Contoh Penalaran Generalisasi, Analogi, dan Sebab Akibat beserta Perbedaannya
Agar kamu dapat memahami perbedaan dari generalisasi, analogi, dan sebab akibat, berikut sudah dirangkumkan informasi terkait perbedaan hingga contoh dari ketiganya.
Contoh Penalaran Generalisasi, Analogi, dan Sebab Akibat beserta Perbedaannya – Dalam menghadapi suatu hal, kita dituntut untuk dapat berpikir secara logis, oleh karena itu diperlukan penalaran agar dapat membantu kita berpikir logis dan tidak salah dalam mengambil kesimpulan terkait suatu hal.
Penalaran sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, tiga diantaranya adalah penalaran generalisasi, analogi, dan sebab akibat.
Untuk dapat lebih memahaminya, kamu bisa simak informasi selengkapnya berikut ini.
Berikut Perbedaan hingga Contoh Penalaran Generalisasi, Analogi, dan Sebab Akibat
Daftar Isi [hide]

Penalaran merupakan proses dalam menggunakan sistem pengetahuan yang dimiliki untuk menarik kesimpulan, membuat prediksi, ataupun untuk membangun penjelasan.
Selain itu, penalaran juga bisa dianggap sebagai kemampuan untuk berpikir logis guna merumuskan penilaian yang adil dan membenarkan suatu posisi.
Singkatnya, penalaran adalah kemampuan untuk menilai sesuatu secara rasional dengan menerapkan sistem logika berdasarkan informasi yang memungkinkan guna menimbang keuntungan dan kerugian dari tindakan-tindakan sebelum memilihnya.
Umumnya, penalaran terbagi dalam dua jenis penalaran, yakni deduktif dan induktif. Namun, dalam artikel kali ini kita akan membahas seputar penalaran induktif.
Dimana penalaran induktif sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan sebab akibat.

Advertisement
Agar kamu dapat memahami perbedaan dari ketiga jenis penalaran induktif tersebut, berikut sudah dirangkumkan informasi terkait perbedaan hingga contoh ketiganya.
Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan Penalaran Induktif?
Sebelum kita membahas contoh dari jenis-jenis penalaran induktif, ada baiknya jika kamu mengetahui terlebih dahulu pengertian dari penalaran induktif itu sendiri.
Diketahui, penalaran induktif merupakan proses penarikan kesimpulan dari peristiwa khusus baik satu atau lebih peristiwa untuk menentukan hukum umum.
Merupakan kebalikan dari penalaran deduktif, penalaran induktif ini dimulai dengan pengamatan khusus atau contoh nyata dari kejadian, tren, atau proses sosial.
Kemudian, berlanjut secara analitis terhadap generalisasi dan teori yang luas berdasarkan pada kasus yang diamati.