5 Contoh Penerapan Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari dan Penjelasannya
Listrik statis merupakan salah satu fenomena yang dijelaskan dalam fisika. Dalam penerapannya, listrik statis juga banyak digunakan dalam kehiduapan sehari-hari. Simak penjelasan lengkapnya!
Bulu Tangan Berdiri Saat Didekatkan ke Layar TV yang Baru Dimatikan
Apakah kamu pernah memperhatikan Ketika mematikan TV lalu menyentuh layar TV kamu akan merasakan bulu tangan berdiri?
Hal ini juga termasuk salah satu gejala dari listrik statis. Setelah TV dimatikan, layar TV masih menyimpan muatan listrik yang cukup untuk menarik benda-benda yang ada disekitarnya, termasuk bulu di tangan kamu. Bulu tangan berdiri karena interaksi muatan listrik.
Kain Sutra yang Digosok pada Batang Kaca
Kain sutera yang digosokkan ke sebuah batang kaca juga bisa menyebabkan timbulnya listrik statis. Ketiak dua benda ini bersentuhan kemudian digosok, maka akan menyebabkan perpindahan elektron dari kain sutera ke batang kaca.
Hal ini karena batang kaca memiliki muatan elektron positif sementara sutra memiliki muatan negatif yang menyebabkan keduanya akan menciptakan listrik statis.
Balon yang Digosokkan ke Rambut

Advertisement
Contoh lainnya adalah Ketika kamu menggosokkan balon dengan rambut kamu, Setelah digosok, balon tersebut akan mampu menempel i dinding bahkan menarik rambut kamu jika didekatkan.
Hal ini terjadi karena penggosokan tersebut dapat menyebabkan perpindahan muatan sehingga balon menjadi bermuatan an dapat menarik benda yang ada disekitarnya.
Contoh Penerapan Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Listrik statis memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan digunakan di berbagai bidang. Mulai dari keperluan sehari-hari hingga diterapkan di industri, listrik statis memainkan peran yang penting dalam mempermudah berbagai aktivitas.
Beberapa contoh penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
Printer Laser
Salah satu contoh penerapan listrik statis adalah pada printer laser yang sering digunakan untuk kebutuhan perkantoran.
Dalam prosesnya, drum yang bermuatan positif akan berputar, sementara sinar laser kemudian akan diarahkan ke permukaan drum yang awalnya netral. Laser ini akan bertugas untuk menggambar pola yang nantinya akan tercetak di kertas.
Kertas yang digunakan sudah diberi muatan negatif, sehingga toner yang bermuatan positif akan menempel pada kertas tersebut sesuai dengan gambar yang telah dibuat oleh laser.
Setelah itu, kertas yang sudah ditempeli toner akan melewati fuser, yaitu bagian printer yang berfungsi untuk memanaskan kertas.
Proses pemanasan inilah yang kemudian membuat toner dapat menempel secara permanen pada kertas. Itulah sebabnya, ketika kertas keluar dari printer, biasanya terasa hangat ketika kamu sentuh.