50 Contoh Majas Anafora Dilengkapi Pengertian dalam Kalimat Bahasa Indonesia
50 Contoh Majas Anafora Dilengkapi Pengertian dalam Kalimat Bahasa Indonesia – Majas di dalam penulisan bahasa Indonesia digunakan untuk memperindah bentuk tulisan serta memperkuat maknanya.
Ada banyak majas yang bisa digunakan sesuai dengan fungsinya. Kali ini Mamikos akan membahas contoh majas anafora.
Bentuk anaforaa mirip dengan majas paralelisme sehingga dikelompokkan sebagai bagiannya. Oleh karena itu, anafora juga tergolong sebagai majas penegasan. Simak pengertian dan contoh penggunaannya dalam kalimat pada artikel kali ini.
Pengertian dan Contoh MajasAnafora
Daftar Isi
Daftar Isi
Pemakaian majas anafora di dalam kalimat berfungsi untuk menegaskan makna. Berikut adalah penjelasan tentang arti dan contoh penggunaan majas anafora di dalam kalimat.
Arti Majas Anafora
Definisi majas anafora adalah sebuah gaya bahasa yang memiliki ciri khas pengulangan kata pertama dari sebuah kalimat. Kata ini diulang kembali di tengah dan di akhir kalimat, namun letaknya tetap di awal.
Penggunaan majas anafora seringkali diterapkan dalam puisi. Kata atau frasa pertama pada suatu baris diulangi dalam baris berikutnya. Berikut adalah contoh majas anafora pada kalimat.
Contoh Majas Anafora
Agar lebih paham tentang makna gaya bahasa anaforara, berikut contoh majas anaforaa berupa penggunaannya di dalam kalimat.
- Kemana kau hendak lari, kemana kau melangkahkan kaki, kemana kau akan kucari
- Meski lelah tetap melangkah, meski sulit tetap berjuang, meski penat namun tak ingin berhenti mencari kebenaran.
- Dibalik senyummu tersimpan kesedihan, dibalik tawamu ada hati yang terluka, dibalik dirimu yang tegar ada jiwa yang menderita.
- Memberi tak harus kaya terlebih dulu, memberi tak harus memiliki dulu, memberi harus dengan hati bukan karena paksaan.
- Kini zaman sudah berubah, kini dunia semakin maju, namun kini rasa kemanusiaan mulai terkikis.
- BBM naik harga pangan ikut naik, BBM naik rakyat menjerit, BBM naik padahal harga minyak dunia turun, BBM naik layakkah?
- Pesonamu tak semenawan dulu, pesonamu kian memudar bersama dunia malam yang kau pilih, pesonamu kelam laksana badai, pesonamu hilang karena kenikmatan dunia yang sesaat.
- Indahnya dunia membuat dirimu terlena, indahnya dunia membuat dirimu lupa, indahnya dunia membuatmu jatuh tak berdaya.
- Semangat pagi, semangat hidup, semangat berkarya.
- Semakin lama, tahan semakin.
- Rumah kami, rumah yang penuh kebahagiaan.
- Ada kemauan, ada jalan, ada kemudahan.
- Hiduplah dengan bersyukur, hiduplah dengan bahagia.
- Tidak ada harapan, tidak ada kepastian.
- Sekarang semuanya telah lewat, sekarang semuanya telah terlambat, sekarang semuanya telah usai.
- Ternyata aku telah menjadi orang bodoh, ternyata aku telah kau bohongi, ternyata aku telah kau khianati.
- Wajah Anda sangat kharismatik, wajah Anda sangat elegan, wajah Anda sangat menarik.
- Semakin saya mengejar kamu, semakin jauh kamu.
- Lari, aku mengejar cintamu, lari, kau menghempaskan cintaku.
- Semakin dekat aku, semakin jauh kamu.
- Sejuta harapan belum ada titik terang, sejuta peperangan akan kulakukan.
- Seribu masalah datang, seribu optimisme kurasakan.
- Saya terjatuh, saya bangkit dan berjalan lagi, saya terus berlari, saya tidak brhenti berjuang, saya menjadi pemenang
- Ada uang, ada barang.
- Saya datang, saya melawan, saya menang.
- Orang-orang tidak diam, orang-orang terus bergerak, orang-orang lantas berkelahi, orang-orang memberontak.
- Cinta datang, cinta berkhianat, cinta pergi.
- Indonesia bersatu, Indonesia membangun, Indonesia maju.
- Bergerak bersama, bergerak tanpa mengeluh, bergerak untuk kemajuan.
- Rumah Tuhan, Rumah Kehidupan.
- Sekali bertarung, sekali berjuang, sekali menang.
- Rajin membaca, rajin belajar, rajin beramal.
- Bekerja muda, semangat muda, kaya muda.
- Cita-cita membuat kita penuh semangat, cita-cita membuat kita mau bekerja, cita-cita adalah tujuan kita di dunia.
- Jangan berkecil hati, jangan menyerah, jangan berhenti berjuang.
- Uang dicari, uang disimpan, uang dihabiskan.
- Langit mendung, langit gelap, langit turun hujan.
- Bersedia bekerja, bersedia berkorban, bersedia menahan pahitnya rasa.
- Disiplin dalam berperilaku, disiplin dalam berkata-kata, disiplin dalam bekerja.
- Jangan merokok, jangan minum alkohol, jangan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
- Cerdas di sekolah, cerdas di rumah, cerdas di lingkungan masyarakat.
- Tidak pernah membentaknya, tidak pernah pernah memarahinya, tidak pernah membuat hatinya sakit.
- Apapun pilihan jalanmu, apapun keputusan yang kamu buat, apapun mimpi yang hendak kau raih, aku akan tetap menjadi pendukungmu..
- Meskipun lelah, meskipun kesal, meskipun aku tersia-sia, aku tidak akan putus asa.
- Walaupun aku diremehkan, walaupun aku dijauhi, walaupun aku dihina, aku akan tetap memilih jalan yang benar.
- Kamu tahu jika aku menginginkanmu, tahukah engkau bahwa aku merindukanmu, tahukah engkau bahwa aku ingin bertemu denganmu?
- Kini engkau telah pergi, kini aku sendiri, kini aku merasa sepi.
- Dalam suka, dalam duka, dalam bahagia, kita akan tetap selalu bersama.
- Entah esok, entah lusa, entah suatu saat nanti, impianku pasti akan terwujud.
- Baik itu di pagi hari, baik itu di sore hari, baik itu di malam hari, meminum segelas teh hangat tetap nikmat.
Perbedaan Majas anafora dengan Majas Epifora
Majas anafora dan epifora merupakan bagian dari gaya bahasa paralelisme. Banyak yang masih bingung membedakan kedua jenis majas ini karena sama-sama merupakan pengulangan kata. Apakah perbedaannya antara kedua jenis majas ini?
Majas anaforaa adalah gaya bahasa di mana pengulangan kata atau ekspresi terjadi pada awal sejumlah kalimat, klausa, atau frasa. Kata tersebut akan diulang lagi pada kalimat selanjutnya, dan selanjutnya, namun letaknya tetap di awal kalimat.
Contoh penggunaan majas anafora bisa kamu lihat pada puisi di bawah ini:
Wahai para penguasa, ingatkah akan janji-janji yang terucap dari mulutmu?
Wahai para penguasa, masih ingatkah akan sumpah yang terlepas dari bibirmu?
Wahai para penguasa, sumpah yang kau ucap akan selalu menancap, menagih
Wahai para penguasa, akankah engkau terus lupa?
Wahai para penguasa, haruskah kami terus-menerus mencoba membuatmu ingat?
Kami mengingatkanmu akan janji yang terlupa
Kami mengingatkanmu akan sumpah yang tersia
Kami mengingatkanmu akan rakyat yang menderita
Wahai para penguasa, mau sampai kapan kau terlena dan terlupa?
Adapun perbedaan antara contoh majas anaforaa dengan epifora terdapat pada letak pengulangan kata. Jika anafora mengulang kata di bagian awal kalimat, kebalikannya, pengulangan kata pada epifora terletak pada akhir kalimat secara berurutan.
Contoh penggunaan majas epifora dalam kalimat, misalnya:
- Kalau kamu menginginkannya, aku akan datang; Jika kau menyukainya, aku akan datang; Bila kau memintanya, aku akan datang.
- Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur. Kakakmu sedang menjemur pakaian ketika kau tidur.
- Bahwa pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, tidak akan hangus dari bumi.
Majas anafora merupakan bagian dari majas paralelisme. Mungkin bahkan banyak dari kamu yang belum apa yang dimaksud dengan majas paralelisme dan ciri-cirinya. Berikut akan Mamikos jelaskan gambaran tentang majas ini.
Gaya bahasa paralelisme digunakan di dalam kalimat atau frasa untuk mengekspresikan sesuatu dengan kata yang diulang secara terus-menerus. Adapun ciri-ciri dari majas paralelisme adalah:
- Menampilkan keselarasan antara satu kata dan kata lain.
- Mnegaskan kesan atau keinginan yang hendak disampaikan melalui kata-kata yang diulang.
- Mengekspresikan sesuatu menggunakan kata yang berulang.
Majas anafora termasuk ke dalam majas penegasan karena fungsinya digunakan untuk menegaskan makna. Antara kalimat yang satu dengan yang lain memiliki tingkat kepentingan yang sama.
Setelah membaca penjelasan dari Mamikos di atas, kamu tentu sudah paham tentang contoh majas anafora, bukan? Jika kamu butuh info terkini dan aneka tips berguna lain, langsung saja cari artikelnya di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: