanku tentang keberanian, kesabaran, dan arti mendengarkan.
Sumber: Cerpen Rina Widya, Ruangguru.com
Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 4
Hujan di Tengah Malam
Oleh: Rina
Orientasi
Malam itu, hujan turun dengan derasnya. Aku menatap jendela kamar, melihat tetesan air menari di kaca, seolah ingin bercerita tentang sesuatu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Di luar, suara petir dan gemuruh hujan membuat suasana semakin mencekam. Aku duduk di kursi kayu, memegang secangkir teh hangat, mencoba menenangkan diri. Hujan selalu membuatku rindu dan juga takut.
Sejak kepergian Ayah dua tahun lalu, setiap hujan deras selalu mengingatkanku pada malam terakhir kami bersama.
Rangkaian Peristiwa
Malam itu, Ayah pulang dalam keadaan basah kuyup. Ia tersenyum sambil menyerahkan jas hujannya kepadaku. “Hujannya lebat, Nak. Ayah hampir saja tergelincir di jalan,” katanya ringan.
Kami duduk bersama di ruang tengah. Ibu menyiapkan teh hangat, sementara aku menceritakan kegiatanku di sekolah. Ayah mendengarkan dengan penuh perhatian, seperti biasa.
Hujan makin deras. Angin berhembus kencang. Tanpa kami sadari, malam itu menjadi pertemuan terakhir kami bersama Ayah.
Komplikasi
Sekitar tengah malam, Ayah mengeluh pusing dan dadanya terasa sesak. Kami panik. Ibu membangunkanku dan kami segera memanggil tetangga untuk membantu membawa Ayah ke rumah sakit.
Namun, hujan yang begitu deras membuat perjalanan terasa sangat lambat. Jalanan licin dan gelap. Aku menggenggam tangan Ayah sepanjang perjalanan, merasakan dinginnya semakin merambat.
Tak lama setelah tiba di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Ayah telah pergi untuk selamanya.
Resolusi
Kini, setiap kali hujan turun di tengah malam, ingatanku kembali pada sosok Ayah yang sederhana, hangat, dan penuh kasih. Rasa rindu itu selalu hadir, bersama perasaan kehilangan yang tak pernah benar-benar hilang.
Namun, aku belajar bahwa hujan bukan hanya tentang kesedihan. Ia juga membawa kenangan, pengingat bahwa pernah ada cinta besar dalam hidupku yang tak akan pernah tergantikan.
Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya 5
Sepasang Sepatu Usang
Oleh: Anisa Putri
Orientasi
Di sudut kelas yang sepi, aku memperhatikan sepasang sepatu usang milik Dika, teman sebangkuku. Sepatu itu penuh tambalan dan warnanya sudah pudar.
Dika adalah anak pendiam. Ia jarang berbicara, selalu datang lebih awal, dan pulang paling akhir. Tidak pernah sekalipun aku melihat orang tuanya menjemputnya.
Rangkaian Peristiwa
Suatu hari, hujan turun deras saat jam pulang sekolah. Semua siswa dijemput oleh orang tua mereka, kecuali Dika. Ia berjalan perlahan melewati gerbang sekolah.
Tanpa ragu, aku mengikutinya dari belakang. Ternyata Dika berjalan cukup jauh hingga memasuki sebuah gang sempit. Di sanalah aku melihat seorang pria tua dengan becak tua yang sudah berkarat menunggunya.
“Itu Ayahku,” kata Dika lirih. “Aku biasa pulang dengan becak Ayah.”
Komplikasi
Keesokan harinya, aku melihat Dika tidak masuk sekolah. Sepatunya yang usang juga tidak ada di bawah bangku. Aku merasa cemas dan bertanya kepada guru.
Ternyata Dika tidak masuk karena ayahnya jatuh sakit dan tidak bisa menarik becak. Ia terpaksa membantu mencari nafkah dengan bekerja serabutan.
Aku merasa bersalah karena selama ini tak pernah benar-benar memahami kehidupan Dika.
Resolusi
Beberapa hari kemudian, aku dan beberapa teman mengunjungi rumah Dika. Kami mengumpulkan bantuan sederhana untuk ayahnya. Dika terharu hingga menitikkan air mata.
Beberapa minggu setelah itu, Dika kembali ke sekolah. Sepatu usangnya masih sama, tetapi wajahnya kini lebih ceria. Dari Dika dan sepasang sepatu tuanya, aku belajar bahwa ketegaran sering lahir dari kehidupan yang paling sederhana.
Penutup
Demikianlah beberapa contoh kutipan cerpen beserta strukturnya. Apakah kamu sudah memahami bagaimana cara membuatnya?
Semoga semua informasi dan contoh cerpen yang telah Mamikos berikan di atas dapat bermanfaat untuk kamu, ya. Khususnya bagi kamu yang ingin tahu bagaimana contoh kutipan cerpen beserta strukturnya yang benar.
Jika kamu ingin mengetahui informasi lain seputar cerpen atau karya sastra lainnya. Jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos Info karena akan ada banyak artikel menarik dan bermanfaat yang asyik kamu baca.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: