Contoh Motif, Tindakan dan Prinsip Ekonomi oleh Produsen dan Konsumen

Posted in: Pelajar
Tagged: Prinsip Ekonomi

Contoh Motif, Tindakan dan Prinsip Ekonomi oleh Produsen dan Konsumen – Sebagai manusia dengan segala kebutuhannya, kita semua akan dihadapkan pada contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi. Setiap hari bertransaksi dan menggunakan uang, semua orang secara sadar melibatkan diri dalam kegiatan ekonomi untuk kebutuhan hidup.

Dorongan orang-orang untuk melakukan tindakan transaksi tersebut disebut sebagai motif ekonomi. Ada kebutuhan dalam diri setiap orang dimana jika tidak mengeluarkan uang, semisal untuk membeli beras maka seluruh anggota keluarga akan kelaparan tidak makan.

Contoh lain lagi, dorongan untuk berusaha bekerja segiat mungkin supaya bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi dana pendidikan anak. Pendidikan menjadi kebutuhan primer karena dibutuhkan untuk mencari pekerjaan maupun membuka bisnis.

Mengenal Lebih Jauh Pengertian Motif Ekonomi

unsplash.com/@cgbriggs19

Jika dijabarkan secara lebih detail perihal contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi, lebih dulu kami ulas mengenai pengertian dari motifnya dulu. Jadi, definisinya adalah alasan atau dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi demi kemakmuran.

Kegiatan transaksi tersebut bisa dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Apa yang dibeli ini bisa berbentuk produk, namun juga bisa berupa jasa, seperti halnya pelayanan. Motif atau alasan setiap manusia bisa berbeda, tergantung pada masing-masing kebutuhan.

Jika ditelisik lebih dalam, kebutuhan itu tidak terbatas bentuknya, sebab keinginan manusia juga tidak bisa diukur menggunakan alat. Bicara soal motifnya, kami ulas dua sifat yang membedakan, seperti:

1. Motif Intrinsik

Motif ini adalah alasan untuk melakukan transaksi dari dalam diri manusia sendiri. Biasanya berupa hasrat, seperti rasa lapar yang mendorong manusia untuk makan atau membuat makanan dan membelinya. Mau tidak mau manusia harus berusaha untuk mendapatkan makanan.

2. Motif Ekstrinsik

Berbeda dengan intrinsik, ekstrinsik ini datangnya dari luar diri manusia. Biasanya besar dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Seperti, A sudah memiliki pekerjaan lalu dituntut orang tua untuk memiliki rumah pribadi. Maka A akan berusaha mendapatkan uang demi bisa membeli rumah.

Jika unsur intrinsik lebih kepada kebutuhan yang tidak bisa ditunda, maka ekstrinsik sebaliknya. Tidak jarang orang melakukan tindakan dengan alasan ekstrinsik bukan untuk kebutuhan primer, melainkan demi mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Jika melihat kembali ke masyarakat, ada banyak sekali contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi dengan berbagai alasan. Itu sebabnya sekaya apapun manusia di mata orang lain, sebenarnya orang kaya tersebut selalu merasa memiliki kebutuhan dan keinginan.

Memahami Terlebih Dahulu Prinsip Ekonomi 

Alasan atau motif di atas yang mendukung dilakukannya tindakan ekonomi. Namun, sebelum tindakan dilakukan, setiap orang harus mempertimbangkan prinsipnya dulu sebagai dasar bertransaksi supaya tidak konsumtif atau boros dan menyebabkan keuangan defisit.

Supaya bisa lebih detail memahami contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi, kami ulas terlebih dahulu terkait prinsip. Berdasarkan pengertian dari Kementerian Keuangan, prinsip ekonomi adalah perbandingan secara rasional antara pengorbanan dengan hasil didapatkan.

Contoh nyatanya, kamu sedang haus dan membeli sebotol air mineral. Sebelum membeli, kamu mempertimbangkan bahwa dengan uang Rp3.000 bisa menyelamatkan diri dari kehausan dan pertimbangan itu dianggap rasional serta pengorbanan uang tersebut seimbang dengan terlepasnya dahaga di tenggorokan.

Lalu contoh lainnya ketika kamu dihadapkan pada dua pilihan produk dengan fungsi sama, namun harga berbeda. Misal, ingin membeli serum wajah dari merk A seharga Rp50.000, sementara merek B Rp75.000, keduanya memiliki fungsi sama untuk wajah.

Salah satu contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi dalam kasus ini adalah kamu akan lebih memilih membeli merek A. Dengan pertimbangan pengorbanan sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil sebesar mungkin. Contoh seperti ini dinamakan prinsip bertransaksi.

Kami memberikan dua contoh tindakan yang dilakukan oleh perorangan, namun di luar itu juga bisa dilakukan oleh kelompok atau perusahaan. Misal, perusahaan A mempertimbangkan membeli bahan produksi dari distributor A, B, dan C dengan berbagai penilaian.

Ciri-ciri Prinsip Ekonomi yang Penting Diketahui

Untuk sekelas perusahaan atau belanja demi kebutuhan bisnis, pasti pertimbangannya lebih besar dibandingkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi saja. Bicara soal contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi, ciri-ciri prinsip ekonomi ini terdiri atas beberapa poin, diantaranya:

1. Rasional

Rasional atau mengedepankan logika ketika melakukan pertimbangan adalah hal utama yang wajib dilakukan. Dalam menimbang hendak membeli A atau B tidak boleh melibatkan perasaan karena bila begitu akan tidak terbatas jumlah barang ingin dibeli.

2. Ekonomis

Tindakan ekonomis atau hemat ini merupakan salah satu hal yang harus dilakukan pada saat dihadapkan pada berbagai pilihan. Bukan hanya memilih merek, namun juga pertimbangan harga dan fungsi barang. Jika bisa cukup dengan barang murah maka tidak perlu barang mahal.

3. Skala Prioritas

Kerap kali manusia dihadapkan pada dua pilihan ketika mengeluarkan uang. Contoh, A harus memilih antara membiayai sekolah anak dulu atau membiayai liburan ke Bali yang sudah direncanakan. Jika melihat kebutuhannya maka pendidikan anak lebih penting.

A telah melakukan contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi dengan pertimbangan skala prioritas, meskipun liburan terencananya harus batal. Dalam kehidupan terkadang ada urgensi seperti ini, maka penting disediakannya dana tidak terduga.

4. Prinsip Cost and Benefit

Cost and benefit ini mempertimbangkan apakah uang dikeluarkan akan setimpal dengan manfaat yang diterima nantinya. Contoh sederhana, ketika orang tua dihadapkan pada pilihan membeli mainan anak Rp5.000 dengan membeli seragam sekolah Rp50.000.

Kelihatannya seragam lebih mahal, namun manfaat dari Rp50.000 tersebut bisa terpakai dalam jangka waktu satu tahun. Sementara uang Rp5.000 untuk mainan bisa jadi hanya bertahan dalam jangka waktu harian saja.

Manfaat Prinsip Ekonomi yang Didapatkan

Bicara soal prinsip yang sedari tadi digambarkan, mari kita ulas manfaat apa saja yang didapatkan jika setiap orang menerapkan sikap selektif di atas pada saat mengeluarkan uang:

  1. Melalui contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi di atas, setiap manusia yang kebutuhannya tidak terbatas bisa lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada.
  2. Risiko kerugian akan terasa semakin minim karena sebelum bertindak, orang akan banyak mempertimbangkan segala sesuatunya secara rasional.
  3. Jika setiap orang patuh pada pemikiran rasional, bukan berdasarkan perasaan ingin membeli ini itu belaka, maka dijamin kehidupan lebih makmur bisa lebih cepat tercapai.
  4. Jika setiap orang mau sadar akan kebutuhan yang harus disegerakan dan tidak perlu dibeli, maka bukan hanya kehidupan sendiri akan maju, namun juga bisa memberikan pengaruh baik terhadap lingkungannya.

Setiap orang memiliki berbagai macam kebutuhan untuk menjalani hidup. Ada yang sudah terpenuhi kebutuhan primernya, namun masih ingin memenuhi kebutuhan tersier. Hal tersebut sah-sah saja selama kemampuan ekonominya memadai dan tidak merugikan siapapun.

Permasalahannya adalah jika kemampuan seseorang berada di level 6, namun keinginannya ada di level 9, kemudian usahanya ada di level 5. Hal seperti ini dapat menyebabkan kehidupan mengalami kemunduran, bukan hanya bagi orang tersebut, namun lingkungannya.

Berbagai Contoh Motif, Tindakan dan Prinsip Ekonomi 

Supaya pemahamanmu lebih fasih terhadap contoh motif, tindakan serta prinsip ekonomi, kami akan memberikan beberapa contoh kasus dari berbagai profesi di Indonesia. Kamu bisa belajar banyak dari contoh-contoh yang kami berikan berikut:

Contoh 1

Seorang ibu rumah tangga dihadapkan pada pilihan harus berbelanja bulanan atau membayar arisan dahulu. Sementara kebutuhan bulanan sudah habis sama sekali, sementara tenggang waktu pembayaran arisan minggu depan.

Maka, contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi yang dilakukan ibu rumah tangga tersebut adalah menggunakan uang untuk berbelanja bulanan dengan tidak menghabiskannya. Beberapa stok yang bisa dikurangi harus dikurangi.

Sementara itu sisa uangnya digunakan sesegera mungkin untuk membayar arisan sebelum tenggang waktu berlalu. Kebutuhan bulanan adalah kebutuhan primer, namun jika sudah terdaftar sebagai anggota arisan juga wajib melunasi karena menyangkut banyak orang.

Contoh 2

Sebuah bisnis catering melakukan pertimbangan pembelian bahan pokok dari dua pasar berbeda. Semua dilakukan demi memperoleh harga produk yang tepat di pasaran nantinya. Biasanya pemilik bisnis belanja di pasar A untuk semua bahan pokok, namun kali ini harga-harga meroket naik.

Sementara itu, berdasarkan hasil riset, ternyata di pasar B harga-harga masih cukup terjangkau meskipun tidak jauh berbeda. Namun, jika ditinjau dari segi jarak dan ongkos serta kualitas bahan, tidak jauh berbeda dengan pasar A.

Maka, contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi yang dilakukan oleh pemilik bisnis tersebut adalah dengan berhenti sementara belanja dari pasar A sampai harga stabil kembali dan memilih berbelanja dari pasar B. Atau bisa juga berbelanja kontinyu dari pasar B.

Contoh 3

Seorang ayah baru saja menerima gaji bulanan dan segera ingin membelanjakan uangnya untuk membeli sepatu baru. Sepatu lama masih nampak bagus, hanya saja sudah usang modelnya. Di sisi lain, sang ibu membutuhkan uang untuk membeli susu anak.

Maka, seharusnya contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi yang dilakukan si ayah adalah menunda membeli sepatu dan mendahulukan membeli susu anak. Ayah bisa menabung kembali atau menunggu gajian berikutnya demi membeli sepatu baru,

Atau ayah bisa menggunakan sisa uang membeli susu untuk membeli sepatu dengan harga lebih ekonomis. Selama fungsinya baik dan bisa digunakan, serta tidak mengganggu kegiatan kerja maka kedua kebutuhan tersebut telah terpenuhi dengan baik.

Contoh 4

Permisalan lain atau contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi lainnya bisa datang dari tokoh A, seorang penghuni kos. Misalnya, sudah masuk akhir bulan dan A belum mendapatkan transferan dari orang tua sama sekali.

A harus bertahan hidup dan mengurangi beberapa pengeluaran tidak penting supaya sisa uang tersebut cukup sampai orang tuanya kembali mengirim uang. Pertimbangan pengeluaran A seyogyanya mendahulukan makanan pokok dengan harga murah dahulu.

A bisa menghemat uang dengan menghentikan jajan, belanja barang-barang, atau juga menunda membeli buku sumber jika tidak terlalu terdesak. Tindakan A dengan contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi ini membantu A bertahan hidup sampai akhir bulan.

Bila membaca banyak sumber, kamu akan menemukan banyak sekali informasi terkait motif, prinsip, dan juga tindakan dalam dunia ekonomi. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan bertahan bukan hanya untuk satu atau dua hari, namun untuk jangka panjang.

Tindakan perusahaan ini disebut sebagai motif menjaga kontinuitas dengan pertimbangan perusahaan harus bertahan selama mungkin dengan keuntungan sebesar mungkin. Maka, untuk sekelas perusahaan atau bisnis, tindakan ekonomi ini harus benar-benar berdasarkan prinsip matang.

Dari berbagai narasi di atas, kamu bisa lebih memahami detail seputar materi Ekonomi. Khususnya dalam hal ini implementasi dari contoh motif, tindakan dan prinsip ekonomi bagi pelajar dan non pelajar.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah