25 Contoh Pantun Bahasa Jawa Berbagai Tema Beserta Artinya Lengkap
Di bawah ini adalah contoh Pantun Bahasa Jawa atau disebut juga dengan istilah parikan dengan beragam tema. Simaklah baik-baik, ya!
25 Contoh Pantun Bahasa Jawa Berbagai Tema Beserta Artinya Lengkap– Jika dilihat dari bentuknya pantun merupakan salah satu karya sastra Jawa.
Di kehidupan sehari-hari banyak fungsi pantun banyak sekali. Selain sering dipakai dalam salah satu adegan dalam teater tradisional Jawa, pantun Jawa atau yang sering disebut parikan ini juga sering dipakai untuk beragam keperluan.
Salah satunya adalah untuk mendekati gebetan atau meningkatkan sekaligus menjaga cinta seseorang. Di bawah ini akan Mamikos berikan contoh Pantun Bahasa Jawa dengan beragam tema.
Apa Itu Pantun Bahasa Jawa atau Parikan?
Daftar Isi [hide]

Sebenarnya pengertian pantun Jawa sama seperti pengertian pantun pada umumnya. Bahwa sebuah karya sastra yang ditulis dengan akhiran rima yang sama, berisikan sampiran dan isi.
Bedanya, pantun bahasa Jawa disebut juga dengan istilah parikan, dengan merujuk pada aturan penulisan yang serupa pantun pada umumnya.
Tema pantun bahasa Jawa isinya bermacam-macam, mulai dari kehidupan, pendidikan, humor, hingga tragedi. Namun, secara fungsi, pantun bahasa Jawa juga sering ditampilkan dalam sebuah pertunjukan teater tradisional.
Terlepas dari pertunjukan tradisional Jawa, pantun bahasa Jawa juga sering dijadikan sebagai sarana edukasi. Berikut beberapa contoh pantun bahasa Jawa dengan beragam tema.
Contoh Pantun Bahasa Jawa Tentang Kehidupan
Untuk dapat menerima seluruh pahit dan manisnya kehidupan. Banyak cara yang dilakukan manusia Jawa salah satunya adalah dengan menggunakan pantun.
Di bawah ini adalah contoh pantun bahasa Jawa tentang kehidupan yang bisa menjadi pedoman.

Advertisement
Contoh 1
Kupu madu ngisep sekar
(Kupu madu menghisap bunga)
Udan-udan enake mangan jadah bakar
(Hujan-hujan enaknya makan jadah bakar)
Wong duwe ilmu kudu sabar
(Orang berilmu wajib sabar)
Supaya rejeki bakal dadi jembar
(Supaya rejekinya jadi luas)
Contoh 2
Wedhus sikile papat
(Kambing kakinya empat)
Di masak sate karo Pak Kuat
(Diolah sate oleh Pak Kuat)
Yen pancen wis ora kuwat
(Bila memang sudah tidak kuat)
Aja isin yen pengin sambat
(Jangan malu jika ingin sambat)
Contoh 3
Yen tuku lawuh sate
(Jika membeli lauk sate)
Aja lali tuku gulene
(Jangan lupa beli gulenya)
Urip iku sing prasaja wae
(Hiduplah dengan sederhana)
Merga kabeh ana bagiyane dhewe
(Karena semua sudah ada jatahnya sendiri)
Contoh 4
Bane kempes merga kena paku
(Rodanya kempes kena paku)
Leren nuntun tuku soto
(Setelah nuntun beli soto)
Dadi bocah kudu sregep sinau
(Jadi anak harus rajin belajar)
Amrih ora dadi bocah bodho
(Supaya tidak jadi anak bodoh)
Contoh 5
Bocah-bocah padha dolanan dhakon
(Anak-anak sedang bermain dakon)
Kecike digawe saka isine kopi
(Keciknya terbuat dari biji kopi)
Sing jenenge garising lelakon
(Yang namanya takdir)
Kadhang ora kaya kareping ati
(Kadang tak sejalan dengan keinginan hati)