20 Contoh Majas Penegasan, Pengertian dan Jenis-jenisnya Lengkap

20 Contoh Majas Penegasan, Pengertian dan Jenis-Jenisnya Lengkap – Menulis puisi atau cerita bukanlah pekerjaan yang gampang.

Kamu harus benar-benar menguasai tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk penggunaan majas. Mamikos akan membahas contoh majas penegasan yang dipakai di dalam kalimat.

Majas bisa dijelaskan sebagai susunan gaya bahasa atau kalimat yang tidak secara langsung mengungkapkan makna sebenarnya. Penggunaan majas bertujuan untuk menghasilkan efek estetik pada sebuah cerita atau karya tulisan.

Pengertian, Jenis, dan 20 Contoh Majas Penegasan

Getty Images/MaskaRad

Pengertian majas penegasan adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan suatu hal dengan tegas.

Tujuan pemakaiannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca.

Berikut jenis-jenis dan contoh majas penegasan dalam kalimat.

1. Majas Repetisi

Majas repetisi adalah gaya bahasa berupa pengulangan kata atau frasa yang berfungsi untuk menegaskan suatu makna.

Banyak penulis yang menggunakan majas repetisi untuk buku, literatur, karya sastra, maupun naskah pidato. 

Majas ini mengulang kata atau kalimat di dalam sebuah tulisan agar “muncul” dan mendapatkan perhatian dari pembaca atau pendengar. Majas repetisi biasanya bersifat membujuk, menekankan, dan memiliki ritme di dalam sebuah kalimat.

Majas repetisi terbagi 5, yaitu majas repetisi epizeukis, tautotes, epanalepsis, mesodiplosis, dan majas repetisi anadiplosis.

Berikut adalah penjelasan majas repetisi dan contoh majas penegasan dalam bentuk kalimat.

Majas repetisi epizeukis adalah pengulangan satu kata atau frasa pendek secara berturut-turut tanpa diselingi kalimat lain.

Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

  • Aku akan terus bekerja, bekerja, bekerja untuk membahagiakan isteriku.
  • Bingung, bingung, dan bingung aku saat ini melihat tingkah lakumu.
  • Kalau sudah jenuh, rasanya ingin pergi, pergi, lalu pergi saja dari rumah ini.
  • Jangan lupa mengunci pintu rumah. Waspadalah, waspadalah, waspadalah, banyak pencuri di sekitar kita. 
  • Apapun kesulitannya, aku harus selalu yakin, yakin, dan yakin bisa menemukan jalan keluar. 

Majas repetisi tautotes adalah pengulangan kata untuk memperkuat makna “sama” dan “saling”. Berikut adalah kalimat contoh majas penegasan tipe tautoses: 

  • Aku menyukaimu, kamu menyukaiku, aku dan kamu saling menyukai.
  • Sepatuku baru, sepatu adik baru, sepatuku dan sepatu adik baru.
  • Cintaku tak pernah mati, cintamu tak pernah mati, cintaku dan cintamu akan hidup selamanya.
  • Kau memukulku, aku memukulmu, kau dan aku saling berkelahi.
  • Suamiku seorang pilot, suamimu seorang pilot, suamiku dan suamimu sama-sama pilot.

Majas repetisi epanalepsis merupakan pengulangan kata di depan dan belakang kalimat.

Jadi, kata yang digunakan di awal kalimat akan diulang lagi di akhir kalimat.

Contoh majas penegasan epanalepsis ditunjukkan pada kalimat di bawah ini: 

  • Kami akan mencari nafkah sekuat tenaga kami.
  • Tidurlah di pangkuanku, tidurlah.
  • Kamu harus selalu mengingat daerah asal-usul kamu.
  • Kita berkumpul hari ini untuk mengadakan acara perpisahan bagi kelas kita.
  • Murid-murid SD mengantri mengikuti kegiatan vaksinasi untuk murid-murid SD.

Majas repetisi mesodiplosis adalah pengulangan kata di bagian tengah baris atau pada kalimat yang berurutan.

Agar lebih paham, inilah kalimat contoh majas penegasan tipe mesodiplosis:

  • Pemerintah harus berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat. Para guru harus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan.
  • Kumbang rindu akan kembang, tanaman rindu akan hujan, jejaka rindu akan perawan.

Majas repetisi yang terakhir adalah anadiplosis. Majas ini merupakan pengulangan dimana kata atau frasa terakhir dari kalimat pertama dilanjutkan pada kalimat berikutnya. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat:

  • Aku sangat mencintai dia. Dia yang selalu hadir di setiap mimpiku.
  • Hidup ini haruslah bermanfaat. Bermanfaat bagi agama, bangsa, diri sendiri, dan orang lain.
  • Di dalam diri ini ada luka. Ada luka yang telah lama terpendam dan sulit disembuhkan. 

2. Majas Pleonasme

Majas pleonasme menggunakan kata-kata yang berlebihan sebagai cara untuk menegaskan arti sebuah kata.

Contoh majas penegasan tipe pleonasme di dalam kalimat bisa kamu lihat di bawah ini.

  • Kamu harus naik ke atas untuk memeriksa atap yang bocor.
  • Jangan sering mendongak ke atas, nanti lehermu sakit.
  • Segera turun ke bawah, pesta akan dimulai! 

3. Majas Retorik

Retorik digunakan untuk mengajukan pertanyaan yang sebetulnya tidak perlu dijawab karena hanya bersifat menegaskan.

Majas ini sering digunakan juga untuk menyindir. Berikut adalah kalimat contoh majas penegasan tipe retorik.

  • Saat jatuh dari tangga kemarin, bagaimana rasanya?
  • Mengapa harus bertengkar, bukankah kalian adalah saudara?
  • Apakah kamu tega membiarkan anak kecil itu kehujanan? 

4. Majas Paralelisme

Majas paralelisme biasanya dipakai dalam karya sastra puisi sebagai ungkapan perasaan dari penulisnya.

Majas ini mengulang isi kalimat yang sebenarnya memiliki maksud sama. Contoh penggunaannya adalah dalam kalimat berikut:

  • Segala yang kulihat selalu dirimu; segala yang kupegang serasa menyentuh bayangmu.
  • Kamu adalah lampu di malam hari; kamu adalah lilin di kegelapan; kamu adalah lentera yang menyinari hatiku. 

5. Majas Klimaks

Majas klimaks menegaskan lebih dari dua hal secara berurutan dengan tingkatan yang kian tinggi.

Majas klimaks dapat dicontohkan pada kalimat berikut ini:

  • Mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia berkumpul di lapangan untuk menikmati layar tancap.
  • Baik lurah, camat, walikota, hingga gubernur, semua harus memiliki kemampuan dalam memimpin daerahnya.
  • Siswa kelas 1, 2, 3, hingga kelas 6 SD ramai-ramai menghias ruang kelas masing-masing untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. 

6. Majas Antiklimaks

Majas ini merupakan kebalikan dari klimaks. Majas antiklimaks menegaskan lebih dari dua hal berurutan dengan tingkatan yang makin menurun.

Contoh kalimat yang mengandung majas antiklimaks adalah seperti di bawah ini:

  • Baju ini tersedia dalam ukuran XL, L, M, dan S.
  • Minuman keras tidak baik untuk kesehatan, tidak peduli apakah kau sudah lansia, dewasa, atau masih remaja.
  • Gubernur, walikota, dan camat menghadiri upacara bendera di balai kota. 

7. Majas Tautologi

Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan 2 atau lebih kata yang berlainan namun memiliki makna serupa untuk lebih menegaskan.

Meski menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif namun penggunaanya dapat menghasilkan kalimat yang lebih tegas.

Pemakaian kata yang berlebihan hingga tidak efektif menyebabkannya mirip dengan pleonasme.

Bedanya, pleonasme tidak butuh pengulangan karena kata sebelumnya sudah mengandung makna tersembunyi.

Adapun majas tautologi biasanya memakai sinonim sebagai penegasan kalimat. Contoh majas tautologi di dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Aku akan mendampingimu dalam senang dan susah, tawa dan tangis, suka dan duka.
  • Isteri yang setia itu selalu menunggu dan menanti suaminya pulang kembali. 
  • Mari ciptakan dunia yang damai, tanpa kekerasan, dan tanpa pertikaian. 

8. Majas Inversi

Jika selama ini susunan kalimat yang kamu ketahui adalah subjek mendahului predikat dan objek, maka majas inversi adalah kebalikannya.

Majas ini menyebutkan predikat dan objek sebelum subjeknya. Contoh penggunaannya adalah seperti berikut ini:

  • Di dapur ibu memasak.
  • Tentara itu pamanku.
  • Nanti malam kita bertemu. 

9. Majas Elipsis

Majas elipsis adalah gaya bahasa dalam suatu karya tulis yang pada penerapannya menghilangkan salah satu atau sebagian kata atau kalimat.

Tujuannya adalah untuk menambah nilai estetik sebuah tulisan. Inilah contohnya:

  • Kakak pergi ke sekolah naik sepeda, diganti menjadi:

Kakak ke sekolah naik sepeda.

  • Aku menghadapi kenyataan dengan tabah, diganti menjadi:

Menghadapi kenyataan dengan tabah.

  • Matahari bersinar sangat terang hari ini, diganti menjadi:

Matahari bersinar sangat terang. 

10. Majas Koreksio

Pemakaian majas koreksio adalah untuk mempertegas pernyataan dengan membuat pernyataan pertama, lalu menggantinya dengan pernyataan lain.

Majas ini memperbaiki pernyataan yang tertulis sebelumnya dengan pernyataan yang benar selanjutnya.

Adapun contoh majas penegasan tipe koreksio ini adalah sebagai berikut.

  • Aku sudah tiga kali, ah tidak, empat kali ke rumahnya, tapi dia belum pulang.
  • Aku akan ke rumahmu naik sepeda, eh salah, diantar kakak.
  • Dia adalah adiknya Santi, eh bukan, adiknya Rina. 

11. Majas Polisindenton

Majas polisindenton adalah gaya bahasa yang menggunakan kata penghubung beberapa kali dalam sebuah kalimat.

Contoh kalimat yang menggunakan majas polisindenton adalah seperti ini:

  • Kamu suka buah mangga atau jeruk atau apel?
  • Semua murid sudah mengerjakan tugas Matematika kecuali Doni kecuali Susi kecuali Ari. 
  • Hari ini kita akan belajar Matematika lalu Bahasa Indonesia lalu IPA. 

12. Majas Asindenton

Majas asindenton adalah kebalikan dari polisindenton. Majas ini menghilangkan kata penghubung dalam sebuah kalimat.

Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Setelah kehujanan, kemeja, celana, sepatu basah semua.
  • Ibu mencuci gelas, piring, panci di dapur.
  • Presiden, gubernur, walikota menghadiri upacara kemerdekaan Republik Indonesia.

13. Majas Preterito

Penulis yang menggunakan majas preterito bermaksud untuk menyembunyikan sesuatu agar pembaca menduga-duga tentang apa yang disembunyikan itu.

Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah:

  • Jaga rahasia ini rapat-rapat.
  • Cepat atau lambat kau pasti akan tahu sifat Susi yang sebenarnya.
  • Jangan sampai ibu tahu kalau kita akan memberikan kejutan untuknya. 

14. Majas Kolokasi

Majas kolokasi adalah gaya bahasa asosiasi tetap yang terjadi antara kata satu dengan lainnya dalam satu kalimat.

Majas kolokasi dapat kamu temukan pada kalimat contoh majas penegasan tipe kolokasi berikut ini:

  • Adikku mengaji di masjid membawa kitab suci.
  • Keponakanku mulai sekolah di taman kanak-kanak.
  • Hewan yang sakit harus dibawa ke dokter hewan untuk mendapat pengobatan. 

15. Majas Pararima

Gaya bahasa ini mengulangi bagian konsonan awal dan akhir dalam sebuah kata, atau bagian kata yang berlainan. Contoh majas pararima adalah:

  • Karena sakit perut, dia harus bolak-balik ke kamar mandi.
  • Pasukan Belanda kocar-kacir diserang oleh tentara Indonesia. 

16. Majas Interupsi

Majas penegasan ini menggunakan penyisipan keterangan tambahan di antara kalimat. Contoh majas interupsi bisa dilihat pada kalimat berikut ini:

  • Ibu Rani, istri ketua RT, sedang dirawat di rumah sakit.
  • Pak Joko, guru matematika di sekolahku, terkenal ramah dan pandai melucu.
  • Pak Arif, manajerku yang baru, masih muda dan belum menikah.

17. Majas Silepsis

Majas silepsis menggunakan kata yang memiliki lebih dari satu arti dan berfungsi lebih dari satu satu konstruksi sintaksis. Contoh majas penegasan tipe silepsis adalah seperti di bawah ini:

  • Lelaki itu menatap isterinya dengan matanya, hatinya, dan perasaannya.
  • Anakku menulis sebuah cerita dan menuliskan cita-citanya.
  • Kamu telah memberikan aku sebuah hadiah dan harapan. 

18. Majas Zeugma

Majas Zeugma adalah gaya bahasa silepsis, namun kata yang digunakan tidak logis sehingga kalimat yang terbentuk menjadi rancu. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Nenek saya itu ramah tapi juga suka marah.
  • Mereka meninggalkan rumah dengan mata dan hati yang penuh tangis.
  • Rudi kehilangan dompet dan isi kepalanya.

19. Majas Eksklamasio

Majas eksklamasio adalah gaya bahasa yang menggunakan kata seru sebagai penegas dalam kalimat. Berikut contoh majas penegasan tipe eksklamasio:

  • Amboi, senangnya punya isteri cantik dan setia.
  • Wah, tidak kusangka kamu bisa menang dalam lomba itu.
  • Astaga, aku lupa membawa dompet. 

20. Majas Enumerasio

Majas enumerasio merupakan penjabaran atas bagian demi bagian dalam kalimat secara keseluruhan. Majas enumerasio bisa kamu lihat pada contoh berikut:

  • Siang ini sinar matahari sangat terik menyengat kulit, udara terasa sangat panas, dan keringat mengucur di tubuhku.
  • Awan gelap mulai tampak, angin bertiup kencang, udara mulai terasa dingin, akhirnya hujan pun turun.

Tanpa sadar, sebenarnya kamu sering menggunakan contoh majas penegasan dalam percakapan sehari-hari.

Majas penegasan bertujuan untuk menekankan makna agar lebih dimengerti.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta