7 Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya 2 Bait dan 4 Bait yang Menarik
Ingin membuat pantun jenaka yang menarik? Simak contoh pantun jenaka yang terdiri dari 2 bait dan 4 bait berikut ini sebagai referensi.
7 Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya 2 Bait dan 4 Bait yang Menarik – Pantun jenaka merupakan jenis puisi lama dari Melayu yang memuat unsur-unsur humor.
Seseorang bisa terhibur hingga tertawa saat membaca pantun jenaka.
Contoh-Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya
Daftar Isi [hide]

Pesan-pesan kehidupan ataupun sindiran bisa disampaikan dengan menggunakan media pantun, seperti pantun jenaka.
Berbeda dengan pantun lain yang isinya nasihat, pantun jenaka memuat unsur humor dan kata-kata lucu.
Pantun jenaka sangat cocok ditampilkan pada acara hiburan, acara yang bersifat komedi, ataupun saat bercengkrama dengan teman dekat. Sebab, pantun jenaka bisa mencairkan suasana dan meningkatkan keakraban.
Pembuatan pantun jenaka dilakukan dengan banyak pertimbangan, seperti pemilihan kata dan pesan yang ingin disampaikan.
Pada artikel berikut, Mamikos akan memberikan informasi terkait contoh-contoh pantun jenaka yang terdiri dari 2 bait dan 4 bait yang menarik.

Advertisement
Ciri-Ciri Pantun Jenaka
Pahami ciri-ciri pantun jenaka berikut sebelum kamu membuatnya. Perlu kamu ketahui bahwa ciri-ciri di bawah ini merupakan ciri-ciri pantun secara umum.
Perbedaannya hanya pada pemilihan kata yang dipilih pada pantun jenaka berbeda dengan jenis pantun yang lain.
- Pantun terdiri dari empat baris (larik) setiap bait
- Setiap baris terdiri dari 8 hingga 12 suku kata
- Memiliki rima atau akhiran bunyi a – b – a – b
- Baris pertama dan kedua pantun adalah sampiran
- Baris ketiga dan keempat pantun adalah isi
- Menggunakan kata-kata lucu atau memuat unsur humor pada jenis pantun jenaka
Cara Membuat Pantun Jenaka
Setiap orang bisa membuat pantun jenaka. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat pantun jenaka yang menarik:
- Tentukan tema pantun
- Tentukan pesan pada pantun jenaka yang akan kamu tulis
- Pilih kata-kata lucu untuk membuat sampiran dengan menyesuaikan rima isi pantun
- Susun kata-kata pada pantun
- Periksa kembali apakah pada setiap larik sudah memenuhi kaidah suku kata pada pantun
- Tulis bait baru pada pantun jika kamu berniat untuk membuat pantun jenaka lebih dari 1 bait