Contoh Narrative Text Legend dan Dongeng Singkat beserta Terjemahannya Lengkap

Contoh Narrative Text Legend dan Dongeng Singkat beserta Terjemahannya Lengkap – Teks narasi dalam bahasa Inggris biasanya terdapat pada novel, cerita, atau buku-buku fiksi lainnya.

Narrative text adalah teks yang menceritakan cerita imajinasi atau realita yang dimodifikasi dan disusun sesuai dengan urutan kejadian yang terjadi di masa lalu.

Nah, pada artikel kali ini Mamikos akan memberikan beberapa contoh narrative text legend yang bisa kamu pelajari dengan seksama. Yuk, simak!

Contoh Narrative Text Legend dan Dongeng Kucur

Once upon a time there was a nameless person who spent part of his life traveling. He seeks natural expertise where later to stop and be still.

Now he is quite old, maybe he is seventeen years old, but his physical condition is still healthy. The wanderer met the hamlet head and asked permission to rest for a few days.

He was allowed to use a bamboo house that was previously used as a buffalo pen. It doesn’t matter because all the dirt is dry so it can be lived in.

It was the rainy season so just getting some shelter was well on the way. That night the wanderer felt that there was something strange about the weather, the rain was usually not heavy.

Even though it’s almost the end of the rainy season, conditions shouldn’t be like this. Perhaps this is a sign from nature that he must find a place to settle down.

But still unsure whether that was the answer he wanted to get all this time. Sitting cross-legged in the serenity of the traveler, he stills himself to unite with nature.

Until one morning he realized that there were no hamlets built in the area. He took shelter under an unusually large kumquat tree and then died there.

Terjemahan Contoh Narrative Text Legend dan Dongeng Kucur

Pada suatu masa ada seorang tanpa nama yang menghabiskan separuh hidupnya untuk berkelana. Dia mencari kebijaksanaan alam kemana nantinya harus berhenti mendiamkan diri.

Sekarang dia sudah cukup tua, mungkin usianya menginjak kepala tujuh namun kondisi fisiknya masih sehat.

Pengembara menemui kepala dusun meminta izin untuk beristirahat selama beberapa hari.

Dia diizinkan untuk menggunakan sebuah rumah bambu yang sebelumnya digunakan sebagai kandang kerbau.

Tidak keberatan karena memang semua kotoran sudah kering sehingga bisa ditinggali.

Itu adalah musim hujan sehingga mendapatkan tempat berteduh saja sudah bagus dalam perjalanannya.

Malam itu pengembara merasa ada keanehan pada cuacanya, hujan tidak biasanya sangat deras.

Padahal ini sudah hampir berakhir musim hujan sehingga seharusnya kondisinya tidak begini.

Mungkin hal tersebut adalah sebuah pertanda dari alam bahwa dirinya sudah harus mencari tempat untuk menetap.

Namun, masih ragu apakah memang itu jawaban yang ingin didapatkannya selama ini.

Duduk bersila dalam ketenangan pengembara tersebut mengheningkan pikirannya untuk menyatu bersama alam.

Sampai suatu pagi dia menyadari bahwa tidak ada dusun menjalin di daerah tersebut.

Dia berteduh di bawah pohon kucur yang berukuran sangat besar tidak seperti biasanya kemudian mati disana.