Contoh Lembaga Pengendalian Sosial Formal dan Informal dalam Masyarakat
Contoh Lembaga Pengendalian Sosial Formal dan Informal dalam Masyarakat — Tahukah kamu bahwa dalam kehidupan sehari-hari ada istilah yang disebut dengan pengendalian sosial.
Ciri dan contoh-contoh dari pengendalian sosial sendiri mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan ini Mamikos akan menginformasikan untuk kamu semua apa yang saja contoh lembaga pengendalian sosial formal dan informal dalam masyarakat.
Seperti apa bahasan lengkapnya, kamu bisa menyimak artikel kali ini sampai akhir.
Penjelasan Contoh Lembaga Pengendalian Sosial Formal dan Informasi
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebagaimana penjelasan Mamikos di awal artikel, pada kesempatan ini kamu akan mengetahui apa saka contoh lembaga pengendalian sosial formal dan informal masyarakat.
Jadi, pastikan membaca ulasan contoh lembaga pengendalian sosial informal dalam masyarakat ulasan Mamikos ini sampai selesai nanti.
Terjadinya penyimpangan sosial dalam kehidupan sehari-hari individu maupun bermasyarakat dapat dicegah dengan adanya pengendalian sosial.
Ciri-ciri dari pengendalian sosial dan contohnya dapat kamu jumpai dalam kehidupan bermasyarakat atau kehidupan sehari-hari.
Pengendalian Sosial dalam Masyarakat
Di bagian pembuka ini, Mamikos akan langsung memberikan kamu penjelasan lengkap terkait apa yang dimaksud dengan pengendalian sosial.
Pengendalian sosial merupakan suatu sikap yang dilakukan insititusi formal maupun nformal dalam masyarakat yang menjadi bentuk upaya menciptakan sebuah keseimbangan sosial atas berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh individu dan kelompok masyarakat.
Tindakan pengendalian sosial tersebut dijalankan di setiap negara berdaulat, sebagai pengontrol kesimbangan hidup antara aturan yang dilakukan dengan implementasi masyarakat atau khalayak luas.
Oleh sebab itu, setiap dari warga negara harus menjalankan secara penuh aturan yang ditetapkan namun tetap batasan wajar sebagai bentuk pengendalian sosial.
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
Ulasan berikutnya yang akan Mamikos sampaikan untuk kamu setelah pengertian dari lembaga pengendalian sosial di atas adalah berbagai bentuk pengendalian sosial.
Di bawah ini sudah Mamikos cantumkan beragam jenis dari pengendalian sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain adalah:
A. Pengedalian Sosial Formal
Bentuk pengendalian sosial yang pertama adalah pengendalian sosial formal yang merupakan suatu pengendalian yang dilakukan secara resmi oleh lembaga kemasyarakatan negara.
Lembaga kemasyarkatan negara yang secara resmi tersebut berlaku kepada seseorang hingga kelompok yang melakukan pelanggaran.
Tentunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek hukum masyarakat yang memiliki legalitas yang sah dan jelas.
Kekuatan dalam pengendalian sosial satu ini tidak dapat terbatantahkan, lantaran hampir semua sikap dalam masyarakat menyetujui sebagai konsensus bersama.
Misalnya saja adanya diskriminasi agama yang dilakukan oleh beberapa oknum atau pihak yang tidak bertangung jawab.
Dari potret atau keadaan tersebut, maka setiap negara memberikan hukum yang jelas, dengan pasal perundang-undangan ataupun atas dasar Pancasila yang sah.
Bahkan adanya lembaga pengendalian sosial ini dapat dijadikan untuk menanamkan sikap tolerasi dalam kehidupan bersosial beragama.
B. Pengedalian Sosial Informal
Jenis pengendalian sosial selanjutnya setelah formal adalah pengendalian sosial informal yang punya beberapa karakteristik tak tertulis, akan tetapi mendapatkan teguran keras dari masyarakat.
Penjelasan dari pengendalian ini bisa dibilang sebagai yang paling lama dianut dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal tersebut lantaran setiap orang pertama kali akan merasakan fenomena bersosial ketika ia bergabung dalam lingkup masyarakat.
Contoh lain yang menjadi salah satu jenis pengendalian sosial informal antara lain celaan yang dilakukan warga kepada seorang tetangga kerana ia telah melakukan tindakan kriminal, misalnya saja mencuri, sabung ayam, bermaian judi, mabuk-mabukan, dan tindakan meresahkan lainnya.
Atas tindakan-tindakan tersebut masyarakat pun jadi memiliki sisi negatif yang mengakibatkan pada kurangnya pandangan positif yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan.
Atas dasar tersebut, celaan yang diberikan warga masuk dalam kategori sebagai bentuk pengendalian sosial.
Masih di rangkaian contoh lembaga pengendalian sosial formal dan informal dalam masyarakat, Mamikos masih punya ulasan sifat dari pengendalian sosial, apa saja tahapan pengendalian sosial hingga apa saja contoh dari lembaga pengendalian sosial baik dari segi formal maupun informal.
Sifat-sifat dari Pengendalian Sosial
Berbagai sifat dalam penerapan pengendalian sosial yang ada di masyarakat dapat kamu simak pada bagian ini, antara lain adalah:
Sifat Preventif
Preventif merupakan jenis pengendalian sosial tanpa adanya kekerasan. Cara ini dilakukan dengan cara mengantisipasi setiap perilaku penyimpangan sebelum dilakukan oleh seseorang.
Perilaku satu ini juga mengindikasikan betapa penting pencegahan sebelum pelanggaran terjadi.
Contoh adanya penerapan dalam sifat preventif dalam pengendalian sosial adalah seorang anak yang dimasukan ke pondok pesantren untuk menuntut ilmu agama dengan baik.
Sifat Represif
Represif merupakan jenis pengendalian sosial dengan cara memaksa (paksaan) atau kekerasan yang dilakukan oleh pihak berwajib seperti polisi.
Sifat dari pengendalian ini dapat diwujudkan dengan cara memberi hukuman kepada seseorang yang telah melanggar konsensus/aturan yang telah disepakati dalam masyarakat.
Salah satu tujuan dari penerapan pengendalian ini adalah agar mampu memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya berbagai tindakan penyimpangan dalam masyarakat.
Tak heran jika kerap kali pengendalian ini diatur secara resmi dan legal dalam undang-undang kenegaraan yang sah.
Yang menjadi salah satu bentuk pengendalian sosial represif ini misalnya saat terjadi tindakan perilaku korupsi yang dilakukan oknum pemerintah. Perilaku tersebut sudah sepantasnya mendapatkan hukuman setimpal.
Meskipun pada proses penarapan dalam pengendalian sosialnya, tidak akan ada unsur keikhlasan atau kerelaan dari para pelaku, namun tindakan ini dilakukan sebagai wujud komitmen bersama untuk mementingkan asas atau dasar hukum yang telah berlaku dan disepakati.
Beberapa Tahapan Pengendalian Sosial
Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai dasar tahapan pengendalian sosial, bisa kamu simak pada penjelasan di bawah ini:
a. Pengawasan Secara Cermat
Tahapan pertama yang dilakukan dalam bentuk pengendalian sosial masyarakat yakni tahap pengawasan yang memiliki ciri mengedepankan berbagai nasihat yang baik yang ditujukan kepada masyarakat luas tanpa memandang latar belakang agar tidak melakukan tindakan penyimpangan.
b. Penilaian Perilaku
Selanjutnya dalam tahapan penerapan tindakan sosial perlu dilakukan dengan langkah penilaian terhadap perilaku yang dijalankan seseorang dalam kehidupannya sehari-hari.
Proses satu ini dicermati dengan saksama dan di bawah pengawasan lingkungan sekitarnya.
c. Pemberian Hukuman
Hukuman menjadi dasar dalam segala proses penerapan penyimpangan sosial dalam masyarakat.
Hukuman tersebut dapat terjadi atau dijatuhkan saat ada perilaku yang tidak sesuai dengan berbagai aturan keseharian dalam masyarakat, sehingga mengakibatkan setiap masyarakat wajib untuk melakukan penindakan tegas dan disiplin.
d. Penindakan Tegas dan Disiplin
Tahapan terkahir dalam pengendalian sosial tentu saja adalah penindakan.
Penindakan tersebut jadi wujud implementasi masyarakat untuk menyesuaikan dengan peraturan yang ada, sehingga masyarakat menjadi tertib dan tidak lagi terjadi kegaduhan.
Kesimpulan
Dari penjelasan yang sudah kamu baca di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sejatinya kehidupan bermasyarakat menginginkan adanya keteraturan yang dapat mendorong suatu kualitas kehidupan yang damai serta bahagia.
Maka, dalam praktik penerapan pengendalian sosial dapat dilakukan dengan mengamati kategori sifat dan kebiasaan budaya yang memberikan suatu pengaruh yang cukup signifikan pada masyarakat.
Contoh-contoh Lembaga Pengendalian Sosial dalam Masyarakat
Untuk mengontrol perilaku masyarakat lebih lanjut, terdapat beberapa contoh lembaga pengendalian sosial yang perlu kamu ketahui antara lain adalah:
1. Contoh Lembaga Pengendalian Sosial: Lembaga Kepolisian
Polisi merupakan lembaga penegak hukum negara yang memiliki tugas untuk memelihara ketertiban hidup bermasyarakat yang taat hukum demi menciptakan meningkatkan ketentraman dan keamanan dalam masyarakat.
Untuk menjalankan tugasnya, polisi memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan terhadap berbagai kasus kejahatan di tengah masyarakat.
Selain itu juga polisi bertugas untuk menerima laporan kejahatan dari masyarakat dan membimbing masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hukum.
2. Contoh Lembaga Pengendalian Sosial: Lembaga Kejaksaan
Lembaga Kejaksaan jadi contoh lembaga pengendalian resmi yang memiliki tugas sebagai penuntut umum kepada mereka yang melakukan suatu pelanggaran hukum.
Lembaga satu ini menjadi lembaga yang adalah tindak lanjut dari lembaga kepolisian yang sudah menangkap dan menyelidiri pelanggaran yang dilakukan oleh individu/kelompok.
Lembaga kejaksaan ini diharapkan menjadi lembaga yang independen dan tidak terpengaruh dari berbagai macam intervensi agar tetap dapat berpegang pada hukum yang adil dan berdaulat.
3. Contoh Lembaga Pengendalian Sosial: Lembaga Pengadilan
Lembaga pengadilan merupakan contoh lembaga pengendalian sosial formal yang bersifat resmi dan dibentuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan proses peradilan terhadap para pelanggar hukum.
Tugas penting dari lembaga ini adalah memeriksa dan memutuskan perkara dengan seadil-adilnya melalui proses persidangan yang adil.
Dalam memberikan suatu keputusan, seorang hakim akan menggunakan hukum yang sudah ditetapkan dengan sanksi-sanksi yang berat sesuai dengan tingkat kejahatan dari pelanggar.
4. Contoh Lembaga Pengendalian Sosial: Lembaga Adat
Lembaga adat menjadi contoh lembaga pengendalian sosial informal yang biasanya berisi tentang pandangan hidup, nilai, pengetahuan, cita-cita, norma, hingga keyakinan yang saling berkaitan.
Fungsi utamanya tak lain sebagai pedoman tertinggi bagi masyarakat luas dalam bersikap dan berperilaku satu sama lain.
Berbagai aturan yang ditetapkan oleh lembaga adat secara umum terkait dengan tradisi budaya atau perilaku budaya yang ada dan diyakini di suatu masyarakat tertentu saja
Lembaga adat biasanya ada di tengah-tengah masyarakat tradisional yang masih menerapkan nilai-nilai budaya warisan nenek moyang mereka.
5. Contoh Lembaga Pengendalian Sosial: Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat dipercaya sebagai orang yang memiliki kelebihan tertentu sehingga ucapan, perilaku, atau sikapnya bisa diteladani oleh banyak orang.
Pemikiran dan nasihat dari tokoh masyarakat ini dapat memengaruhi serta mengendalikan perilaku orang di sekitarnya sehingga ketertiban dan keamanan pun bisa terwujud.
Bahasan contoh lembaga pengendalian sosial formal dan informal dalam masyarakat di atas menjadi penutup dari keseluruhan artikel yang bisa Mamikos sampaikan pada kali ini.
Mudah-mudahan saja apa yang sudah kamu baca dan simak pada contoh lembaga pengendalian sosial formal dan informal di atas memberikan pandangan dan pengetahuan baru yang bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: