Contoh Naskah Drama Perpisahan Sekolah yang Mengesankan, Ada yang Sedih Ada yang Lucu

Contoh Naskah Drama Perpisahan Sekolah yang Mengesankan, Ada yang Sedih Ada yang Lucu – Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengisi acara perpisahan sekolah, sehingga acara tersebut menjadi mengesankan.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat acara perpisahan sekolah menjadi mengesankan adalah pertunjukan drama. Supaya naskah drama yang dipentaskan dalam perpisahan sekolah bisa mengesankan, ada baiknya kamu mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari.

Sebelum masuk ke dalam contoh naskah drama untuk perpisahan, ada baiknya kamu pelajari dulu apa saja ciri-ciri yang ada di dalam naskah drama.

Ciri-ciri Naskah Drama

Pexels/cottonbro studio
  • Mempunyai bentuk cerita dengan susunan berupa alur, konflik, dan penyelesaian.
  • Naskah ditulis dengan bentuk dialog minimal dua tokoh yang terlibat dalam naskah drama.
  • Terdapat petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh tokoh saat mementaskan naskah.
  • Memiliki deskripsi mengenai setting tempat cerita berlangsung.
  • Mempunyai konflik yang dilengkapi dengan penyelesaiannya.
  • Terdapat unsur-unsur drama misalnya tema, amanat, plot, perwatakan, dialog, dan setting.

Nah, setelah memahami ciri-ciri naskah drama, di bawah ini adalah contoh naskah drama yang dapat kamu pentaskan pada saat perpisahan sekolah nanti. Jadi, pelajari baik-baik, ya!

Contoh Naskah Drama Perpisahan Sekolah yang Mengesankan

Di bawah ini adalah contoh naskah drama yang dapat dipentaskan pada saat perpisahan sekolah.

Judul

Sampai Ketemu Lagi

Tokoh

  • Rama – Siswa SMA Kelas XII
  • Radit – Siswa SMA Kelas XII
  • Vino – Siswa SMA Kelas XII
  • Pak Ranto – Pedagang Mie Ayam di Kantin Sekolah

Setting

Kantin sekolah, waktu istirahat.

Adegan

Rama

Hei, Vin. Kenapa kamu terlihat murung dari tadi? Apa yang membuatmu sedih?

Vino

Ah, enggak, kok! Aku nggak lagi sedih.

Radit

Bohong. Ayo, katakan dengan jujur. Jika sedang ada masalah, lekas katakan saja. Siapa tahu kami bisa membantu kamu.

Rama

Iya, kita sudah lama, lho sahabatan. Masa iya kamu masih nggak percaya sama kami?

Vino

Justru karena sudah lama sahabatan itu yang membuatku sedih. Kalian sadar nggak sebentar lagi kita lulus?

Rama

Tentu. Aku sudah lama menantikan pesta kelulusan ini. Kamu tahu, besok waktu pesta kelulusan, bandku akan menjadi pengisi acara.

Aku akan memberikan penampilan terbaik. Aku ingin para penonton terpana dengan penampilanku. Dan setelah itu, aku akan masuk ke universitas untuk mengejar cita-citaku sebagai musisi terkenal.

Radit

Aku juga ingat. Kalau tidak salah dua hari lagi akan diadakan pesta kelulusan. Dalam acara itu, aku dan kelompok teaterku juga terpilih sebagai pengisi acara.

Aku dan kelompok teaterku akan memberikan penampilan terbaik. Pastinya, semua yang hadir nanti akan terpukau dengan penampilan kelompokku.

Selanjutnya, setelah lulus nanti aku juga akan masuk ke universitas. Aku ingin mewujudkan cita-citaku sebagai sutradara film yang terkenal.

Eh, bukannya kamu juga keterima masuk STAN? Apa kamu nggak suka masuk STAN?

Vino

Suka. Aku sangat suka dan bahagia bisa masuk STAN.

Radit

Lalu, apa yang kamu sedihkan Vino?

Vino

Begini, kita itu sudah bersama sudah hampir enam tahun. Kita sudah bersama sejak SMP dan berlanjut hingga SMA.

Setiap hari kita selalu bersama. Sedih, gembira, tawa dan kecewa selalu bersama, lalu setelah lulus SMA kita akan berpisah untuk mengejar cita-cita.

Aku sedih kita sudah nggak bisa berangkat dan pulang sekolah sama-sama, nggak bisa lagi nongkrong bersama lagi, atau sekadar main PS bersama lagi.

Aku pasti akan merindukan saat-saat ketika kita bersama. Aku nggak tahu bagaimana jadinya persahabatan ini nantinya.

Radit

Jangan terlalu memikirkan hal itu, Vin. Aku yakin persahabatan kita akan baik-baik saja. Lagi pula saat ini teknologi sudah canggih.

Kalau nggak ada waktu untuk ketemu secara langsung seperti biasa, kita masih bisa ketemu secara virtual, contohnya pakai zoom gitu.

Vino

Iya, aku paham soal itu. Tetapi, aku rasa rasanya tetap beda. Pastinya kalian ingat nggak enaknya sekolah dengan zoom seperti waktu pandemi dulu.

Dibandingkan dengan sekolah pakai zoom, kalian pasti setuju kalau sekolah secara offline seperti sekarang jauh lebih menyenangkan.

Rama

Setelah aku pikir dalam-dalam, apa yang kamu katakan ada benarnya juga, Vin. Aku juga akan merindukan saat-saat seperti sekarang.

Saat kuliah nanti, pastinya kita akan bertemu dengan teman-teman baru. Ada kemungkinan karena terlalu asik dengan teman baru, mungkin kita akan lupa dengan persahabatan ini.

Radit

Amit-amit, jangan sampai itu terjadi. Kita boleh mendapat teman-teman baru dan memiliki lingkaran pertemanan yang baru. Hanya saja, semoga persahabatan ini tetap terjaga.

Vino

Harapanku juga seperti itu, Dit. Tetapi, bagaimana caranya agar persahabatan ini tetap terjaga? Apalagi kampus kita nanti jauh-jauh.

Rama

Begini saja. Bagaimana kalau kita bikin janji. Nanti, kalau tiba saatnya libur kuliah, kita kumpul di warung mie ayam langganan kita.

Nanti setelah kumpul, kita bebas mau kemana, entah itu mau nonton konser musik, nonton di bioskop, atau sekadar ngopi pun nggak apa-apa asalkan kita menghabiskan waktu bersama.

Vino

Setuju. Tetapi, bagaimana kalau seandainya pada waktu itu ada salah satu diantara kita yang nggak bisa datang karena suatu kesibukan?

Radit

Nah, kalau sampai ada yang mengalami hal seperti itu, kita datangi saja. Kita bantu untuk menyelesaikan kesibukannya. Setelah itu, baru kita pergi main. Gimana usulku?

Rama

Nah, ini ide brilian. Aku setuju. Kalau kamu bagaimana, Vin?

Vino

Iya, aku setuju.

Pak Ranto

Hei. kalian ini ke sini mau diskusi atau mau pesan mie? Kalau hanya diskusi jangan di sini, saya bisa rugi dong.

Vino

Oh, iya, Pak. Sampai kelupaan. Tentu kami ke sini mau minta mie ayam paling enak sejagat raya.

Pak Ranto

Ah, jangan bohong. Jangan memuji berlebihan. Hari ini nggak ada gratisan.

Rama

Pak Ranto.. Pak Ranto, masak nggak ada gratisan buat pelanggan tetap seperti kami.

Pak Ranto

Memangnya hari ini aku lagi ulang tahun, kok bisa-bisanya kalian minta mie gratisan.

Vino

Hahaha…. nggak kok pak. Kami hanya bercanda. Hari ini kami akan bayar kok.

Radit

Eh, tapi siapa yang akan bayar, Vin? Uang sakuku untuk hari ini sudah habis.

Rama

Sama, Vin. Uang sakuku hanya cukup untuk ongkos naik angkot.

Vino

Tenang, kalian nggak usah khawatir. Hari ini aku baru dapat rejeki. Kalian pesan saja apa yang kalian mau. Nanti biar aku semua yang bayarin.

Rama

Beneran ini, Vin?

Vino

Iya, beneran. Pesan saja.

Radit

Tumben-tumbenan kamu begini.

Vino

Sekali-kali gak apa-apa kan. Lagi pula kalau kita sudah lulus nanti bakalan susah untuk ngajak makan kalian di warung ayamnya Pak Ranto.

Pak Ranto

Heh… Ayo dong kalian ini mau pesan apa?

Radit

Maaf, Pak, kelupaan. Kalau aku seperti biasa. Mie ayam ceker sama minumnya es teh manis.

Pak Ranto

Baik, kalau kamu Rama?

Rama

Kalau aku mie ayam bakso dan minumnya es jeruk manis.

Pak Ranto

Kalau kamu Vin? Kamu pesan apa?

Vino

Kalau, aku pesan mie ayam bakso dan minumnya teh manis hangat saja pak.

Pak Ranto

Baik, tunggu sebentar, ya!

Rama, Radit, dan Vino

Baik, Pak.

Tidak lama kemudian pesanan datang. Ketiganya lalu makan pesanannya dengan lahap. Sekarang saatnya untuk membayar.

Vino

Jadi, totalnya berapa?

Pak Ranto

Total makanan dan minuman semuanya 45 ribu. Ada yang tambah kerupuk nggak?

Vino

Nggak ada, Pak.

Pak Ranto

Yasudah karena kalian sudah langganan di warungku, bayarnya cukup 40 ribu saja.

Vino lalu mengeluarkan uang dari sakunya.

Vino

Pak, ini kembaliannya bapak ambil saja.

Pak Ranto

Wah, terima kasih.

Rama

Terima kasih ya, Vin. Aku kenyang sekali.

Radit

Aku juga terima kasih, Vin. Kamu memang baik.

Vino dan kedua temannya akan meninggalkan tempat duduknya. Namun, Pak Ranto menghentikan mereka.

Pak Ranto

Eh… eh… apa-apaan ini. Kalian kira warungku ini warung apaan? Kalian kira ini lucu?

Vino

Lho, maksudnya bagaimana, Pak? Bukannya kami sudah bayar pesanan kami?

Pak Ranto

Bayar sih bayar. Tapi bukan dengan uang semacam ini?

Vino

Memangnya ada yang salah dengan uang saya?

Pak Ranto

Nih, lihat sendiri! Kamu lihat baik-baik ini uang apaan?

Vino lalu melihat uangnya. Tiba-tiba keringat dinginnya keluar.

Rama

Vin, kamu yang benar aja? Masa kamu bayarnya dengan uang mainan?

Radit

Gimana ini, Vin?

Vino

Tenang-tenang. Kalian nggak usah khawatir.

Pak Ranto

Ayo, gimana ini? Pokoknya aku nggak mau tahu. Kalian harus bayar makanan yang sudah kalian makan.

Vino

Tenang, Pak. Ini uangnya. Maaf tadi aku salah ambil. Uang mainan ini punya adik saya.

Pak Ranto

Nah, gitu dong. Kalau ini baru uang beneran, lalu bagaimana dengan kembaliannya?

Vino

Kembaliannya tetap buat Pak Ranto saja.

Pak Ranto

Wah, terima kasih banyak. Sering-sering lho begini. Biar saya bisa semakin cepat kaya.

Rama

Tapi, Pak Ranto juga harus sering sedekah buat kami biar dagangannya makin laris.

Radit & Vino

Nah, itu baru benar.

Pak Ranto.

Wuu… Sorry ye kalau mau sedekah ya nggak buat kalian kali.

Vino

Hahaha…. kami pamit dulu ya Pak.

Pak Ranto

Oke, sampai jumpa lagi.

Demikian contoh naskah drama yang bisa diberikan. Semoga contoh drama ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta