7 Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya 2 Bait dan 4 Bait yang Menarik

7 Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya 2 Bait dan 4 Bait yang Menarik – Pantun jenaka merupakan jenis puisi lama dari Melayu yang memuat unsur-unsur humor.

Seseorang bisa terhibur hingga tertawa saat membaca pantun jenaka.

Contoh-Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya

Unsplash.com/@allentaylorjr

Pesan-pesan kehidupan ataupun sindiran bisa disampaikan dengan menggunakan media pantun, seperti pantun jenaka.

Berbeda dengan pantun lain yang isinya nasihat, pantun jenaka memuat unsur humor dan kata-kata lucu.

Pantun jenaka sangat cocok ditampilkan pada acara hiburan, acara yang bersifat komedi, ataupun saat bercengkrama dengan teman dekat. Sebab, pantun jenaka bisa mencairkan suasana dan meningkatkan keakraban.

Pembuatan pantun jenaka dilakukan dengan banyak pertimbangan, seperti pemilihan kata dan pesan yang ingin disampaikan.

Pada artikel berikut, Mamikos akan memberikan informasi terkait contoh-contoh pantun jenaka yang terdiri dari 2 bait dan 4 bait yang menarik.

Ciri-Ciri Pantun Jenaka

Pahami ciri-ciri pantun jenaka berikut sebelum kamu membuatnya. Perlu kamu ketahui bahwa ciri-ciri di bawah ini merupakan ciri-ciri pantun secara umum.

Perbedaannya hanya pada pemilihan kata yang dipilih pada pantun jenaka berbeda dengan jenis pantun yang lain.

  1. Pantun terdiri dari empat baris (larik) setiap bait
  2. Setiap baris terdiri dari 8 hingga 12 suku kata
  3. Memiliki rima atau akhiran bunyi a – b – a – b
  4. Baris pertama dan kedua pantun adalah sampiran
  5. Baris ketiga dan keempat pantun adalah isi
  6. Menggunakan kata-kata lucu atau memuat unsur humor pada jenis pantun jenaka

Cara Membuat Pantun Jenaka

Setiap orang bisa membuat pantun jenaka. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat pantun jenaka yang menarik:

  1. Tentukan tema pantun
  2. Tentukan pesan pada pantun jenaka yang akan kamu tulis
  3. Pilih kata-kata lucu untuk membuat sampiran dengan menyesuaikan rima isi pantun
  4. Susun kata-kata pada pantun
  5. Periksa kembali apakah pada setiap larik sudah memenuhi kaidah suku kata pada pantun
  6. Tulis bait baru pada pantun jika kamu berniat untuk membuat pantun jenaka lebih dari 1 bait

Contoh Pantun Jenaka 2 Bait dan Maknanya

Contoh 1

Ada burung digigit lebah
Sang lebah marah tak dapat makan
Suasana rumah akan indah
Kalau ayah tak pernah sungkan

Burung terbang tak kenal lelah
Tiba-tiba kaget disambar elang
Siapa sangka ayah sedang jengah
Melihat ibu sibuk menerawang

Makna: Pantun di atas menggambarkan kondisi penulis yang akan bahagia jika ayahnya tidak sungkan. Apalagi saat itu ayahnya mulai kesal karena diabaikan ibu yang sibuk melamun.

Contoh 2

Berjamur sudah si buku tua
Tak dibaca dan terbengkalai
Tanggal tua tanpa uang belanja
Mau makan tak ada nasi

Si buku mengamuk sambil meracau
Akan dibuang di tungku arang
Jika tak lekas minta angpau
Perut lapar bisa meradang

Makna: Kondisi yang dialami penulis pantun adalah berada di tanggal tua tanpa uang belanja, sedangkan di rumahnya tidak ada makanan sekalipun nasi.

Jika tidak kunjung meminta angpau, rasa laparnya akan semakin menjalar.

Contoh 3

Burung kepodang berkelahi
Namun tampaknya saling bertanya
Pantas saja dijauhi
Rambut tebal banyak kutunya

Burung kepodang melerai diri
Takut dilempar pakai pedang
Rajin keramas setiap hari
Kutu mati hati pun riang

Makna: Seseorang yang dibicarakan pada pantun tersebut dijauhi karena mempunyai banyak kutu di rambutnya. Jika ia rajin keramas, kutu-kutu di rambutnya akan hilang dan hatinya bisa menjadi riang.

Contoh 4

Buah mangga buah tomat
Diletakkan di dalam kendi
Terasa bau jika terlalu dekat
Mungkinkah kamu belum mandi

Menangkap ikan di air payau
Dapat dua lepas sendiri
Jangan malu ayo mengaku
Berapa hari sudah tak mandi

Makna: Pantun di atas memuat kalimat jenaka pada bagian isi.

Tujuan pantun tersebut menyindir seseorang yang bau karena belum mandi, kemudian pembuat pantun ingin memastikan sudah berapa hari orang tersebut belum mandi.

Contoh 5

Ada ulat di buah alpukat
Enggan dibunuh, dibuang sayang
Jangan kau tatap aku lekat-lekat
Dadaku berdebar seperti genderang

Jika ada buah lainnya
Niscaya alpukat ini kan kubuang
Ternyata begini jatuh cinta
Hatiku riang sedihku hilang

Makna: Pantun di atas menggambarkan seseorang yang salah tingkah karena jatuh cinta.

Ia meminta agar tidak ditatap lekat-lekat karena akan membuat dadanya semakin berdebar-debar. Karena jatuh cinta pula, kesedihan dalam hatinya hilang.

Contoh Pantun Jenaka 4 Bait dan Maknanya

Contoh 1

Makan ikan tersedak duri
Akibat kepala terkena bola
Jangan suka senyum sendiri
Nanti disangka orang gila

Duri tertinggal muka membiru
Mulut terbuka seperti ikan
Nasib mujur untuk si tukang batu
Dapat rezeki batu berlian

Duri diambil pakai benang
Akhirnya lega bisa bicara
Kalau hati sedang senang
Lebih baik berdoa bersama

Duri ikan sudah musnah
Anak tertawa lanjut makan
Jika nanti dapat sebongkah
Jangan dijual ditukar ikan

Makna: Pantun di atas menceritakan tukang batu yang beruntung karena mendapatkan batu berlian.

Ia diminta berdoa karena hatinya senang. Selain itu, ia juga diingatkan agar tidak menukar berlian tersebut dengan ikan.

Bagian pantun jenaka terdapat pada sampiran karena menggambarkan seseorang yang tersedak duri ikan.

Mulanya ia terkena lemparan bola, kemudian tubuhnya membiru dan duri tersebut dapat diambil menggunakan benang. Akhirnya ia dapat makan kembali seperti biasa.

Contoh 2

Tukang kayu memahat pintu
Dapat uang malah merana
Bukan saya melihat hantu
Itu ibu pakai mukena

Bergegas ia pergi ke seberang
Kejar rezeki sampai jadi kaya
Janganlah suka bikin kaget orang
Kalau jantungan bisa bahaya

Makna: Pantun di atas menggambarkan seseorang yang terkejut karena ibunya memakai mukena. Ia menyangka bahwa ibunya adalah hantu. Ia beranggapan bahwa membuat orang kaget bisa membahayakan jantung.

Penutup

Demikian informasi terkait 7 contoh pantun jenaka dan maknanya 2 bait dan 4 bait yang menarik untuk kamu gunakan.

Kamu bisa memodifikasi contoh pantun tersebut dengan menyesuaikan kebutuhan atau tujuan penyampaian pantun.

Perlu kamu ketahui bahwa tantangan saat menulis pantun jenaka adalah pemilihan kata agar pantun terdengar lucu.

Mungkin kamu akan merasa kesulitan saat pertama kali membuat pantun jenaka, apalagi jika kamu belum terbiasa.

Namun, dengan membaca referensi penulisan pantun jenaka dan membaca banyak contoh-contoh pantun jenaka, kamu akan lebih mudah saat membuatnya sendiri. Tetap semangat dan jangan menyerah, ya!

Dapatkan informasi tentang puisi dan pantun lainnya di blog Mamikos. Semoga bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta