Contoh Laporan Studi Kasus (LSK) 500 Kata UKPPPG Guru Tertentu 2024, yang Bisa Jadi Referensi

Contoh Laporan Studi Kasus (LSK) 500 Kata UKPPPG Guru Tertentu 2024, yang Bisa Jadi Referensi – Seperti yang diketahui, Laporan Studi Kasus atau LSK merupakan tahapan yang perlu dilewati pada Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG). 

Format laporan studi kasus tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Dengan batasan 500 kata, peserta diminta untuk menyajikan gagasan secara singkat, padat, dan jelas. 

LSK harus mampu menggambarkan pemahaman tentang kasus yang dihadapi, serta solusi yang diusulkan berdasarkan teori dan praktik di dunia pendidikan. Simak referensi LSK UKKPPG guru 2024 pada artikel ini!

Laporan Studi Kasus (LSK) UKPPPG Guru Tertentu 2024

freepik.com

Salah satu tahapan penting yang harus dilalui oleh mereka yang mengikuti Program PPG untuk Guru Tertentu (Daljab) yaitu wajib mengikuti Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG).

Program ini bertujuan agar memastikan bahwa lulusan PPG guru memiliki kompetensi yang cukup dan siap mengajar di sekolah.

UKPPPG nantinya akan terdiri dari dua jenis ujian, yaitu ujian tertulis dan uji kinerja (UKin). Salah satu tantangan dalam ujian tertulis adalah bagian yang mengharuskan peserta menulis laporan studi kasus.

Secara umum, tes ini bersifat subjektif dan dilakukan dalam bentuk uraian reflektif berdasarkan studi kasus. Tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan peserta dalam merefleksikan serta menjalankan tugas mereka sebagai pendidik di sekolah. 

Menulis LSK sebenarnya tidak hanya sekadar menceritakan pengalaman ketika mengajar, tetapi juga menganalisis secara mendalam tentang apa yang terjadi, mengapa hal itu terjadi, bagaimana penyelesaiannya, dan pelajaran apa yang bisa diambil dari situ dan dijelaskan dalam laporan dengan maksimal 500 kata.

Tes ini dikerjakan langsung melalui aplikasi ujian selama UTBK dengan durasi 30 menit dan penilaian akan dilakukan oleh penguji saat ujian berlangsung. 

Contoh Laporan Studi Kasus (LSK) UKPPPG Guru Tertentu 2024

Dalam konteks UKPPPG, khususnya pada bagian menuliskan laporan studi kasus harus didasarkan pengalaman di kelas. Namun, sebagai bahan referensi berikut ini Mamikos sudah siapkan beberapa contoh laporan studi kasus 500 kata UKPPG guru tertentu 2024.

Studi Kasus 1 Kesulitan Memotivasi Siswa yang Kurang Berprestasi

Permasalahan

Sebagai seorang guru, saya pernah menghadapi tantangan besar dalam memotivasi seorang siswa yang kurang berprestasi di kelas.

Salah satu siswa saya sering menunjukkan sikap apatis terhadap pelajaran, nilai-nilainya selalu mendapatkan nilai yang di bawah rata-rata, dan ia tampak tidak bersemangat untuk belajar.

Ia cenderung pasif, jarang mengerjakan PR, dan hampir tidak pernah berpartisipasi dalam diskusi kelas. Saya khawatir kondisi ini akan berdampak buruk pada perkembangan akademiknya di masa depan.

Upaya untuk Mengatasi Permasalahan

Untuk mengatasi masalah ini, saya memutuskan melakukan pendekatan personal. Saya mulai dengan mengajaknya berbicara secara pribadi di luar jam pelajaran untuk memahami latar belakangnya.

Dari percakapan tersebut, saya mengetahui bahwa siswa saya merasa kurang percaya diri karena sering gagal dalam tugas-tugas sebelumnya.

Ia juga merasa bahwa apapun yang dilakukannya tidak akan menghasilkan nilai yang baik, sehingga ia kehilangan motivasi untuk berusaha lebih keras. Setelah memahami masalahnya, saya menerapkan beberapa strategi untuk membantunya.

  • Pertama, membangun kepercayaan diri. Saya memberikan tugas-tugas yang sedikit lebih mudah namun tetap menantang, agar siswa tersebut dapat merasakan keberhasilan. Setiap kali ia berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, saya memberikan pujian dan penghargaan untuk mendorong rasa percaya dirinya.
  • Strategi kedua, saya melakukan pendekatan yang lebih personal. Saya mulai memberikan perhatian lebih selama pelajaran, memastikan ia memahami materi dan merasa terlibat dalam aktivitas kelas. Saya juga sering memberikan umpan balik positif dan konstruktif.
  • Strategi ketiga adalah mengaitkan pelajaran dengan minat siswa. Saya mencoba mencari tahu minat dan hobinya di luar sekolah, kemudian mengaitkannya dengan materi pelajaran. Misalnya, saya menggunakan contoh-contoh yang relevan dengan hobinya untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit.
  • Keempat, saya mengadakan pertemuan dengan orang tuanya untuk berdiskusi tentang cara mendukung pembelajarannya di rumah. Kami sepakat untuk memberikan dorongan dan pengawasan yang lebih intensif terhadap tugas-tugas sekolahnya.

Hasil dari Upaya

Dalam beberapa bulan, saya mulai melihat perubahan pada dirinya. Ia mulai menunjukkan peningkatan dalam nilai-nilainya dan lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas. Ia juga menjadi lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar.

Meskipun perubahannya tidak terjadi secara instan, progres yang ia tunjukkan sangat berarti. Ketekunan dan perhatian yang diberikan telah membantunya menemukan kembali motivasi dalam belajar.

Pengalaman Berharga

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk berhasil jika diberikan dukungan yang tepat.

Sebagai guru, penting untuk tidak menyerah pada siswa yang terlihat kurang berprestasi, tetapi sebaliknya memberikan perhatian ekstra dan mencari cara-cara kreatif untuk membangkitkan motivasi mereka.

Melalui pendekatan personal dan dukungan yang konsisten, saya belajar bahwa perubahan, meskipun kecil, dapat membawa dampak besar pada perkembangan akademis dan pribadi siswa.

Pengalaman ini juga memperkuat keyakinan saya bahwa motivasi adalah kunci utama dalam pendidikan, dan tugas guru adalah menemukan cara untuk menyalakannya dalam diri setiap siswa.

Studi Kasus 2 : Sulit Mengelola Kelas yang Ramai

Permasalahan

Sebagai guru di SMP, saya menghadapi tantangan dalam mengelola kelas yang terkenal ramai. Suasana kelas selalu gaduh hampir setiap hari, siswa sering berbicara saat pelajaran berlangsung, dan beberapa bahkan berjalan-jalan di kelas.

Kondisi ini sangat mengganggu proses pembelajaran dan membuat saya frustasi. Saya khawatir jika situasi ini terus berlanjut, akan berdampak negatif pada prestasi akademik siswa dan efektivitas pengajaran saya di kelas.

Upaya untuk Mengatasi Permasalahan

Setelah beberapa minggu mengajar, saya mulai mengamati pola dan perilaku siswa saya. Kegaduhan biasanya meningkat saat mereka merasa bosan atau tidak terlibat dalam proses pembelajaran.

Saya juga menyadari bahwa metode pengajaran saya yang cenderung monoton dan terlalu berfokus pada ceramah mungkin inilah kemudian yang menjadi akar dari masalah ini. Selain itu, kurangnya aturan kelas yang jelas dan tidak tegas membuat siswa merasa bebas untuk berperilaku sesuka hati.

Faktor lain yang saya temukan adalah dinamika sosial di kelas. Beberapa siswa yang vokal dan populer cenderung menjadi provokator dari kegaduhan, dan yang lain mengikuti untuk mendapatkan perhatian atau diterima dalam kelompok.

Saya juga menyadari bahwa beberapa siswa mungkin memiliki kebutuhan belajar yang berbeda yang tidak terpenuhi dengan metode pengajaran yang terbilang konvensional.

Maka dari itu, untuk mengatasi masalah ini saya menerapkan beberapa strategi, yaitu: 

  • Pertama kami menetapkan aturan kelas, bersama siswa kami membuat kesepakatan tentang aturan perilaku di kelas dan konsekuensinya. Ini memberi mereka rasa kepemilikan dan tanggung jawab.
  • Kedua, saya mulai menerapkan berbagai metode seperti pembelajaran yang melibatkan semua siswa seperti diskusi kelompok kecil, dan proyek hands-on untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
  • Ketiga, saya belajar untuk mengantisipasi dan mencegah perilaku mengganggu sebelum terjadi, misalnya dengan berjalan di sekitar kelas saat mengajar.
  • Saya juga mulai lebih sering memberikan pujian dan penghargaan untuk perilaku baik, bukan hanya fokus pada perilaku negatif siswa.
  • Strategi lainnya dengan melakukan pendekatan yang lebih personal. Dimana saya meluangkan waktu untuk berbicara secara pribadi dengan siswa-siswa yang sering mengganggu, mencoba memahami alasan di balik perilaku mereka.
  • Terakhir saya melakukan kolaborasi dengan guru BK sekolah. Saya berkonsultasi dengan guru BK untuk mendapatkan strategi tambahan dan dukungan bagi siswa-siswa yang membutuhkan perhatian khusus.

Hasil dari Upaya 

Setelah menerapkan strategi-strategi ini selama beberapa bulan, saya mulai melihat perubahan perilaku siswa di kelas. Kegaduhan berkurang secara bertahap, dan siswa mulai lebih fokus pada pelajaran di kelas.

Partisipasi dalam diskusi kelas juga meningkat, dan beberapa siswa yang sebelumnya sering mengganggu mulai menunjukkan minat dalam pelajaran. Meskipun masih ada tantangan, suasana kelas menjadi jauh lebih kondusif untuk belajar.

Pengalaman Berharga

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa mengelola kelas yang ramai membutuhkan berbagai pendekatan.

Tidak cukup hanya menerapkan disiplin keras, tetapi perlu memahami akar masalah dan menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan inklusif.

Saya belajar bahwa fleksibilitas dalam metode pengajaran, konsistensi dalam penerapan aturan, dan membangun hubungan positif dengan siswa adalah kunci keberhasilan.

Saya juga menyadari pentingnya refleksi diri dan perbaikan terus-menerus sebagai seorang guru. Pengalaman ini mendorong saya untuk terus belajar dan mencari cara-cara baru untuk meningkatkan keterampilan manajemen kelas saya.

Yang terpenting, saya belajar bahwa setiap kelas memiliki dinamika unik, dan sebagai guru, kita harus siap beradaptasi dan berinovasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi semua siswa.

Studi Kasus 3 : Siswa Baru Kesulitan Beradaptasi dengan Lingkungan Sekolah

Permasalahan

Di awal tahun ajaran baru, saya menemui siswa baru di Taman Kanak-kanak yang kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekolah. Dia sering kali menangis di dalam kelas, tidak mau berjauhan dari orang tuanya, dan selalu terlihat sangat cemas setiap kali harus masuk kelas.

Situasi ini berlangsung selama beberapa minggu, sehingga mengganggu proses belajarnya serta kesulitan berinteraksi dengan teman sekelasnya.

Upaya untuk Mengatasi Permasalahan

Untuk membantunya beradaptasi, saya memilih pendekatan yang ramah dan lembut. Awalnya, saya mengizinkan dia duduk di kelas bersama orang tuanya dalam waktu singkat setiap pagi, agar ia bisa merasa aman. 

Secara perlahan, saya mulai memperkenalkan aktivitas yang menyenangkan dan bisa menarik minatnya, seperti bermain dengan mainan favorit atau mendengarkan ceritanya. Selain itu, saya memberikan perhatian lebih dengan membangun hubungan personal dengannya. 

Hampir setiap hari, saya menyapanya dengan ramah dan menciptakan suasana yang membuatnya merasa diterima. Saya juga mulai melibatkan dia dalam kegiatan kelompok yang sederhana untuk membantunya mulai berinteraksi dengan teman-teman.

Hasil Dari Upaya

Beberapa minggu kemudian, dia mulai terlihat ada kemajuan yang cukup signifikan. Dia mulai terbiasa dengan rutinitas sekolah dan bisa lebih mudah berpisah dari orang tuanya di pagi hari. 

Frekuensi tangisannya kian hari perlahan menurun, dan ia mulai menikmati kegiatan di kelas. Meski masih perlahan, ia mulai berinteraksi dengan teman-temannya. Proses adaptasinya berjalan dengan baik, hingga akhirnya ia dapat mengikuti kegiatan kelas tanpa rasa cemas berlebihan.

Pengalaman Berharga

Dari pengalaman ini, saya belajar betapa pentingnya kesabaran dan pendekatan personal dalam membantu anak-anak beradaptasi di lingkungan baru.

Sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak-anak, terutama di usia dini, sangatlah penting ketika mereka menghadapi situasi yang membuat mereka cemas. 

Proses adaptasi memang memerlukan waktu, dan sebagai seorang guru, konsistensi dalam memberikan dukungan sangat penting untuk membuat mereka merasa nyaman dan diterima di sekolah.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai contoh laporan studi kasus 500 kata UKPPPG Guru Tertentu 2024. Dengan referensi contoh di atas, diharapkan kamu bisa menyusun laporan studi kasus dengan baik pada UKPPG guru tertentu 2024.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan tentang contoh laporan studi kasus UKPPPG. Jika kamu ingin mendapatkan informasi atau tips menarik lainnya, jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos.

FAQ

Apa itu sertifikat pendidik?

Sertifikat pendidik adalah sertifikat yang didapatkan oleh para pengajar setelah lolos dalam proses sertifikasi pendidikan. Dimana sertifikat ini berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran baik di sekolah maupun di perguruan tinggi.

Apa itu PPPK?

Pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) disebutkan bahwa Pegawai ASN (State Civil Apparatus) terdiri dari Pegawai Negeri Sipil/PNS (Civil Servants) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/PPPK (Government Workers). Singkatnya, jadi PPPK itu masih bagian dari ASN. Lebih lanjut, PNS dan PPPK sama-sama memiliki kedudukan, tugas dan tanggung jawab yang setara dalam hal pelayanan publik.

Apa itu guru penggerak?

Guru Penggerak merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Program ini berupa program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.

Syarat daftar guru PPPK

– Calon peserta merupakan guru honorer di sekolah negeri atau swasta (termasuk guru eks-Tenaga Honorer Kategori 2 yang belum pernah lulus seleksi menjadi PNS atau PPPK di tahun sebelumnya).
– Calon peserta terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
– Calon peserta merupakan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang saat ini tidak mengajar.

Pengertian evaluasi proses

Evaluasi adalah suatu proses yang tidak dapat didefinisikan sebagai suatu hasil saja. Dimana kegiatan dalam evaluasi itu mencakup pemberian nilai dan arti. Evaluasi sendiri mempelajari tentang proses pertimbangan yang berkaitan dengan kualitas seputar konsekuensi logis dari proses yang dilakukan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah