Contoh Modul Ajar beserta Cara Membuatnya pada Kurikulum Merdeka, Guru Wajib Tahu ini

Contoh Modul Ajar beserta Cara Membuatnya pada Kurikulum Merdeka, Guru Wajib Tahu ini – Kurikulum Merdeka mewajibkan setiap guru untuk membuat modul ajar sebagai panduan memberikan pelajaran di kelas.

Dalam Kurikulum Merdeka, modul ajar harus dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta memberikan tujuan pembelajaran yang jelas.

Melalui artikel ini, Mamikos akan memberikan panduan berupa cara membuat modul ajar yang akan disertai dengan contoh modul ajar berbagai jenjang pendidikan.

Apa itu Modul Ajar?

Canva/@Odua Images

Contoh modul ajar yang nanti akan Mamikos berikan merupakan dokumen yang membantu guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.

Di dalamnya terdapat tujuan, langkah-langkah kegiatan, media yang akan digunakan, serta cara menilai pemahaman siswa dalam satu topik pembelajaran. Modul ajar tidak bisa dibuat sembarangan, lho, modul ini disusun berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

Secara umum, modul ajar mirip dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau lesson plan karena sama-sama berisi rencana pengajaran di kelas. Namun, modul ajar lebih lengkap sehingga sering disebut sebagai RPP Plus.

Tujuan Modul Ajar

Modul ajar memiliki peran yang cukup penting dalam memastikan bahwa pembelajaran di kelas berlangsung sesuai rencana dan mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Nah, apa saja tujuan modul ajar? Berikut penjelasan singkat tentang tujuan modul ajar:

1. Membantu guru menyusun perangkat ajar yang memandu pelaksanaan pembelajaran secara sistematis dan terstruktur.

2. Mempermudah dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan panduan yang jelas dan lengkap, sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan lebih efektif.

3. Menjadi acuan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik dari segi materi, langkah-langkah, hingga metode evaluasi.

4. Memberikan kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran yang selaras dengan capaian pembelajaran yang diharapkan.

Komponen Modul Ajar

Dalam menyusun modul ajar, apa saja komponen yang dibutuhkan atau perlu disiapkan oleh guru? Berikut Mamikos berikan penjelasan mengenai komponen modul ajar secara singkat, untuk lengkapnya, nanti kita akan sama-sama melihat contoh modul ajar agar lebih mudah dipahami.

1. Informasi Umum

Informasi berisi identitas dasar, seperti nama sekolah, mata pelajaran, kelas, topik atau tema yang dibahas, serta lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap sesi pembelajaran.

2. Tujuan Modul

Modul ajar harus bisa menjelaskan secara spesifik hasil pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam modul, seperti kompetensi atau keterampilan yang harus dikuasai.

3. Rancangan Penggunaan

Menguraikan bagaimana modul tersebut digunakan oleh guru dan siswa. Biasanya memuat langkah-langkah atau strategi pembelajaran, metode pengajaran, serta pembagian waktu untuk setiap tahap kegiatan pembelajaran seperti pendahuluan, inti, dan penutup.

4. Materi, Asesmen, dan Referensi

Bagian ini adalah yang paling penting, berisi:

  • Materi: Menyajikan isi atau topik yang akan diajarkan, mencakup konsep-konsep penting yang harus dipahami oleh siswa.
  • Asesmen: Menjelaskan cara mengevaluasi pemahaman siswa, baik melalui tugas, tes, maupun observasi. Penilaian ini bisa bersifat formatif sepanjang proses pembelajaran atau sumatif di akhir topik pembelajaran.
  • Referensi: Merujuk pada sumber belajar yang digunakan dalam modul, seperti buku teks, artikel, video, atau bahan ajar lainnya yang mendukung materi pembelajaran.

Cara Membuat Modul Ajar

Sebagai tambahan informasi yang bermanfaat, di bagian ini Mamikos akan memaparkan langkah atau cara membuat modul ajar yang sesuai dengan komponen dan Kurikulum Merdeka yang berlaku.

Yuk, langsung saja ikuti cara membuat modul ajar berikut ini!

1. Analisis Kondisi dan Kebutuhan Peserta Didik 

Langkah pertama, guru perlu memahami siapa siswanya, apa kebutuhan, minat, dan tingkat pemahaman mereka.

Analisis kebutuhan dan kondisi tentu penting agar materi yang disusun relevan serta bisa diakses oleh semua siswa, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan mereka.

2. Identifikasi dan Penentuan Profil Pelajar Pancasila 

Setelah mengenali karakteristik siswa, guru menentukan profil Pelajar Pancasila yang merupakan salah satu fokus Kurikulum Merdeka.

Profil Pelajar Pancasila di antaranya adalah sikap dan nilai-nilai yang ingin dibentuk dalam diri siswa, seperti gotong royong, berpikir kritis, dan mandiri.

3. Menetapkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) 

Selanjutnya, guru perlu menetapkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), yaitu peta yang menggambarkan langkah-langkah tujuan pembelajaran. ATP membantu merencanakan apa saja yang akan diajarkan dan bagaimana cara mencapainya sehingga pembelajaran lebih terstruktur.

4. Menyusun Modul Ajar Berdasarkan Komponen 

Berdasarkan ATP yang sudah dibuat, guru dapat mulai menyusun modul ajar. Modul ini harus mencakup komponen penting seperti tujuan pembelajaran, materi, metode pengajaran, asesmen, media pembelajaran, serta rencana pengayaan atau remedial.

5. Pelaksanaan Pembelajaran 

Setelah modul siap, tahap berikutnya adalah melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru mengikuti panduan dari modul tersebut dalam mengajar, tetapi tidak menutup kemungkinan terbuka jika ada hal-hal yang perlu disesuaikan di lapangan.

6. Tindak Lanjut 

Apabila pembelajaran selesai, guru melakukan evaluasi. Dapat dilakukan dengan melihat bagaimana hasil belajar siswa, mengevaluasi metode yang digunakan, dan merencanakan tindak lanjut.

Terakhir, tindak lanjut yang diambil bisa berupa pengayaan untuk siswa yang cepat memahami, atau remedial bagi yang membutuhkan bantuan lebih.

Contoh Modul Ajar SD

Modul Ajar: Tema “Menjaga Kebersihan Lingkungan”

 1. Informasi Umum

  • Nama Sekolah: SD Negeri Maju Bersama 
  • Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) 
  • Kelas: 2 SD 
  • Topik/ Tema: Menjaga Kebersihan Lingkungan 
  • Lama Waktu Pembelajaran: 4 Jam Pelajaran (2 pertemuan, masing-masing 2 JP)

2. Tujuan Modul

Modul ini bertujuan untuk mengembangkan kesadaran siswa kelas 2 tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar mereka. Setelah menyelesaikan modul ini, siswa diharapkan mampu:

  • Memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di rumah dan sekolah.
  • Menyebutkan cara-cara menjaga kebersihan lingkungan.
  • Mempraktikkan tindakan nyata untuk menjaga kebersihan di lingkungan kelas atau rumah.
  • Mengembangkan sikap bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

3. Rancangan Penggunaan

Modul ini dirancang untuk digunakan dalam pembelajaran tatap muka di kelas. Guru akan memandu siswa melalui langkah-langkah pembelajaran yang meliputi:

Pertemuan 1

Pendahuluan

Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang kebersihan dan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih. Pertanyaan pemantik, “Apa yang terjadi jika lingkungan kita kotor?”

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan cara-cara menjaga kebersihan, seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan area kelas. Siswa akan diajak mempraktikkan cara-cara tersebut melalui permainan atau simulasi membersihkan ruang kelas.

Penutup

Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang manfaat menjaga kebersihan dan memberikan penugasan untuk mempraktikkan kebiasaan bersih di rumah.

Pertemuan 2

Pendahuluan

Guru mengulas kembali materi sebelumnya dan menanyakan pengalaman siswa dalam menjaga kebersihan di rumah.

Kegiatan Inti

Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan melakukan kegiatan membersihkan area sekitar kelas atau sekolah. Setelah itu, setiap kelompok diminta untuk menulis laporan sederhana tentang kegiatan yang mereka lakukan.

Penutup

Guru menutup dengan evaluasi lisan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan memberikan apresiasi atas partisipasi siswa dalam kegiatan tersebut.

4. Materi, Asesmen, dan Referensi

Materi

Judul Materi: Menjaga Kebersihan Lingkungan

Pokok Materi: Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, cara-cara menjaga kebersihan (membuang sampah pada tempatnya, membersihkan ruangan, dan merapikan barang-barang).

Rangkuman: Siswa belajar cara menjaga kebersihan di sekitar mereka, baik di rumah maupun di sekolah, dan memahami dampaknya terhadap kesehatan dan kenyamanan.

Asesmen

Formatif: 

Observasi saat siswa melakukan praktik menjaga kebersihan lingkungan (misalnya, membuang sampah pada tempatnya atau membersihkan area kelas). Guru memberikan umpan balik langsung selama kegiatan.

Sumatif:

Tes lisan pada akhir pertemuan, di mana siswa diminta untuk menjelaskan kembali cara menjaga kebersihan lingkungan dan pentingnya kebiasaan tersebut. Penilaian berbasis proyek dilakukan dengan meminta siswa membuat laporan sederhana tentang kegiatan menjaga kebersihan.

Referensi

1. Buku Teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas 2 SD, Kemendikbud.

2. Video edukasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan dari sumber pembelajaran digital.

3. Artikel kesehatan anak terkait lingkungan bersih dan sehat dari situs kesehatan terpercaya.

Contoh Modul Ajar SMP

Modul Ajar: “Pergerakan Nasional Indonesia di Awal Abad 20”

1. Informasi Umum

  • Nama Sekolah: SMP Harapan Nusantara 
  • Mata Pelajaran: Sejarah 
  • Kelas: 8 SMP 
  • Topik/ Tema: Pergerakan Nasional di Awal Abad 20 
  • Lama Waktu Pembelajaran: 4 Jam Pelajaran (2 pertemuan, masing-masing 2 JP)

2. Tujuan Modul

  • Memahami latar belakang lahirnya pergerakan nasional di Indonesia.
  • Mengidentifikasi organisasi-organisasi pergerakan nasional yang muncul di awal abad ke-20.
  • Menganalisis dampak pergerakan nasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
  • Membangun rasa bangga dan nasionalisme dengan memahami sejarah perjuangan bangsa.

3. Rancangan Penggunaan

Modul ini digunakan selama dua pertemuan tatap muka di kelas dengan melibatkan metode diskusi, studi kasus, dan eksplorasi sumber sejarah. Berikut adalah perencanaan tiap pertemuan:

Pertemuan 1

Pendahuluan

Guru memulai dengan menggambarkan situasi Indonesia di bawah penjajahan Belanda pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Pertanyaan,”Bagaimana kehidupan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Belanda?”

Kegiatan Inti

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membaca dan mendiskusikan latar belakang lahirnya pergerakan nasional.

Kelompok-kelompok tersebut akan membahas berbagai faktor yang mendorong lahirnya gerakan-gerakan nasionalis, seperti perkembangan pendidikan, politik etis, dan pengaruh organisasi-organisasi di negara lain.

Penutup

Setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka dan guru memberikan klarifikasi serta kesimpulan awal tentang pentingnya pergerakan nasional.

Pertemuan 2

Pendahuluan

Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dibahas dan memperkenalkan organisasi-organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.

Kegiatan Inti

Siswa mempelajari dan menganalisis peran organisasi-organisasi tersebut. Setiap kelompok ditugaskan untuk meneliti satu organisasi pergerakan dan menjelaskan latar belakang, tujuan, tokoh-tokoh penting, serta kontribusi mereka dalam perjuangan nasional.

Penutup

Setiap kelompok mempresentasikan organisasi yang telah mereka pelajari dan guru mengaitkan presentasi tersebut dengan dinamika politik pada masa itu.

4. Materi, Asesmen, dan Referensi

Materi

Judul Materi: Pergerakan Nasional di Awal Abad 20

Pokok Materi:

  • Latar belakang lahirnya pergerakan nasional (politik etis, pengaruh pendidikan, dan pengaruh luar negeri).
  • Organisasi-organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.
  • Dampak dari gerakan-gerakan ini terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Rangkuman: 

Modul ini menguraikan pentingnya pergerakan nasional yang dimulai pada awal abad ke-20, serta bagaimana organisasi-organisasi tersebut menjadi landasan bagi kemerdekaan Indonesia.

Siswa akan mempelajari sejarah, peran tokoh-tokoh penting, dan pengaruh organisasi tersebut terhadap semangat nasionalisme.

Asesmen

Formatif: 

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang organisasi pergerakan nasional dan guru akan memberikan umpan balik serta penilaian terhadap pemahaman siswa selama diskusi berlangsung.

Sumatif

Siswa menulis esai pendek tentang dampak pergerakan nasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Penilaian dilakukan berdasarkan kemampuan siswa dalam mengaitkan organisasi pergerakan dengan peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah nasional.

Referensi

1. Buku Teks Sejarah Indonesia Kelas 8 SMP, Kemendikbud.

2. Artikel sejarah dari sumber-sumber kredibel tentang pergerakan nasional.

3. Video dokumenter tentang kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan.

Contoh Modul Ajar SMA

Modul Ajar: “Mekanisme Genetika dan Mutasi pada Makhluk Hidup”

 1. Informasi Umum

  • Nama Sekolah: SMA Harapan Bangsa 
  • Mata Pelajaran: Biologi 
  • Kelas: 12 SMA Topik/ Tema: Mekanisme Genetika dan Mutasi 
  • Lama Waktu Pembelajaran: 4 Jam Pelajaran (2 pertemuan, masing-masing 2 JP)

2. Tujuan Modul

Setelah menyelesaikan modul ini, siswa diharapkan dapat:

  • Menjelaskan konsep pewarisan sifat berdasarkan prinsip Mendel.
  • Memahami struktur DNA dan peran gen dalam pewarisan sifat.
  • Mengidentifikasi jenis-jenis mutasi genetik serta dampaknya pada makhluk hidup.
  • Menganalisis hubungan antara mutasi dengan keragaman genetik dan evolusi.

3. Rancangan Penggunaan

Modul ini digunakan selama dua pertemuan tatap muka. Pembelajaran akan difokuskan pada materi genetika dasar, mutasi, dan dampaknya terhadap evolusi makhluk hidup menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok, serta studi kasus.

Pertemuan 1: Dasar Pewarisan Sifat dan Prinsip Mendel

Pendahuluan (15 menit)

Guru membuka pelajaran dengan pertanyaan reflektif, “Apa yang membuat seseorang mirip dengan orang tuanya?” dan menjelaskan peran gen dalam pewarisan sifat. Siswa diberikan kesempatan berbagi pengalaman tentang ciri fisik yang mereka warisi.

Kegiatan Inti (60 menit)

Guru menjelaskan prinsip-prinsip dasar genetika, termasuk konsep gen, kromosom, DNA, serta hukum Mendel.

Setelah penjelasan, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menganalisis kasus pewarisan sifat sederhana (misalnya warna bunga pada tanaman atau jenis rambut manusia). Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Penutup (15 menit)

Guru memberikan kesimpulan tentang pentingnya prinsip Mendel dalam memahami genetika, serta memberikan pertanyaan untuk refleksi, seperti “Bagaimana pewarisan sifat memengaruhi keragaman makhluk hidup?”

Pertemuan 2: Mutasi Genetik dan Dampaknya

Pendahuluan (15 menit)

Guru memulai dengan video singkat tentang mutasi genetik yang menjelaskan perubahan dalam DNA dan bagaimana itu memengaruhi makhluk hidup.

Setelahnya, guru bertanya, “Apakah semua mutasi berbahaya?” untuk mendorong diskusi awal tentang konsep mutasi.

Kegiatan Inti (60 menit)

Guru menjelaskan jenis-jenis mutasi genetik (mutasi titik, delesi, duplikasi, dll.), disertai contoh kasus seperti sindrom Down atau mutasi yang bermanfaat dalam evolusi (misalnya, resistensi antibiotik pada bakteri).

Siswa kemudian diminta menganalisis studi kasus tentang mutasi dalam kelompok dan membahas bagaimana mutasi tersebut memengaruhi organisme.

Penutup (15 menit)

Guru memberikan rangkuman mengenai peran mutasi dalam evolusi dan keragaman genetik, serta memberikan tugas menulis esai singkat tentang dampak mutasi pada keragaman spesies.

4. Materi, Asesmen, dan Referensi

Materi

Judul Materi: Mekanisme Genetika dan Mutasi

Pokok Materi:

  • Pewarisan sifat berdasarkan prinsip Mendel
  • Struktur DNA dan kromosom
  • Mutasi genetik dan dampaknya pada makhluk hidup
  • Peran mutasi dalam keragaman genetik dan evolusi

Rangkuman

Materi termasuk pemahaman dasar tentang genetika dan pewarisan sifat, serta bagaimana mutasi dapat mengubah informasi genetik dan memengaruhi organisme. Siswa juga akan belajar tentang kontribusi mutasi terhadap evolusi dan keanekaragaman hayati.

Asesmen

Formatif: 

Siswa akan dievaluasi melalui diskusi kelompok dan presentasi hasil studi kasus mereka mengenai pewarisan sifat dan mutasi genetik.

Sumatif

Siswa diminta menulis esai singkat tentang peran mutasi dalam keragaman genetik dan evolusi, yang akan dinilai berdasarkan kedalaman pemahaman dan kemampuan menghubungkan konsep genetika dengan fenomena mutasi.

Referensi

1. Buku Biologi SMA Kelas 12, Kurikulum 2013 Revisi, Kemendikbud.

2. Artikel tentang genetika dan mutasi dari sumber-sumber ilmiah kredibel.

3. Video pembelajaran tentang DNA dan mutasi genetik.

Penutup

Demikian penjelasan cara pembuatan serta contoh modul ajar berbagai jenjang pendidikan yang bisa Anda jadikan acuan. Semoga artikel ini dapat menjadi manfaat dan wawasan bagi Anda.

Apabila Anda masih membutuhkan berbagai materi terkait Kurikulum Merdeka lainnya, pastikan untuk mengunjungi blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta