5 Contoh Pengendalian Sosial Dilengkapi Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya
5 Contoh Pengendalian Sosial Dilengkapi Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya – Perilaku menyimpang yang ditemui di tengah kehidupan masyarakat menjadi sebuah gejala sosial yang perlu diselesaikan.
Semakin dibiarkannya perilaku menyimpang yang terjadi, maka hal ini bisa menyebabkan banyak masalah sosial di tengah masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengendalian sosial dengan baik.
Pengendalian sosial memiliki banyak fungsi yang bisa membantu menjaga ketertiban kehidupan masyarakat. Berbagai contoh pengendalian sosial bisa ditemui dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Pengendalian Sosial
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum lebih lanjut membahas mengenai contoh pengendalian sosial, akan lebih baik jika memahami pengertiannya terlebih dahulu. Pengendalian sosial banyak pula disebut sebagai kontrol sosial.
Pada dasarnya, pengendalian sosial menjadi sebuah cara yang digunakan untuk bisa meminimalisir maupun menghilangkan penyimpangan yang muncul atau terjadi.
Saat seorang individu melakukan pelanggaran atas norma yang berlaku di tengah masyarakat, naka hal ini membutuhkan adanya penerapan pengendalian sosial.
Meskipun pelanggaran tersebut dilakukan dengan cara yang sengaja maupun tidak.
Saat pengendalian sosial berjalan, maka nantinya hal ini bisa membantu untuk kehidupan bermasyarakat tetap bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Perlu untuk diketahui bahwa bentuk pengendalian sosial ini sendiri bisa terjadi pada seluruh level di tengah masyarakat. Termasuk keseluruhan dari institusi sosial yang muncul di dalamnya.
Beberapa diantaranya seperti keluarga yang menjadi orang terdekat sekaligus agen pengendalian sosial yang dianggap paling bisa dipercaya.
Sikap penyimpangan sosial yang terjadi yang dilakukan individu diharapkan dapat diatasi oleh keluarga tersebut.
Di sisi lain, para ahli juga memiliki definisinya sendiri terhadap pengendalian sosial.
Misalnya seperti Soerjono Soekanto yang menganggap bahwa pengendalian sosial sebagai bentuk proses untuk mengajak, membimbing, maupun memaksa masyarakat agar bisa mengikuti peraturan yang berlaku.
Selain itu, ada pula Joseph S. Roucek yang menganggap bahwa pengendalian sosial mencakup pandangan yang lebih luas.
Tidak hanya berfokus terhadap proses, tetapi juga mendidik, mengajak, dan memaksa masyarakat agar mau tunduk terhadap nilai sosial yang berlaku.
Ada pula Peter L. Berger yang memberikan arti terhadap pengendalian sosial sebagai sebuah upaya. Hal ini dilakukan untuk bisa membuat anggota masyarakat yang menyimpang menjadi tidak lagi menyimpang.
Sementara itu Karel J. Veeger melihat pengendalian sosial berhubungan dengan sosialisasi untuk menyelaraskan kehendak yang dimiliki oleh kelompok masyarakat.
Saat perilaku serta sikap masyarakat bisa selaras dengan adanya norma sosial yang berlaku, maka akan bisa memunculkan sikap terhadap konsistensi dan sesuai dengan harapan.
Tujuan dan Fungsi dari Adanya Pengendalian Sosial
Pada dasarnya, saat masyarakat mau untuk menaati aturan dan berperilaku sesuai norma, maka bisa menciptakan kehidupan yang lebih tertib.
Namun, tentunya hal tersebut hanya bisa menjadi harapan saja karena setiap individu memiliki pemikirannya masing-masing.
Bahkan bisa dikatakan bahwa mencapai tujuan tersebut menjadi sebuah hal yang sulit untuk bisa digapai.
Oleh karena itu, adanya penerapan sosial menjadi bagian penting yang harus dilakukan di tengah masyarakat. Hal ini berkaitan pula dengan tujuan dan fungsi yang dimiliki adanya penerapan sosial tersebut.
Sebelum membahas mengenai apa saja contoh pengendalian sosial, penting untuk mengenal tujuan dan fungsi tersebut.
Nantinya kamu bisa memahami seperti apa pentingnya peran dan keberadaan dari pengendalian sosial itu sendiri.
Berikut merupakan tujuan dan fungsi yang dimiliki oleh pengendalian sosial tersebut diantaranya:
- Membantu mempertebal keyakinan yang dimiliki oleh masyarakat akan kebaikan dari adanya norma. Hal ini dilakukan dengan melalui media seperti pendidikan, sugesti sosial, serta menunjukkan kelebihan dari norma tersebut,
- Membantu memberikan penghargaan terhadap masyarakat yang mampu menaati norma kemasyarakatan yang ada.
- Membantu mengembangkan rasa malu yang muncul dari dalam diri masyarakat apabila mereka melakukan hal yang menyimpang dari norma dan nilai kemasyarakatan yang ada.
- Membantu untuk menimbulkan rasa takut dengan diberikan resiko serta ancaman.
- Membantu untuk menciptakan adanya sistem hukum yang lebih tertib dengan sanksi tegas untuk para pelanggarnya.
- Membantu meminimalisir ada perilaku yang menyimpang dari nilai dan norma sosial.
- Menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih tentram dan damai.
Cara dan Sifat Pengendalian Sosial
Tidak hanya dengan memahami seperti apa contoh pengendalian sosial yang ada, tetapi penting untuk mengetahui sifat yang dimilikinya.
Sifat ini pula yang nantinya akan membantu kamu untuk bisa menentukan seperti apa bentuk penerapan pengendalian sosial yang terbaik.
Berikut merupakan beberapa cara dan sifat dari pengendalian sosial yang perlu untuk kamu ketahui.
1. Pengendalian Sosial Preventif
Sifat pertama yang dimiliki oleh pengendalian sosial yaitu ada preventif. Pada dasarnya, sifat ini menjadi upaya agar bisa mencegah adanya penyimpangan atas norma sosial dan nilai yang dimiliki masyarakat.
Sebelum penyimpangan sosial tersebut terjadi, sudah ada tindakan yang diharapkan mampu untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
2. Pengendalian Sosial Koersif
Sifat kedua yang dimiliki oleh pengendalian sosial yaitu ada sifat koersif. Pada sifat in dilakukan untuk bisa mengendalikan perilaku dengan menggunakan cara berupa paksaan dan kekerasan.
Memang saat menggunakan cara ini, perilaku menyimpang yang terjadi bisa dikendalikan dengan baik. Akan tetapi, cara ini juga memberikan reaksi lainnya yang kurang baik bagi pelaku tersebut/
Pengendalian sosial koersif sendiri biasanya dilakukan dengan dua cara diantaranya yaitu melalui kompulsi dan pervasi.
Untuk kompulsi merupakan kondisi dilakukan dengan menggunakan paksaan. Secara umum dilakukan oleh orang berwenang kepada individu atau kelompok yang telah melanggar norma.
Sementara untuk pervasi biasanya dilakukan dengan cara memperkenalkan norma maupun aturan secara berulang.
Hal ini diharapkan bisa masuk ke dalam alam sadar dan mampu mengubah sikap agar sesuai dengan yang diinginkan.
3. Pengendalian Sosial Represif
Sifat pengendalian sosial yang ketiga yaitu ada secara represif. Cara ini dilakukan dengan memberikan hukuman hingga juga diharuskan membayar denda sesuai ketentuan yang ada.
4. Pengendalian Sosial Persuasif
Sifat pengendalian sosial yang keempat yaitu dengan cara persuasif. Melalui cara ini penyampaiannya dengan bahasa yang lebih tepat dan bisa diterima secara mudah oleh pelaku.
Biasanya dengan memberikan nasihat, himbauan, maupun bimbingan kepada pelaku terkait. Penyampaiannya sendiri bisa secara lisan, simbolik, dan lain sebagainya.
Contoh Pengendalian Sosial
Pada bagian sebelumnya, kamu sudah diajak untuk memahami seperti apa penjelasan dari pengendalian sosial itu sendiri.
Untuk memperdalam pemahaman tersebut, maka perlu juga mengenal seperti apa contoh pengendalian sosial yang ada. Bisa jadi ada contoh yang sebenarnya sudah sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini merupakan contoh dari pengendalian sosial diantaranya:
- Guru bisa memberikan nasihat kepada murid agar langsung pulang ke rumah sehabis sekolah. Hal ini diberikan supaya menghindari terjadinya tawuran pelajar, penculikan, dan lain sebagainya.
- Orangtua memberikan nasihat kepada anaknya supaya membawa motor dengan hati-hati dan tidak ngebut yang bisa membahayakan diri sendiri serta pengguna jalan lainnya.
- Hakim yang ada di pengadilan memberikan hukuman penjara kepada para pelaku korupsi. Pelaku tersebut juga dicopot jabatannya dari institusi tempat bekerja yang bersangkutan.
- Mengajak pengendara motor untuk menggunakan helm saat berkendara agar aman.
- Memberikan pemberitahuan akan pembongkaran secara paksa untuk rumah kumuh.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan penjelasan pengertian dan disertai pula dengan contoh pengendalian sosial yang bisa kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
Dari penjelasan contoh tersebut, kamu bisa mencoba untuk menemukan contoh dari pengendalian sosial lainnya yang mungkin pernah dialami atau ditemui.
Tidak hanya berkaitan dengan pengendalian sosial, tetapi masih ada banyak materi sosiologi lainnya yang perlu untuk dipahami dengan sebaik mungkin.
Kamu dapat membaca materi sosiologi yang terbaru dan lebih lengkap hanya melalui situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: