5 Contoh Mediasi yang Ada di Kehidupan Sehari hari Lengkap
5
Contoh Mediasi yang Ada di Kehidupan Sehari hari Lengkap – Mediasi dilakukan jika
terdapat suatu bentuk keinginan untuk menyelesaikan masalah. Adanya mediasi juga
agar kedua belah pihak yang bertentangan dapat menemukan jalan tengah yang baik.
Jika
kamu pernah melihat suatu mediasi, pasti terdapat satu orang yang menjadi
penengah atau disebut dengan mediator. Mediator juga berfungsi untuk mengetahui
apa saja yang menjadi masalah utama dalam suatu mediasi serta harus menjadi
penengah tanpa berpihak.
Biasanya
mediasi akan dilakukan antara perorangan, atau bisa juga dalam kelompok suatu
masyarakat. Terdapat berbagai jenis mediasi, tergantung pada pihak seperti apa
yang sedang atau akan melakukan suatu mediasi.
Kira-kira
apa saja contoh mediasi yang ada di kehidupan sehari hari? Berikut penjelasannya
untuk kamu simak.
Pengertian
dari Mediasi
Secara etimologi, istilah mediasi berasal dari bahasa latin yaitu “mediare” yang memiliki arti berada di tengah.
Hal tersebut menunjukkan jika peran yang akan ditampilkan oleh pihak ketiga, adalah sebagai mediator untuk menjalankan tugasnya dalam menengahi dan menyelesaikan sengketa yang terjadi antara dua pihak.
Kata “berada ditengah” memiliki makna jika mediator harus berada di posisi netral dan tidak boleh memihak ketika menyelesaikan sengketa.
Dalam proses mediasi, mediator harus dapat menjaga seluruh kepentingan dari para pihak yang bersengketa secara adil, sehingga akan bisa menumbuhkan kepercayaan dari para pihak yang sedang bersengketa.
Unsur-Unsur dalam Mediasi
Berikut
adalah unsur-unsur dalam mediasi diantaranya yaitu:
- Merupakan proses sebuah penyelesaian sengketa berdasarkan pada perundingan.
- Mediator akan terlibat sekaligus diterima oleh pihak-pihak yang bersengketa di dalam suatu perundingan.
- Mediator harus bertugas untuk membantu para pihak yang sedang bersengketa dalam mencari penyelesaian.
- Tujuan dari mediasi adalah untuk bisa mencapai atau menghasilkan suatu kesepakatan yang bisa diterima oleh pihak-pihak yang bersengketa dalam rangka mengakhiri sengketa.
Sifat
Pada Mediasi
Berikut
adalah sifat dari mediasi yang perlu diperhatikan:
1.
Tertutup, kecuali dari para pihak memiliki kehendak lainnya
2.
Harus dengan menggunakan itikad yang baik
3.
Salah satu dari pihak dapat menyatakan untuk mundur dalam proses mediasi jika dari
pihak lawan menempuh proses mediasi dengan itikad yang tidak baik
Tahapan
dari Mediasi
Berikut
merupakan beberapa tahapan dari mediasi, yang terdiri atas:
1. Tahap Pendahuluan (Preliminary)
- Dibutuhkan sebuah proses “pemahaman‟ yang cukup sebelum proses dari mediasi dimulai. Misalnya, hal apa yang akan menjadi sengketa?
- Konsultasi oleh para pihak mengenai tempat dan waktu mediasi, lalu identitas dari pihak yang hadir, aturan pada tempat duduk, dan lain sebagainya.
2. Sambutan Mediator
- Menerangkan berbagai urutan mediasi
- Meyakinkan para pihak yang bersengketa
- Menerangkan peran dari mediator
- Menegaskan jika hanya para pihak bersengketalah yang berwenang dalam mengambil keputusan
- Menyusun suatu aturan dasar ketika menjalankan mediasi
- Memberi kesempatan kepada mediator dalam membangun kepercayaan dan juga menunjukkan kendali atas berjalannya mediasi
- Mengonfirmasi komitmen para pihak terhadap mediasi yang dilakukan
3.Presentasi
Para Pihak
Tujuan
dari adanya presentasi ini supaya bisa memberikan kesempatan dari para pihak
untuk mendengarkan sejak dini, dan juga bisa memberi kesempatan kepada setiap
pihak untul mendengarkan permasalahan yang ada dari pihak lainnya secara sopan.
4. Identifikasi Hal-hal yang Sudah Disepakati
Salah
satu bentuk peran penting dari mediator yaitu mengidentifikasi hal-hal yang
telah disepakati dari para pihak sebagai landasan dalam melanjutkan proses
negosisasi.
5. Mendefinisikan dan Mengurutkan Permasalahan
Mediator perlu untuk membuat suatu “struktur” ketika pertemuan mediasi dimana meliputi masalah-masalah yang diperselisihkan serta yang sedang berkembang.
Kemudian, masalah tadi dikonsultasikan kepada para pihak, sehingga dapat tersusun daftar dari permasalahan yang menjadi suatu agenda.
6. Negosiasi dan pembuatan Keputusan
Dalam suatu model klasik (Directing the traffic), mediator memiliki peran dalam menjaga urutan struktur, mencatat kesepahaman, reframe dan meringkas, dan juga sekali-kali mengintervensikan dalam membantu proses negosiasi.
Pada
suatu model lain (Driving the bus), mediator akan mengatur arah dari pembicaraan,
serta terlibat dengan cara mengajukan pertanyaan pada para pihak serta
wakilnya.
7. Pertemuan Terpisah
- Guna menggali suatu permasalahan yang memang belum terungkap dan juga dianggap penting guna tercapainya mediasi.
- Guna memberikan bentuk suasana yang dinamis dalam proses negosiasi bila akan ditemui jalan buntu.
- Menjalankan suatu tes realitas terhadap para pihak bersengketa.
- Guna menghindarkan suatu kecenderungan dalam mempertahankan pendapat dari para pihak bersengketa.
- Guna mengingatkan kembali terhadap hal-hal apa yang telah dicapai pada proses ini serta mempertimbangkan bentuk akibat bila tidak bisa tercapai suatu kesepakatan.
8. Pembuatan Keputusan Akhir
Para pihak akan dikumpulkan kembali untuk mengadakan suatu negosiasi akhir, dan juga menyelesaikan beberapa hal secara lebih rinci.
Mediator juga berperan dalam memastikan jika seluruh permasalahan yang ada telah dibahas.
9. Mencatat Keputusan
Kebanyakan dari mediasi, perjanjian juga akan dituangkan ke dalam sebuah tulisan, dan hal ini bahkanlah menjadi suatu dari persyaratan pada kontrak mediasi.
Pada kebanyakan sebuah kasus, cukup hal pokok pada kesepakatan saja yang ditulis dan juga ditandatangani, untuk kemudian nantinya disempurnakan pada para pihak pengacara hingga dapat menjadi suatu kesepakatan akhir.
Pada kasus mediasi lainnya yang memang tidak terlalu kompleks, perjanjian final dapat langsung disampaikan.
10. Kata Penutup
Mediator biasanya akan memberikan bentuk ucapan penutup sebelum mengakhiri suatu mediasi.
Hal ini dilakukan dalam memberikan penjelasan kepada seluruh pihak atas apa yang sudah berhasil mereka capai, serta meyakinkan kepada mereka bahwa hasil tersebut adalah keputusan dari mereka sendiri.
Serta mengingatkan kembali mengenai hal apa yang perlu untuk dilakukan di masa yang mendatang. Kemudian mediator engakhiri mediasi secara lebih formal.
Tujuan
dari Mediasi
Mediasi adalah salah satu bentuk alternatif dari penyelesaian sengketa yang ada di luar pengadilan.
Tujuan untuk dilakukannya suatu mediasi adalah sebagai bentuk menyelesaikan sengketa dari antara para pihak dengan cara melibatkan pihak ketiga yang akan netral dan imparsial.
Mediasi juga dapat mengantarkan para pihak ketiga menuju perwujudan suatu kesepakatan damai yang akan permanen dan lestari, serta harus mengingat penyelesaian pada sengketa melalui mediasi serta menempatkan kedua belah pihak pada posisi yang sama.
Tidak ada para pihak yang akan dimenangkan atau para pihak yang akan dikalahkan (win-win solution).
Dalam proses mediasi, para pihak yang sedang bersengketa secara proaktif dan memiliki suatu kewenangan yang penuh dalam pengambilan sebuah keputusan.
Mediator juga tidak memiliki suatu kewenangan apapun dalam pengambilan keputusan, tetapi ia hanya bisa membantu para pihak ketika menjaga suatu proses mediasi dalam mewujudkan suatu kesepakatan damai mereka.
Contoh
Mediasi yang Ada di Kehidupan Sehari hari
1. Masyarakat
Adapun suatu bentuk mediasi yang di masyarakat yaitu terdapat Ketua RT atau RW yang berperan untuk menjadi mediator dalam menengahi suatu konflik atau bentuk pertikaian yang terjadi antara warga yang tinggal pada wilayah tersebut.
Contoh dari kasusnya yaitu ketika terjadi konflik antara mahasiswa Yogyakarta berasal dari Papua dengan masyarakat yang asli dari Yogyakarta.
2. Keluarga
Pada arti sebuah keluarga, untuk contoh bentuk mediasi misalnya terdapat orang tua yang berperan sebagai mediator ketika menyelesaikan bentuk pertengkaran yang terjadi antara anak-anak mereka.
Kemudian, orang tua harus bisa untuk menasehati kedua belah pihak dengan adil supaya tidak menimbulkan suatu perasaan pilih kasih.
3. Sekolah
Adapun suatu bentuk dari mediasi di sekolah contohnya terdapat wali murid atau juga guru Bimbingan Konseling (BK) yang menjadi mediator dalam upaya dalam menyelesaikan suatu konflik atau perselisihan yang sedang terjadi diantara para siswa yang memang tak kunjung reda.
4. Perusahaan
Pada
konsep perusahaan dalam contoh kasus mediasi contohnya terdapat peran Impartial
Mediator Network (IMN) yang membantu dalam menyelesaikan perselisihan yang
terjadi antara Perusahaan Perkebunan dengan Masyarakat Setempat, sebab IMN tersebut
merupakan lembaga ADR (Alternative Dispute Resolution) yang memiliki peran dalam
membantu para pihak berkonflik untuk menemukan suatu kesepakatan serta
perdamaian dalam penyelesaian suatu konflik di Indonesia.
5. Kehidupan Sehari-Hari
Contoh keseharian pada mediasi contohnya terdapat perselisihan dari antar tetangga di sebuah lingkungan sosial bermasyarakat yang mana membahas mengenai semak yang merambah atau juga kecerahan dari lampu luar ruangan mereka, bukanlah suatu jenis klaim yang memang layak untuk digugat.
Dalam situasi seperti itu, mediasi juga dapat menjadi bentuk solusi yang bijaksana dalam mengakhiri konflik.
Penutup
Itu
tadi pembahasan mengenai contoh mediasi yang ada di kehidupan sehari hari,
semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami apa itu mediasi serta
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kamu juga bisa mempelajari untuk menjadi mediator dalam membantu permasalah yang dialami oleh temanmu.
Walaupun sifatnya sederhana, namun kamu juga bisa berlatih untuk menjadi pendengar yang baik serta menjadi penengah yang baik.
Demikian pembahasan mengenai contoh mediasi yang ada di kehidupan sehari hari, kamu bisa membaca artikel lainnya mengenai mediasi pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: