4 Contoh Naskah Drama 5 Orang tentang Belajar Kelompok, Kesombongan, Kejujuran dan Perbedaan Agama

4 Contoh Naskah Drama 5 Orang tentang Belajar Kelompok, Kesombongan, Kejujuran dan Perbedaan Agama – Bagi para pemula, membuat naskah drama dengan jumlah penokohan dan tema tertentu seringkali menjadi salah satu hal yang cukup sulit untuk dilakukan.

Maka dari itu, membaca beberapa dari contoh naskah drama 5 orang bisa membantu untuk memberikan inspirasi atau ide agar bermunculan.

Nah, berikut ini Mamikos akan mengulas kumpulan contoh naskah drama 5 orang tentang belajar kelompok, kesombongan, kejujuran, dan perbedaan agama. Yuk, simak!

Kumpulan Contoh Naskah Drama untuk 5 Orang

canva.com

Saat mendapatkan materi bahasa Indonesia, terkadang guru akan memberikan kamu tugas untuk membentuk kelompok dari beberapa orang.

Setelah itu, kamu akan diminta untuk mencari naskah drama dan nantinya dipraktekkan di depan kelas.

Mencari naskah drama dengan jumlah penokohan tertentu bisa menjadi sebuah hal yang cukup sulit untuk bisa kamu temukan.

Maka dari itu, kali ini akan diberikan pembahasan mengenai beberapa contoh naskah drama 5 orang yang bisa kamu gunakan.

Agar lebih sesuai dengan penampilan yang diinginkan oleh kelompokmu, kamu juga bisa mengubah nama penokohan.

Berikut ini terdapat beberapa contoh naskah drama yang dapat kamu mainkan dengan empat orang temanmu yang lainnya.

1. Tentang Belajar Kelompok

Penokohan:

  • Toni
  • Rara
  • Bella
  • Nizam
  • Ela

Naskah Drama “Melewati Masa Ujian Masuk Kuliah Bersama”

Saat pulang sekolah, Nizam dan Ela terlihat sedang berbincang cukup serius di depan kelas. Lalu, Rara terlihat menghampiri mereka berdua.

Rara: “Kalian belum pulang?”
Nizam: “Halo, Ra. Kebetulan belum, nih. Kita lagi ngobrolin soal materi matematika lagi.”
Ela: “Iya nih, Ra. Kan kamu jago matematika. Kasih tahu tips buat belajar biar mudah paham dong?”
Rara: “Boleh. Aku ada ide, kalau kita belajar kelompok bersama gimana? Bisa lebih gampang buat belajar.”
Nizam: “Nah, ide bagus! Aku boleh ajak Toni dan Bella sekalian? Mereka kemarin cerita kalau merasa kesulitan dengan matematika.”
Rara: “Boleh banget. Aku pulang duluan ya. Nanti kita obrolin lewat grup chat saja.”
Ela: “Hati-hati ya, Ra!”

Mereka berlima akhirnya menyetujui untuk belajar kelompok bersama saat hari Minggu. Belajar kelompok tersebut dilakukan di rumah Rara yang letaknya lebih dekat dengan rumah mereka.

Toni: “Ra, sebaiknya belajar mulai dari mana ya?”
Rara: “Mulai dari yang paling dasar aja. Kita belajar dari materi paling awal dan dasar biar paham dengan semuanya.”
Ela: “Ide bagus, tuh! Kalau beda-beda nanti kita semua malah jadi bingung. Enak bersama-sama mulai dari awal.”
Bella: “Sebelum mulai, aku mau usul buat kita jadi satu kelompok belajar bersama saja. Nanti kita buat target belajar dan jadwalnya biar lebih mudah.”
Nizam: “Setuju. Kita jadi tahu apa yang dipelajari dan bersama-sama belajar untuk materi selanjutnya.”
Rara: “Iya. Kita juga bisa saling bantu kalau ada yang merasa kesulitan.”
Toni: “Apalagi nanti masa-masa melewati ujian masuk PTN perlu dukungan yang solid juga. Kelompok belajar ini bisa jadi dukungan buat kita semua.”
Bella: “Nanti kita buat bersama target belajarnya. Sekarang kita review dulu mana materi yang dirasa paling sulit.”
Ela: “Yuk!”

2. Tentang Kesombongan

Penokohan:

  • Lila
  • Ahmad
  • Theo
  • Lula
  • Rizal

Naskah Drama “Kesombongan Teman”

Lila, Ahmad, dan Theo merupakan tiga sahabat yang sudah saling mengenal satu sama lain sejak mereka kecil.

Saat masuk ke SMA, mereka bertemu dengan Lula dan Rizal yang secara perlahan menjadi bagian dari pertemanan mereka.

Rizal: “Nanti kalian datang ke acaranya Reza akhir minggu ini?”
Ahmad: “Pastinya. Reza sendiri yang memberikan undangannya, merasa tidak enak kalau harus menolak.”
Lila: “Lagipula tidak ada salahnya kita datang. Reza juga seorang teman yang baik kepada kita. Dia juga sering membantu aktif di kelas.”
Theo: “Tapi acara dia menurutku selalu ada kurangnya. Kemarin acara syukuran kemenangan olimpiade, menu makanannya cuma begitu.”
Lula: “Kok kamu ngomongnya begitu?”
Ahmad: “Iya nih. Kemarin makanannya enak kok dan porsinya banyak pula. Menunya juga lengkap.:
Lila: “Kamu kenapa, Theo? Tiba-tiba bilang begitu.”
Theo: “Kalian mau makan seperti itu lagi? Harusnya kalau kasih kita makanan yang mahal. Kalian kan juga sudah banyak bantu Reza buat menang.”
Rizal: “Kemampuan setiap orang kan berbeda, Theo. Aku yakin dia kemarin sudah berusaha memberikan hidangan yang terbaik buat kita.”
Lula: “Apa gunanya teman kalau tidak saling membantu? Kita membantu dia juga ikhlas dan tidak meminta imbalan apapun. Niat dia baik dan sudah seharusnya dihargai.”
Theo: “Dihargai, katamu? Aku bahkan bisa menyiapkan makanan yang lebih baik dan mahal dari apa yang dihidangkan dia kemarin.”
Ahmad: “Aku kecewa dengan perkataanmu.”

Keempat teman Theo merasa bingung dengan perkataan sombong yang terlontar tadi.

Merasa sudah tidak lagi senang dengan perkataan Theo, mereka akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut.

3. Tentang Kejujuran

Penokohan:

  • Ilham
  • Rian
  • Ega
  • Ria
  • Elsa

Naskah Drama “Di mana Letak HPku?”

Terdapat lima orang sahabat yang sudah mengenal satu sama lain sejak saat mereka SD. Kelima sahabat tersebut diantaranya Ilham, Rian, Ega, Ria, dan juga Elsa.

Setiap hari Sabtu malam, mereka berlima selalu menghabiskan waktu bersama untuk nongkrong di cafe.

Namun di hari itu, Elsa kehilangan HP yang dibawa dan bertanya kepada teman-temannya apakah melihat di mana dirinya terakhir meletakkan barangnya tersebut.

Elsa: “Aduh! Kalian melihat di mana aku menaruh HPku? Aku tidak bisa menemukannya.”
Rian: “Tidak ada yang melihat, Sa. Kamu tadi taruh mana memangnya?”
Ega: “Coba kamu ingat lagi. Tadi turun dari motor yakin sudah kamu bawa ke sini?”
Elsa: “Yakin. Aku sudah cek di motor dan tidak ada di sana. Kalian benar-benar nggak ada yang melihat ya?”
Ilham: “Kalau aku tahu, pasti sudah kasih tahu ke kamu sejak tadi. Buat apa kita menutupi hal penting seperti ini?”

Tanpa Ilham dan Rian sadari, Ria melihat bagaimana keduanya menyembunyikan sebuah kebenaran.

Dirinya tidak mengatakan apapun untuk menunggu bagaimana reaksi yang diberikan oleh kedua temannya tersebut.

Ria: “Kita ini sudah lama berteman dan mengenal satu sama lain. Tentunya tidak baik kalau berbohong, bukan?”
Ega: “Maksud kamu apa, Ria?”
Ria: “Aku tidak tahu apakah niat dari yang menyembunyikan HP Elsa hanya bercanda saja. Apakah mereka sebenarnya berniat untuk mengambil barang yang bukan miliknya tersebut. Akan tetapi, Elsa di sini panik. Kalau memang niatnya hanya bercanda, ini sudah tidak lucu lagi.”

Ilham dan Rian perlahan mengeluarkan HP yang mereka sembunyikan dari Elsa.

Rian: “Ini, Sa. Tadi kita niatnya hanya bercanda saja.”
Ilham: “Kita mohon maaf ya, Sa. Tadinya tidak terpikiran kalau kamu sampai sepanik ini.”
Elsa: “Lain kali jangan diulangi lagi, ya. Bercanda boleh, tapi tahu batasannya.”
Rian dan Ilham: “Siap!”

4. Tentang Perbedaan Agama

Penokohan:

  • Gita
  • Novi
  • Edo
  • Nara
  • Bagas

Naskah Drama “Toleransi Keberagaman Beragama”

Edo dan Bagas merupakan dua sahabat yang sudah lama bersama sejak mereka masih kecil. Meskipun menganut agama yang berbeda, hal ini tidak membuat keduanya menjadi jauh.

Keduanya bertemu dengan Gita, Novi, dan Nara saat hari pertama masuk SMA minggu lalu. Mereka masih berusaha untuk saling mengenal satu sama lain dan menjadi teman yang lebih akrab.

Novi: “Kemarin Gita mengirimkan link tempat jualan bakso yang lagi viral. Kalian mau coba bareng atau tidak?”
Nara: “Boleh. Tempatnya lumayan jauh ya. Bagaimana kalau kita berangkat ke sana jam 4 sore?”
Gita: “Mau besok saja mencoba baksonya?”
Edo: “Bagus tuh. Lebih cepat justru lebih baik.”
Bagas: “Bukankah besok jadwalmu untuk pergi beribadah ke gereja ya, Do?’
Edo: “Oh iya, aku lupa! Kalian pergi saja dulu kalau begitu.”
Novi: “Kita kan ke sana bersama, Do. Lakukan saja dulu kewajibanmu ke gereja. Kita masih bisa ke sana besok lusa.”
Gita: “Betul. Kalian bisa kan pergi lusa sore?”
Nara: “Bisa kok.”
Bagas: “Kalau begitu lusa ya. Berangkat dari rumahku saja lebih dekat ke sana.”
Edo: “Terima kasih ya. Aku pamit dulu, sampai ketemu hari lusa!”
Nara: “Hati-hati di jalan!”

Penutup

Nah, itu tadi merupakan kumpulan dari beberapa contoh naskah drama 5 orang dengan berbagai tema.

Kamu bisa memilih untuk membuat sendiri naskah sesuai dengan tema yang kamu inginkan dengan mengambil inspirasi berdasarkan seperti yang di atas.

Masih ada berbagai contoh naskah drama lainnya dengan tema yang berbeda dan tentunya wajib untuk kamu baca.

Naskah drama tersebut bisa kamu coba untuk baca melalui situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta