Contoh Literature Review dalam Penelitian beserta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar
Contoh Literature Review dalam Penelitian beserta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar – Dalam menulis sebuah penelitian, tentunya kamu membutuhkan adanya literature review.
Menurut buku Panduan Penulisan Skripsi yang disusun oleh dr. Zulvikar Syambani Ulhaq, M. Biomed, Ph.D. dan apt. Mayu Rahmayanti, M.Sc literature review merupakan sebuah metode sistematis dan eksplisit melakukan identifikasi terhadap hasil penelitian.
Nah, seperti apa, sih, contoh literature review dan cara membuatnya yang baik dan mudah untuk pemula? Simak tips dan contohnya di artikel ini, ya.🧐📚
Cara Membuat Literature Review
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum Mamikos memberikan kamu beberapa contoh literature review, yuk, kita belajar dulu tentang bagaimana cara membuat literature review yang baik dan benar.
Nantinya, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat literature review-mu sendiri, ya.
1. Menentukan Topik dan Tujuan
Langkah pertama tentunya kamu harus menentukan terlebih dahulu topik dan tujuan yang akan dibahas. Kamu harus memastikan memiliki fokus yang jelas seperti pertanyaan penelitian.
Tujuan juga harus jelas, apakah mendukung hipotesis, mengidentifikasi teori, atau menguji teori.
2. Mencari Sumber yang Relevan
Setelah topik dan tujuan ditemukan, kamu bisa mulai untuk mencari sumber yang relevan. Bisa mempergunakan database akademik, misalnya Google Scholat, Pub Med, repositori dari berbagai universitas, maupun jurnal terkait.
Oh, ya, penting untuk memperhatikan sumber yang terpercaya untuk dapat lebih bisa dipertanggungjawabkan, lho.
3. Kelompokkan dan Analisis Sumber
Kamu bisa mengelompokkan sumber literatur berdasarkan tema, teori, metodologi, atau perkembangan kronologis agar lebih rapi dan mudah dicari.
Kemudian bandingkan temuan-temuan tersebut untuk mengidentifikasi pola, tren, kesenjangan, maupun kontradiksi dalam penelitian. Hubungkan semua temuan dengan tujuan penelitian yang sudah kamu buat sebelumnya, agar literatur tersebut dapat menjadi landasan yang kuat bagi penelitianmu.
4. Buat Kerangka Literature Review
Agar proses penulisanmu nanti lebih mudah, bisa dengan membuat kerangka lebih dahulu. Selengkapnya, bagian kerangka literature akan Mamikos bahas di bagian selanjutnya, ya.
5. Menulis Literature Review
Apabila sudah siap, mulailah menulis dengan struktur literature review yang benar. Gunakan bahasa akademis, hindari penggunaan opini, dan fokuslah pada analisis berdasarkan fakta yang diperoleh.
6. Revisi dan Edit
Setelah selesai, luangkan waktu untuk membaca kembali apa yang sudah kamu tulis. Jangan sampai ada kesalahan eja, kalimat yang tidak efektif, hingga sumber yang tidak kredibel atau salah.
Membuat Kerangka Literature Review
Seperti yang sudah Mamikos janjikan, di bagian ini akan membahas tentang kerangka literature review yang akan mempermudah kamu dalam menulis.
Nah, apa saja isi kerangka literature review itu? Bagian-bagian kerangka literature review seperti:
- Judul literatur
- Penulis
- Tujuan penelitian
- Teori
- Metode penelitian
- Hasil Penelitian
Lalu, bagaimana cara membuatnya agar lebih mudah? Tipsnya adalah, kamu bisa membaca abstrak jurnal atau literatur yang sudah kamu pilih. Maka kamu akan menemukan poin-poin tadi di dalam abstrak, lho.
Perhatikan contoh abstrak yang Mamikos kutip dari Kesetaraan Gender dalam Perspektif Hak Asasi Manusia dari yang ditulis oleh Dhea Januastasya Audina dari NOMOS Jurnal Penelitian Ilmu Hukum di bawah ini:
Kesetaraan gender merupakan salah satu bagian penting dari konsep hak asasi manusia. (1)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kesetaraan gender dari sudut pandang hak asasi manusia.
Penelitian ini menggunakan (2)metode yuridis normatif, yakni dengan mengkaji literatur atau buku-buku serta peraturan perundang-undangan yang ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan kajian terhadap literatur ditemukan bahwa (3)hak perempuan merupakan bagian dari hak asasi manusia, dan perempuan termasuk dalam kategori rentan.
Peraturan perundang-undangan hingga konvensi internasional yang dibentuk untuk menjamin dan melindungi hak perempuan dan kesetaraan gender. Namun demikian, masih terdapat hambatan atau kesulitan untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia.
(4)Hal ini disebabkan oleh budaya di masyarakat yang masih lebih menghargai perempuan untuk diam di rumah dibandingkan bekerja, rendahnya pengetahuan dan pemahaman perempuan akan hak-haknya, serta stigma yang masih berkembang di masyarakat bahwa perempuan sebagai kodratnya adalah lemah, dan laki–laki adalah kuat.
Kesetaraan gender, dengan demikian tetap diperjuangkan karena maraknya kasus ketidakadilan gender, termasuk di Indonesia.
Keterangan:
(1) Tujuan penelitian dari literatur
(2) Metode penelitian yang digunakan
(3) Teori yang digunakan
(4) Hasil penelitian yang didapatkan
Kumpulan Contoh Literature Review
Terakhir, di bagian ini sudah tersedia 3 contoh literature review yang Mamikos susun berdasarkan beberapa sumber jurnal terpercaya. Yuk, langsung saja simak berbagai contoh singkat literature review.
Contoh Literature Review 1
Mamiks mengambil contoh jurnal dari Jurnal Komunikasi Pemberdayaan Vol.1, No.2, Desember 2022 yang ditulis oleh Zarra Audina Vika Melatie dan Rashda Bintang Muhammad, untuk membuat literature review yang pertama ini.
Kita mulai dengan membuat kerangka literature review yang sederhana dulu, ya, yang informasinya bisa didapatkan di bagian abstrak jurnal.
Kerangka Literature Review
Judul: Kesetaraan Gender dalam Persprektif Media Iklan
Penulis: Zarra Audina Vika Melati, Rashda Bintang Muhammad (2022)
Tujuan Penelitian: Menganalisis bagaimana peran perempuan direpresentasikan dalam iklan televisi di Indonesia dan mengidentifikasi bias gender yang terjadi.
Teori: Teori patriarki yang menyatakan bahwa media massa sering mereproduksi stereotip sosial dan memperkuat sistem nilai yang menempatkan perempuan pada posisi subordinasi.
Metode: Deskriptif kualitatif dengan wawancara terhadap perempuan pelaku media dan observasi yatangan iklan di televisi.
Hasil Penelitian: Perempuan masih sering direpresentasikan sebagai objek yang lebih menonjolkan seksualitas dan fisik, dibanding potensi intelektual.
Literature Review
Melatie dan Muhammad (2022) dalam artikelnya yang berjudul Kesetaraan Gender dalam Perspektif Media Iklan bertujuan untuk mengkaji bagaimana iklan televisi di Indonesia menggambarkan peran perempuan dan apakah penyampaian pesan dalam media massa tersebut menunjukkan bias gender.
Penelitian ini didasarkan pada teori patriarki yang menyatakan bahwa media massa sering mereproduksi stereotip sosial yang menempatkan perempuan dalam posisi subordinasi, memperkuat sistem nilai yang sudah mapan di masyarakat.
Dalam konteks iklan, perempuan sering kali direpresentasikan hanya berdasarkan daya tarik fisik dan peran domestik, sementara laki-laki lebih sering ditampilkan sebagai figur otoritas atau profesional.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan wawancara dan observasi terhadap tayangan iklan di televisi sebagai teknik pengumpulan data.
Narasumber penelitian adalah perempuan yang berprofesi di media, yang memberikan wawasan terkait perspektif gender dalam periklanan.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa iklan televisi cenderung mengeksploitasi perempuan sebagai objek visual yang menarik, menonjolkan seksualitas mereka tanpa memberikan ruang untuk aktualisasi potensi intelektual.
Contoh yang sering ditemui adalah iklan produk kecantikan atau rumah tangga yang menampilkan perempuan sebagai sosok “ideal” dalam peran domestik, seperti ibu rumah tangga yang bertugas mengurus suami dan anak, atau perempuan yang harus menjaga kecantikan untuk menyenangkan pasangan.
Hasil penelitian juga menyoroti bagaimana representasi gender dalam iklan dapat memperkuat konstruksi sosial yang bias. Sebagai contoh, iklan produk pembersih sering kali menggambarkan perempuan sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga.
Sementara itu, laki-laki dalam iklan lebih sering diasosiasikan dengan peran yang terkait dengan kekuatan, kepemimpinan, dan prestasi profesional. Selain itu, penelitian ini menemukan adanya ketidakseimbangan dalam jenis produk yang diiklankan oleh laki-laki dan perempuan.
Artis laki-laki biasanya dihubungkan dengan produk yang mencerminkan kompetensi atau keahlian, seperti layanan pendidikan atau organisasi sosial, sementara artis perempuan lebih sering dikaitkan dengan produk kecantikan atau kebutuhan rumah tangga.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa bias gender dalam iklan televisi Indonesia masih menjadi masalah yang signifikan. Untuk mendorong kesetaraan gender, para penulis merekomendasikan adanya revisi aturan penyiaran yang melibatkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pelaku industri iklan.
Contoh Literature Review 2
Contoh literature review dalam penelitian selanjutnya Mamikos ambil dari sumber Jurnal Penelitian Komunikasi Vol.20, No. 2, yang terbit pada 18 Desember 2017.
Kerangka Literature Review
Judul: Perilaku Narsis pada Media Sosial di Kalangan Remaja dan Upaya Penanggulangannya
Penulis: Engkus, Hikmat, Karso Saminnurahmat (2017)
Tujuan Penelitian: Menganalisis profil perilaku narsisme pada remaja dan merumuskan kebijakan pencegahan perilaku tersebut.
Teori: Teori psikoanalisis Freud yang menjelaskan narsisme sebagai fiksasi pada fase cinta diri sebelum mengalihkan kasih sayang kepada orang lain.
Metode: Survei dengan pendekatan explanatory research melalui kuesioner pada siswa SMP dan MTS di kawasan Bandung Timur.
Hasil Penelitian:
– Perilaku narsisme berada pada kategori sedang, mencakup indikator kebutuhan pengakuan, obsesi terhadap tubuh, dan keinginan untuk populer.
– Perilaku narsisme cenderung meningkat seiring pengaruh teknologi informasi dan media sosial.
Literature Review
Engkus, Hikmat, dan Karso Saminnurahmat (2017) dalam artikelnya yang berjudul Perilaku Narsis pada Media Sosial di Kalangan Remaja dan Upaya Penanggulangannya bertujuan untuk memetakan profil perilaku narsisme di kalangan remaja dan merumuskan kebijakan pencegahannya.
Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Freud, yang menggambarkan narsisme sebagai fiksasi terhadap fase cinta diri sebelum anak mengalihkan kasih sayangnya kepada orang lain.
Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan survei melalui kuesioner terhadap siswa tingkat SMP dan MTS di kawasan Bandung Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku narsisme pada remaja di kawasan ini berada pada kategori sedang, dengan beberapa indikator perilaku yang meningkat, seperti kebutuhan akan pengakuan, obsesi terhadap keindahan tubuh, dan keinginan untuk menjadi populer.
Namun, perilaku ini memiliki kecenderungan meningkat seiring perkembangan teknologi informasi dan media sosial.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya kebijakan penanggulangan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan.
Kebijakan tersebut diusulkan untuk dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan guna mencegah dampak negatif narsisme pada perkembangan kepribadian remaja.
Contoh Literature Review 3
Masih dari sumber jurnal yang sama dengan contoh literature di atas, Mamikos juga masih akan membuat kerangka literaure reviewnya terlebih dahulu.
Kerangka Literature Review
Judul: Kontribusi Media Televisi Lokal dalam Menyosialisasikan Program Revolusi Mental
Penulis: Dida Dirgahayu, Risa Sunarsi (2017)
Tujuan Penelitian: Menganalisis peran televisi lokal dalam menyosialisasikan program revolusi mental, serta menyusun model kemitraan antara pemerintah dan televisi lokal.
Teori: Teori komunikasi massa bahwa media dapat menjadi alat untuk menyampaikan informasi, membentuk opini, dan mendorong perubahan sosial.
Metode: Deskriptif kualitatif dengan wawancara kepada pemilik dan penanggung jawab program dari TV Kuningan, Cirebon TV, dan SMTV Sumedang.
Hasil Penelitian:
– Televisi lokal efektif menyosialisasikan program revolusi mental melalui acara seperti talkshow, liputan khusus, dan hiburan.
– Tantangan yang dihadapi berupa keterbatasan dana, kurangnya kerjasama pemerintah, dan kebutuhan materi siaran yang lebih terstruktur.
Literature Review
Dirgahayu dan Sunarsi (2017) dalam artikelnya yang berjudul Kontribusi Media Televisi Lokal dalam Menyosialisasikan Program Revolusi Mental bertujuan untuk mengkaji peran televisi lokal dalam menyosialisasikan program revolusi mental sebagai bagian dari agenda Nawacita.
Penelitian tersebut berdasarkan teori komunikasi massa yang menyatakan bahwa media dapat menjadi alat untuk menyampaikan informasi, membentuk opini, dan mendorong perubahan sosial.
Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara dengan pemilik dan penanggung jawab program dari tiga televisi lokal, yaitu TV Kuningan, Cirebon TV, dan SMTV Sumedang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stasiun televisi lokal memainkan peran signifikan dalam menyosialisasikan program revolusi mental melalui siaran yang dirancang berdasarkan kearifan lokal dan preferensi komunitas masing-masing.
Program-program seperti talkshow, liputan khusus, dan acara hiburan digunakan untuk mengemas pesan revolusi mental secara kreatif.
Meski efektif dalam menjangkau masyarakat setempat, kontribusi televisi lokal ini masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan dana, kurangnya kerjasama dengan pemerintah, dan kebutuhan untuk materi siaran yang terstruktur.
Penelitian ini merekomendasikan model kemitraan antara pemerintah dan televisi lokal untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program sosialisasi.
Penutup
Semoga berbagai contoh literature review di atas bisa menginspirasi untuk membuat tulisanmu sendiri, ya. Kamu cukup mengikuti langkah yang sudah Mamikos paparkan.
Apabila dibutuhkan, masih banyak artikel lain yang memuat berbagai informasi tentang jurnal, karya ilmiah, hingga skripsi, yang bisa kamu temukan di blog Mamikos.😉
Referensi:
Panduan Penulisan Skripsi [Daring/Pdf]. Tautan: https://farmasi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/PANDUAN-SKRIPSI-LITERATURE-REVIEW-FIXX.pdf
Melatie. & Muhammad (2022). Kesetaraan Gender dalam Perspektif Media Iklan. Jurnal Komunikasi Pemberdayaan, Vol. 1, No. 2.
Engkus, Hikmat, Karso Saminnurahmat (2017). Perilaku Narsis pada Media Sosial di Kalangan Remaja dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Penelitian Komunikasi. Vol. 20, No. 2.
Dirgahayu, D. & Sunarsi, R (2017). Kontribusi Media Televisi Lokal dalam Menyosialisasikan Program Revolusi Mental. Jurnal Penelitian Komunikasi. Vol. 20, No. 2.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: