Contoh Pemenuhan dalam Teks Negosiasi beserta Pengertiannya yang Benar
Contoh Pemenuhan dalam Teks Negosiasi beserta Pengertiannya yang Benar – Contoh pemenuhan dalam teks negosiasi tidak luput dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan tidak jarang peserta didik mendapatkan tugas untuk membuatnya.
Pemenuhan yang dimaksud merupakan salah satu struktur teks negosiasi, sehingga wajib ada ketika kamu membuatnya. Tidak hanya pemenuhan, masih ada struktur lainnya yang perlu ada.
Teks negosiasi sendiri merupakan teks yang memuat tentang proses tawar-menawar hingga mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Apa Itu Teks Negosiasi?
Daftar Isi
Daftar Isi
Dalam Bahasa Indonesia, terdapat satu jenis teks di antara teks-teks lainnya yang digunakan dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama, yakni teks negosiasi.
Teks negosiasi merupakan jenis teks yang di dalamnya tertuang kalimat-kalimat kesepakatan tentang persoalan karena membutuhkan sebuah penyelesaian.
Sedangkan di dalam KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi merupakan sebuah proses tawar menawar yang menggunakan jalan berunding.
Kemudian, bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Di kehidupan sehari-hari yang kita jalankan, tanpa disadari proses negosiasi sering terjadi, misalnya pada kegiatan jual beli, kemudian pinjam meminjam, dan lain sebagainya.
Kedua belah pihak yang melakukan negosiasi tentu saja memiliki hal terhadap hasil yang akan disepakati, baik penerimaan maupun penolakan.
Namun, pada dasarnya, proses negosiasi dapat dikatakan berhasil apabila kedua belah pihak sama-sama setuju dengan kesepakatan dan tidak ada penolakan sama sekali.
Struktur Kompleks Teks Negosiasi
Sebelum beralih pada pembahasan contoh pemenuhan dalam teks negosiasi, untuk membuat pemahamanmu lebih baik maka perlu mengetahui struktur-strukturnya.
Kira-kira, apa saja yang menjadi struktur dari teks negosiasi? Berikut ini ulasannya:
1. Orientasi
Orientasi sama halnya dengan intro yang merupakan awal dari teks negosiasi dan biasanya berupa ucapan salam. Fungsi dari adanya orientasi ini adalah untuk memulai negosiasi dengan baik.
Orientasi ini biasanya berisi kalimat-kalimat basa-basi yang memiliki tujuan agar pihak lain mendapatkan kesan baik, sehingga negosiasi juga akan berjalan baik.
2. Permintaan
Setelah orientasi, ada permintaan teks negosiasi yang merupakan suatu hal berupa barang maupun jasa yang diperjualbelikan.
Kalimat permintaan sudah pasti datang dari pembeli, karena membutuhkan barang atau jasa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh pihak penjual.
3. Pemenuhan
Di urutan ketiga dalam struktur teks negosiasi adalah pemenuhan. Nah, inilah yang perlu ada di dalam teks negosiasi, yakni kesanggupan hal berupa barang atau jasa yang diminta oleh pembeli.
Apabila penjual sanggup memenuhi permintaan dari pembeli, maka secara otomatis akan masuk ke langkah selanjutnya, yaitu penawaran.
Namun apabila sebaliknya, maka proses negosiasi kemungkinan besar tidak akan berlanjut, bahkan bisa berakhir tanpa adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.
4. Penawaran
Penawaran bisa dikatakan sebagai puncaknya teks negosiasi, karena pada poin inilah pihak satu dengan lainnya melakukan kegiatan tawar-menawar, guna mencapai kesepakatan.
Proses penawaran ini diharapkan berjalan dengan lancar, sehingga kedua belah pihak bisa sampai ke tahap persetujuan.
Namun, tidak menutup kemungkinan pada proses penawaran, kedua belah pihak tidak bisa mencapai kesepakatan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa proses negosiasi gagal.
5. Persetujuan
Struktur teks negosiasi yang kelima adalah persetujuan, merupakan kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak dari proses negosiasi.
Pada tahap ini ditandai oleh adanya persetujuan dari pihak satu dengan pihak lainnya, baik tentang harga barang atau jasa dan kesepakatan keduanya.
6. Pembelian
Nah, setelah kedua belah pihak sudah mencapai persetujuan, maka akan terjadi pembelian yang merupakan keputusan konsumen atau pembeli dalam menyetujui negosiasi.
Akan tetapi, pada tahap ini bisa jadi pembeli tidak melakukan pembelian karena tidak setuju dengan hasil negosiasi yang dilakukan.
7. Penutup
Terakhir adalah penutup yang berupa kalimat ucapan terimakasih maupun salam, tergantung pada kondisi negosiasi yang berlangsung.
Penutup juga bertindak sebagai penanda bahwa negosiasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak sudah selesai.
Jika kamu sudah memahami pengertian dan juga struktur teks negosiasi, maka kini kamu bisa menyimak beberapa contoh pemenuhan dalam teks negosiasi.
Seperti penjelasan sebelumnya, pemenuhan merupakan salah satu struktur teks negosiasi yang berarti penjual mampu memenuhi permintaan pembeli. Berikut ini beberapa contohnya:
Teks Negosiasi Membeli Baju
Penjual: “Hai, Bu. Ada yang bisa dibantu, kah?”
Pembeli: “Ada baju ukuran XXL nggak, Pak? Atau kalau ada yang lebih besar dari ukuran itu.”
Penjual: “Tenang, Bu. Di sini segala macam ukuran baju ada. Untuk perempuan apa laki-laki Bu bajunya?”
Pembeli: “Untuk laki-laki, Pak!”
Penjual: “Ini ada kemeja sama kaos, Bu. Ada juga yang ukuran XXXL, lebih besar dari ukuran yang Ibu minta.”
Pembeli: “Kalau yang ini harganya berapa, Pak?”
Penjual: “Murah saja Bu ini. Cuma 100 ribu rupiah saja!”
Pembeli: “Bisa kurang nggak, Pak?”
Penjual: “Ibu maunya berapa, nih?”
Pembeli: “Rp75 ribu gitu, Pak!”
Penjual: “Wah, kalau segitu saya nggak dapat laba, Bu.”
Pembeli: “Pasnya saja kalau begitu.”
Penjual: “Harga pasnya Rp95 ribu saja, Bu.”
Pembeli: “Nggak bisa kurang lagi? Buat langganan gitu lo, Pak!”
Penjual: “Maaf Bu, sudah mentok segitu.”
Pembeli: “Ya sudah, tolong bungkus yang warna biru ya, Pak!”
Penjual: “Siap, Bu.”
Pembeli: “Ini uangnya!”
Penjual: “Ini bajunya, Bu, Terimakasih, ya!”
Pembeli: “Oke, Pak. Sama-sama.”
Keterangan
Di atas merupakan salah satu contoh teks negosiasi yang di dalamnya terdapat struktur pemenuhan. Lantas, di mana letak pemenuhan di dalam contoh di atas?
Struktur pemenuhan di atas adalah sebagai berikut:
Penjual: “Tenang, Bu. Di sini segala macam ukuran baju ada. Untuk perempuan apa laki-laki Bu bajunya?”
Pembeli: “Untuk laki-laki, Pak!”
Penjual: “Ini ada kemeja sama kaos, Bu. Ada juga yang ukuran XXXL, lebih besar dari ukuran yang Ibu minta.”
Di sini penjual menyatakan bahwa memiliki berbagai macam ukuran baju, kemudian menanyakan apakah baju tersebut akan dipakai perempuan atau laki-laki.
Setelah itu, penjual mengeluarkan barang yang diminta oleh pembeli, sehingga dapat dipastikan mampu memenuhi permintaan pembeli.
Teks Negosiasi Tujuan Sekolah Lanjutan
Anak: “Yah, bisa bicara sebentar?”
Ayah: “Iya, Nak. Mau bicara apa?”
Anak: “Boleh nggak aku nanti sekolah di SMA saja, Yah. Aku pengen sekolah di SMABOY saja.”
Ayah: “Kenapa nggak di SMK saja, Nak?”
Anak: “Soalnya teman-temanku mau sekolah ke sana kebanyakan.”
Ayah: “Padahal Ayah pengen kamu sekolah di SMK, Nak!”
Anak: “Memangnya kenapa, Yah?”
Ayah: “Sekolah di SMK nanti kalau sudah lulus bisa langsung masuk ke dunia kerja, tapi kalau SMA cukup sulit.”
Anak: “Oh, jadi kalau sekolah di SMK bisa langsung kerja, Yah?”
Ayah: “Iya, Nak. Pihak sekolah juga punya bursa kerja yang bisa menyalurkan para anak didiknya.”
Anak: “Wah, oke deh kalau begitu, Yah. Aku mau!”
Ayah: “Syukurlah kalau kamu mau, Nak. Nanti pilihan SMKnya Ayah serahkan kepada kamu. Jurusannya juga begitu.”
Anak: “Oke, Yah!”
Keterangan
Kalau pada contoh kedua ini, memang sang ayah belum bisa memenuhi permintaan anaknya. Namun, ayah memberikan pilihan lain yang menurutnya adalah pilihan terbaik untuk anaknya.
Pilihan dari ayah termasuk permintaan, sedangkan persetujuan dari anaknya termasuk struktur teks negosiasi pemenuhan. Kalimat pemenuhannya adalah:
Anak: “Wah, oke deh kalau begitu, Yah. Aku mau!”
Ayah: “Syukurlah kalau kamu mau, Nak. Nanti pilihan SMKnya Ayah serahkan kepada kamu. Jurusannya juga begitu.”
Anak: “Oke, Yah!”
Teks Negosiasi Pembelian Seragam Sekolah
Pembeli: “Selamat pagi, Ko!”
Pedagang: “Eh, Mbak Nida. Selamat pagi, Mbak!”
Pembeli: “Seragam putih abu-abunya ready stock nggak, Ko?”
Pedagang: “Tentu saja ready stock, dong! Ada banyak stocknya Mbak Nida. Mau berapa?”
Pembeli: “Satuannya berapa Ko harganya?”
Pedagang: “Satuannya Rp150 ribu, Mbak. Tapi kalau beli banyak nanti bisa diatur, deh.”
Pembeli: “Boleh lihat dulu seragamnya nggak, Ko?”
Pedagang: “Bolehlah. Ini lho seragamnya. Bahannya bagus, tapi kalau mau yang lebih bagus harganya lebih mahal sedikit, sekitar Rp175 ribu.”
Pembeli: “Bahan yang ini juga bagus kok, Ko.”
Pedagang: “Jadi, mau ambil berapa?”
Pembeli: “Ambil 25 seragam cewek, terus 15 seragam cowok, Ko.”
Penjual: “Oke. Semuanya jadi Rp6 juta, saya kasih potongan Rp100 ribu jadi Rp5,9 juta.”
Pembeli: “Ini uangnya, Ko.”
Penjual: “Terimakasih.”
Keterangan
Dalam contoh teks negosiasi di atas, terdapat struktur pemenuhan yang disampaikan oleh si penjual. Pemenuhan pada contoh di atas adalah:
Pedagang: “Tentu saja ready stock, dong! Ada banyak stocknya Mbak Nida. Mau berapa?”
Pembeli: “Satuannya berapa Ko harganya?”
Pedagang: “Satuannya Rp150 ribu, Mbak. Tapi kalau beli banyak nanti bisa diatur, deh.”
Teks Negosiasi Pengajuan Pinjaman Dana di Bank
CS Bank: “Ada yang bisa dibantu, Bu?”
Nasabah: “Mau pinjam uang, Mbak. Tapi belum tahu mau bagaimana caranya!”
CS Bank: “Kami memiliki beberapa produk pinjaman dana, Bu. Kalau boleh tahu dananya untuk apa, ya?”
Nasabah: “Untuk usaha catering, Mbak!”
CS Bank: “Nah, kalau untuk usaha, kami bisa membantu ibu dengan pinjaman khusus usaha kecil. Bunganya cukup kecil, Bu. Angsurannya juga bisa dicicil selama 12 bulan.”
Nasabah: “Berapa dapatnya, Mbak?”
CS Bank: “Rp15 juga, Bu. Hanya dengan BPKB kendaraan bermotor saja.”
Nasabah: “Baik, saya mau yang itu saja, Mbak.”
CS Bank: “Oke, Bu. Kami bantu pengajuannya, ya!”
Nasabah: “Iya, Mbak. Terimakasih.”
Keterangan
Tidak hanya untuk keperluan jual-beli, namun teks negosiasi bisa terjadi di dalam bank seperti contoh di atas. Pada teks negosiasi di atas, kamu bisa menemukan struktur pemenuhan, lho.
Kira-kira kalimat mana yang termasuk dalam kategori pemenuhan? Inilah kalimatnya:
CS Bank: “Nah, kalau untuk usaha, kami bisa membantu ibu dengan pinjaman khusus usaha kecil. Bunganya cukup kecil, Bu. Angsurannya juga bisa dicicil selama 12 bulan.”
Nasabah: “Berapa dapatnya, Mbak?”
CS Bank: “Rp15 juga, Bu. Hanya dengan BPKB kendaraan bermotor saja.”
Kamu bisa memasukkan contoh pemenuhan dalam teks negosiasi di atas apabila membutuhkannya ketika membuat teks tersebut. Contoh-contoh di atas juga bisa dimodifikasi sesuai keinginanmu, lho!
Sebelum membuat teks negosiasi, jangan lupa untuk memahami pengertian dari teks tersebut beserta strukturnya. Dengan begitu, kamu bisa membuat teks yang sempurna, baik, dan benar.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: