Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek beserta Langkah-langkah Penerapannya di Sekolah pada Kurikulum Merdeka

Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek beserta Langkah-langkah Penerapannya di Sekolah pada Kurikulum Merdeka — Ada banyak metode belajar di negara ini yang harus segera dibenahi agar kualitas pendidikan kita dapat lebih baik dan meningkat.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek.

Di artikel ini, Mamikos punya info menarik seputar contoh pembelajaran berbasis proyek lengkap dengan langkah-langkah penerapannya.

Info Langkah Penerapan dan Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek di Sekolah

freepik.com/Freepik

Tak dapat dipungkiri bahwa metode pembelajaran bersifat pasif pada saat ini sudah tidak lagi cukup untuk mempersiapkan para peserta didik untuk bertahan dan menghadapi perkembangan di dunia yang perkembangannya sangat pesat.

Project Based Learning atau pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu metode pembelajaran yang dicanangkan oleh Mendikbudristek dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Metode ini sudah diterapkan di sekolah sejak masa pandemi Covid-19.

Semasa pandemi beberapa tahun lalu, seluruh kegiatan harus dilakukan dengan memberlakukan pembatasan, termasuk dalam dunia pendidikan.

Saat itu seluruh siswa diharuskan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Saat itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek dapat disebut sangat membantu para siswa untuk belajar.

Hal tersebut dikarenakan dalam praktiknya, alat dan bahan yang dipakai oleh peserta didik akan diambil dari lingkungan tempat siswa tersebut tinggal.

Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek di Sekolah

Metode pembelajaran berbasis proyek akan menekankan pada proses belajar dan mengajar secara kontekstual melalui berbagai kegiatan yang kompleks.

Dengan landasan tersebut, para peserta didik pun dapat melatih kemampuan berinovasi. Metode pembelajaran berbasis proyek ini telah banyak digunakan di negara-negara maju sejak lama.

Beberapa karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek tersebut meliputi beberapa hal, di antaranya adalah:

  1. Peserta didik harus membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
  2. Akan ada permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
  3. Peserta didik akan mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada mereka.
  4. Peserta didik bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan secara kolaboratif.
  5. Evaluasi akan dijalankan secara kontinu.
  6. Secara berkala, peserta didik akan melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah mereka jalankan.
  7. Produk akhir dari aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
  8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan maupun perubahan.

Manfaat Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek di Sekolah

Metode pembelajaran berbasis proyek ini memberikan beberapa manfaat, di antaranya:

  • Memberikan guru/tenaga pendidik lebih banyak kesempatan melakukan penilaian atau asesmen;
  • Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menunjukkan kemampuan mereka bekerja secara mandiri/individual;
  • Dapat menunjukkan kemampuan murid untuk menerapkan keterampilan yang mereka inginkan;
  • Mengembangkan kemampuan kerja sama peserta didik dengan teman-temannya;
  • Memungkinkan guru mengenal lebih baik para peserta muridnya sebagai manusia yang utuh;
  • Membantu guru berkomunikasi secara progresif dan bermakna dengan peserta didik.

Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek

Di bagian ini Mamikos juga jabarkan apa saja yang menjadi kelebihan dan kelemahan dari penerapan pembelajaran berbasis proyek agar dapat kamu pahami lebih mendalam.

Kelebihan

Model pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut ini:

  • Meningkatkan motivasi belajar para peserta didik untuk belajar, dan dapat mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dimana usaha mereka perlu dihargai.
  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan lebih baik.
  • Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan berbagai masalah yang kompleks.
  • Meningkatkan daya kolaborasi para peserta didik.
  • Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi.
  • Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber informasi.
  • Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
  • Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan kehidupan dunia nyata.
  • Membuat suasana belajar lebih menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati setiap proses pembelajaran yang berlangsung.

Kelemahan

Sementara beberapa kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek tersebut antara lain:

  • Pembelajaran berbasis proyek ini memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan tugas yang kompleks
  • Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena harus menambah biaya untuk memasuki sistem pembelajaran yang baru.
  • Banyak instruktur/tenaga pendidik merasa lebih ‘nyaman’ dengan kelas konvensional, di mana merekalah memegang peranan utama saat di kelas.
  • Peralatan yang harus disediakan jauh lebih banyak.
  • Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan dalam praktiknya.
  • Akan ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif berkontribusi dalam kerja kelompok.
  • Jika ada topik berbeda yang diberikan pada masing-masing kelompok, dikhawatirkan peserta didik tidak begitu memahami topik secara keseluruhan.

Langkah Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek

Sebelum mempraktikkan dengan nyata di dalam kelas pembelajaran berbasis proyek tersebut, guru/pendidik harus mengetahui apa yang harus diperhatikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek tersebut.

Beberapa langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang nantinya perlu diperhatikan antara lain adalah:

1. Connecting the problem

Peserta didik akan dibagi dalam kelompok‐kelompok kecil dan masing masing kelompok tersebut akan diminta untuk melaksanakan proyek nyata.

2. Setting the structure

Masing‐masing dari kelompok tersebut akan diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan oleh mereka dalam kegiatan praktik.

3. Visiting the problem

Peserta didik di masing‐masing kelompok tersebut harus berusaha maksimal untuk mengidentifikasi setiap masalah bisnis yang mereka hadapi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

Hal pertama bisa dimulai dengan mengidentifikasi masalah dengan saksama untuk menemukan inti problem bisnis yang sedang dihadapi. Hal kedua, mengidentifikasi cara untuk memecahkan segera masalahnya.

4. Revisiting the problem

Peserta didik di masing‐masing kelompok harus mencari informasi dari berbagai sumber baik dari buku, pedoman dan sumber lainnya, atau bertanya pada pakar yang mendampingi untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah.

5. Produce the product

Informasi yang diperoleh akan menjadi bekal bagi para peserta didik yang saling bekerja sama dan berdiskusi untuk memahami masalah dan mencari solusi terhadap masalah dihadapi dan langsung diaplikasikan untuk memecahkan problem. Pelatih hanya akan bertindak sebagai pendamping bagi mereka.

6. Evaluation

Masing‐masing dari kelompok akan mensosialisasikan pengalaman dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi kepada kelompok lain di dalam kelas.

Tujuannya untuk mendapatkan masukan serta penilaian dari kelompok lain terhadap pemecahan masalah yang mereka lakukan.

Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Penerapan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning ini dapat dilakukan dengan mengambil contoh masalah-masalah dari lingkungan sekitar para peserta didik.

Di bawah ini beberapa contoh pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang dapat dipraktikkan oleh peserta didik, di antaranya adalah:

  • Membuat bangunan dalam pembelajaran materi geometri/bangun ruang.
  • Melukis gedung-gedung tinggi dengan menerapkan teorema Phytagoras dalam pelajaran kesenian.
  • Membuat jadwal kegiatan para peserta didik dengan menerapkan teori aljabar.
  • Menghitung takaran bumbu dengan jumlah bahan yang tepat untuk membuat sebuah menu makanan.
  • Menghitung peluang meninggal dalam suatu kecelakaan dengan menggunakan materi probabilitas dan statistika.
  • Mengidentifikasi kandungan obat yang dibutuhkan untuk penderita sakit lambung/mag.

Akhir

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa kita sudah berada di tengah-tengah perkembangan zaman yang pergerakannya begitu cepat. Hal tersebut kemudian menuntut banyak orang untuk menguasai berbagai kemampuan dan paham akan segala hal di waktu yang berdekatan.

Kita pun dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) bangsa ini mulai dari dunia pendidikan. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah menerapkan metode Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) sejak di bangku sekolah.

Info lengkap contoh pembelajaran berbasis proyek beserta langkah-langkah penerapannya di sekolah pada kurikulum merdeka di artikel Mamikos ini harus disudahi dulu sampai di sini.

Mudah-mudahan saja setelah membaca contoh pembelajaran berbasis proyek beserta langkah-langkah penerapannya di sekolah ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi kamu sekalian.

FAQ

Apa saja contoh pembelajaran berbasis proyek dan sebutkan?

Pada kurikulum merdeka, ada istilah pembelajaran berbasis proyek yang diberlakukan di sekolah. Info mengenai pembelajaran berbasis proyek dan manfaat penerapannya di sekolah dapat kamu ketahui di sini. Beberapa contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek di antaranya adalah Proyek video, Proyek penelitian, Proyek kesenian, Proyek teknologi, Proyek field trip, dan Proyek STEM.

Jelaskan contoh langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek?

Project based learning, atau suatu pembelajaran yang menghasilkan solusi ini diterapkan di sekolah pada kurikulum merdeka. Beberapa langkah-langkah dari pembelajaran Project Based Learning di antaranya adalah (1) Mempersiapkan pertanyaan penting terkait suatu topik materi yang akan dipelajari, (2) Menyusun rencana proyek, (3) Membuat jadwal, (4) Memonitor pelaksanaan pembelajaran berbasi proyek (project based learning), dan (5) Menguji dan memberikan penilaian atas proyek yang dibuat.

Apa yang dimaksud pembelajaran berbasis proyek pada kurikulum merdeka?

Pembelajaran berbasis proyek atau yang juga dikenal sebagai PjBL adalah suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk mengerjakan suatu proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan suatu permasalahan lingkungan. Adapun kelebihan dari PjBL ini adalah keterampilan yang dimiliki mampu meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik.

Apa saja contoh proyek pembelajaran berbasis masalah?

Contoh proyek pembelajaran berbasis masalah ini dapat melibatkan siswa yang menyampaikan ide dan membuat rencana bisnis mereka sendiri untuk memecahkan suatu kebutuhan dalam masyarakat. Siswa juga dapat bekerja secara mandiri atau dalam kelompok untuk membuat konsep, merancang, serta meluncurkan produk inovatif mereka di hadapan teman sekelas dan pemimpin masyarakat.

Apa yang dimaksud PjBL dan apa saja contohnya?

Project based learning adalah sebuah model pembelajaran yang dapat menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran. Contoh project based learning ini dapat diterapkan dari lembaga pendidikan tingkat dasar, bahkan mulai dari PAUD.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta