9 Contoh Manfaat Mikrobiologi dalam Kehidupan Manusia Sehari-hari

9 Contoh Manfaat Mikrobiologi dalam Kehidupan Manusia Sehari-hari – Berbicara mengenai mikrobiologi, berarti kita membicarakan makhluk hidup ukuran mikroskopik yang tak bisa manusia lihat dengan mata telanjang.

Sakit kecilnya, makhluk-makhluk ini hanya bisa terlihat dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop. Meski demikian, mikrobiologi memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia.👩‍🏫

Apa saja contohnya? Kamu akan menemukan jawabannya dengan membaca artikel ini hingga tuntas. Yuk, simak!🕵️‍♂️

Ini Contoh Manfaat Mikrobiologi dalam Kehidupan Manusia

Tanpa banyak orang tahu, makhluk berukuran kecil atau mikrobiologi telah menjadi sahabat manusia bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada mikroba yang membantu pencernaan, mikroba yang membantu proses pembuatan makanan, dan ada juga mikroba yang mampu membantu produksi obat.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini contoh manfaat mikrobiologi dalam kehidupan manusia sehari-hari.⤵️

1. Alga sebagai Produsen Perairan

Alga merupakan organisme autotrof yang memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis sehingga bisa membuat makanannya sendiri.

Dalam sebuah ekosistem perairan, maka alga ini memiliki peran sebagai produsen utama yang menyediakan sumber makanan untuk organisme heterotrof lainnya.

Hasil fotosintesisnya selain makanan adalah oksigen yang tentunya amat penting bagi kehidupan di dalam perairan tersebut.

Jenis alga seperti fitoplankton hidup dengan mengapung di permukaan air dan biasa menjadi santapan bagi zooplankton dan hewan mikroskopik lainnya.

Selain itu, alga juga berperan menjaga keseimbangan lingkungan dengan memproduksi oksigen untuk semua makhluk yang membutuhkan, termasuk manusia.

Yang mencengangkan lagi, alga juga bisa menjadi sumber daya baru karena ternyata mengandung karbohidrat dan zat lipid.

2. Spirulina sebagai Obat Herbal

Contoh manfaat mikrobiologi dalam kehidupan manusia selanjutnya adalah spirulina sebagai obat herbal.

Perlu kamu ketahui bahwa spirulina merupakan alga biru-hijau yang memiliki kandungan banyak nutrisi seperti vitamin, antioksidan, mineral, dan juga protein.

Oleh karena itu, tidak heran bila spirulina telah lama menjadi bahan baku untuk pembuatan suplemen makanan dan juga obat herbal.

Banyak penelitian yang memang membuktikan bahwa spirulina dalam mendorong peningkatan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, bisa juga untuk menurunkan kolesterol dan sebagai pelindung sel dari berbagai macam kerusakan. 

Lebih jauh lagi, spirulina juga memiliki sifat anti peradangan atau anti inflamasi sehingga mampu mengurangi resiko penyakit kronis layaknya kanker dan jantung.

Kendati demikian, tetaplah berobat berobat ke dokter karena spirulina bukan obat ajaib. Sebelum meminum obat herbal berbahan spirulina, diskusikanlah terlebih dahulu dengan dokter untuk memverifikasi keamanannya.

3. Protozoa sebagai Pelindung Manusia dari Bakteri

Tahukah kamu bahwa ada protozoa yang tinggal dan hidup di dalam usus? Mereka hidup sebagai simbion mutualisme karena saling menguntungkan dengan manusia.

Kehadirannya mampu melindungi manusia dari adanya infeksi bakteri yang bersifat patogen. Mereka sekuat tenaga akan bersaing untuk mendapatkan ruang dan juga nutrisi di dalam usus manusia.

Lebih dari itu, protozoa dalam usus juga memiliki kemampuan memproduksi zat antimikroba sehingga pertumbuhan bakteri berbahaya pun dapat mereka hambat.

Hadirnya protozoa dalam sus memang menguntungkan karena mampu menjaga kondisi seimbang dalam usus yang sungguh penting bagi kesehatan saluran pencernaan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Perlu menjadi catatan, tidak semua protozoa memiliki hubungan baik dengan manusia. Contohnya adalah protozoa yang menjadi penyebab beberapa penyakit seperti diare dan infeksi parasit.

Untuk mencegah hal ini, penting bagi manusia untuk menjaga kebersihan diri dan juga lingkungan tempatnya tinggal agar terhindar dari protozoa merugikan.

4. Protozoa sebagai Bahan Bakar Minyak

Contoh manfaat mikrobiologi dalam kehidupan manusia lainnya adalah protozoa sebagai bahan bakar minyak. Protozoa yang berupa alga bersel tunggal mampu memproduksi minyak dan juga lemak yang merupakan produk dari metabolisme tubuhnya.

Nah, lemak dan minyak ini bisa manusia manfaatkan untuk menjadi bahan bagas hayati, yaitu biodiesel. Penggunaan protozoa sebagai sumber bahan bakar potensinya besar karena mereka tumbuh dengan cepat.

Lebih jauh lagi, mereka juga mampu hidup di berbagai kondisi lingkungan seperti air laut dan air limbah sehingga tidak menimbulkan adanya persaingan dengan lahan pertanian.

Meski pemanfaatan protozoa sebagai bahan bakar pengganti masih memerlukan penelitian lanjutan, namun telah terbukti lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil.

5. Bakteri sebagai Pembantu Produksi Biogas

Dalam produksi biogas, ternyata ada bakteri anaerob yang bisa membantu prosesnya. Gas metana merupakan produk dari fermentasi bahan organik.

Bakteri inilah yang bertugas menguraikan bahan organik seperti limbah ternak, limbah pertanian, dan sampah organik rumah tangga sehingga menjadi karbondioksida dan gas metana.

Biogas bermanfaat sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang mampu memproduksi listrik sehingga bisa menjadi bahan bakar kendaraan.

Selain itu, produksi besar biogas juga ikut andil dalam mengurangi jumlah limbah organik dan emisi gas rumah kaca.

Jenis bakteri yang mampu membantu proses produksi biogas ini adalah Methanococcus, Methanosarcina, dan Methanobacterium.

Pemanfaatan bakteri dalam proses produksi biogas adalah solusi ramah lingkungan yang bersifat berkelanjutan yang menjadi solusi permasalahan energi dan limbah.

6. Jamur sebagai Salah Satu Bahan Makanan

Siapa tidak tahu jamur? Jamur memang sudah lama manusia manfaatkan sebagai salah satu bahan makanan yang enak dengan rasa umaminya yang khas.

Jamur tiram, jamur kancing, dan jamur merang memiliki gizi yang tinggi karena mengandung mineral, serat, protein, dan vitamin yang jumlahnya banyak.

Jamur bisa menjadi kreasi berbagai masakan seperti tumis, sup, dan juga sebagai topping mie. Selain itu, beberapa jenis jamur mampu dimanfaatkan untuk memproduksi makanan seperti keju dan tempe.

Kendati demikian, tidak semua jamur aman untuk manusia konsumsi. Bahkan beberapa memiliki racun yang berbahaya.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui sumber dan juga hanya mengkonsumsi jamur yang sudah biasa menjadi bahan makanan.

7. Lactobacillus bulgaricus sebagai Pembuat Yoghurt

Contoh manfaat mikrobiologi dalam kehidupan manusia selanjutnya adalah bakteri asam laktat bernama Lactobacillus bulgaricus yang berguna dalam proses pembuatan yoghurt.

Bakteri ini mampu memfermentasi susu dengan mengubah laktosa atau gula susu menjadi asam laktat. Asam laktat inilah yang memberi rasa asam yoghurt dan juga mengentalkan susu.

Selain itu, proses fermentasi yoghurt juga dibantu oleh bakteri Streptococcus thermophilus Kerjasama keduanya membuat yoghurt memiliki tekstur dan rasanya mantap.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa yoghurt merupakan produk fermentasi yang baik untuk kesehatan terutama untuk kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh.

8. Streptococcus Lactis sebagai Pembuat Mentega

Mentega bukanlah bahan makanan yang asing. Sering kali dipakai dalam masakan sehari-hari atau pun pembuatan kue.

Nah, ternyata pembuatan mentega juga memanfaatkan bakteri asam laktat, lho. Streptococcus lactis-lah yang membuat mentega memiliki rasa dan aroma khasnya.

Aromanya sendiri berasal dari sebuah senyawa bernama diasetil yang merupakan produk dari bakteri asam laktat.

Untuk membuat mentega, Streptococcus lactis bermanfaat untuk memfermentasi krim sehingga memproduksi krim asam. Kemudian diaduk dan dipisahkan dari lemak mentega dan juga dari buttermilk.

Mentega adalah produk turunan susu dengan kandungan lemak dan rasa yang enak. Namun, konsumsi mentega tidak boleh berlebihan karena lemak jenuhnya yang tinggi bahaya untuk kesehatan jantung.

9. Penicillium Notatum sebagai Antibiotik

Sudah bukan rahasia di dunia kesehatan bahwa antibiotik penisilin tercipta dari jenis jamur Penicillium notatum yang efektif mengobati infeksi bakteri.

Penisilin pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928. Penemuannya ini merupakan titik sejarah penting dalam dunia kedokteran karena telah menyelamatkan banyak nyawa.

Penisilin memiliki kemampuan untuk menghambat bakteri agar tidak tumbuh. Hasilnya, bakteri pun tidak bisa berkembang biak dan tidak terjadi infeksi.

Hingga saat ini penisilin masih menjadi antibiotik penting meski ada jenis bakteri yang telah mampu melawannya. Tenang, penelitian tetap banyak ilmuwan lakukan untuk mengembangkan antibiotik yang mampu melawan bakteri dengan resistensi kuat.

Penutup

Itulah 9 contoh manfaat mikrobiologi dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ternyata ada banyak sekali manfaat yang telah dirasakan oleh manusia berkat kehadiran makhluk kecil ini.🤏

Mulai dari yang secara otomatis dari lahir sudah ada di tubuh kita hingga yang benar-benar dipelajari lalu dimanfaatkan untuk memproduksi makanan dan juga obat-obatan.💊

Makhluk mikroskopis ini telah hadir dalam kehidupan manusia bahkan sebelum pengetahuan akan bioteknologi ditemukan. 

Terima kasih telah membaca hingga akhir. Semoga bermanfaat!☺️

FAQ

---

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta