5 Contoh Pengenalan Isu dalam Teks Pidato Persuasif Bahasa Indonesia

5 Contoh Pengenalan Isu dalam Teks Pidato Persuasif Bahasa Indonesia – Sebuah pidato memerlukan sebuah kalimat persuasif agar dapat diterima oleh pendengar.

Ketika kamu membuat teks pidato, maka harus memperhatikan langkah membuatnya agar memiliki unsur-unsur persuasif.

Unsur persuasif ini yang dapat membuat pendengar semakin percaya dan tidak bosan mendengarkan pidato yang kamu sampaikan. Biasanya, sebuah pidato akan gagal jika tidak memiliki unsur persuasif di dalamnya.

Pengertian
Teks Persuasif

Canva/@studioroman

Menurut Keraf (2010:118), “persuasi merupakan seni verbal yang memiliki tujuan untuk meyakinkan seseorang dalam melakukan suatu hal yang dikehendaki oleh pembicaraan pada suatu waktu ini atau juga pada waktu yang akan datang nanti”.

Sesuai dengan pendapat ahli tersebut, Dalman (2015:145) berpendapat bahwa “persuasi adalah salah satu dari jenis karangan yang isinya berupa ajakan maupun paparan data yang memiliki sifat meyakinkan sekaligus dapat memengaruhi atau membujuk para pembacanya untuk bisa mengikuti keinginan dari penulisnya”.

Teks persuasi adalah sebuah teks yang di dalamnya berisi sebuah ajakan atau bujukan.

Penulis dari teks tersebut nantinya akan membuat tulisan yang di dalamnya berisikan makna bila para pembaca harus bisa melakukan apa yang disampaikan olehnya.

Dalam sebuah teks persuasi, penulis harus bisa membuat setiap kata yang ditulisnya meyakinkan para pembaca agar mereka tidak meragukan lagi isi serta makna dari teks tersebut.

Berdasarkan pada pemaparan beberapa pendapat ahli di atas, maka bisa disimpulkan jika teks persuasi merupakan sebuah bentuk karangan yang sifatnya membujuk, merayu, serta mengajak para pembacanya untuk melakukan dan juga melaksanakan apa yang penulisnya inginkan.

Pada hal tersebut, supaya bisa mempengaruhi pembaca dan juga membuat mereka yakin serta percaya untuk mengikuti hal apa yang penulis inginkan, maka penulis harus memasukkan fakta-fakta dan juga data-data yang sekiranya sesuai dengan apa yang akan ditulisnya.

Ciri-Ciri
Teks Persuasif

Seturut dengan pengertian teks persuasi di atas, Regina (Hidayah, 2011) menyebutkan ciri-ciri dari paragraf persuasi berikut ini:

  • Persuasi bertolak pada pendirian jika pikiran dari manusia dapat diubah,
  • Harus bisa menimbulkan rasa kepercayaan pada para pembacanya,
  • Persuasi harus bisa untuk menciptakan suatu kesepakatan maupun penyesuaian melalui kepercayaan yang dibangun antara penulis dengan pembaca,
  • Persuasi sebisa mungkin menghindari bentuk konflik agar kepercayaan dari pembaca tidak hilang dan agar kesepakatan dari pendapatnya dapat tercapai, serta
  • Persuasi juga memerlukan adanya fakta dan data.

Struktur
Teks Persuasif

Suatu teks persuasi dibentuk dalam beberapa buah bagian, yang mana antarbagiannya disusun dengan cara sistematis dan saling berhubungan.

Teks persuasi dapat diawali dengan yang namanya pengenalan isu, lalu diikuti dengan paparan dari sejumlah argumen. Setelah itu, akan dinyatakan ajakan-ajakan, dan diakhiri dengan suatu penegasan kembali.

1. Pengenalan Isu

Pengenalan isu merupakan pernyataan berupa pengantar atau juga penyampaian mengenai masalah yang menjadi dasar dari tulisan atau pembicaraan tersebut.

2. Rangkaian Argumen

Rangkaian argumen merupakan kumpulan data berupa sejumlah pendapat dari penulis atau pembicara terkait pada isu yang dikemukakan di bagian sebelumnya.

Pada bagian ini, akan dikemukakan juga sejumlah fakta yang dapat memperkuat argumen-argumennya.

3. Pernyataan Ajakan

Pernyataan ajakan yaitu sebagai bentuk inti dari suatu teks persuasi yang di dalamnya menyatakan dorongan bagi para pembaca atau pendengarnya untuk bisa melakukan sesuatu.

Pernyataan tersebut mungkin disampaikan dengan cara tersurat maupun tersirat. Adapun kehadiran dari argument memiliki fungsi untuk mengarahkan serta memperkuat ajakan-ajakan tadi.

4. Penegasan Kembali

Penegasan kembali merupakan pengulangan dari pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya akan ditandai dengan bentuk ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, dan oleh karena itu.

Kaidah
Kebahasaan Teks Persuasif

Kaidah-kaidah
kebahasaan yang ada pada teks persuasi antara lain berikut ini.

1. Menggunakan bentuk kata-kata teknis atau peristilahan yang dapat berkenaan dengan topik yang akan dibahas.

Biasanya berkaitan dengan hal permasalahan remaja, menggunakan kata-kata yang relevan dalam masalah itu, seperti teknologi, internet, reproduksi, dan aborsi.

2. Menggunakan bentuk kata-kata penghubung yang bersifat argumentatif. Misalnya jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena itu.

Pengertian
Pidato Persuasif

Pidato persuasif adalah salah satu jenis pidato yang bertujuan dalam menarik perhatian serta memengaruhi pemikiran dan juga perasaan dari para pendengarnya.

Selain itu, suatu pidato persuasif juga memiliki sifat lainnya, yaitu untuk membujuk dan juga mengajak agar pendengarnya bisa merasa yakin untuk bertindak sesuai dengan maksud dari pidato yang telah disampaikan.

Oleh sebab itu, suatu pidato persuasif haruslah berisi dengan maksud yang berangkat dari sebuah pemikiran atau pendapat yang sangat logis, masuk akal, dan juga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tujuan
Pidato Persuasif

Setelah memahami pengertian pidato persuasif, selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai tujuan dari adanya pidato persuasif.

Oleh sebab itu, berikut adalah beberapa tujuan dari pidato secara umum yang perlu untuk kamu ketahui, seperti di bawah ini:

1.
Informatif, berarti dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada para
pendengarnya.

2.
Argumentatif, berarti dapat membangun suatu keyakinan kepada para pendengar.

3.
Rekreatif, berarti dapat menyampaikan pendapat serta pesan yang sifatnya
menghibur bagi para pendengar, sehingga dapat memberikan dampak yang gembira.

4. Persuasif, berarti dapat memberikan pengaruh kepada pendengarnya supaya secara sadar dan juga sukarela dapat mengikuti kehendak yang sudah dimaksudkan dari isi pidato yang disampaikan.

Secara
khusus, suatu pidato persuasif juga memiliki tujuan untuk bisa memengaruhi,
mengajak dan tentunya membujuk bagi para pendengar supaya paham dengan pesan
pidato dan bertindak dengan cara sukarela sesuai dengan maksud dari pidato yang
telah disampaikan.

Ciri-Ciri
Pidato Persuasif

Bagian ini akan menjelaskan mengenai ciri-ciri dari pidato persuasif.

Dengan telah mengetahui serta memahami pengertian dan juga tujuan dari pidato persuasif, maka kamu bisa semakin pandai dalam mengenal ciri-ciri dari pidato persuasif dan juga dapat secara mudah untuk membedakannya dengan jenis pidato lainnya.

Sekarang, kamu bisa menyimpulkan mengenai ciri-ciri dari  pidato persuasif. Berikut adalah ciri-ciri dari suatu teks pidato persuasif:

  • Ciri pertama dari pidato persuasif yaitu memiliki sifat menggerakkan atau juga mengajak.
  • Ciri kedua dari pidato persuasif adalah menciptakan sebuah reaksi yang akan diharapkan dari cara penyampaiannya, baik guna membangkitkan emosi sekaligus suatu tindakan dari para pendengarnya setelah menyimak isi pidato persuasif.

Struktur
Pidato Persuasif

Setelah kamu memahami pengertian, tujuan, serta ciri-ciri dari suatu pidato persuasif, selanjutnya akan dijabarkan mengenai struktur yang digunakan ketika menyampaikan pidato persuasif.

Berikut ini terdapat tiga unsur utama yang bisa kamu gunakan dalam menyusun struktur pidato persuasif yang bersifat mengajak atau juga membujuk, diantaranya adalah:

1.
Pembukaan

Pembukaan
dari pidato persuasif memiliki tiga bagian, yaitu salam pembuka, ucapan
penghormatan, serta ucapan syukur.

a.
Salam pembuka

Salam pembuka disampaikan ketika menyapa untuk kali pertamanya kepada para pendengar. Salam pembuka akan disampaikan sesuai situasi serta waktu dan latar belakang dari kehadiran para pendengar.

Beberapa bentuk salam pembuka yang umum digunakan seperti selamat pagi, selamat siang, atau selamat malam, hal tersebut bisa disesuaikan dengan waktu, situasi, serta  latar belakang dari pendengar.

b.
Ucapan (Sapaan)

Ucapan atau penghormatan mengandung maksud dalam bentuk rasa hormat yang berasal dari orang yang menyampaikan pidato kepada pendengar yang hadir.

Selain hal itu, agar sesuai dengan etika yang berlaku, untuk para pendengar yang hadir dan memiliki tingakatan sosial serta usia yang lebih tinggi, haruslah mendapat ucapan atau penghormatan terlebih dahulu.

c.
Ucapan Syukur

Ucapan
rasa syukur dipahami sebagai salah satu dari bentuk terima kasih serta rasa
syukur kepada Tuhan sebab telah memberikan anugerah kepada para pendengar,
sehingga mampu hadir dalam sebuah acara.

2.
Isi Pidato

Struktur pidato persuasif yang berikutnya biasa digunakan setelah adanya pembukaan, yaitu penyampaian dari isi pidato. Pada bagian isi, pada dasarnya berupa inti dari sebuah pidato.

Bagian ini seorang orator atau orang yang menyampaikan isi pidato akan memberikan pendapat, gagasan, alasan, serta berbagai informasi penting, dan tentunya pesan tersebut bersifat mengajak dan juga mendorong bagi para pendengar.

Dalam menyusun isi pidato, kamu perlu menggunakan alasan yang akan meyakinkan dan berdasarkan pada informasi yang faktual, sehingga mampu untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan.

3.
Penutup Pidato

Setelah menyampaikan isi dari pidato persuasif kepada para pendengarnya, tugas dari seseorang yang menyampaikan sebuah pidato selanjutnya adalah untuk menutup pidato.

Penutup pada suatu pidato persuasif dapat diartikan dengan bagian akhir dari suatu pidato.

Berikut adalah tiga unsur yang wajib kamu lakukan ketika menutup pidato persuasif, di antaranya adalah:

a.
Menyampaikan harapan dari gagasan serta pesan agar dapat memberikan suatu manfaat
bagi para pendengar.

b.
Menyampaikan bentuk permohonan maaf bagi para pendengar terkait dengan berbagai
kesalahan dan juga kekhilafan yang mungkin tidak sengaja dilakukan.

c.
Mengucapkan bentuk rasa terima kasih kepada para pendengar yang telah berkenan untuk
menyimak pidato.

d.
Salam penutup.

Contoh
Pengenalan Isu dalam Teks Pidato Persuasif

Contoh Pengenalan Isu dalam Pidato Persuasif mengenai Kedisiplinan

“Hal
tersebut bukan lain adalah disiplin. Ya, disiplin dalam arti sederhananya yakni
mampu menjaga konsistensi dan konsekuen terhadap kewajiban apa yang hendak dan
sedang kita lakukan.”

Contoh Pengenalan Isu dalam Pidato Persuasif mengenai Kehidupan Sosial

“Seperti
yang kita tahu, kesetiakawanan sosial adalah rasa solidaritas sosial yang
merupakan potensi spiritual komitmen bersama sekaligus jati diri bangsa. Oleh
karena itu, kesetiakawanan sosial merupakan wujud nurani bangsa Indonesia yang
dilandasi oleh pengertian, kesadaran, dan keyakinan.”

Contoh Pengenalan Isu dalam Pidato Persuasif mengenai Narkoba

“Narkoba
telah merusak banyak jiwa muda yang sebetulnya perjalanannya masih panjang. Tindakan
tegas untuk tidak menggubrisnya sama sekali adalah satu-satunya jalan untuk
menghindarinya karena sedikit saja berdekatan dengan benda ini, kita akan
terperosok ke dalam lubang hitam yang akan menyiksa kita secara fisik maupun
psikis.”

Contoh Pengenalan Isu dalam Pidato Persuasif mengenai Pendidikan

“Pentingnya
pendidikan dalam kehidupan bangsa bersandar pada kenyataan bahwa perkembangan
sumber daya manusia merupakan faktor terbesar dalam kesuksesan sistem
masyarakat. Baik dalam sektor ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
sektor-sektor utama lainnya.”

Contoh Pengenalan Isu dalam Pidato Persuasif mengenai Lingkungan Sekolah

“Kebersihan lingkungan adalah perihal yang amat mutlak manfaat melindungi kesehatan diri sendiri serta lingkungan lebih kurang. Lingkungan yang sehat dapat meminimalisir penyebaran penyakit serta dapat berikan kenyamanan waktu ada di lingkungan tersebut.

Oleh karena itu, lingkungan juga adalah faktor pendorong kesuksesan sistem belajar mengajar di kelas. Siswa serta guru dapat melaksanakan aktivitas evaluasi dengan efisien dikarenakan didukung oleh situasi lingkungan yang nyaman.”

Penutup

Itu tadi pembahasan mengenai contoh pengenalan isu dalam teks pidato persuasif. Semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami mengenai teks persuasi dan pidato persuasif Bahasa Indonesia.

Artikel di atas juga dapat menjadi referensi jika kamu ingin membuat sebuah pidato agar memiliki ciri yang persuasif, sehingga para pendengar tidak bosan dan bisa percaya dengan isi pidatomu.

Demikian pembahasan dari contoh pengenalan isu dalam teks pidato persuasif, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai persuasif Bahasa Indonesia pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta