3 Contoh Narrative Text Personal Experience (Pengalaman Pribadi) dan Cara Membuatnya
3 Contoh Narrative Text Personal Experience (Pengalaman Pribadi) dan Cara Membuatnya – Sebelum membahas mengenai contoh narrative text personal experience, kamu wajib tahu dulu pengertian dari narrative text.
Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah membuat narrative text sendiri.
Narrative text sendiri merupakan suatu tulisan yang bercerita tentang sesuatu. Cerita dalam narrative text saling berkaitan dengan baik. Setelah memahami pengertiannya, pelajari contoh narrative text.
Beberapa Contoh Narrative Text Personal Experience Pendek dan Jelas
Daftar Isi
- Beberapa Contoh Narrative Text Personal Experience Pendek dan Jelas
- 1. Contoh Narrative Text Personal Experience: Mashes Potato Lasagne
- 2. Contoh Narrative Text Personal Experience: My Hero Today
- 3. Contoh Narrative Text Personal Experience: Cooking Competition
- Cara Membuat Narrative Text Personal Experience
Daftar Isi
- Beberapa Contoh Narrative Text Personal Experience Pendek dan Jelas
- 1. Contoh Narrative Text Personal Experience: Mashes Potato Lasagne
- 2. Contoh Narrative Text Personal Experience: My Hero Today
- 3. Contoh Narrative Text Personal Experience: Cooking Competition
- Cara Membuat Narrative Text Personal Experience
Narrative text ada banyak jenisnya. Beberapa di antaranya adalah fairy tale atau dongeng, mystery, romance, horror, fable atau kisah tentang binatang, serta myth and legend atau mitos dan legenda.
Ada juga narrative text mengenai history atau sejarah, slice of life atau sepenggal kisah tentang kehidupan, dan terakhir tentang personal experience atau pengalaman pribadi.
Kalau kamu ingin belajar lebih banyak tentang narrative text personal experience, Mamikos punya beberapa contoh narrative text tentang pengalaman pribadi di bawah ini.
1. Contoh Narrative Text Personal Experience: Mashes Potato Lasagne
Orientation:
My mom always tells me that if I laugh at my own mistakes, the others will laugh with me too. Yesterday, I figured out that she was right.
Complication:
“Stay in line,” Mr. Albert said. The line before me started moving. I followed along and I was hoping that I would get the lasagne. I finally reached the counter and looked at some options available.
I could see macaroni and cheese, fish and chips, and mashed potatoes. I was super hungry and felt desperate to eat something. Then I saw the last scoop of lasagne. I became totally excited.
“The lasagne please,” I said politely. Mr. Albert gave me the lasagne. I took my paper plate as quickly as possible. But the lasagne slid off my place.
Though I tried to save my lasagne, it landed in the pan of hot and buttery mashed potato. I turned red and I heard the other kids behind me started laughing.
As I looked at my lasagne, I heard the voice of Mr. Albert, “Archie, is it okay if you get a plate of lasagne with mashed potato topping?” With nervous smile right on my face, I whispered “Of course.”
Mr. Albert smiled and then scooped the mashed potato lasagne on my paper plate. I started looking around at the other kids and then we all started laughing again.
Resolution:
I never believed what my mom said until I finally saw my friends start laughing at me. When I laughed with them, I felt good instead of clumsy.
Contoh narrative text personal experience adalah cerita singkat mengenai pengalaman pribadi seorang anak kecil. Terjemahan untuk cerita di atas bisa kamu pelajari di bawah ini.
Orientasi:
Ibuku selalu memberitahuku bahwa orang lain akan ikut tertawa kalau aku menertawakan kesalahanku sendiri. Kemarin, aku baru tahu bahwa ibuku benar.
Komplikasi:
“Semuanya antre ya,” kata Pak Albert. Antrean di depanku pun mulai bergerak. Aku mengikuti antrian dan berharap bisa mendapatkan lasagna.
Akhirnya aku mencapai konter dan melihat pilihan yang ada. Aku bisa melihat makaroni dan keju, ikan dan keripik kentang, dan ada juga kentang tumbuk.
Aku merasa lapar dan sangat ingin makan sesuatu. Lalu aku melihat satu porsi lasagna yang terakhir.
Aku jadi sangat bersemangat. “Tolong lasagnanya,” kataku sopan. Pak Albert memberiku lasagna. Aku mengambil piring kertasku secepat mungkin. Tapi lasagna itu meluncur dari piringku.
Meskipun aku sudah berusaha untuk menyelamatkannya, lasagna itu tetap mendarat di sebuah panci berisi mashed potato (kentang tumbuk yang panas dan lembek).
Wajahku langsung memerah dan aku mendengar anak-anak dibelakangku mulai tertawa. Saat aku melihat lasagna milikku yang terjatuh, aku mendengar suara Pak Albert.
“Archie, bagaimana kalau kamu makan lasagna yang diberi topping kentang tumbuk?” Aku pun menjawab Pak Albert sambil tersenyum gugup kepadanya, “Tentu saja.”
Pak Albert pun tersenyum dan kemudian menyendok lasagna kentang tumbuk di piring kertas milikku. Aku mulai melihat anak-anak lain dan kami semua pun mulai tertawa lagi.
Resolusi:
Aku tidak pernah percaya pada apa yang ibuku katakana sampai aku melihat sendiri teman-temanku mulai menertawakanku.
Saat aku tertawa bersama mereka, aku tidak merasa canggung, justru senang.
Ada tiga struktur dalam contoh narrative text singkat di atas. Kalau kamu ingin membuat narrative text sendiri, pastikan ketiga struktur di atas ada dalam narrative text yang kamu ciptakan.
2. Contoh Narrative Text Personal Experience: My Hero Today
Orientation:
Three days ago I was hanging out with my sisters in a shopping mall. We were heading to the cinema and then I heard a kid was crying.
Complication:
I checked around us but there was no one. Then I walked again for about six steps. That’s when I looked to my left and then I saw the little boy was standing right in front of the escalator.
I tried to approach him and asked him why he was crying. He said nothing but kept staring downstairs. I looked downstairs and saw his mother trying to reach him by running on the escalator.
But her effort was actually useless since she was running upstairs on the wrong escalator. That escalator went downstairs. I could see she was super nervous and wanted to reach her son ASAP.
Resolution:
I made a very quick decision at that moment. I held the little boy’s hand gently and then I said “Come on, let us go to your mom together.” He said nothing but he opened his arm wide.
I hug him and then carry him on my chest. Then I told his mom “Don’t worry ma’am, I will get him to you,” and then I stepped on the escalator and started walking down as fast as I could.
His mother was super happy. She couldn’t say anything but kept smiling at me. I smiled at the little boy’s mom and then said to her, “Everything is going to be okay now.”
Cerita pengalaman di atas adalah contoh narrative text personal experience yang dialami saat sedang jalan-jalan. Kamu bisa melihat terjemahan atau artinya di bawah ini.
Orientasi:
Tiga hari yang lalu saya sedang nongkrong dengan kakak-kakak saya di sebuah mall. Kami akan menuju ke bioskop saat saya mendengar seorang anak kecil sedang menangis.
Komplikasi:
Saya pun memeriksa sekeliling kami tapi mall cukup sepi saat itu. Kemudian saya berjalan lagi sekitar enam langkah. Saat itulah saya melihat ke kiri dan melihat anak kecil itu berdiri di depan eskalator.
Saya mencoba mendekatinya dan bertanya mengapa dia menangis. Dia tidak mengatakan apapun tapi terus melihat ke bawah.
Saya melihat ke bawah dan disanalah ibunya mencoba berlari di eskalator. Tapi usahanya sebenarnya sia-sia belaka karena sang ibu berlari ke arah atas di eskalator yang salah.
Eskalator tersebut mengarah ke bawah. Saya bisa melihat sang ibu sangat gugup. Ibu itu pasti sangat ingin meraih putranya secepat kilat.
Resolusi:
Saya membuat keputusan cepat pada waktu itu juga. Saya memegang tangan anak kecil itu dengan lembut sambil berkata padanya, “Ayo, kita datangi ibumu bersama-sama,”
Dia tidak mengatakan apapun tapi membuka kedua lengannya lebar-lebar. Saya pun memeluknya lalu menggendongnya di dada. Lalu saya beritahu ibunya untuk tidak khawatir.
Saya bilang, “Tunggu saja disitu bu, akan saya bawa anak ini kepada Anda.” Saya pun menginjak eskalator lalu mulai berjalan turun secepat yang saya bisa. Ibunya tampak sangat senang.
Dia tidak bisa berkata apa-apa selain terus menerus tersenyum pada saya. Saya tersenyum kembali kepadanya dan berkata, “Sekarang semuanya akan baik-baik saja.”
Kamu juga bisa membuat sendiri narrative text sesuai dengan contoh narrative text pengalaman pribadi di atas. Pastikan ada orientasi, komplikasi, dan resolusi di setiap narrative text.
3. Contoh Narrative Text Personal Experience: Cooking Competition
Orientation:
When I was in Senior High School, my best friend and I joined the cooking competition in our school. It was our very first time to join any contest. And it was our first time cooking by ourselves.
There were fifty participants in the competition and the parents of those students were also there to support their kids during the contest.
Complication:
We already decided that we are going to make fried noodles. So I started the process by peeling off the shallot and garlic. After chopping them, I put them on a small plate.
My friend sliced red chilis and then put them together on the same plate. When everything was prepared, I started the cooking process.
Resolution:
My friend put the frying pan right on the stove. Then I placed a tablespoon of margarine on that pan before turning on the stove. When the margarine starts melting, I add the chilis into the pan.
And then my friend whisked the chili using a spatula. When I finally smelled the aroma of chili and margarine, I added all spices on the plate and oyster sauce into the pan.
Next, my friend whisked everything in the pan together for 10 seconds only. And then I added a plate of noodles into the pan. My friend kept whisking everything together until everything was perfectly mixed.
At the end, we put a small amount of salt and soy sauce into the pan and then mix the noodles one more time. We served the fried noodles on a large plate. I added a sunny side up and some crackers.
Contoh narrative text tentang personal experience di atas menceritakan tentang kompetisi atau lomba memasak. Kamu juga bisa membuat cerita soal pengalaman ikut lomba.
Contoh narrative text personal experience di atas bisa diterjemahkan menjadi cerita di bawah ini. Perhatikan baik-baik agar kamu bisa membuat cerita yang serupa.
Orientasi:
Waktu aku masih di SMA, aku dan sahabatku ikut kompetisi memasak di sekolah kami. Ini adalah pertama kalinya kami ikut kontes apapun. Dan ini juga pertama kalinya kami memasak sendiri.
Ada lima puluh peserta kompetisi serta orang tua siswa yang hadir untuk mendukung anak-anak mereka selama kontes.
Komplikasi:
Kami sudah memutuskan akan membuat mie goreng. Jadi aku memulai prosesnya dengan mengupas bawang merah serta bawang putih.
Setelah semuanya dipotong, aku taruh di sebuah piring kecil. Temanku mengiris cabe merah kemudian menaruhnya di piring yang sama.
Setelah semuanya sudah siap, aku memulai proses memasak.
Resolusi:
Temanku meletakkan wajan tepat di atas kompor. Lalu aku meletakkan satu sendok makan margarin di wajan itu sebelum menyalakan kompornya.
Saat margarinnya mulai meleleh, aku menambahkan cabai yang sudah diiris ke dalam wajan. Lalu temanku mengaduk cabai menggunakan spatula.
Lalu saat mulai tercium aroma margarin dan cabai, aku masukkan semua bumbu yang ada di piring serta saus tiram ke dalam wajan.
Selanjutnya, temanku mengaduk semua yang ada di wajan selama 10 detik saja. Lalu aku menambahkan sepiring mie ke dalam panci.
Temanku terus mengaduk semua bahan.hingga semuanya tercampur dengan sempurna. Akhirnya, kami menambahkan sedikit garam serta kecap ke panci lalu mengaduk mie sekali lagi.
Kami menyajikan mie goreng di piring besar. Aku menambahkan telur mata sapi dan kerupuk ke atasnya.
Cara Membuat Narrative Text Personal Experience
Dari tiga contoh narrative text mengenai pengalaman pribadi di atas, kamu bisa menyimpulkan bahwa diperlukan tiga struktur untuk menciptakan suatu narrative text atau teks cerita.
Narrative text yang baik mampu membuat para pembaca seolah-olah bisa melihat atau bahkan mengalami sendiri suatu peristiwa dalam cerita tersebut. ada beberapa unsur penting dalam teks.
Unsur yang sangat penting dan wajib ada di teks narasi antara lain adanya tindakan atau perbuatan, serta adanya waktu. Mengenai tiga struktur yang harus ada, perhatikan tiga struktur tersebut di sini:
Orientation (Orientasi)
Orientation merupakan bagian awal yang berisi pengenalan. Bagian ini memperkenalkan tokoh yang akan menjadi subjek cerita. Dalam teks narasi pengalaman pribadi, biasanya tokohnya adalah ‘aku’.
Selain memperkenalkan tokoh utama dan beberapa tokoh lainnya sebagai tambahan, bagian orientasi juga akan memperkenalkan tempat kejadian serta waktu terjadinya cerita tersebut.
Complication (Komplikasi)
Bagian yang kedua ini dikenal sebagai gambaran mengenai bagaimana suatu masalah atau krisis bisa muncul dan dialami oleh tokoh yang ada dalam cerita tersebut.
Masalah yang muncul dan harus dihadapi oleh tokoh membutuhkan penyelesaian. Tapi penyelesaian masalah tidak akan ditemukan di bagian komplikasi ini.
Resolution (Resolusi)
Bagian yang terakhir berisi tentang solusi atau bagaimana masalah yang ada dan sudah disebutkan sebelumnya bisa diselesaikan. Bagian ini juga merupakan bagian penutup dari cerita.
Sebenarnya ada satu bagian lagi yang kadang juga ditemukan di narrative text atau teks narasi. Bagian tersebut dikenal dengan nama coda. Coda merupakan suatu bagian di akhir teks narasi.
Isi dari coda adalah perubahan yang muncul serta suatu pelajaran penting yang bisa diambil dari cerita narasi tersebut.
Agar bisa mendapatkan informasi lebih jelas, coba kamu perhatikan lagi semua contoh narrative text personal experience di atas lalu buat teks narasi milikmu sendiri berdasarkan contoh yang ada.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: