Contoh Naskah Drama Tradisional Cerita Rakyat Singkat Perempuan dan Laki-laki
Contoh Naskah Drama Tradisional Cerita Rakyat Singkat Perempuan dan Laki-laki – Naskah drama dapat dibangun dengan menggunakan cerita apa saja.
Selain bisa dibangun dengan menggunakan kisah sehari-hari, naskah drama nyatanya dapat dibangun dengan menggunakan naskah drama tradisional.
Cerita rakyat merupakan cerita yang hidup di masyarakat dan digunakan untuk memberikan nilai moral terhadap masyarakat.
Sekilas tentang Cerita Rakyat
Daftar Isi
Daftar Isi
Cerita rakyat adalah cerita turun-temurun yang berkembang dalam suatu masyarakat atau budaya tertentu.
Cerita ini biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan secara lisan diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Cerita rakyat sering kali mengandung unsur-unsur ajaran moral, nilai-nilai budaya, serta cerminan kepercayaan dan kehidupan sehari-hari masyarakat yang melekat pada tempat asal cerita tersebut.
Biasanya cerita rakyat bisa berupa dongeng, legenda, mitos, atau cerita sejarah yang diwariskan secara turun-temurun.
Keberadaan cerita rakyat memiliki peran penting dalam memperkuat identitas budaya suatu bangsa atau komunitas. Juga menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang dianggap penting oleh masyarakat.
Cara Membuat Naskah Drama dari Cerita Rakyat
1. Pilih Cerita Rakyat
Pilih cerita rakyat yang ingin Anda angkat menjadi naskah drama. Pilih cerita yang memiliki konflik menarik dan karakter yang kuat.
2. Riset dan Pahami Ceritanya
Pelajari dengan seksama cerita rakyat yang Anda pilih. Pahami karakter, latar, konflik, dan pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut.
3. Tentukan Struktur Drama
Tentukan struktur drama yang akan Anda gunakan, seperti pengenalan, perkembangan konflik, klimaks, dan penyelesaian. Sesuaikan struktur dengan cerita rakyat yang Anda pilih.
4. Tulis Naskah
Mulai menulis naskah drama berdasarkan struktur yang telah Anda tentukan.
Gunakan dialog untuk menggambarkan percakapan antara karakter. Jaga agar dialog dan adegan tetap relevan dengan cerita aslinya.
5. Kembangkan Karakter
Perhatikan pengembangan karakter dalam naskah Anda. Buat karakter-karakter dalam cerita rakyat tersebut menjadi hidup dalam naskah drama Anda.
6. Tata Bahasa dan Tanda Baca
Pastikan penggunaan tata bahasa dan tanda baca yang tepat dalam menulis naskah drama.
Hal ini akan memudahkan para pembaca atau pemeran drama dalam memahami dan membawakan naskah.
7. Lakukan Uji Coba
Ujilah naskah drama yang telah Anda buat dengan membacakan atau mengadakan uji coba dengan sekelompok orang.
Perhatikan tanggapan dan masukan dari mereka untuk memperbaiki naskah drama Anda.
8. Revisi dan Koreksi
Setelah menulis naskah drama, lakukan revisi dan koreksi untuk memperbaiki kesalahan serta meningkatkan kualitas naskah.
9. Pembagian Peran dan Pentas
Setelah naskah drama final, lakukan pembagian peran kepada para pemain drama. Kemudian, siapkan segala kebutuhan teknis dan latihan untuk pentas drama.
Nah, apabila kamu ingin contoh naskah drama tradisional yang dibangun dari cerita rakyat, kamu bisa membacanya dalam artikel berikut.
Contoh Naskah Drama Tradisional Cerita Rakyat Singkat Perempuan dan Laki-laki
Di bawah ini adalah naskah drama tradisional yang dibangun dari cerita rakyat dengan tokoh laki-laki dan perempuan.
Judul
Danau Toba
Tokoh
- Toba
- Putri
- Samosir
- Babe
- Beno
Babak I
Toba
Aduh, hidupku kok begini-begini saja. Aku sudah berusia kepala tiga, tetapi kenapa aku belum bisa seperti teman-temanku? Aku juga ingin berkeluarga dan menjadi orang yang kaya.
Toba diam sejenak lalu pergi memancing.
Toba
Seandainya aku menjadi orang kaya dan berkeluarga. Tentu, hidupku akan menjadi lebih bahagia dari sekarang.
Tiba-tiba pancing bergoyang.
Toba
Hah…. Ini pasti ikan besar. Aku akan menangkapnya. Aku akan menggoreng ikan ini dan membuat sambal yang pedas. Hari ini aku akan makan dengan nikmat.
Toba lalu mengangkat pancingnya. Seekor ikan mas berukuran besar berhasil didapatnya.
Ikan
Tuan, tolong jangan kau membunuhku. Aku berjanji apabila kau tidak membunuhku, aku akan membantumu menjadi orang yang kaya raya.
Toba
Hah, apakah aku tidak bermimpi? Mana mungkin ikan bisa bicara?
Ikan
Betul, Tuan. Aku sebenarnya seorang bidadari yang dikutuk menjadi ikan karena suatu kesalahan.
Toba
Lalu, apa yang bisa kau perbuat untukmu?
Ikan
Sekarang tolong kamu ambil sisikku yang berwarna putih. Dengan cara itu aku akan dapat kembali ke wujudku yang semula.
Toba
Baik aku akan melakukannya.
Toba lantas mencabut sisik berwarna putih pada ikan yang ditangkapnya. Ajaibnya, ikan yang ditangkap Toba berubah menjadi seorang putri yang sangat jelita.
Putri
Terima kasih telah melepaskan kutukan yang ditimpakan kepadaku. Aku berterima kasih kepadamu. Sekarang aku akan mengabdi kepadamu.
Toba
A.. apakah kamu mau menjadi istriku?
Putri
Aku mau menjadi istrimu, tapi aku memiliki satu syarat.
Toba
Syarat apa yang harus aku tepati?
Putri
Syarat yang aku berikan sangat sederhana. Kau hanya tidak boleh menyinggung asal-usulku.
Toba
Hanya itu?
Putri
Iya. Hanya itu syarat yang harus kau penuhi apabila kau ingin memperistriku.
Toba
Dengan senang hati aku akan melakukannya.
Toba lalu mengajak putri pulang ke rumahnya. Mereka berdua kemudian menikah.
Setelah Toba menikah dengan putri jelmaan ikan, kehidupan Toba menjadi berubah. Toba menjadi orang yang kaya. Beberapa tahun kemudian mereka dikarunia seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Samosir.
Babak II
Putri
Samosir, di mana ayahmu?
Samosir
Seperti biasa, Bu. Ayah masih bekerja di ladang.
Putri
Hari ini ibu memasak makanan kesukaan ayahmu. Apakah ibu bisa meminta tolong kepadamu?
Samosir
Ibu mau minta tolong apa?
Putri
Ibu, akan minta tolong kepadamu untuk mengantarkan makanan untuk ayahmu. Apakah kamu bisa melakukannya?
Samosir
Aku dengan senang hati akan melakukannya, Bu.
Putri
Nah, ini ibu sudah menyiapkan makanan untukmu. Tolong antarkan segera makanan ini kepada ayahmu. Sekarang sudah siang. Kasihan nanti ayahmu kelaparan karena dia belum sarapan.
Samosir
Baik, Bu.
Babak III
Samosir mengantarkan makanan kepada ayahnya. Di tengah jalan, Samosir bertemu dengan kawannya. Saat itu Samosir lupa dengan tugasnya karena diajak bermain dengan kawannya.
Babe
Samosir, kau mau kemana kok terburu-buru sekali?
Samosir
Aku diminta ibuku untuk mengantarkan makanan kepada ayahku.
Babe
Nanti saja. Kita main dulu.
Samosir
Aku harus mengantarkan makanan ini segera. Sebab, aku takut ayahku akan memarahiku nanti.
Beno
Kita main sebentar saja. Toh, kalau kita main sebentar ayahmu tidak akan tahu.
Samosir
Baiklah, kita main sebentar. Tapi janji sebentar saja, ya!
Babe
Baik, kita main sebentar saja.
Samosir dan kawan-kawannya lalu bermain. Mereka bermain hingga siang.
Samosir
Sudah dulu, ya. Aku mau mengantarkan makanan ini terlebih dahulu.
Babe
Baik, Samosir.
Setelah bermain bersama temannya, Samosir lalu mengantarkan makanan kepada ayahnya.
Babak IV
Toba
Sudah siang begini kok belum ada makanan yang diantarkan. Sebenarnya istriku memasak apa tidak hari ini?
Samosir
Ayah, ini makan siangnya?
Toba
Kemana saja kamu? Kenapa baru tiba sekarang?
Samosir
Aku….
Toba
Kamu baru bermain bersama kawanmu, ya? Hayo, bicara jujur? Bajumu kotor. Bukti itu sudah cukup.
Samosir
Iya, ayah. Aku tadi bermain sebentar dengan temanku.
Toba
Dasar anak bodoh. Seharusnya kamu mengantar makanan ini kepadaku terlebih dahulu. Kamu tidak tahu ayah sudah kelaparan.
Samosir
Tapi, Samosir hanya bermain sebentar tadi.
Toba
Kalau ada orang tua bicara itu didengarkan. Jangan kamu jawab. Kalau kau jawab, hanya akan membuatmu terlihat bodoh. Dasar anak ikan.
Samosir
Apa maksud ayah? Mengapa ayah mengatakan kalau aku anak ikan?
Toba
Iya, kamu itu anak ikan. Makanya kamu itu bodoh.
Samosir merasa sakit hati. Ia menangis. Samosir kemudian pulang ke rumah.
Babak IV
Samosir pulang dengan keadaan sakit.
Putri
Kenapa kamu menangis anakku?
Samosir
Aku menangis karena sakit hati. Ada yang mengatai-ngataiku ibu.
Putri
Katakan kepadaku, Nak. Siapa yang sudah mengatai-ngataimu sampai membuatmu menangis seperti ini.
Samosir
Ayah yang sudah mengatai-ngataiku. Ayah mengatakan kepadaku aku ini bodoh karena aku ini anaknya ikan.
Aku anak ibu bukan? Ibu ini manusia dan bukannya ikan?
Putri merasa terkejut karena suaminya telah melanggar sumpahnya. Ia tidak menyangka orang yang telah menyelamatkan nyawanya telah melanggar janjinya.
Putri
Nak, ibu minta kau sudahi tangismu. Sekarang, ibu akan meminta kepadamu. Sebentar lagi akan ada hujan yang sangat deras.
Hujan ini akan menyebabkan banjir bandang. Ibu memintamu untuk lari ke bukit yang ada di selatan pasar. Kamu naik ke sana. Selamatkan hidupmu, Nak.
Samosir
Tidak mau ibu. Kalau aku lari ke sana. Bagaimana dengan nasib ibu?
Putri
Kamu tidak usah mengkhawatirkan nasib ibu. Kau pergi dulu nanti ibu akan menyusulmu.
Tak lama setelah itu langit menjadi gelap dan gelegar guntur bersahutan.
Putri
Samosir cepatlah pergi sekarang. Cepatlah pergi sebelum semuanya terlambat.
Samosir
Baik, Bu. Aku akan pergi dulu. Ibu janji nanti akan menyusulku.
Putri lalu memberikan pelukan terakhir kepada anaknya. Sesudah itu, Samosir pergi meninggalkan rumah.
Putri
Kamu sudah melanggar sumpahmu, suamiku. Sekarang kamu harus menanggung akibatnya.
Selanjutnya hujan turun dengan sangat deras. Lama kelamaan air mulai naik dan Putri kemudian merubah dirinya kembali menjadi ikan.
Babak V
Toba
Kenapa hujan begitu deras sampai terjadi banjir begitu besar padahal musim sedang kemarau?
Air hujan merendam seluruh tanaman Toba. Tiba-tiba seekor ikan muncul.
Toba
Aku rasa pernah melihat ikan ini.
Putri
Bagus kalau kamu masih ingat denganku.
Toba
Istriku apa yang terjadi? Kenapa hujan turun dengan deras. Padahal, saat ini sedang musim kemarau.
Putri
Ini semua terjadi karena kesalahanmu!
Toba
Apa yang menjadi kesalahanku?
Putri
Kamu sudah lupa dan melanggar janjimu kepadaku.
Toba
Janji apa yang sudah kulanggar? Aku selalu berbuat baik kepadamu. Kesalahan apa yang telah aku perbuat?
Putri
Kau telah mengatai-ngatai anakmu dengan kata-kata tidak pantas. Kau mengatakan Samosir adalah anak bodoh karena anak ikan.
Suamiku, itulah satu-satunya kesalahanmu. Satu kesalahan tetapi kesalahan yang fatal. Akibat perkataanmu itu terjadilah malapetaka ini.
Toba
Aku minta maaf kepadamu. Aku mohon redakan kemarahanmu. Tidak kasihankah engkau kepadaku?
Putri
Maaf suamiku. Ini adalah bagian dari perjanjian kita. Seandainya kamu tidak melanggar janji yang telah kau ucapkan kepadaku, tentu peristiwa seperti ini tidak akan terjadi. Sekarang selamat tinggal, suamiku.
Toba
Istriku, jangan tinggalkan aku. Aku minta maaf kepadamu.
Sayangnya semuanya sudah terlambat. Banjir yang menjadi besar membuat Toba tenggelam. Dalam banjir besar itu, hanya Samosir dan beberapa orang yang selamat.
Demikian contoh naskah drama tradisional cerita rakyat yang dapat diberikan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: