Contoh Naskah Drama 6 Orang tentang Perjuangan Meraih Cita-cita
Contoh Naskah Drama 6 Orang tentang Perjuangan Meraih Cita-cita – Naskah drama merupakan dasar utama dimana drama dapat ditampilkan.
Oleh karena itu, naskah drama sangat diperlukan agar suatu pementasan drama dapat memiliki kejelasan dalam cerita serta pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya.
Lalu, seperti apa contoh naskah drama 6 orang tentang perjuangan meraih cita-cita? Berikut disajikan penjelasan serta contoh naskah dramanya.
Pengertian
dari Naskah Drama
Daftar Isi
Daftar Isi
Menurut etimologi, istilah pada drama itu berangkat dari bahasa Yunani yaitu “draomai”, yang dimana memiliki sebuah arti yakni sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan juga beraksi.
Berdasarkan dengan sejarah dari kata tersebut, maka teks drama atau naskah drama dapat dipahami sebagai suatu bentuk perbuatan atau juga tindakan yang ditulis dan juga selanjutnya digunakan dalam suatu pementasan di sebuah panggung.
Seiring dengan perkembangan zaman, drama tentu tidak hanya terbatas untuk dipentaskan antar panggung.
Sekarang ini, sebuah drama dapat juga didefinisikan sebagai suatu cerita yang akan dipentaskan di atas panggung atau juga tidak dipentaskan di atas sebuah panggung, misalnya seperti film, televisi, drama radio, dan jenis lain sebagainya.
Dalam artian yang luas, bentuk teks drama atau naskah drama pada dasarnya merupakan bagian lain dari bentuk karya sastra dapat berisi cerita mengenai kehidupan yang akan dipamerkan atau ditunjukkan dalam sebuah bentuk tindakan atau perbuatan.
Sementara itu, sebuah drama sendiri biasanya akan diperankan oleh seseorang yang disebut sebagai aktor atau aktris.
Dalam melakukan bentuk pementasan drama, para aktor dan aktris ini akan membuat suatu gerakan dan juga dialog sesuai dengan isi teks atau naskah drama untuk bisa dipertontonkan kepada banyak orang.
Ciri-ciri Naskah Drama
Setelah kamu mengetahui mengenai pengertian tentang naskah drama, maka selanjutnya yaitu akan dijelaskan mengenai ciri-ciri dari teks drama.
Ciri-ciri yang ada pada teks drama dapat digunakan untuk bisa menandai ataupun membedakan teks ini dengan bentuk teks lainnya.
Selain itu, ciri-ciri pada naskah drama juga dapat menjadi tanda khusus sebagai pembeda dengan karya sastra yang lainnya.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari naskah drama yang perlu untuk diperhatikan, di antaranya yaitu:
1.
Naskah drama memiliki sebuah cerita yang berbentuk dialog, baik yang akan dituturkan
oleh narator maupun dari tokoh.
2.
Seluruh dialog yang ada pada naskah drama tidak akan menggunakan tanda petik.
3.
Naskah drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dapat dilakukan oleh para
aktor atau aktris yang akan memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.
4.
Naskah drama terletak di bagian atas dialog atau di bagian samping kiri dialog.
5.
Naskah drama dapat memuat banyak konflik dan juga aksi.
6.
Naskah drama harus bisa dilakonkan atau juga dipentaskan.
7.
Naskah drama biasanya dapat untuk dipentaskan dengan lama durasi kurang dari
tiga jam.
8.
Naskah drama tidak dapat untuk diulang dalam pada satu masa tertentu.
Unsur-Unsur
Pada Teks Drama
Setelah kamu mengetahui pengertian dan juga ciri-ciri dari naskah drama, lalu selanjutnya kamu akan dijelaskan lagi tentang unsur-unsur yang ada dari naskah drama.
Unsur di dalam naskah drama ini hampir sama dengan genre dalam sastra yang lain. Dalam sebuah naskah drama, terdapat dua jenis unsur yaitu, unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik.
1.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik, itu berarti suatu unsur yang terdapat di dalam sebuah teks drama. Unsur-unsur intrinsik ini memiliki beragam jenis sebagai berikut:
a.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh di dalam naskah drama memiliki artian sebagai sebuah karakter rekaan yang ada di dalam sebuah cerita drama.
Sementara itu, penokohan atau disebut juga karakterisasi dalam naskah suatu drama merupakan sebuah gambaran yang akan menceritakan karakter dari tokoh tersebut.
b.
Latar (Setting)
Latar
atau setting di dalam sebuah naskah drama yaitu suatu aspek dari ruang atau
tempat, waktu, sehingga suasana ketika terjadinya suatu peristiwa di dalam
sebuah naskah drama.
c.
Alur
Alur di dalam naskah drama merupakan sebuah bentuk rangkaian peristiwa yang dapat terjalin pada sebuah teks sastra, dengan berlandaskan pada hukum sebab dan juga akibat.
Alur sendiri juga dapat dipahami sebagai sebuah pola dan juga keterkaitan peristiwa untuk dapat menggerakkan suatu cerita ke arah pertikaian dan sebagai bentuk penyelesaian cerita tersebut.
d.
Tema
Tema
dalam sebuah naskah drama adalah suatu gagasan pokok yang dapat didukung oleh
jalinan pada unsur lainnya, misalnya yaitu seperti tokoh, alur, dan latar
cerita dengan wujudnya sebuah dialog.
e.
Amanat
Amanat
di dalam naskah drama yaitu suatu bentuk pesan yang akan disampaikan oleh
pengarang kepada para pembaca naskah drama atau penonton dalam pementasan
drama.
2.
Unsur Ekstrinsik
Selanjutnya yaitu unsur ekstrinsik pada naskah drama dapat diartikan sebagai semua unsur yang berada di luar naskah drama, tetapi tetap memiliki peran penting dalam keberadaan suatu naskah drama tersebut.
Unsur-unsur ekstrinsik ini dalam naskah drama adalah sebagai berikut ini:
a.
Biografi atau riwayat hidup dari pengarang naskah drama.
b.
Falsafah hidup dari pengarang naskah drama.
c.
Unsur sosial dan budaya masyarakat yang dapat menjadi inspirasi dalam pembuatan
suatu naskah atau teks drama.
Struktur
Naskah Drama
Setelah mengetahui pengertian, lalu ciri, dan juga unsur dari naskah drama, selanjutnya yaitu akan dipaparkan kembali penjelasan mengenai struktur naskah drama.
Sebagai bagian yang juga menjadi kerangka dari adanya sebuah teks, struktur pada naskah drama terdiri akan dari tiga bagian, yaitu meliputi prolog, dialog, dan juga epilog. Berikut ini adalah beberapa penjelasannya:
1.
Prolog
Bagian yang pertama dari struktur sebuah naskah drama adalah prolog. Prolog dapat juga dipahami sebagai kata pendahuluan atau kata-kata pembuka yang dapat memiliki peran sebagai sebuah pengantar.
Prolog sendiri biasanya akan berisi penjelasan atau gambaran secara umum tentang tokoh, konflik, serta latar belakang cerita, atau juga berbagai hal yang akan terjadi dalam drama.
Dalam suatu pementasan drama, prolog sering kali akan disampaikan oleh narator atau bisa disebut juga sebagai dalang, terkadang juga suatu prolog secara khusus akan disampaikan oleh tokoh tertentu di dalam sebuah drama.
2.
Dialog
Bagian yang kedua dari struktur dalam naskah drama, yaitu dialog. Dialog juga dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk percakapan atau pembicaraan yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Dalam struktur naskah drama, dialog dapat menjadi unsur yang memiliki peranan yang sangatlah penting.
Hal itu dikarenakan dalam sebuah pementasan drama akan dibangun dengan menggunakan setiap dialog yang terjadi antara setiap tokohnya.
3.
Epilog
Bagian yang ketiga dari struktur dalam naskah drama, yaitu epilog.
Epilog pada dasarnya merupakan kata penutup yang ada di dalam sebuah naskah drama, yang mana fungsi dari sebuah epilog ini adalah untuk mengakhiri sebuah pementasan pada drama.
Dalam sebuah pementasan drama, epilog biasanya dapat memuat simpulan atau juga amanat atau bahkan isi pokok dari keseluruhan naskah drama.
Sama halnya seperti prolog, epilog juga umumnya dapat disampaikan oleh narator ataupun dalang.
Namun, bisa jadi karena adanya kebutuhan dalam pementasan, maka epilog akan disampaikan oleh tokoh di dalam drama tersebut.
Contoh Naskah Drama 6 Orang tentang Perjuangan Meraih Cita-cita
Judul
Drama: Melawan Ego
Tema:
Perjuangan Meraih Cita-Cita
Tokoh
dan Karakter:
Joko: Orang yang ingin mencapai cita-citanya namun memiliki ego yang tinggi (tritagonis)
Andre: Teman Joko yang selalu mendengar keluh kesah mengenai masalahnya (protagonis)
Raniah:
Ibu Joko yang selalu sabar dengan kelakuan anaknya (protagonis)
Bejo: Orang yang tidak disukai Joko karena sikap sombongnya di sekolah (antagonis)
Indro: Teman main Bejo yang selalu menurut dengannya (protagonis)
Resti: Teman main Joko yang dekat dengannya dan disukai Joko
Latar
Tempat: Rumah Joko, sekolah, rumah Andre
Waktu: Pagi, siang, sore
Sosial:
Joko yang memiliki keterbatasan ekonomi sebab ditinggal oleh ayahnya harus
membantu ibunya dalam memenuhi kebutuhan dan membayar uang sekolah.
Penulis:
Aditya Sakti
Sinopsis
Seorang anak SMA bernama Joko yang memiliki kondisi ekonomi rendah akibat ditinggalkan oleh ayahnya yang telah meninggal.
Ia hanya hidup berdua dengan ibunya yang bekerja sebagai penjual makanan tradisional di pasar.
Joko pun harus berjuang untuk bisa bertahan dengan kondisinya tersebut.
Melawan
Ego
Babak
1
Siang itu, Joko dan Andre sedang berada di sekitar halaman sekolah untuk beristirahat. Joko hendak menceritakan masalahnya lagi karena memang Andre saja yang bisa memahami Joko.
Joko: Aku lagi pusing nih ndre, hasil jualan ibu aku nggak seramai biasanya. Belakangan emang lagi sepi pengunjung kayaknya.
Andre: Ya aku turut sedih sih jok, tapi ya namanya keadaan siapa yang bakal tau. Semoga aja ibu kamu bisa tambah laku lagi jualannya.
Joko:
Iya amin aja deh, soalnya kalo gak laku lagi, aku bakal bingung bayar uang
sekolah nih.
Andre:
Atau kamu mau pinjem uang ayahku dulu? Nanti kamu ganti aja, kan ayahku juga
udah anggep kamu kayak anak.
Joko: Gak deh ndre gaenak, mending aku coba liat hasil jualan ibuku dulu.
Toba-tiba Resti datang dan menyapa mereka berdua yang sedang saling berbicara.
Resti:
Hai jok, ndre, lagi pada cerita apa nih, aku kok gak diajak.
Joko:
Eh Resti, enggak ini lagi ngobrol santai aja tentang pelajaran di kelas tadi.
Iya gak ndre?
Andre:
Hehe, iya res, Cuma masalah pelajaran aja.
Resti:
Masa sih, tadi aku liat dari jauh mukanya Joko kayak setres gitu.
Joko:
Enggak kok biasa aja, santai-santai hehe…
Resti: Yaudah deh, eh.. kalian mau makan bakso gak? Aku traktir nih, baru dikasih uang banyak sama papa aku.
Ande
& Joko: Yaudah deh boleh.
Kemudian, mereka pun jajan bakso bersama. Setelah sepulang sekolah, Joko langsung kembali ke rumah dan bertemu dengan Ibunya yang sedang memasak.
Babak
2
Sore itu, Joko sedang membantu ibunya yang sedang memasak untuk makan malam. Joko berniat untuk membahas perihal membayar uang sekolah dengan ibunya.
Joko: Buk, dagangan ibu lagi sepi pembeli ya?
Raniah
(Ibu Joko): Iya jok, kenapa emangnya? Kamu mau bantu jualin?
Joko: Engga tau juga sih bu, soalnya bulan in ikan harus segera bayar uang sekolah. Jadi Joko bingung gimana bayarnya kalau dagangan ibu sepi pembeli.
Raniah (Ibu Joko): Kamu gamau coba cari kerjaan kecil jok? Kamu kan suka nulis, coba aja bakatmu itu dituangkan biar bisa dapet kerjaan. Biar kamu bisa bantu ibu juga buat bayar uang sekolah.
Joko: Yah ibu, kok malah nyuruh Joko kerja sih.. kan Joko masih SMA, gimana bisa dapet kerjaan? Apa ibu gamau jual warisan dari bapak aja?
Raniah (Ibu Joko): Husshh, kalau ngomong jangan sembarangan. Warisan bapak itu kan buat kamu juga. Dulu sebelum meninggal, bapak juga pesen biar warisan itu gak dijual ke siapa pun. Ya kalau kamu gamau kerja, nanti ibu coba cari cara biar bisa bayarin uang sekolah kamu ya nak.
Joko: Tapi buk, masa ibu mau cari utangan, kan hasil jualan ibu lagi sepi. Nanti kita bayarnya gimana buk?
Raniah (Ibu Joko): Udah kamu gausah mikirin, biar ibu aja yang nanganin masalahnya. Sekarang kamu makan dulu aja, kan ini udah jadi juga masakannya (sambil memberikan makanan ke Joko).
Joko: Yaudah deh bu iya (dengan wajah sedih).
Babak
3
Pagi itu, Joko berangkat sekolah dengan raut wajah yang sedih dan bingung dengan kondisinya. Kemudian, Andre menyapanya sebab melihat muka Joko yang muram.
Andre:
Kenapa jok, pagi-pagi mukanya udah pahit gitu?
Joko:
Ya kamu tau kan ndre, masalah kemarin.
Andre: Soal dagangan ibu kamu? Gimana? Kamu jadi mau pinjem uang ke ayahku?
Joko: Enggaklah ndre, malah ibuku yang kayaknya mau cari pinjaman, tapai gatau kemana.
Andre:
Yaudah ke ayahku aja.
Joko:
Ishh, apaan sih ndre. Gaenaklah, ntar dikiranya karna kita deket jadi seenaknya
pinjem uang. Aku juga gatau nanti bayarnya gimana.
Andre: Kamu gamau coba kerja aja jok? Kan kamu jago nulis tu, Pak Brewok aja bilang tulisanmu bagus. Yaaa bisa nambah-nambah uang jajanmu sama bantu ibumu buat bayar sekolah.
Joko: Kok kamu kayak ibuku sih nyuruh kerja? Aku tu gak yakin keterima kerja, kan masih SMA.
Andre: Jaman sekarang mah kerjaan gak mikir status orang jok, asal bisa kerja pasti dapet kerjaan. Daripada kamu males-malesan aja banyak ngeluh. Kasian tuh nanti bapak kamu kalo tau kamu males-malesan terus nanggungin semuanya ke ibu kamu.
Joko:
Iya juga sih ndre, tapi gimana yaa. Kadang emang aku males sih, nulis juga
kadang males kadang rajin.
Andre: Y aitu yang harus kamu lawan sih jok, rasa malesmu. Biar kamu bisa bantu ibumu ya kamu harus kerja.
Joko: Tapi aku gatau caranya lamar kerja ndre.
Andre: Santai, besok aku bantu. Nanti aku minta tolong ayahku aja buat bikinin CV kamu biar bisa kerja.
Joko:
Okelah, coba dulu aja ya ndre.
Kemudian, Andre berencana mengajak Joko ke rumahnya untuk membantu membuat CV dan melamar pekerjaan.
Babak
4
Siang itu di sekolah, Andre dan Joko sedang ingin ke kantin. Namun, kemudian datang Bejo dan Indro yang merupakan musuh dari Joko.
Andre:
Yuk jok, ke kantin dulu, laper nih.
Joko:
Yaudah yuk.
Bejo: Eh si miskin, mau kemana nih? Gimana dagangan ibunya? Makin laku atau sepi nih. Hahahaha
Indro: Iya, kamu gak sekalian ngamen aja jok buat bantu ibu kamu? Hahaha
Andre:
Apaan sih kalian. Gasopan ya ngerendahin orang lain gitu.
Bejo: Lah, emang faktanya Joko rendah. Lagian kamu mau-mau aja sih ndre temenan sama orang kampungan ini, iya gak ndro.
Indro:
Iya jo, masa Andre yang bapaknya berduit mau-mau aja temenan sama orang miskin.
Tiba-tiba datang Resti yang mendengar percakapan mereka. Resti mencoba untuk melerai mereka dan menegur Bejo.
Resti:
Hei! Udah-udah, kenapa sih kalian? Kamu tuh ya jo, mentang-mentang namamu Bejo
terus hidupmu enak. Kamu gak berhak ya ngerendahin Joko.
Bejo:
Eh si cantik, kenapa kamu belain dia terus. Kamu suka? Udahlah sama aku aja,
ngapain kamu sama si anak miskin itu.
Resti:
Ya aku mau sama siapa aja suka-suka akulah. Lagian Joko lebih punya perasaan
daripada kamu. Sukanya nyakitin orang lain.
Indro:
Udahlah jo, biarin aja. Komplotan orang gajelas ini.
Bejo: Yaudahlah kita tinggalin aja, dasar si miskin bebanin orang lain ajaa.
Indro:
Hahahaha
Andre: (Sambil berusaha menenangkan Joko) Jok, yang sabar ya, gausah dimasukin ke hati.
Resti:
Iya Joko, sabar ya. Kenapa kamu gak cerita sih, kan aku bisa bantu kamu juga.
Joko:
Udahlah gapapa. Lagian kan mereka juga sering ejek aku. Jadi aku udah terbiasa.
Andre:
Yaudahlah jok, semoga bisa kamu jadiin semangat aja.
Resti:
Iya Joko, kamu yang semangat ya. Aku yakin orang kayak Bejo sama Indro juga
bakalan dapet pembalasannya.
Mereka pun menuju ke kantin untuk saling bercerita mengenai masalah Joko. Sepulang sekolah, Joko segera menuju ke rumah Andre untuk dibantu membuatkan CV dan melamar pekerjaan.
Babak
5
Joko sedang berada di depan rumah Andre untuk meminta bantuan masalah mendaftar kerja. Kemudian, Andre keluar dan menyuruh Joko masuk.
Joko:
Andre..ini aku Joko, aku dah di depan nih. Andre…
Andre:
Eh Joko, sini jok masuk-masuk.
Joko:
Oiya ayah kamu kemana?
Andre: Ayah lagi kerja dong, dia baru pulang nanti malem. Nah ini CV yang udah dibuatin ayahku buat kamu. Gimana?
Joko:
Wih keren banget. Makasih banget ndre. Nanti sampein ke ayahmu ya.
Andre:
Oke siap jok, yaudah yuk kit acari kerjaan buat kamu. Paling nanti kamu cari
yang kerja dari rumah aja jok.
Joko:
Iyadeh ndre.
Mereka pun mencari pekerjaan untuk Joko. Kemudian, Joko berhasil menemukan dan sudah mendaftarkan dirinya sebagai penulis cerpen di sebuah media.
Alhasil, sorenya Joko berhasil diterima dan dapat mulai bekerja untuk menulis cerpen.
Babak
6
Sore itu, Joko langsung pulang ke rumah untuk memberitahukan kabar gembira ke ibunya.
Joko:
Buuk…ibuuukk…(dengan raut wajah senang).
Raniah
(Ibu Joko): Kenapa jok? Kok seneng banget gitu?
Joko: Ya senenglah buk, Joko barusan diterima kerja buat nulis cerpen di media. Jadi sekarang Joko bisa bantuin ibu juga buat bayar uang sekolah Joko.
Raniah (Ibu Joko): Oh iya? Sukur deh nak kalau gitu. Ibu juga ikut seneng. Semoga kamu bisa rajin sekolah sama rajin kerjanya yaa. Jangan sampai nilai kamu di sekolah jadi jelek.
Joko: Pastinya buk. Makasih ya udah semangatin Joko sama nyadarin Joko buat kerja bantu Ibu.
Raniah
(Ibu Joko): Iya nak, kamu semangat terus ya.
Sejak hari itu, Joko mulai rajin bekerja dan rajin bersekolah. Iya pun membuktikan kepada teman-temannya bahwa ia dapat bersekolah sambil bekerja untuk membantu kesusahan ibunya.
Joko pun menjadi contoh yang baik bagi teman-temannya untuk melawan rasa ego serta kemalasan demi mewujudkan cita-cita.
Penutup
Itu
tadi pembahasan mengenai contoh naskah drama 6 orang tentang perjuangan meraih
cita-cita, semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami mengenai teks
drama dan contoh hasil teks drama.
Harapannya,
kamu juga dapat mengembangkan teks drama milikmu sendiri. Siapa tahu, kamu
ingin menjadi seorang sutradara dan telah berhasil menciptakan naskahmu
sendiri.
Demikian pembahasan mengenai contoh naskah drama 6 orang tentang perjuangan meraih cita-cita, kamu dapat membaca artikel lainnya tentang drama pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: