Contoh Naskah Drama Perpisahan Sekolah yang Mengesankan, Ada yang Sedih Ada yang Lucu
Contoh Naskah Drama Perpisahan Sekolah yang Mengesankan, Ada yang Sedih Ada yang Lucu – Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengisi acara perpisahan sekolah, sehingga acara tersebut menjadi mengesankan.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat acara perpisahan sekolah menjadi mengesankan adalah pertunjukan drama. Supaya naskah drama yang dipentaskan dalam perpisahan sekolah bisa mengesankan, ada baiknya kamu mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari.
Sebelum masuk ke dalam contoh naskah drama untuk perpisahan, ada baiknya kamu pelajari dulu apa saja ciri-ciri yang ada di dalam naskah drama.
Ciri-ciri Naskah Drama
- Mempunyai bentuk cerita dengan susunan berupa alur, konflik, dan penyelesaian.
- Naskah ditulis dengan bentuk dialog minimal dua tokoh yang terlibat dalam naskah drama.
- Terdapat petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh tokoh saat mementaskan naskah.
- Memiliki deskripsi mengenai setting tempat cerita berlangsung.
- Mempunyai konflik yang dilengkapi dengan penyelesaiannya.
- Terdapat unsur-unsur drama misalnya tema, amanat, plot, perwatakan, dialog, dan setting.
Nah, setelah memahami ciri-ciri naskah drama, di bawah ini adalah contoh naskah drama yang dapat kamu pentaskan pada saat perpisahan sekolah nanti. Jadi, pelajari baik-baik, ya!
Contoh Naskah Drama Perpisahan Sekolah yang Mengesankan
Di bawah ini adalah contoh naskah drama yang dapat dipentaskan pada saat perpisahan sekolah.
Judul
Sampai Ketemu Lagi
Tokoh
- Rama – Siswa SMA Kelas XII
- Radit – Siswa SMA Kelas XII
- Vino – Siswa SMA Kelas XII
- Pak Ranto – Pedagang Mie Ayam di Kantin Sekolah
Setting
Kantin sekolah, waktu istirahat.
Adegan
Rama
Hei, Vin. Kenapa kamu terlihat murung dari tadi? Apa yang membuatmu sedih?
Vino
Ah, enggak, kok! Aku nggak lagi sedih.
Radit
Bohong. Ayo, katakan dengan jujur. Jika sedang ada masalah, lekas katakan saja. Siapa tahu kami bisa membantu kamu.
Rama
Iya, kita sudah lama, lho sahabatan. Masa iya kamu masih nggak percaya sama kami?
Vino
Justru karena sudah lama sahabatan itu yang membuatku sedih. Kalian sadar nggak sebentar lagi kita lulus?
Rama
Tentu. Aku sudah lama menantikan pesta kelulusan ini. Kamu tahu, besok waktu pesta kelulusan, bandku akan menjadi pengisi acara.
Aku akan memberikan penampilan terbaik. Aku ingin para penonton terpana dengan penampilanku. Dan setelah itu, aku akan masuk ke universitas untuk mengejar cita-citaku sebagai musisi terkenal.
Radit
Aku juga ingat. Kalau tidak salah dua hari lagi akan diadakan pesta kelulusan. Dalam acara itu, aku dan kelompok teaterku juga terpilih sebagai pengisi acara.
Aku dan kelompok teaterku akan memberikan penampilan terbaik. Pastinya, semua yang hadir nanti akan terpukau dengan penampilan kelompokku.
Selanjutnya, setelah lulus nanti aku juga akan masuk ke universitas. Aku ingin mewujudkan cita-citaku sebagai sutradara film yang terkenal.
Eh, bukannya kamu juga keterima masuk STAN? Apa kamu nggak suka masuk STAN?
Vino
Suka. Aku sangat suka dan bahagia bisa masuk STAN.
Radit
Lalu, apa yang kamu sedihkan Vino?
Vino
Begini, kita itu sudah bersama sudah hampir enam tahun. Kita sudah bersama sejak SMP dan berlanjut hingga SMA.
Setiap hari kita selalu bersama. Sedih, gembira, tawa dan kecewa selalu bersama, lalu setelah lulus SMA kita akan berpisah untuk mengejar cita-cita.
Aku sedih kita sudah nggak bisa berangkat dan pulang sekolah sama-sama, nggak bisa lagi nongkrong bersama lagi, atau sekadar main PS bersama lagi.
Aku pasti akan merindukan saat-saat ketika kita bersama. Aku nggak tahu bagaimana jadinya persahabatan ini nantinya.
Radit
Jangan terlalu memikirkan hal itu, Vin. Aku yakin persahabatan kita akan baik-baik saja. Lagi pula saat ini teknologi sudah canggih.
Kalau nggak ada waktu untuk ketemu secara langsung seperti biasa, kita masih bisa ketemu secara virtual, contohnya pakai zoom gitu.
Vino
Iya, aku paham soal itu. Tetapi, aku rasa rasanya tetap beda. Pastinya kalian ingat nggak enaknya sekolah dengan zoom seperti waktu pandemi dulu.
Dibandingkan dengan sekolah pakai zoom, kalian pasti setuju kalau sekolah secara offline seperti sekarang jauh lebih menyenangkan.
Rama
Setelah aku pikir dalam-dalam, apa yang kamu katakan ada benarnya juga, Vin. Aku juga akan merindukan saat-saat seperti sekarang.
Saat kuliah nanti, pastinya kita akan bertemu dengan teman-teman baru. Ada kemungkinan karena terlalu asik dengan teman baru, mungkin kita akan lupa dengan persahabatan ini.
Radit
Amit-amit, jangan sampai itu terjadi. Kita boleh mendapat teman-teman baru dan memiliki lingkaran pertemanan yang baru. Hanya saja, semoga persahabatan ini tetap terjaga.
Vino
Harapanku juga seperti itu, Dit. Tetapi, bagaimana caranya agar persahabatan ini tetap terjaga? Apalagi kampus kita nanti jauh-jauh.
Rama
Begini saja. Bagaimana kalau kita bikin janji. Nanti, kalau tiba saatnya libur kuliah, kita kumpul di warung mie ayam langganan kita.
Nanti setelah kumpul, kita bebas mau kemana, entah itu mau nonton konser musik, nonton di bioskop, atau sekadar ngopi pun nggak apa-apa asalkan kita menghabiskan waktu bersama.
Vino
Setuju. Tetapi, bagaimana kalau seandainya pada waktu itu ada salah satu diantara kita yang nggak bisa datang karena suatu kesibukan?
Radit
Nah, kalau sampai ada yang mengalami hal seperti itu, kita datangi saja. Kita bantu untuk menyelesaikan kesibukannya. Setelah itu, baru kita pergi main. Gimana usulku?
Rama
Nah, ini ide brilian. Aku setuju. Kalau kamu bagaimana, Vin?
Vino
Iya, aku setuju.
Pak Ranto
Hei. kalian ini ke sini mau diskusi atau mau pesan mie? Kalau hanya diskusi jangan di sini, saya bisa rugi dong.
Vino
Oh, iya, Pak. Sampai kelupaan. Tentu kami ke sini mau minta mie ayam paling enak sejagat raya.
Pak Ranto
Ah, jangan bohong. Jangan memuji berlebihan. Hari ini nggak ada gratisan.
Rama
Pak Ranto.. Pak Ranto, masak nggak ada gratisan buat pelanggan tetap seperti kami.
Pak Ranto
Memangnya hari ini aku lagi ulang tahun, kok bisa-bisanya kalian minta mie gratisan.
Vino
Hahaha…. nggak kok pak. Kami hanya bercanda. Hari ini kami akan bayar kok.
Radit
Eh, tapi siapa yang akan bayar, Vin? Uang sakuku untuk hari ini sudah habis.
Rama
Sama, Vin. Uang sakuku hanya cukup untuk ongkos naik angkot.
Vino
Tenang, kalian nggak usah khawatir. Hari ini aku baru dapat rejeki. Kalian pesan saja apa yang kalian mau. Nanti biar aku semua yang bayarin.
Rama
Beneran ini, Vin?
Vino
Iya, beneran. Pesan saja.
Radit
Tumben-tumbenan kamu begini.
Vino
Sekali-kali gak apa-apa kan. Lagi pula kalau kita sudah lulus nanti bakalan susah untuk ngajak makan kalian di warung ayamnya Pak Ranto.
Pak Ranto
Heh… Ayo dong kalian ini mau pesan apa?
Radit
Maaf, Pak, kelupaan. Kalau aku seperti biasa. Mie ayam ceker sama minumnya es teh manis.
Pak Ranto
Baik, kalau kamu Rama?
Rama
Kalau aku mie ayam bakso dan minumnya es jeruk manis.
Pak Ranto
Kalau kamu Vin? Kamu pesan apa?
Vino
Kalau, aku pesan mie ayam bakso dan minumnya teh manis hangat saja pak.
Pak Ranto
Baik, tunggu sebentar, ya!
Rama, Radit, dan Vino
Baik, Pak.
Tidak lama kemudian pesanan datang. Ketiganya lalu makan pesanannya dengan lahap. Sekarang saatnya untuk membayar.
Vino
Jadi, totalnya berapa?
Pak Ranto
Total makanan dan minuman semuanya 45 ribu. Ada yang tambah kerupuk nggak?
Vino
Nggak ada, Pak.
Pak Ranto
Yasudah karena kalian sudah langganan di warungku, bayarnya cukup 40 ribu saja.
Vino lalu mengeluarkan uang dari sakunya.
Vino
Pak, ini kembaliannya bapak ambil saja.
Pak Ranto
Wah, terima kasih.
Rama
Terima kasih ya, Vin. Aku kenyang sekali.
Radit
Aku juga terima kasih, Vin. Kamu memang baik.
Vino dan kedua temannya akan meninggalkan tempat duduknya. Namun, Pak Ranto menghentikan mereka.
Pak Ranto
Eh… eh… apa-apaan ini. Kalian kira warungku ini warung apaan? Kalian kira ini lucu?
Vino
Lho, maksudnya bagaimana, Pak? Bukannya kami sudah bayar pesanan kami?
Pak Ranto
Bayar sih bayar. Tapi bukan dengan uang semacam ini?
Vino
Memangnya ada yang salah dengan uang saya?
Pak Ranto
Nih, lihat sendiri! Kamu lihat baik-baik ini uang apaan?
Vino lalu melihat uangnya. Tiba-tiba keringat dinginnya keluar.
Rama
Vin, kamu yang benar aja? Masa kamu bayarnya dengan uang mainan?
Radit
Gimana ini, Vin?
Vino
Tenang-tenang. Kalian nggak usah khawatir.
Pak Ranto
Ayo, gimana ini? Pokoknya aku nggak mau tahu. Kalian harus bayar makanan yang sudah kalian makan.
Vino
Tenang, Pak. Ini uangnya. Maaf tadi aku salah ambil. Uang mainan ini punya adik saya.
Pak Ranto
Nah, gitu dong. Kalau ini baru uang beneran, lalu bagaimana dengan kembaliannya?
Vino
Kembaliannya tetap buat Pak Ranto saja.
Pak Ranto
Wah, terima kasih banyak. Sering-sering lho begini. Biar saya bisa semakin cepat kaya.
Rama
Tapi, Pak Ranto juga harus sering sedekah buat kami biar dagangannya makin laris.
Radit & Vino
Nah, itu baru benar.
Pak Ranto.
Wuu… Sorry ye kalau mau sedekah ya nggak buat kalian kali.
Vino
Hahaha…. kami pamit dulu ya Pak.
Pak Ranto
Oke, sampai jumpa lagi.
Demikian contoh naskah drama yang bisa diberikan. Semoga contoh drama ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: