Baru! Contoh Modul Ajar Deep Learning Siswa Jenjang SD SMP hingga SMA

Baru! Contoh Modul Ajar Deep Learning Siswa Jenjang SD SMP hingga SMA – Pada sistem pembelajaran Kurikulum Merdeka, guru diminta untuk menyusun modul ajar sebagai acuan pembelajaran siswa. Termasuk pada kurikulum deep learning.

Oleh karena itu, modul ajar deep learning dibuat agar proses belajar tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga mendorong siswa untuk memahami konsep secara menyeluruh dan berpikir kritis. πŸ‘©β€πŸŽ“

Bagi Anda yang sedang dalam proses pembuatan modul, berikut Mamikos telah menyiapkan contoh modul ajar deep learning siswa berbagai jenjang. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA lengkap di artikel ini. βœ¨πŸ“‹

Modul Ajar Deep Learning

Canva/@Jazmin Tabuena

Modul ajar deep learning merupakan perangkat ajar yang disusun untuk mendorong pembelajaran bermakna, mendalam, dan berpihak pada siswa.

Fokus utama dari pendekatan ini adalah membantu siswa memahami materi secara utuh, bukan sekadar menghafal informasi.

Melalui modul inilah guru dapat memfasilitasi pembelajaran yang menumbuhkan rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta refleksi terhadap apa yang dipelajari.

Berbeda dari pembelajaran permukaan yang hanya mengejar capaian akademik jangka pendek, pembelajaran mendalam mengajak siswa untuk menggali konsep, mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, dan membangun pemahaman yang berkelanjutan.

Nah, selain itu modul ajar deep learning berisi tujuan pembelajaran, aktivitas yang mendorong eksplorasi dan kolaborasi, serta asesmen yang berorientasi pada proses dan pemahaman, bukan hanya hasil akhir.

Contoh Modul Ajar Deep Learning Siswa

Lalu, seperti apa sih, contoh modul ajar deep learning siswa yang baik? Berikut beberapa contoh modul yang sudah Mamikos siapkan dari jenjang SD hingga SMA sebagai acuan pembuatan.

A. Contoh Modul Ajar Deep Learning Siswa SD

1. Informasi Umum

Judul Modul Ajar: Mengenal Bumi dan Alam Semesta

Satuan dan Jenjang Pendidikan: SD/MI – Kelas IV

Fase dan Kelas: Fase B – Kelas IV

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Deskripsi Umum Modul Ajar:

Modul ini dirancang untuk memperkenalkan siswa pada konsep dasar tentang Bumi dan alam semesta.

Materi mencakup pengenalan jenis-jenis tanah dan manfaatnya, struktur Bumi, susunan tata surya, serta benda langit lain yang mengelilingi kita seperti bintang, asteroid, dan komet.

Pembelajaran difokuskan pada pengamatan, diskusi sederhana, dan aktivitas eksploratif agar siswa bisa memahami konsep secara konkret dan menyenangkan.

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran: Siswa mampu menjelaskan komponen Bumi dan alam semesta secara sederhana melalui pengamatan dan diskusi, serta menunjukkan rasa ingin tahu terhadap fenomena alam di sekitar.

Tujuan Pembelajaran:

  • Mengidentifikasi jenis-jenis tanah dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menjelaskan struktur Bumi secara sederhana (kulit Bumi, mantel, inti).
  • Menyebutkan susunan tata surya dan mengenali ciri-ciri planet-planetnya.
  • Menjelaskan keberadaan benda langit lain seperti bintang, satelit, asteroid, dan komet.
  • Menunjukkan sikap ingin tahu dan peduli terhadap lingkungan alam.

3. Kegiatan Pembelajaran

Total Alokasi Jam Pembelajaran: 6 Jam Pelajaran (3 pertemuan @ 2 JP)

Model Pembelajaran: Tatap muka/luring dengan pendekatan eksploratif dan berbasis proyek sederhana.

Sarana dan Prasarana:

  • Contoh tanah dari lingkungan sekitar
  • Bola dunia atau globe
  • Gambar sistem tata surya
  • Alat tulis dan buku gambar
  • Video pendek tentang planet dan benda langit

Prasyarat Kompetensi: Siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap lingkungan sekitar dan pernah belajar tentang siang dan malam.

Detail Kegiatan Pembelajaran:

Pertemuan Pertama

  • Guru membawa beberapa jenis tanah (lempung, pasir, humus) dan mengajak siswa mengamati langsung.
  • Diskusi tentang ciri-ciri tiap jenis tanah dan manfaatnya untuk tumbuhan dan kehidupan manusia.
  • Siswa membuat catatan pengamatan dan menggambar tanah yang mereka lihat.

Pertemuan Kedua

  • Pembelajaran dilanjutkan dengan mengenal struktur Bumi dan tata surya.
  • Guru menjelaskan bagian-bagian Bumi dan susunan planet-planet dengan bantuan bola dunia dan poster tata surya.
  • Siswa diminta menggambar tata surya dan menuliskan urutan planet dari Matahari.

Pertemuan Ketiga

  • Siswa diajak mengenal benda langit lainnya seperti bintang, komet, asteroid, dan satelit.
  • Guru memutar video edukatif singkat dan mengajak siswa bertanya jawab seputar isi video.
  • Sebagai proyek akhir, siswa membuat poster sederhana bertema β€œAlam Semesta Kita” berisi ringkasan materi yang sudah dipelajari.

Materi Pendukung

  • Contoh fisik tanah (opsional)
  • Poster dan gambar ilustrasi tata surya
  • Lembar kerja pengamatan dan ringkasan materi
  • Video edukasi bertema luar angkasa

4. Rencana Asesmen

Asesmen Formatif: Kegiatan pengamatan tanah, diskusi interaktif, dan kuis singkat tentang planet.

Asesmen Sumatif

  • Poster β€œAlam Semesta Kita” sebagai hasil karya proyek akhir
  • Penilaian dari catatan pengamatan dan gambar siswa selama proses belajar

Indikator Penilaian

  • Ketepatan menyebutkan jenis tanah dan fungsinya
  • Pemahaman sederhana tentang struktur Bumi dan planet
  • Kreativitas dalam menyusun informasi dalam bentuk visual
  • Partisipasi aktif dalam diskusi dan kegiatan kelompok

B. Contoh Modul Ajar Deep Learning Siswa SMP

1. Informasi Umum

Judul Modul Ajar: Mengenal dan Menyusun Teks Berita dengan Bahasa Baku

Satuan dan Jenjang Pendidikan: SMP/MTs – Kelas VIII

Fase dan Kelas: Fase D – Kelas VIII

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Deskripsi Umum Modul Ajar:

Modul ini mengajak siswa untuk memahami struktur dan ciri kebahasaan teks berita melalui pengamatan dan latihan.

Pembelajaran difokuskan pada pengenalan unsur-unsur penting dalam berita (5W+1H), latihan menyusun berita sederhana berdasarkan peristiwa nyata atau imajinatif, serta membedakan penggunaan bahasa baku dan tidak baku.

Diharapkan siswa menjadi lebih kritis saat membaca berita dan mampu menyampaikan informasi secara tertulis dengan tepat dan bertanggung jawab.

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran: Siswa mampu memahami dan menyusun teks berita sederhana dengan menggunakan unsur 5W+1H serta membedakan penggunaan bahasa baku dan tidak baku.

Tujuan Pembelajaran:

  • Mengidentifikasi unsur-unsur berita (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) dalam teks.
  • Menulis teks berita sederhana berdasarkan peristiwa nyata atau simulasi.
  • Menyimpulkan isi berita dengan kalimat sendiri.
  • Membedakan dan menerapkan penggunaan bahasa baku dan tidak baku dalam teks berita.

3. Kegiatan Pembelajaran

Total Alokasi Jam Pembelajaran: 6 Jam Pelajaran (3 pertemuan @ 2 JP)

Model Pembelajaran: Tatap muka dengan pendekatan berbasis teks dan latihan menulis.

Sarana dan Prasarana:

  • Artikel berita dari media terpercaya
  • Lembar kerja identifikasi unsur berita
  • Kartu peristiwa sebagai bahan menulis
  • Kamus daring atau cetak untuk cek kebakuan kata

Prasyarat Kompetensi: Siswa telah mengenal kalimat berita dan memahami jenis teks informatif.

Detail Kegiatan Pembelajaran:

Pertemuan Pertama

  • Guru membuka dengan membaca salah satu berita pendek.
  • Siswa diminta mengamati dan mencatat unsur 5W+1H.
  • Dilanjutkan dengan diskusi tentang ciri-ciri berita dan bagaimana informasi disusun.
  • Sebagai latihan, siswa menandai 5W+1H dari beberapa kutipan berita.

Pertemuan Kedua

  • Siswa diberi kartu peristiwa atau diminta mengamati hal di sekitar sekolah.
  • Dengan bimbingan, siswa menyusun draf teks berita berdasarkan data yang dikumpulkan.
  • Guru memberi penjelasan dan contoh bahasa baku dalam berita.
  • Siswa kemudian meninjau kembali teks mereka dan menyunting bagian yang belum sesuai kaidah bahasa baku.

Pertemuan Ketiga

  • Siswa saling bertukar teks berita untuk disimpulkan oleh teman kelompoknya.
  • Kegiatan ditutup dengan refleksi bagian mana yang sulit, dan bagaimana mereka menyelesaikannya.
  • Guru memberikan penguatan materi dan catatan evaluasi.

Materi Pendukung

  • Contoh berita pendek
  • Lembar panduan 5W+1H
  • Daftar kata baku dan tidak baku
  • Template penyusunan teks berita

4. Rencana Asesmen

Asesmen Formatif

  • Identifikasi unsur berita dari teks bacaan
  • Latihan menulis kalimat 5W+1H

Asesmen Sumatif

  • Tugas menyusun teks berita sederhana secara individu
  • Tugas menyimpulkan isi berita dari teks teman

Indikator Penilaian

  • Ketepatan dalam mengenali unsur 5W+1H
  • Kelengkapan dan koherensi isi berita
  • Ketepatan penggunaan bahasa baku
  • Kemampuan menyimpulkan informasi secara jelas dan ringkas

C. Contoh Modul Ajar Deep Learning Siswa SMA

1. Informasi Umum

Judul Modul Ajar: Masa Islam di Nusantara, Teori, Bukti Sejarah, dan Kemunculan Kerajaan Islam

Satuan dan Jenjang Pendidikan: SMA/MA – Kelas X

Fase dan Kelas: Fase E – Kelas X

Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia

Deskripsi Umum Modul Ajar:

Modul ini membahas proses masuk dan berkembangnya agama Islam di wilayah Nusantara.  Siswa akan dikenalkan pada berbagai teori mengenai kedatangan Islam, bukti-bukti sejarah yang memperkuat proses tersebut, serta kemunculan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam awal seperti Samudera Pasai dan Demak.

Pembelajaran dirancang agar siswa mampu mengaitkan peristiwa sejarah dengan konteks sosial budaya saat itu, serta membangun pemahaman kritis terhadap bukti sejarah yang tersedia.

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran: Siswa memahami dinamika masuknya Islam ke Nusantara dan mampu menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam awal beserta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

Tujuan Pembelajaran

  • Menganalisis teori-teori tentang proses masuknya Islam ke Nusantara.
  • Mengevaluasi bukti sejarah yang mendukung teori masuknya Islam.
  • Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong penyebaran Islam di wilayah maritim Asia Tenggara.
  • Mendeskripsikan sejarah berdirinya dan perkembangan kerajaan Samudera Pasai dan Kesultanan Demak.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan historis melalui diskusi dan studi sumber primer/sejarah.

3. Kegiatan Pembelajaran

Total Alokasi Jam Pembelajaran: 6 Jam Pelajaran (3 Pertemuan, masing-masing 2 JP)

Model Pembelajaran: Tatap muka/luring dengan pendekatan diskusi kelompok dan eksplorasi visual.

Sarana dan Prasarana:

  • Peta penyebaran Islam di Asia Tenggara
  • Gambar peninggalan sejarah (batu nisan, masjid, manuskrip)
  • Video dokumenter singkat
  • Alat presentasi (LCD atau proyektor)

Prasyarat Kompetensi: Siswa telah memahami perkembangan agama dan kepercayaan pada masa praaksara dan Hindu-Buddha.

Detail Kegiatan Pembelajaran:

Pertemuan 1

  • Pengantar masuknya Islam ke Nusantara.
  • Guru menyampaikan berbagai teori (Gujarat, Arab, Persia) dan bukti sejarah yang mendukung seperti batu nisan, catatan perjalanan, dan artefak.
  • Siswa melakukan diskusi kecil untuk membandingkan masing-masing teori.

Pertemuan 2

  • Fokus pada perkembangan kerajaan Samudera Pasai.
  • Siswa menyimak materi visual tentang letak geografis, raja-raja penting, serta peran Pasai dalam perdagangan maritim dan dakwah Islam.
  • Di akhir, siswa menjawab pertanyaan reflektif tentang dampak Islamisasi terhadap budaya lokal.

Pertemuan 3

  • Membahas Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam penting di Jawa.
  • Kegiatan berupa simulasi debat sejarah tentang peran Wali Songo vs kekuatan politik dalam membesarkan Demak.
  • Siswa membuat infografik sederhana tentang warisan budaya Islam dari masa Demak (masjid, seni ukir, sistem pemerintahan).

Materi Pendukung

  • Handout teori masuknya Islam
  • Gambar batu nisan Sultan Malik al-Saleh
  • Video singkat tentang masjid Agung Demak
  • Kutipan catatan musafir asing abad ke-13

4. Rencana Asesmen

Asesmen Formatif

  • Pertanyaan reflektif dan diskusi kelompok di setiap akhir pertemuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.

Asesmen Sumatif

  • Tugas individu berupa esai singkat β€œApakah bukti masuknya Islam ke Nusantara cukup kuat untuk membuktikan salah satu teori?”
  • Siswa juga diminta membuat presentasi kelompok tentang salah satu kerajaan Islam awal dan warisan budayanya.

Indikator Penilaian

  • Kejelasan argumen dalam menjelaskan teori masuknya Islam
  • Ketepatan dalam menyampaikan informasi sejarah kerajaan
  • Kualitas kerja sama dalam kelompok
  • Kemampuan menganalisis dan menyimpulkan data sejarah secara kritis

Penutup

Itulah tadi berbagai contoh modul ajar deep learning siswa SD, SMP dan SMA yang bisa dijadikan panduan atau acuan pembuatan. Semoga bermanfaat, ya.

Jangan lupa mampir ke blog Mamikos untuk mendapatkan artikel menarik seputar metode ajar, modul ajar, contoh pembelajaran mandiri dan masih banyak lagi. πŸŽ€

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta