Contoh Pemanfaatan Statistika Inferensial beserta Penjelasan dan Rumusnya
Contoh Pemanfaatan Statistika Inferensial beserta Penjelasan dan Rumusnya – Ketika mempelajari statistika, kamu juga akan dikenalkan dengan statistika inferensial. Lantas, apakah yang dimaksud dengan statistika inferensial?
Secara sederhana, statistika inferensial adalah metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data atau sampel untuk membuat kesimpulan tentang populasi yang lebih besar.
Statistika inferensial sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat berguna dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian ilmiah hingga bisnis. Simak pembahasan lengkap statistika inferensial pada artikel Mamikos di bawah!
Apa Itu Statistika Inferensial?
Daftar Isi
Daftar Isi
Dalam ilmu statistika, ada sebuah jenis statistika yang sering dipakai dan diterapkan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari, yaitu disebut dengan statistika inferensial atau disebut juga dengan statistik induktif.
Statistika inferensial adalah sebuah teknik analisis data yang digunakan untuk melihat seberapa mirip hasil yang kita dapatkan dari sebuah sampel dengan apa yang akan kita peroleh jika kita meneliti seluruh populasi.
Sementara, menurut Bartolucci & Scrucca, statistika inferensial berkaitan dengan bagaimana kita bisa mengambil kesimpulan tentang parameter yang menggambarkan distribusi variabel dalam suatu populasi berdasarkan sampel acak yang kita peroleh ketika meneliti populasi.
Jenis statistika ini sangat penting, karena tidak hanya dalam bidang matematika dan statistik, tapi juga dalam ilmu sosial, kedokteran, ekonomi, dan bisnis.
Intinya, statistika inferensial membantu kita menyimpulkan data dari sampel untuk menggambarkan kondisi populasi secara lebih luas. Dengan analisis sampel yang tepat, kita bisa membuat asumsi atau prediksi yang bisa dipercaya tentang karakteristik populasi secara keseluruhan.
Metode ini sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat, terutama karena kita sering tidak bisa mengamati seluruh anggota populasi secara langsung dan menarik kesimpulan mengenai keseluruhan populasi dari mana sampel itu diambil.
Fungsi Statistika Inferensial
Statistika inferensial sangat berguna ketika ingin menganalisis data dari sebuah populasi. Selain itu, ada beberapa fungsi lainnya pada statistika inferensial, yaitu :
- Pertama, kita bisa membuat generalisasi dari data sampel yang kecil hingga ke seluruh populasi. Sehingga dapat memberikan gambaran besar dari apa yang mungkin terjadi secara keseluruhan pada populasi.
- Kedua, statistika inferensial dapat memungkinkan untuk bisa menguji hipotesis, memastikan apakah dugaan atau teori tertentu sesuai dengan fakta yang ada berdasarkan data sampel tersebut. Ini memungkinkan kita untuk membuat keputusan dan prediksi yang lebih akurat dalam berbagai bidang, mulai dari riset hingga bisnis.
Pengambilan Sampel dari Populasi
Agar kamu dapat memahami statistika inferensial dengan baik, penting juga untuk memahami bagaimana cara mengambil sampel dari suatu populasi.
Populasi, dalam konteks ini, merujuk pada seluruh kumpulan objek atau individu yang menjadi subjek dari penelitian atau pengamatan yang sedang dilakukan.
Dalam melakukan pengamatan suatu populasi, sering kali kita memiliki berbagai keterbatasan baik itu waktu, biaya, atau sumber daya lainnya. Oleh karena itulah, kita perlu mengambil sampel yang merupakan bagian kecil dari populasi tersebut untuk mewakili keseluruhan populasi.
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengambil sampel dari sebuah populasi. Metode-metode ini dipilih berdasarkan tujuan penelitian, karakteristik populasi, serta kondisi dan kendala yang ada.
Berikut ini adalah beberapa metode pengambilan sampel yang umum digunakan, yaitu sebagai berikut.
Sampling Seadanya
Sampling seadanya adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara paling mudah dan praktis, tanpa mempertimbangkan berbagai aspek. Biasanya, pengambilan sampel seadanya dilakukan lokasi yang mudah dijangkau, missal di lingkungan sekitar atau bahkan bisa di tempat umum.
Metode ini memiliki karakteristiknya sendiri, pasalnya kesimpulan yang dihasilkan itu sifatnya sementara. Sebab, sampel yang diambil tidak benar-benar bisa mewakili seluruh populasi. Meski demikian metode ini masih sering kali digunakan.
Sampling Purposif
Sampling purposif merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan beberapa tertentu, baik dari pertimbangan dari peneliti maupun karakteristik khusus dari subjek penelitian.
Metode ini sering kali digunakan dalam studi kasus atau penelitian yang memerlukan pemilihan ampel yang memiliki kriteria khusus yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan sengaja memilih individu atau kelompok yang mewakili populasi untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian.
Sampling Acak
Metode pengambilan lainnya yaitu sampling acak. Sampling acak adalah metode pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Metode ini sering digunakan ketika populasi yang akan diteliti memiliki karakter yang sama. Karena bersifat acak, sampel ini dianggap sebagai salah satu metode yang cocok untuk mendapatkan sampel representatif dari suatu populasi.
Dalam proses pengambilan sampel secara acak, peneliti dapat melakukannya dalam beberapa cara untuk memastikan bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Berikut beberapa metode yang umumnya sering digunakan dalam pengambilan sampel secara acak, yaitu:
- Metode undian adalah cara umum dan paling sering digunakan dalam pengambilan sampel secara acak. Caranya dengan anggota populasi diberikan nomor undian, kemudian nomor tersebut dimasukkan dalam sebuah wadah. Peneliti kemudian akan secara acak menarik sejumlah nomor untuk memilih sampel.
- Selain undian, peneliti juga bisa melakukan pengambilan sampel acak dengan membuat tabel bilangan acak. Pada metode ini, peneliti dapat menggunakan tabel yang berisi deretan angka yang dihasilkan secara acak. Setiap angka dalam tabel tersebut memiliki peluang yang sama untuk muncul, sehingga memastikan bahwa proses pemilihan sampel benar-benar acak.
Jenis-jenis Statistika Inferensial
Ada dua kategori jenis dari statistika inferensial yaitu pengujian hipotesis dan analisis regresi. Berikut penjelasannya:
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah metode yang digunakan ketika peneliti ingin menguji asumsi atau dugaan tentang populasi berdasarkan data sampel yang tersedia. Proses ini melibatkan dua jenis hipotesis yaitu:
- Hipotesis Nol (H0) hipotesis ini adalah hipotesis awal yang biasanya menyatakan bahwa tidak ada perbedaan atau efek.
- Hipotesis Alternatif (H1) adalah hipotesis yang ingin kita uji, yang biasanya menyatakan adanya perbedaan atau efek.
Selanjutnya, yaitu dilakukan uji statistik untuk menentukan apakah hasil dari sampel mendukung hipotesis alternatif atau tidak. Berikut adalah beberapa uji hipotesis yang umumnya digunakan yaitu :
Uji Z
Uji Z digunakan ketika data mengikuti distribusi normal dan ukuran sampel lebih besar dari 30. Uji ini berguna untuk menguji apakah rata-rata sampel sama dengan rata-rata populasi ketika varians populasi telah diketahui.
Uji z dilakukan dengan rumus:
Keterangan:
adalah rata-rata sampel
adalah rata-rata dari populasi
adalah deviasi standar populasi.
adalah ukuran sampel
Uji T
Uji T digunakan ketika data mengikuti distribusi t dan ukuran sampel kurang dari 30. Uji ini berguna untuk membandingkan rata-rata sampel dengan rata-rata populasi ketika varians populasi tidak diketahui.
Uji t dilakukan dengan rumus:
Keterangan :
adalah rata-rata sampel
adalah rata-rata dari populasi
adalah deviasi standar sampel
adalah ukuran sampel
Uji F
Uji F digunakan untuk memeriksa perbedaan varians antara dua sampel atau populasi.
Uji f dilakukan dengan rumus:
Keterangan:
adalah varians dari populasi pertama
adalah varians populasi kedua
Interval Kepercayaan
Interval kepercayaan digunakan untuk memperkirakan parameter populasi berdasarkan data dari sampel. Misalnya, ketika interval kepercayaan sebesar 95% menunjukkan bahwa jika kita melakukan tes 100 kali dengan sampel yang berbeda, maka hasil estimasi kita akan jatuh dalam interval tersebut sebanyak 95 kali.
Selain itu, interval kepercayaan juga berguna dalam menghitung nilai kritis dalam pengujian hipotesis. Selain uji-uji ini, ada juga tes lain yang digunakan dalam statistika inferensial, seperti uji ANOVA, uji Wilcoxon signed-rank, uji Mann-Whitney U, dan uji Kruskal-Wallis H.
Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya. Ada berbagai jenis regresi, termasuk regresi linier sederhana, regresi linier berganda, dan lain-lain.
Contoh Pemanfaatan Statistika Inferensial
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa statistika inferensial dapat digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian ilmiah hingga bisnis. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan statistika inferensial, yaitu:
Penelitian Medis
Dalam penelitian medis, statistika inferensial sering kali digunakan untuk menguji efektivitas dari obat baru.
Misalnya saja peneliti mengambil sampel acak dari populasi pasien yang memiliki kondisi medis tertentu dan kemudian sampel tersebut digunakan untuk membandingkan hasil pengobatan antara kelompok yang menerima obat baru dan kelompok yang menerima obat lainnya.
Hasil analisis inferensial ini akan memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan tentang efektivitas obat dari seluruh populasi pasien.
Survei Opini Publik
Survei opini publik biasanya menggunakan statistika inferensial, hal ini memungkinkan untuk memprediksi hasil pemilihan umum berdasarkan sampel kecil dari pemilih yang sedang dilakukan disurvei.
Survei dilakukan pada sampel pemilih dari berbagai wilayah misalnya pemilih yang berasal dari Makassar akan dijadikan sampel untuk mewakili populasi, kemudian hasilnya dianalisis untuk memprediksi perilaku pemilih di seluruh populasi.
Pengambilan Keputusan Bisnis
Dalam dunia bisnis, statistika inferensial tidak lepas digunakan ketika ingin memprediksi penjualan di masa depan atau menguji efektivitas kampanye pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan di sosial media.
Dengan menganalisis data sampel dari penjualan atau survei pelanggan tersebut, maka tim manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemasaran atau produksi.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai contoh pemanfaatan statistika inferensial beserta penjelasan dan rumusnya. Dengan menyimak penjelasan contoh pemanfaatan statistika inferensial di atas, kamu dapat memahami materi statistika inferensial.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasanmu tentang materi statistika inferensial. Jika kamu mencari informasi tambahan atau artikel bermanfaat lainnya, jangan ragu untuk mengunjungi blog Mamikos. Temukan berbagai informasi dan tips menarik lainnya di sana.
FAQ
Statistika merupakan metode ilmiah untuk mengelola data berdasarkan angka dan menginterpretasikannya.
Istilah statistika (statistics) sendiri pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-19 oleh Sir John Sinclair.
Statistika deskriptif (descriptive statistics) merupakan metode dalam statistika untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, meringkas, menginterpretasikan, dan menyajikan data secara deskriptif atau eksplanasi.
Jenis statistika yang satu ini berfungsi untuk menggambarkan karakteristik suatu sampel data, namun tidak menarik kesimpulan atau probabilitas dari data tersebut.
Pengertian dari teks laporan dari hasil observasi adalah sebuah teks yang berisi laporan sebuah penelitian yang dijelaskan secara terperinci dengan menggunakan kriteria tertentu.
Teks laporan percobaan merupakan teks yang menceritakan tentang percobaan yang dilakukan oleh peneliti. Teks ini dibuat untuk memberikan informasi kepada orang lain mengenai hasil percobaan yang telah dibuat.
Populasi merupakan daerah generalisasi yang didalamnya terdapat objek atau subjek yang memiliki suatu kuantitas dan karakteristiknya sendiri.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: