Contoh Narrative Text beserta Orientation, Complication, Resolution dan Reorientation dan Terjemahannya
Contoh Narrative Text beserta Orientation, Complication, Resolution dan Reorientation dan Terjemahannya – Pernah mendengar istilah teks narasi atau narrative teks saat belajar bahasa Inggris? 📚
Teks narasi menjadi materi yang menarik saat belajar bahasa Inggris karena bisa menghibur pembaca dan memberikan pesan moral. Pada teks tersebut, disajikan cerita fiksi atau nyata yang berupa rangkaian peristiwa secara kronologis. 🏰
Ingin belajar narrative text lebih banyak? Pada artikel berikut, Mamikos akan memberikan contoh narrative text beserta orientation, complication, resolution dan reorientation.
Daftar Isi
Daftar Isi
Contoh Narrative Text beserta Orientation Complication Resolution dan Reorientation
Sebelum membahas contoh narrative text, ketahui struktur penulisannya terlebih dahulu. ✍️
1. Orientation
Orientasi merupakan bagian awal teks naratif yang berfungsi sebagai bagian untuk perkenalan tokoh dalam cerita, waktu terjadinya cerita, bagaimana cerita dimulai, dan latar peristiwa dalam cerita.
Biasanya, pada bagian orientasi terdapat ciri kalimat “once upon a time…, one day…” dan sebagainya yang kemudian dilanjutkan deskripsi lebih lanjut.
2. Complication
Konflik pada bagian narrative text terdapat pada bagian komplikasi. Para tokoh mengalami peristiwa berupa masalah (rising action), yang kemudian akan mengarah ke puncak masalah (climax), kemudian masalahnya mulai reda hingga menemukan penyelesaian (falling action).
Kamu bisa menemukan berbagai masalah rumit pada bagian ini. Adapun bentuk complication bisa secara fisik, berkaitan dengan alam, kepentingan sosial, atau pertentangan dengan diri tokoh.
3. Resolution
Struktur terakhir pada penulisan narrative text adalah resolution. Pada bagian ini, diberikan penyelesaian konflik yang sudah dipaparkan pada bagian sebelumnya.
Para tokoh pun mulai mendapatkan solusi terkait masalah-masalahnya. Akhir cerita bisa bahagia, sedih, atau menggantung tergantung penulis.
4. Reorientation
Bagian yang opsional dicantumkan pada narrative text adalah re-orientation atau koda. Pada bagian tersebut, ada nilai moral, saran, ataupun hal-hal yang dapat dipetik oleh pembaca. Terkadang, pada bagian ini juga diceritakan perubahan watak tokoh.
Agar kamu semakin paham dengan narrative text, berikut ini contoh-contoh narrative text yang disertai bagian-bagian serta terjemahannya. đź“„
Contoh Narrative Text 1: Amara and The Magical Warehouse (Amara dan Gudang Ajaib)
Orientation
Amara, a girl who was curious about many things, had just entered her teenage years. Her parents happened to be assigned abroad for quite a long time, so she was entrusted to her grandmother who lived in the village.
Every day, Amara looked for new things around her. She wrote down the names of various plants owned by her grandmother, tried to figure out how to operate the tools in the house, and even explored every corner of the place.
One thing made her especially curious: a closed room behind her grandmother’s house. The warehouse looked ordinary from the outside, but the door was always locked. Her grandmother said it was just a regular storage room, but Amara did not believe her.
Amara, seorang gadis yang ingin tahu banyak hal baru saja menginjak usia remaja. Orang tuanya kebetulan sedang bertugas ke luar negeri dalam waktu yang cukup lama, sehingga ia dititipkan pada sang nenek yang tinggal di desa.
Setiap hari, Amara mencari hal baru di sekitarnya. Ia mencatat berbagai macam tumbuhan milik sang nenek, mencoba mencari tahu cara pengoperasian alat-alat yang ada di rumah itu, hingga menjelajahi isi rumah.
Ada satu hal yang membuatnya penasaran, yaitu ruangan tertutup di belakang rumah neneknya. Gudang itu terlihat biasa dari luar, tapi pintunya selalu terkunci. Neneknya berkata bahwa itu gudang biasa, tapi Amara tidak percaya.
Complication
One night, Amara could not sleep. Usually, she stared out of the window, watched the stars, and slowly drifted off. However, that night felt different.
As she looked outside, she noticed that the closed room behind her grandmother’s house seemed to call her to come closer.
Amara knew that the warehouse door was locked. Armed with detective tricks she had learned from her books, she managed to unlock it without difficulty.
Inside, she found magical objects that could move around and glow mysteriously. Yet, there was one box marked with a red cross. Amara knew the box was not supposed to be opened, but that was exactly what made her more curious.
Suatu malam, Amara tidak bisa tidur. Biasanya ia menatap jendela dan memandangi bintang-bintang kemudian mengantuk. Namun, malam ini terasa berbeda.
Amara yang memandang ke luar jendela melihat ruangan tertutup di belakang rumah sang nenek seakan memanggilnya untuk datang.
Amara tahu bahwa pintu gudang itu terkunci. Berbekal pengetahuan ala detektif yang ia dapatkan dari buku bacaan, ia berhasil membuka pintunya tanpa kesulitan.
Ternyata di dalam gudang ada benda-benda ajaib yang bisa berpindah tempat dan mengeluarkan cahaya misterius. Tapi ada satu kotak yang diberi tanda silang berwarna merah. Amara tahu bahwa kotak itu tidak boleh dibuka, justru itu yang membuat Amara penasaran.
Resolution
With courage, Amara opened the box, and a magical creature jumped out, immediately causing chaos. The creature looked like a dwarf but moved swiftly around.
It kicked Amara’s arm, leapt onto a high shelf, and made things fall from the cupboard. Other creatures in the warehouse also woke up, making Amara shiver with fear.
Fortunately, Amara’s scream was heard by her grandmother. Although she looked angry, her grandmother quickly chanted a spell that made the creatures in the warehouse fall asleep.
Amara was ordered to put all the sleeping creatures back into the box. Once again, her grandmother cast a spell to lock them tightly so they could never come out again.
Her grandmother successfully calmed the creatures and sealed them inside the box.
Amara dengan berani membuka kotak itu dan keluar makhluk ajaib yang langsung membuat kekacauan. Makhluk itu serupa kurcaci namun bergerak lincah ke sana ke mari.
Ia menendang lengan Amara dan melompat ke rak yang tinggi, membuat barang-barang di lemari berjatuhan. Makhluk lain yang ada di gudang juga ikut terbangun membuat Amara bergidik ngeri.
Untunglah teriakan Amara berhasil didengar sang nenek. Walaupun terlihat marah, nenek Amara langsung merapal mantra yang membuat makhluk di gudang itu tertidur.
Amara diperintahkan untuk memasukkan semua makhluk yang tertidur tadi ke dalam kotak. Sekali lagi, sang nenek merapal mantra untuk mengunci para makhluk agar tersegel dan tidak bisa keluar.
Nenek Amara berhasil menenangkan makhluk-makhluk tersebut dan mengembalikannya ke dalam kotak.
Re-orientation
Amara realized that her excessive curiosity had only brought trouble. She apologized to her grandmother.
She then learned that the mischievous creatures had once caused trouble in the village, and only her grandmother had the power to seal them with an inherited spell.
Now, the warehouse was locked once more. Amara became a wiser and braver girl, but no longer reckless with her curiosity.
Amara sadar bahwa rasa penasarannya yang terlalu tinggi justru membuat kekacauan. Ia meminta maaf pada sang nenek.
Amara baru tahu bahwa makhluk yang membuat kekacauan di gudang tadi pernah membuat ulah di desa tempat sang nenek tinggal. Hanya neneknya lah yang bisa mengunci makhluk itu dengan mantra warisan turun-temurun.
Sekarang, gudang itu kembali terkunci. Amara jadi anak yang lebih bijak dan berani tapi tidak sembarangan lagi.
Contoh Narrative Text 2: The Future Glasses (Kacamata Masa Depan)
Orientation:
Raka often stopped by a toy store near his school. Usually, he only looked around while asking the seller about the functions and prices of the toys.
However, this time was different. When Raka found a strangely shaped pair of glasses, he wanted to own them.
The toy seller said it was “the future glasses” while chuckling as if it was a joke. Raka tried wearing the glasses. Suddenly, he saw a glimpse of his mother scolding him for spending his allowance on buying toys.
Curious, Raka asked the seller if he could have the glasses. The seller agreed as long as Raka paid a high price, which turned out to be the same as his entire monthly allowance.
Without thinking twice, Raka immediately paid for the glasses and went home happily.
Raka sering sekali mampir ke toko mainan dekat sekolah. Biasanya, ia hanya melihat-lihat sambil bertanya pada penjual terkait fungsi dan harga mainan.
Namun, kali ini berbeda. Saat Raka mendapati ada kacamata berbentuk aneh, ia ingin memilikinya.
Penjual mainan mengatakan bahwa itu adalah “kacamata masa depan” sambil terkekeh seakan bercanda. Raka mencoba memakai kacamata tersebut. Tiba-tiba, ia melihat ada sekelebat bayangan bahwa ibunya akan memarahinya karena menghabiskan uang jajan untuk membeli mainan.
Raka yang penasaran pun bertanya pada sang penjual apakah ia boleh memiliki kacamata tersebut. Sang penjual mainan setuju asalkan Raka membayar dengan harga mahal yang ternyata sama seperti total uang jajannya selama sebulan.
Tanpa pikir panjang, Raka langsung membayar kacamata tersebut dan melenggang pulang ke rumah.
Complication:
When he arrived home, Raka’s mother asked him about the remaining allowance, because he usually gave it to her for saving.
Raka honestly admitted that he had spent all his allowance on buying the magical glasses, which led to his mother’s anger—exactly as the glasses had shown earlier at the store.
He quickly ran into his room while clutching the magical glasses. When he wore them again, the glasses showed him events that would happen a few minutes later.
This time, he saw a mailman falling into a hole left by road construction. Raka tried to prevent it but failed because his mother suddenly entered the room, asking for an explanation.
Afraid that his mother would take away the magical glasses, Raka ran off. He felt thrilled because he could see the future.
At first, it was fun, but over time, Raka became overwhelmed. He kept seeing bad things that he could not always prevent. He felt exhausted from trying to be a hero and guilty whenever something bad happened that he could not stop.
Sesampainya di rumah, ibu Raka menanyakan sisa uang saku anaknya karena biasanya Raka menyetor uang pada ibu untuk ditabung.
Raka pun jujur bahwa ia menggunakan seluruh uang jajannya untuk membeli kacamata ajaib yang berujung pada kemarahan ibunya. Persis seperti yang ditunjukkan oleh kacamata tersebut di toko tadi.
Raka langsung lari ke kamar sambil mengusap-usap kacamata ajaibnya. Ternyata, saat dipakai, kacamata itu bisa memperlihatkan kejadian yang akan terjadi beberapa menit ke depan.
Ia kembali memakai kacamata tersebut dan melihat ada petugas pengantar surat yang terjatuh di lubang bekas galian jalan. Raka berusaha mencegah petugas tersebut agar tidak jatuh, tapi gagal karena ibunya masuk ke kamar untuk meminta penjelasan Raka.
Raka langsung kabur karena takut ibunya akan menyita kacamata ajaib. Raka merasa senang karena ia bisa melihat kejadian masa depan.
Awalnya memang seru, tapi lama-kelamaan Raka jadi kewalahan karena tahu hal-hal buruk sebelum terjadi dan tidak bisa selalu mencegahnya. Ia merasa lelah harus selalu menjadi pahlawan dan merasa bersalah saat ada yang terkena musibah padahal seharusnya bisa ditolong.
Resolution:
In the end, Raka learned that not everything in the future could be changed. After all, he was just an ordinary boy who did not have the power to alter fate.
From then on, he used the glasses only for important matters. He also learned to trust his own effort and accept whatever fate lay ahead.
As time passed, Raka wore the glasses less and less.
Raka akhirnya belajar kalau tidak semua hal yang terjadi di masa depan bisa diubah. Apalagi ia hanya anak biasa yang tidak punya kemampuan khusus untuk mengubah takdir.
Kini, Raka menggunakan kacamata itu hanya untuk hal-hal penting. Raka juga belajar lebih percaya pada usaha serta apa pun takdir yang ada di depan mata.
Semakin lama, Raka semakin jarang memakai kacamata tersebut.
Re-orientation:
The magical glasses that he had bought from the toy store remained with him. However, he no longer depended on them completely. Raka lived more peacefully, enjoying the present moment that would never return again.
Kacamata ajaib yang sudah dibeli dari toko mainan tetap disimpan Raka. Namun, sekarang ia tidak lagi bergantung sepenuhnya. Raka hidup lebih tenang, menikmati waktunya saat ini yang tidak mungkin terulang kembali.
Penutup
Demikian informasi terkait contoh narrative text beserta orientation, complication, resolution dan reorientation dan terjemahannya.
Pahami contoh narrative text di atas dan belajarlah untuk menganalisis sendiri strukturnya. Jika memungkinkan, cobalah berlatih membuat narrative text sendiri.
Sebagai referensi, dapatkan informasi contoh narrative text singkat, contoh soal narrative text, dan materi narrative text untuk kelas 12 SMA. 🧚‍♀️
Referensi:
Teks Naratif Adalah: Struktur Kalimat, Jenis, dan Contohnya [Daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/teks-naratif-adalah/
Pengertian Narrative Text, Struktur, Jenis & Contoh | Bahasa Inggris Kelas 8 [Daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/struktur-dari-narrative-text
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: