4 Contoh Pasar Monopolistik, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangan

4 Contoh Pasar Monopolistik, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangan – Pasar monopoli pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

Oleh karena itu, jenis pasar ini mengandung unsur atau karakteristik yang berasal dari pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna.

Memahami dari Contoh Pasar Monopolistik

freepik.com/lifestylememory

Persaingan monopolistik atau pasar persaingan monopolistik adalah bentuk pasar di mana produsen bersaing dengan produsen lain yang menawarkan produk yang hampir sama tetapi ada perbedaan di antara mereka.

Perbedaan inilah yang menjadi ciri khas dari produk yang dijual oleh masing-masing produsen.

Produksi barang-barang ini dikenal sebagai diferensiasi produk atau diferensiasi produk.

Karena produk yang diproduksi hampir identik, produsen bersaing dalam hal kualitas, harga, dan pemasaran produk mereka. 

Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar persaingan ini adalah pasar dimana banyak konsumen membuat barang yang berbeda-beda dan bisa juga disebut pasar dimana banyak penjual menawarkan satu jenis barang dengan banyak produk yang berbeda dalam kualitas, bentuk dan juga ukuran dari produk tersebut.

Dalam pasar yang sangat kompetitif ini, setiap konsumen merasakan perbedaan karakteristik produk yang dibuat oleh masing-masing perusahaan dengan produk yang dibuat oleh perusahaan lain.

Adanya perbedaan tersebut mencerminkan perbedaan yang sebenarnya antara produk yang mereka konsumsi, atau sekadar perbedaan persepsi konsumen bahwa produk yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan yang beroperasi di pasar sebenarnya sangat berbeda.

Sebagai contoh sederhana dapat disebutkan perbedaan produk dalam bentuk fisiknya, misalnya perbedaan fungsi, bentuk atau kualitas produk. Perbedaan ini juga terlihat dari segi merek, logo atau kemasan.

Selain itu juga tercermin dari jangka waktu kredit penjualan, ketersediaan produk, aksesibilitas, layanan pelanggan, lokasi pengadaan kota, pelayanan dan masih banyak lagi.

Beberapa contoh barang monopoli yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah pakaian, obat-obatan, kosmetik, restoran dan masih banyak lagi makanan lainnya. 

Ciri-ciri Pasar Monopolistik

1. Jumlah produsen yang sangat banyak

Produsen dalam pasar monopoli sangat beragam dan banyak, sehingga setiap produsen harus puas dengan pangsa pasar yang relatif kecil.

Selain itu, dalam pasar monopolistik, produsen tidak memiliki kekuasaan penuh untuk menetapkan harga di pasar.

Hal ini disebabkan banyaknya produsen, membuat koordinasi antar produsen menjadi sulit dan kerjasama harga rahasia hampir tidak mungkin dilakukan. Setiap pengusaha harus aktif mencari pangsa pasarnya sendiri. 

2. Diferensiasi Produk

Diferensiasi berarti bahwa produk serupa memiliki karakteristik yang berbeda, yang tercermin dalam gaya, ukuran, kualitas, dll. Setiap pabrikan memberikan perhatian khusus pada produknya.

Misalnya, produsen pakaian dan perlengkapan olahraga seperti Adidas, Nike, Skechers, Fila, dan Puma memiliki produk yang mirip dengan sepatu lari.

Semua pabrikan ini memproduksi sepatu lari, tetapi mereka memiliki ciri khasnya masing-masing. 

Oleh karena itu, tidak semua produsen bisa bermain dengan harga, baik dengan menaikkan atau menurunkan harga.

Jika produsen mencoba merusak pasar dengan memotong harga, produsen lain akan mengikutinya.

Tetapi produsen tidak dapat menaikkan harga karena jika harga naik dan pesaing mempertahankan harga lama mereka, mereka kehilangan uang.

3. Persaingan antarprodusen tidak berdasarkan harga

Di pasar monopolistik, produsen biasanya tidak bisa bermain dengan harga kecuali mereka mencapai kesepakatan dengan produsen lain.

Oleh karena itu, persaingan lebih menekankan pada kualitas, desain, pemasaran dan juga keunggulan lainnya.

Kalaupun ingin bermain-main dengan harga, misalnya dengan mematok harga tinggi untuk produk dasarnya, produsen tersebut harus mampu meyakinkan konsumen akan kualitas dan keunggulan produk tersebut dibanding produk sejenis pesaing.

4. Kebebasan masuk dan pemasaran bagi produsen baru

Produsen warisan yang ingin keluar dari pasar bebas melakukannya karena produk yang mereka hasilkan dapat digantikan oleh produk pesaing lain. Tidak ada cacat yang menimbulkan masalah bagi konsumen. 

Produsen baru tidak membutuhkan modal dalam jumlah besar untuk bertahan di pasar.

Selama harga terjangkau dan kualitas bisa diperhatikan, pasar akan menerima kehadiran produsen baru tersebut.

5. Pengembangan teknologi dan inovasi

Karena persaingan yang ketat dan banyaknya pesaing, setiap produsen harus mampu menawarkan inovasi yang tiada henti dalam produknya.

Hal ini juga mengakibatkan teknologi berkembang pesat sesuai dengan inovasi yang diinginkan oleh produsen. 

Contoh Pasar Monopolistik

A. Rokok

Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe dan lainnya sama-sama memproduksi rokok. Akan tetapi setiap perusahaan memiliki kekhasan masing-masing. 

Padahal, harga yang ditetapkan masing-masing perusahaan juga berbeda. Tidak ada patokan yang dapat menyatakan bahwa harga produk tersebut harus sama atau seragam.

Selain itu, setiap perusahaan memiliki kesempatan untuk mempengaruhi pasar dengan produknya sendiri. 

Namun, mereka tidak mempengaruhi harga pasar umum atau harga pesaing mereka.

Perbedaan lain yang bisa kita lihat pada semua contoh produk pabrikan di atas adalah terkait dengan racikan rokok, tampilan kemasan dan juga pilihan rasa yang ditawarkan.

Kemudian jumlah rokok dalam kemasan juga tergantung dari pembuatnya.

B. Sepeda Motor

Contoh persaingan monopolistik lainnya di Indonesia adalah pabrik sepeda motor Honda atau Yamaha.

Sepeda motor Honda selalu dianggap lebih irit dibandingkan dengan merek sepeda motor lainnya.

Sementara itu, sepeda motor Yamaha dianggap lebih bertenaga dibandingkan sepeda motor lainnya.

C. Air Mineral

Ada banyak produsen air mineral di pasar air mineral, seperti Aqua, VIT, Le Minerale, Prima atau Nestlé.

Setiap produsen memiliki karakteristiknya sendiri, seperti kemasan, kualitas atau ukuran, yang membedakan produknya dari produk pesaing.

D. Sepatu Olahraga

Contoh lain dari pasar monopolistik adalah produk sepatu olahraga yakni Reebok, Adidas, Fila dan Nike yang semuanya membuat sepatu olahraga.

Namun masing-masing merk memiliki desain, keunikan dan manfaat yang berbeda. Pada akhirnya, konsumen memilih produk berdasarkan preferensi mereka. 

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik 

Kelebihan: 

Menurut contoh pasar monopolistik, banyaknya perusahaan di pasar memberikan konsumen keuntungan yang jelas dalam memilih barang atau produk yang terbaik bagi mereka.

Produsen memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar. Hal ini mendorong produsen untuk terus berinovasi pada setiap produk yang mereka tawarkan.

Diferensiasi produk dapat mendorong konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk yang ingin dibelinya dan dapat membuat setiap konsumen lebih selektif dalam pemilihan produknya.

Pasar ini relatif mudah ditemukan karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari kita berada di pasar monopolistik. 

Kekurangan:

Berdasarkan contoh pasar monopolistik, dalam pasar persaingan monopolistik, ada persaingan besar dalam hal harga, kualitas, dan layanan.

Sehingga produsen yang tidak memiliki cukup modal dan pengalaman lebih cepat keluar dari pasar.

Modal yang cukup diperlukan untuk memasuki pasar. Ini karena pemilik bisnis mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi yang tinggi.

Pasar ini dapat mendorong berbagai perusahaan untuk terus berinovasi. Ini meningkatkan biaya produksi, yang mempengaruhi harga produk yang harus dibayar konsumen. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta