5 Contoh Pasar Oligopoli beserta Kekurangan dan Kelebihannya Lengkap dengan Ciri-cirinya

Contoh pasar oligopoli beserta kekurangan dan kelebihannya lengkap dengan ciri-cirinya – Dalam studi ekonomi, terdapat sebuah obyek yang disebut dengan pasar. Umumnya, pasar merujuk pada tempat terjadinya transaksi antara penjual dengan pembeli melalui kesepakatan tertentu.

Namun, ternyata obyek yang disebut pasar tersebut punya banyak jenis, serta contoh yang berbeda-beda, tergantung pada pelakunya atau barang yang ditransaksikan.

Salah satu jenis pasar yang dikenal adalah pasar oligopoli, tapi apa itu pasar oligopoli dan apa saja contoh pasar oligopoli beserta kekurangan dan kelebihannya? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Pengertian Pasar dalam Ekonomi

Getty Images Signature/1001Love

Pasar merupakan konsep yang luas dan penting dalam ekonomi yang merujuk pada tempat atau mekanisme di mana barang dan jasa diperdagangkan antara penjual dan pembeli. 

Secara umum, pasar mencakup berbagai aktivitas ekonomi yang melibatkan pertukaran, termasuk pembelian, penjualan, dan penetapan harga.

Pasar terbagi menjadi dua jenis utama: pasar fisik dan pasar finansial. Pasar fisik melibatkan pertukaran barang dan jasa secara langsung, seperti pasar tradisional, supermarket, atau pusat perbelanjaan. 

Di sisi lain, pasar finansial melibatkan perdagangan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan mata uang.

Selain itu, pasar juga dapat dilihat dari berbagai perspektif, termasuk perspektif geografis, perspektif waktu, dan perspektif peserta. 

Dari segi geografis, pasar dapat lokal, regional, nasional, atau bahkan global. Dari segi waktu, pasar dapat beroperasi secara kontinu atau terjadwal, seperti pasar saham yang buka selama jam perdagangan. 

Sedangkan dari segi peserta, pasar melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti produsen, konsumen, pedagang, dan pemerintah.

Pasar juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan inovasi teknologi. 

Faktor-faktor ini dapat memengaruhi permintaan dan penawaran di pasar, yang pada gilirannya memengaruhi harga dan jumlah barang yang diperdagangkan.

Selain sebagai tempat pertukaran barang dan jasa, pasar juga berfungsi sebagai mekanisme alokasi sumber daya ekonomi. 

Dalam pasar yang efisien, sumber daya dialokasikan secara efektif sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. 

Hak ini menciptakan insentif bagi produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang diminati oleh pasar, sambil memastikan bahwa kebutuhan konsumen terpenuhi.

Dengan demikian, pasar tidak hanya merupakan tempat transaksi ekonomi, tetapi juga merupakan pusat aktivitas ekonomi yang penting dalam mengatur distribusi sumber daya dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Jenis-jenis Pasar

Jenis pasar dapat dibedakan berdasarkan berbagai kriteria seperti jenis barang atau jasa yang diperdagangkan, lokasi geografis, cara beroperasinya, dan jenis peserta yang terlibat. 

Berikut adalah beberapa jenis pasar yang umum:

1. Pasar Barang Konsumsi

Ini adalah pasar tempat konsumen membeli barang-barang untuk kebutuhan pribadi atau keluarga mereka. Contohnya adalah pasar swalayan, toko pakaian, dan toko elektronik.

2. Pasar Barang Modal 

Pasar ini melibatkan perdagangan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya, pasar untuk mesin industri, peralatan manufaktur, dan bahan baku.

3. Pasar Tenaga Kerja 

Pasar ini melibatkan pertukaran tenaga kerja antara pekerja dan pengusaha. Pekerja menjual keterampilan dan waktu kerja mereka kepada pengusaha dalam bentuk upah atau gaji.

4. Pasar Keuangan

Ini adalah pasar di mana instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan derivatif diperdagangkan.

Pasar keuangan memungkinkan investor untuk mengalokasikan modal mereka dan mendapatkan keuntungan dari investasi.

5. Pasar Monopoli

Pasar di mana hanya ada satu penjual tunggal untuk produk atau jasa tertentu. Ini sering kali karena adanya hambatan masuk yang tinggi atau kontrol pemerintah yang kuat.

6. Pasar Oligopoli

Pasar di mana hanya beberapa penjual yang mendominasi industri. Ini bisa mengarah pada perilaku koordinasi di antara para pemain utama dan membatasi persaingan.

7. Pasar Persaingan Sempurna 

Pasar di mana ada banyak penjual dan pembeli dengan produk yang seragam dan akses informasi sempurna. Persaingan bebas di sini memastikan bahwa harga ditentukan oleh kekuatan pasar.

8. Pasar Monopsoni

Pasar di mana hanya ada satu pembeli tunggal untuk barang atau jasa tertentu. Ini sering terjadi dalam situasi di mana perusahaan tunggal mendominasi pasar tenaga kerja.

9. Pasar Bersaing Diferensiasi

Pasar di mana produk-produk memiliki perbedaan yang signifikan dalam mata konsumen, baik melalui merek, kualitas, atau fitur lainnya. 

Ini menciptakan ruang bagi perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi berdasarkan perbedaan produk mereka.

10. Pasar Internasional

Pasar di mana perdagangan terjadi antara negara-negara. Ini bisa berupa ekspor, impor, atau investasi langsung asing.

11. Pasar Virtual atau Online

Pasar yang beroperasi secara online di platform digital. Ini termasuk toko daring, platform e-commerce, dan pasar elektronik lainnya.

12. Pasar Ilegal atau Tidak Resmi

Pasar di mana barang atau jasa diperdagangkan secara ilegal atau di luar kontrol pemerintah, seperti pasar gelap narkoba atau perdagangan manusia.

Penjelasan Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah jenis pasar di mana hanya ada beberapa penjual yang mendominasi industri atau sektor tertentu.

Dalam oligopoli, jumlah penjual lebih sedikit daripada pasar persaingan sempurna, tetapi lebih banyak daripada pasar monopoli yang hanya ada satu penjual tunggal. 

Keberadaan hanya beberapa pemain utama dalam industri membuat setiap pemain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga dan keputusan pasar.

Salah satu ciri khas pasar oligopoli adalah adanya gegar bentuk.

Artinya, perubahan harga atau strategi pemasaran yang dilakukan oleh salah satu pemain utama akan mempengaruhi reaksi para pesaingnya, yang kemudian dapat memicu serangkaian tindakan balasan. 

Hal ini sering kali mengarah pada situasi di mana perusahaan-perusahaan dalam industri saling mengejar, meniru, atau mengantisipasi tindakan pesaing mereka.

Selain itu, dalam pasar oligopoli, terdapat hambatan masuk yang tinggi bagi perusahaan baru yang ingin memasuki industri tersebut. 

Kendalanya bisa berupa biaya produksi yang tinggi, keunggulan skala yang dimiliki oleh pemain utama, atau bahkan peraturan pemerintah yang rumit. 

Karena hambatan masuk yang tinggi tersebut, para pemain yang sudah ada cenderung memiliki posisi dominan dalam pasar dan sulit untuk digantikan oleh pesaing baru.

Pada umumnya, pasar oligopoli dapat dibagi menjadi dua jenis utama: oligopoli bersaing keras dan oligopoli bersaing lemah. 

Dalam oligopoli bersaing keras, para pemain dalam industri bersaing secara agresif dalam hal harga, inovasi produk, dan strategi pemasaran. 

Contoh industri yang sering dianggap sebagai oligopoli bersaing keras adalah industri penerbangan dan telekomunikasi. 

Sementara dalam oligopoli bersaing lemah, para pemain cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil langkah-langkah agresif dan cenderung menjaga stabilitas harga dan pangsa pasar mereka.

Dalam konteks regulasi, pasar oligopoli sering kali menjadi perhatian otoritas antimonopoli dan regulasi perdagangan karena potensi penyalahgunaan kekuasaan pasar oleh pemain utama untuk memonopoli pasar atau menekan pesaing kecil. 

Regulasi yang ketat mungkin diperlukan untuk memastikan adanya persaingan yang sehat dan melindungi kepentingan konsumen.

Ciri-ciri Pasar Oligopoli

1. Dikuasai Hanya Beberapa Pihak

Pasar oligopoli didominasi oleh beberapa perusahaan besar yang menguasai sebagian besar penawaran produk atau jasa dalam industri tertentu. 

Jumlah perusahaan dalam pasar ini sangat terbatas, yang membuatnya berbeda dari pasar persaingan sempurna atau monopoli.

2. Interaksi Antara Pemain atau Saling Bergantung

Perusahaan dalam pasar oligopoli saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain dalam pengambilan keputusan strategis, terutama terkait dengan harga, kuantitas produksi, dan strategi pemasaran. 

Tindakan satu perusahaan dapat memicu respons dari pesaingnya, yang sering kali menjadi faktor penting dalam dinamika pasar.

3. Kendali Harga

Salah satu ciri paling mencolok dari pasar oligopoli adalah kemampuan perusahaan untuk memengaruhi harga produk karena sedikitnya pesaing. 

Namun, perusahaan harus berhati-hati dalam menentukan harga agar tidak memicu reaksi negatif dari pesaing dan konsumen.

4. Diferensiasi Produk

Dalam banyak kasus, produk yang ditawarkan oleh perusahaan dalam pasar oligopoli mungkin memiliki fitur atau kualitas yang berbeda untuk menciptakan keunggulan kompetitif. 

Diferensiasi ini dapat berupa branding, inovasi produk, atau layanan pelanggan yang unggul.

5. Hambatan untuk Masuk

Pasar oligopoli sering kali memiliki hambatan masuk yang tinggi, seperti biaya produksi besar, akses terhadap sumber daya yang langka, atau kekayaan merek yang kuat. 

Hal ini membuat sulit bagi perusahaan baru untuk masuk dan bersaing di pasar.

Kekurangan Pasar Oligopoli

1. Persaingan yang Kurang Sehat

Pasar oligopoli cenderung memiliki persaingan yang kurang intensif dibandingkan dengan pasar yang lebih kompetitif seperti pasar persaingan sempurna. 

Hal ini karena hanya ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi pasar, yang dapat mengakibatkan kurangnya insentif bagi perusahaan untuk menurunkan harga atau meningkatkan kualitas produk mereka.

2. Regulasi Harga

Perusahaan dalam pasar oligopoli memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga produk karena sedikitnya pesaing, sehingga dapat mengakibatkan harga yang tinggi bagi konsumen karena kurangnya alternatif yang tersedia.

3. Kurangnya Pilihan Konsumen

Karena hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar, konsumen mungkin memiliki sedikit pilihan produk. 

Hal ini membatasi kemungkinan konsumen untuk memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

4. Potensi Kolusi

Ada risiko bahwa perusahaan dalam pasar oligopoli dapat terlibat dalam kolusi, yaitu bekerja sama untuk membatasi persaingan dan mengendalikan harga pasar. 

Praktik ini akan merugikan konsumen dengan menetapkan harga yang tinggi atau mengendalikan pasokan produk.

5. Kurangnya Disrupsi Inovasi

Ketika pasar dikuasai oleh beberapa perusahaan besar, ada kemungkinan bahwa inovasi dan perubahan yang diinduksi oleh pemain baru atau perusahaan kecil dapat ditekan, karena perusahaan yang ada cenderung mempertahankan status quo untuk melindungi pangsa pasar mereka.

6. Kendala Masuk

Pasar oligopoli sering kali memiliki hambatan masuk yang tinggi, seperti biaya produksi besar atau akses terbatas terhadap sumber daya. 

Hal ini membuat sulit bagi perusahaan baru untuk masuk dan bersaing di pasar, yang mengurangi jumlah pesaing dan meningkatkan kendali yang dimiliki oleh perusahaan yang ada.

Kelebihan Pasar Oligopoli

1. Inovasi

Perusahaan dalam pasar oligopoli sering memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk baru. 

Persaingan antara perusahaan juga mendorong inovasi, karena setiap perusahaan berusaha untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka. 

2. Eksistensi Ekonomi

Pasar oligopoli mungkin menghasilkan efisiensi ekonomi karena skala besar produksi yang dapat dicapai oleh perusahaan besar. 

Dengan skala produksi yang besar, biaya produksi per unit cenderung lebih rendah, yang pada akhirnya dapat menghasilkan harga yang lebih rendah bagi konsumen. 

Efisiensi ekonomi ini juga dapat menghasilkan peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

3. Peningkatan Kualitas

Dalam upaya untuk bersaing, perusahaan dalam pasar oligopoli cenderung meningkatkan kualitas produk mereka. 

Persaingan antara perusahaan mendorong inovasi dan pengembangan produk, yang dapat menghasilkan produk yang lebih baik, lebih andal, atau lebih bermanfaat bagi konsumen.

4. Peningkatan Standar Layanan

Perusahaan dalam pasar oligopoli juga cenderung bersaing dalam hal layanan pelanggan dan dukungan produk. 

Mereka mungkin menawarkan layanan pelanggan yang lebih baik, garansi yang lebih komprehensif, atau dukungan teknis yang lebih baik untuk membedakan diri dari pesaing mereka.

5. Stabilitas

Pasar oligopoli cenderung lebih stabil daripada pasar yang sangat kompetitif. 

Hal ini karena perusahaan dalam pasar oligopoli memiliki kepentingan yang kuat dalam mempertahankan posisi mereka dan mencegah perubahan yang drastis dalam dinamika pasar. 

Stabilitas ini dapat menghasilkan keamanan dan kepastian bagi perusahaan dan konsumen.

Contoh Pasar Oligopoli di Indonesia

Setelah memahami pengertian, ciri-ciri, dan kelebihan serta kekurangan pasar oligopoli, berikut ini adalah lima contoh pasar oligopoli di Indonesia:

1. Industri Telekomunikasi

Di Indonesia, industri telekomunikasi dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo. 

Perusahaan-perusahaan tersebut mengendalikan sebagian besar pangsa pasar dalam penyediaan layanan seluler, internet, dan jaringan telekomunikasi lainnya.

2. Industri Perbankan

Pasar perbankan di Indonesia juga merupakan contoh pasar oligopoli. 

Beberapa bank besar seperti Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendominasi sebagian besar sektor perbankan dan memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan pasar.

3. Industri Ritel Modern

Industri ritel modern di Indonesia juga dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti PT Matahari Department Store Tbk, PT Trans Retail Indonesia (yang memiliki merek Carrefour dan Transmart), dan PT Lotte Shopping Indonesia (yang memiliki merek Lotte Mart).

4. Industri Rokok

Pasar rokok di Indonesia dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti PT HM Sampoerna Tbk (yang dimiliki oleh Philip Morris International), PT Gudang Garam Tbk, dan PT Djarum.

Mereka mengendalikan sebagian besar produksi dan penjualan rokok di Indonesia.

5. Industri Penerbangan

Industri penerbangan di Indonesia juga merupakan contoh pasar oligopoli, dengan beberapa maskapai besar seperti Garuda Indonesia, Lion Air Group (yang mencakup Lion Air, Batik Air, dan Wings Air), dan Citilink Indonesia mendominasi sebagian besar pangsa pasar penerbangan domestik dan internasional.

Contoh Pasar Oligopoli Internasional

1. Industri Otomotif

Industri otomotif dunia dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Toyota, Volkswagen Group, General Motors, Ford, dan Honda. 

Perusahaan di atas memiliki pangsa pasar yang signifikan di berbagai wilayah dunia dan mempengaruhi harga, inovasi produk, dan standar industri secara keseluruhan.

2. Industri Penerbangan

Industri penerbangan internasional juga merupakan contoh pasar oligopoli, dengan beberapa maskapai besar seperti Delta Air Lines, American Airlines, United Airlines, Lufthansa Group, dan Emirates mendominasi sebagian besar rute penerbangan dunia. 

Perusahaan-perusahaan ini memiliki pengaruh yang besar terhadap harga tiket, layanan, dan kebijakan industri penerbangan.

3. Industri Teknologi

Pasar teknologi dunia dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Apple, Samsung, Google (melalui Alphabet Inc.), Microsoft, dan Amazon. 

Mereka memiliki dominasi dalam produk-produk teknologi konsumen, layanan internet, komputasi awan, dan perangkat lunak, dan mempengaruhi inovasi, harga, dan regulasi industri.

4. Industri Farmasi

Industri farmasi internasional dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Pfizer, Roche, Novartis, Johnson & Johnson, dan Merck & Co. 

Mereka mengendalikan sebagian besar penelitian dan pengembangan obat-obatan, serta memiliki pengaruh besar terhadap harga obat, akses ke perawatan kesehatan, dan kebijakan industri.

5. Industri Minyak dan Gas

Pasar minyak dan gas dunia dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Saudi Aramco, Exxon Mobil, Royal Dutch Shell, BP, dan Chevron. 

Perusahaan di atas memiliki kontrol atas sebagian besar produksi minyak dan gas di seluruh dunia, serta mempengaruhi harga minyak mentah dan produk-produk turunannya, serta kebijakan energi global.

Demikian pembahasan mengenai contoh pasar oligopoli beserta kekurangan dan kelebihannya serta ciri-cirinya. Semoga bermanfaat.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli?

Pasar oligopoli adalah jenis pasar di mana hanya ada beberapa penjual yang mendominasi industri atau sektor tertentu.

Pasar oligopoli menjual apa saja?

1. Industri Telekomunikasi
Di Indonesia, industri telekomunikasi dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo. 
2. Industri Perbankan
Pasar perbankan di Indonesia juga merupakan contoh pasar oligopoli.

Apa saja contoh dari pasar oligopoli global?

1. Industri Teknologi
Pasar teknologi dunia dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Apple, Samsung, Google (melalui Alphabet Inc.), Microsoft, dan Amazon. 
2. Industri Farmasi
Industri farmasi internasional dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Pfizer, Roche, Novartis, Johnson & Johnson, dan Merck & Co. 

Garuda Indonesia termasuk pasar apa?

Pasar Oligopoli dalam industri penerbangan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta