Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan beserta Pengertian dan Fungsinya
Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan beserta Pengertian dan Fungsinya – Neraca saldo setelah penutupan adalah alat penting dalam siklus akuntansi dan memainkan peran kunci dalam pemantauan, pengendalian, dan pelaporan keuangan perusahaan.
Neraca saldo ini memberikan gambaran keseluruhan tentang keadaan keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu, seperti bulan atau tahun.
Pada artikel kali ini, Mamikos akan menjelaskan tentang contoh neraca saldo setelah penutupan, lengkap dengan pengertian dan fungsinya. Yuk, kita simak bersama!
Apa itu Neraca Saldo Setelah Penutupan?
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum mengetahui contoh neraca saldo setelah penutupan, Mamikos akan lebih dulu mengajak kamu membahas tentang pengertian neraca saldo setelah penutupan.
Neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance) adalah sebuah laporan keuangan yang disusun setelah semua proses penutupan buku telah selesai di akhir periode akuntansi, seperti akhir tahun fiskal.
Neraca saldo ini bertujuan untuk memverifikasi keseimbangan akun-akun dalam buku besar setelah semua pendapatan dan beban telah ditutup (dipindahkan ke akun modal atau laba/rugi bersih).
Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa setiap akun memiliki saldo yang benar setelah penutupan dan tidak ada pendapatan atau beban yang terbawa ke periode berikutnya.
Apa Fungsi Neraca Saldo Setelah Penutupan?
Nah, setelah tahu pengertian neraca saldo setelah penutupan, sekarang Mamikos akan membahas fungsi-fungsi neraca saldo setelah penutupan.
Secara garis besar, neraca saldo setelah penutupan memiliki fungsi membantu pemilik perusahaan, manajemen, pemegang saham, dan pihak eksternal untuk memahami posisi keuangan akhir perusahaan setelah semua transaksi telah diproses dan akun-akun pendapatan dan beban telah ditutup.
Namun, selain fungsi utama di atas, neraca saldo setelah penutupan memiliki fungsi lainnya. Berikut adalah fungsi-fungsinya:
1. Verifikasi Keseimbangan Akun
Salah satu fungsi utama neraca saldo setelah penutupan adalah memverifikasi keseimbangan setiap akun dalam buku besar perusahaan setelah penutupan periode akuntansi.
Hal ini memastikan bahwa setiap akun memiliki saldo yang benar dan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar.
Jika laporan ini seimbang, maka hal tersebut menunjukkan bahwa buku besar telah ditutup dengan benar.
2. Persiapan Laporan Keuangan Akhir
Neraca saldo setelah penutupan adalah langkah penting dalam persiapan laporan keuangan akhir, seperti neraca (balance sheet) dan laporan laba rugi (income statement).
Data dari laporan ini digunakan untuk mengisi informasi yang dibutuhkan dalam laporan-laporan keuangan tersebut.
3. Penyusunan Anggaran dan Proyeksi Keuangan
Fungsi neraca saldo setelah penutupan selanjutnya adalah membantu dalam penyusunan anggaran dan proyeksi keuangan masa depan.
Dengan memahami posisi keuangan akhir pada periode sebelumnya, perusahaan dapat membuat perkiraan yang lebih akurat untuk periode yang akan datang.
4. Kepatuhan dengan Standar Akuntansi
Neraca saldo setelah penutupan membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar akuntansi yang berlaku.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) atau standar akuntansi lainnya yang berlaku di wilayah atau negara tertentu.
5. Pemantauan Kinerja Keuangan
Dengan data dari neraca saldo setelah penutupan, manajemen dapat memantau kinerja keuangan perusahaan dari periode ke periode.
Hal ini membantu dalam mengidentifikasi tren dan membuat keputusan strategis yang berkaitan dengan keuangan.
6. Transparansi Keuangan
Laporan neraca saldo setelah penutupan juga berfungsi sebagai peningkatan transparansi keuangan perusahaan.
Dengan memberikan gambaran lengkap tentang posisi keuangan setelah penutupan, perusahaan memberikan informasi yang relevan kepada pemegang saham dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Apa Saja Isi dalam Neraca Saldo Setelah Penutupan?
Secara umum, isi dalam neraca saldo setelah penutupan mencakup sejumlah akun-akun yang mewakili berbagai aspek keuangan perusahaan.
Berikut adalah daftar akun yang biasanya terdapat dalam neraca saldo setelah penutupan:
1. Aset
Aset ini mencakup akun-akun yang mencerminkan semua sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh aset meliputi hal-hal di bawah ini:
- Kas dan Setara Kas: Saldo dalam akun ini mencerminkan jumlah uang tunai dan investasi yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi kas.
- Piutang: Menunjukkan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan yang masih harus membayar tagihan.
- Inventaris: Mewakili nilai barang-barang yang masih dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dijual.
- Properti, Peralatan, dan Aktiva Tetap Lainnya: Aset ini mencakup nilai barang-barang modal, seperti gedung, mesin, dan kendaraan yang digunakan dalam operasi perusahaan.
2. Kewajiban
Akun ini mencakup akun-akun yang mencerminkan semua kewajiban finansial perusahaan. Contoh kewajiban meliputi:
- Utang Dagang: Mencerminkan jumlah uang yang perusahaan masih harus membayar kepada pemasok atau kreditur.
- Utang Jangka Panjang: Akun ini mencakup utang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti pinjaman jangka panjang.
- Kewajiban Lainnya: Ini mencakup kewajiban lainnya yang harus dibayarkan oleh perusahaan, seperti gaji yang masih harus dibayarkan atau pajak yang masih harus disetor.
3. Ekuitas Pemilik
Akun ketiga ini mencakup akun-akun yang mencerminkan investasi pemilik dalam perusahaan. Contoh akun ekuitas pemilik meliputi:
- Modal Pemilik: Modal pemilik adalah jumlah uang yang disumbangkan oleh pemilik atau pemegang saham perusahaan.
- Laba Ditahan: Akun ini adalah akumulasi laba atau rugi bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen atau disimpan dalam perusahaan untuk penggunaan masa depan.
- Modal Tambahan: Mencakup investasi tambahan yang telah diberikan oleh pemilik perusahaan.
4. Pendapatan dan Beban
Akun keempat ini mencakup akun-akun pendapatan dan beban yang digunakan selama periode akuntansi.
Setelah penutupan, akun-akun ini biasanya memiliki saldo nol karena pendapatan dan beban sudah ditutup.
5. Laba/Rugi Bersih
Akun ini mencerminkan selisih antara total pendapatan dan total beban selama periode akuntansi.
Jika perusahaan mencetak laba, akun ini akan memiliki saldo kredit.
Sebaliknya, jika perusahaan mengalami rugi, akun ini akan memiliki saldo debit.
6. Pendapatan dan Beban Non-Operasional
Akun ini mencakup pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas di luar operasi utama perusahaan, seperti pendapatan investasi atau beban bunga.
7. Pajak Penghasilan
Akun ini mencerminkan pajak penghasilan yang harus dibayarkan atau yang telah dibayarkan oleh perusahaan selama periode akuntansi.
Bagaimana Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan?
Membuat neraca saldo setelah penutupan melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti dengan hati-hati.
Berikut adalah panduan umum tentang cara membuat neraca saldo setelah penutupan:
1. Persiapkan Informasi
Sebelum mulai membuat neraca saldo setelah penutupan, pastikan kamu telah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan.
Informasi ini termasuk data dari buku besar perusahaan, neraca saldo sebelum penutupan, laporan laba rugi, dan informasi tentang akun-akun pendapatan dan beban.
2. Tentukan Format
Langkah kedua, pilih format untuk neraca saldo setelah penutupan.
Format yang paling umum adalah dengan dua kolom, yaitu sisi debit dan sisi kredit.
Di sisi debit, kamu akan menampilkan akun-akun dengan saldo debit, sedangkan di sisi kredit.
Kamu akan menampilkan akun-akun dengan saldo kredit.
3. Pindahkan Saldo
Langkah selanjutnya adalah mulailah dengan memindahkan saldo dari akun-akun dalam buku besar ke neraca saldo setelah penutupan.
Langkah ini melibatkan pengisian akun-akun dan nilai-nilai saldo masing-masing ke neraca saldo.
Pastikan kamu memindahkan saldo sesuai dengan sisi debit atau kredit yang sesuai dengan saldo akun.
4. Hitung Total
Setelah kamu memindahkan saldo semua akun, hitung total saldo sisi debit dan sisi kredit.
Pastikan bahwa jumlah total sisi debit sama dengan jumlah total sisi kredit.
Jika keduanya seimbang, itu menunjukkan bahwa neraca saldo setelah penutupan telah disusun dengan benar.
5. Periksa Kembali dan Koreksi
Langkah kelima adalah lakukanlah pemeriksaan akhir untuk memastikan bahwa semua akun telah dipindahkan dengan benar, dan bahwa tidak ada kesalahan dalam perhitungan total.
Jika kamu menemukan kesalahan, perbaiki sebelum melanjutkan.
6. Selesaikan Laporan
Setelah yakin bahwa neraca saldo setelah penutupan telah benar dan seimbang, selesaikan laporan dengan memberikan judul “Neraca Saldo Setelah Penutupan” dan mencantumkan tanggal laporan.
Laporan yang sudah kamu selesaikan ini sudah bisa digunakan untuk memahami posisi keuangan akhir perusahaan.
7. Gunakan Laporan
Laporan ini dapat digunakan untuk mempersiapkan laporan keuangan akhir, seperti neraca (balance sheet) dan laporan laba rugi (income statement).
Data dari neraca saldo setelah penutupan akan membantu dalam penyusunan laporan-laporan tersebut.
Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan
Setelah memahami pengertian, fungsi, isi, dan cara membuat neraca saldo setelah penutupan, sekarang Mamikos akan membahas tentang contoh neraca saldo setelah penutupan.
Berikut adalah beberapa contoh neraca saldo setelah penutupan:
Contoh Neraca Saldo 1
PT Suka Maju
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Periode 31 Oktober 2022
Contoh Neraca Saldo 2
PT Angkasa Galaksi
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Periode 31 Januari 2023
Penutup
Demikian contoh neraca saldo setelah penutupan beserta pengertian, fungsi, dan cara membuatnya.
Semoga pembahasan kali ini bisa membantumu dalam memahami contoh neraca saldo.
Kamu bisa mengunjungi situs Mamikos supaya kamu bisa mendapatkan informasi menarik lainnya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: