8 Contoh Penyimpangan Sekunder dan Primer beserta Ciri-ciri dan Perbedaannya
8 Contoh Penyimpangan Sekunder dan Primer beserta Ciri-ciri dan Perbedaannya — Sebagai makhluk sosial, kamu perlu mengetahui bahwa terdapat beberapa contoh penyimpangan sekunder dan primer.
Selain apa saja yang menjadi contoh penyimpangan sekunder dan primer tersebut, kamu juga harus tahu apa saja yang menjadi ciri-ciri dan apa saja yang menjadi perbedaan antara penyimpangan sekunder dan penyimpangan primer tersebut.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Daftar Contoh Penyimpangan Sekunder dan Primer Berikut Ciri dan Perbedaan
Daftar Isi
- Daftar Contoh Penyimpangan Sekunder dan Primer Berikut Ciri dan Perbedaan
- A. Memahami Apa Itu Penyimpangan Primer
- Kenali Ciri-ciri Penyimpangan Primer
- Contoh-contoh dari Penyimpangan Primer
- B. Memahami Apa Itu Penyimpangan Sekunder
- Kenali Ciri-ciri Penyimpangan Sekunder
- Contoh-contoh Penyimpangan Sekunder
- Penjelasan Perbedaan Penyimpangan Primer dan Sekunder
Daftar Isi
- Daftar Contoh Penyimpangan Sekunder dan Primer Berikut Ciri dan Perbedaan
- A. Memahami Apa Itu Penyimpangan Primer
- Kenali Ciri-ciri Penyimpangan Primer
- Contoh-contoh dari Penyimpangan Primer
- B. Memahami Apa Itu Penyimpangan Sekunder
- Kenali Ciri-ciri Penyimpangan Sekunder
- Contoh-contoh Penyimpangan Sekunder
- Penjelasan Perbedaan Penyimpangan Primer dan Sekunder
Sebagaimana yang sudah Mamikos infokan di atas bahwa pada kesempatan kali ini Mamikos akan menginformasikan apa yang dimaksud dengan contoh penyimpangan sekunder dan primer.
Bukan saja penjelasan dan contoh penyimpangan sekunder dan primernya saja, Mamikos juga akan menyampaikan apa yang menjadi ciri-ciri dan perbedaan dari kedua penyimpangan tersebut.
Jadi, pastikan kamu membaca dengan saksama uraian contoh penyimpangan sekunder dan primer beserta ciri-ciri dan perbedaannya di sini.
A. Memahami Apa Itu Penyimpangan Primer
Di penjelasan pertama Mamikos akan menginformasikan terlebih dulu mengenai penyimpangan primer dan apa saja contoh serta ciri-ciri dari penyimpangan ini.
Penyimpangan primer merupakan jenis penyimpangan yang bersifat temporer (sementara). Istilah temporer ini berdasarkan atas tindakan yang bersifat sementara dan tidak (terjadi) berulang.
Secara umum, orang yang melakukan penyimpangan primer tersebut masih akan diterima di tengah masyarakat. Sebab, sebagian besar hidup dari pelaku penyimpangan tersebut tidak didominasi oleh tindakan penyimpang yang dia perbuat.
Pengertian dari penyimpangan primer
Berdasarkan informasi yang tertulis dalam buku Sosiologi Komunitas Menyimpang (2018) yang ditulis Suardi, penyimpangan primer merupakan suatu perilaku menyimpang yang sifatnya ini temporer.
Kata temporer tersebut mengacu pada suatu tindakan yang bersifat sementara saja yang tidak berulang. Seseorang yang kemudian melakukan penyimpangan primer biasanya masih dapat diterima di tengah masyarakat.
Karena sebagian besar kehidupan dari pelaku penyimpangan tersebut tidak didominasi oleh tindakan menyimpang tersebut. Dalam bahasa Inggris, penyimpangan primer ini dikenali juga dengan istilah primary deviance atau primary deviation.
Dikutip dari dari situs web Study, penyimpangan primer merupakan suatu perbuatan menyimpang awal yang dilakukan oleh seorang individu. Kata “awal” dalam definisi ini merujuk pada dua kemungkinan.
Dua kemungkinan tersebut adalah “Apakah tindakan tersebut kemudian diperhatikan oleh masyarakat luas?” atau “Apakah tindakan tersebut akan diberi label sebagai suatu perilaku menyimpang oleh kekuatan formal, seperti polisi atau hukum?”.
Penyimpangan Primer Bersifat Sementara
Sementara dalam situs web Simply Sociology, disebutkan juga bahwa penyimpangan primer merupakan tindakan awal yang menyebabkan seseorang akan mendapatkan label “menyimpang”.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil konklusi bahwa penyimpangan primer ialah suatu bentuk penyimpangan yang sifatnya hanya sementara dan tidak berulang.
Kemudian pengertian penyimpangan primer lainnya ialah suatu tindakan yang dapat menjadi penyebab seseorang disebut “menyimpang” dari norma yang ada dalam masyarakat.
Contoh penyimpangan primer yang dapat dengan mudah dijumpai adalah saat ada seseorang melakukan satu kali atau dua kali penyimpangan norma, maka hal tersebut dapat disebut sebagai penyimpangan primer.
Akan tetapi, saat seorang individu sudah berkali-kali melakukan tindakan menyimpang tersebut, maka hal itu disebut sebagai penyimpangan sekunder.
Kenali Ciri-ciri Penyimpangan Primer
Tahukah kamu apa saja yang menjadi ciri-ciri dari penyimpangan primer? Kamu bisa menyimak penjelasannya di bawah:
- Suatu tindakan menyimpang (yang dilakukan) hanya bersifat sementara.
- Suatu tindakan yang menyimpang tidak menjadi kebiasaan yang terulang (terus menerus).
- Masih dapat ditoleransi atau diterima di tengah masyarakat.
- Suatu tindakan menyimpang tidak mendominasi gaya hidup dari pelakunya karena dilakukan hanya satu atau dua kali saja.
Contoh-contoh dari Penyimpangan Primer
Contoh dari penyimpangan primer antara lain bisa disimak sebagai berikut:
- Siswa yang membolos sekolah
- Orang yang menerobos rambu lalu lintas
- Individu yang terlambat membayar kewajiban pajak
- Mengebut saat mengemudi
B. Memahami Apa Itu Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan sekunder merupakan suatu bentuk penyimpangan yang tak dapat lagi ditoleransi oleh masyarakat secara umum.
Agak berbeda sifatnya dengan penyimpangan primer yang hanya sementara, tidak berulang, dan masih bisa ditoleransi, pada penyimpangan sekunder biasanya tidak ada lagi kompensasi.
Pengertian dari penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder merupakan suatu penyimpangan sosial yang nyata dan sering dilakukan oleh seorang individu.
Jenis penyimpangan sekunder sering dilakukan oleh individu maupun kelompok, sehingga menimbulkan dampak atau akibat yang cukup parah, bahkan sampai mengganggu ketentraman dan kenyaman orang lain.
Tindakan yang tergolong dalam bentuk penyimpangan sekunder bukan hanya dapat dilakukan oleh pria maupun perempuan dewasa saja, sebab anak-anak juga dapat menjadi pelaku penyimpangan sekunder.
Jadi kesimpulannya, penyimpangan sekunder ialah suatu bentuk penyimpangan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, sering dilakukan, dan tidak dapat lagi ditoleransi oleh masyarakat.
Kenali Ciri-ciri Penyimpangan Sekunder
Ciri utama dari penyimpangan sekunder yakni tindakannya yang dilakukan terus menerus atau berulang, dan tidak bisa lagi ditoleransi oleh masyarakat.
Berbeda dengan penyimpangan primer, dalam penyimpangan sekunder pelaku dikontrol oleh tindakan menyimpang yang ia lakukan tersebut.
Hal tersebut dikarenakan tindakannya itu adalah pengulangan dari tindakan yang pernah dilakukan sebelumnya. Ciri-ciri dari perilaku penyimpangan sekunder antara lain:
- Melakukan perbuatan yang melanggar aturan dan norma di masyarakat
- Penyimpangannya dapat ditolak atau diterima masyarakat
- Frekuensi atau jumlah tindakan menyimpang yang dilakukan
- Berlawanan atau tidaknya tindakan tersebut terhadap budaya yang dianut masyarakat setempat
- Norma penghindaran dalam perilaku menyimpang
- Penyimpangan sosial yang bersifat adaptif.
Contoh-contoh Penyimpangan Sekunder
Ada beberapa contoh dari penyimpangan sekunder tersebut. Namun salah satu contoh penyimpangan sekunder yang mungkin pernah kamu jumpai adalah orang yang terbiasa mabuk lalu membuat rusuh bahkan meresahkan warga.
Mereka yang terbiasa mabuk atau minum minuman beralkohol, sering kali tidak dapat lagi ditoleransi masyarakat, terutama saat tindakannya tersebut meresahkan bahkan membahayakan orang lain.
Contoh penyimpangan sekunder yang bisa terjadi di sekitar kita antara lain:
- Mengemudi kendaraan dalam keadaan mabuk
- Menabrak pengguna jalan
- Orang yang sering kali kedapatan mencuri atau merampok
- Melakukan tindak kekerasan dalam hubungan
Penjelasan Perbedaan Penyimpangan Primer dan Sekunder
Setelah membaca uraian lengkap mengenai pengertian dari masing-masing penyimpangan primer dan sekunder di atas, kamu juga sudah membaca apa saja yang menjadi ciri dan apa contoh penyimpangan sekunder dan primer tersebut.
Selanjutnya Mamikos sudah merangkum jug apa yang menjadi perbedaan antara penyimpangan sekunder dan primer tersebut.
Di bawah ini adalah penjelasan mengenai perbedaan antara penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder yang bisa kamu pahami antara lain:
1. Sifat dari Penyimpangan
Sifat dari penyimpangan primer: Penyimpangan ini bersifat sementara, tidak berulang, dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat secara umum.
Sifat dari penyimpangan sekunder: Penyimpangan ini bersifat lebih permanen, dapat terjadi secara berulang, dan sudah tidak dapat ditolerir oleh masyarakat secara umum.
2. Reaksi dalam Masyarakat
Penyimpangan primer: Secara umum reaksi masyarakat untuk penyimpangan ini tidak begitu mendapat reaksi keras dari masyarakat. Namun, masyarakat biasanya mungkin hanya akan menegur atau mengingatkan pelakunya secara halus dan terbuka.
Penyimpangan sekunder: Secara umum reaksi masyarakat akan penyimpangan ini akan cukup keras dan terlihat. Sebab reaksi masyarakat untuk penyimpangan ini biasanya akan mengucilkan, menghukum secara fisik maupun sosial hingga memenjarakan si pelaku penyimpangan.
3. Dampak dari Penyimpangan
Penyimpangan primer: Secara umum tidak ada dampak yang besar pada masyarakat bagi pelaku penyimpangan jika masih bersifat primer.
Penyimpangan sekunder: Pelaku penyimpangan dapat menimbulkan dampak yang besar dan serius pada masyarakat, seperti contohnya keresahan, kekacauan, dan tindakan kriminalitas.
Penutup
Pembahasan mengenai contoh-contoh penyimpangan sekunder dan primer beserta ciri-ciri dan perbedaannya di atas harus Mamikos sudahi dulu sampai di sini.
Semoga saja apa yang sudah kamu baca dan simak pada ulasan contoh penyimpangan sekunder dan primer beserta ciri-ciri dan perbedaannya ini dapat memperkaya wawasan kamu nanti.
Jangan ragu membagikan ulang tautan artikel contoh penyimpangan sekunder dan primer beserta ciri-ciri dan perbedaannya ini pada mereka yang membutuhkan.
FAQ
Ada beberapa contoh dalam perilaku penyimpangan sekunder. Beberapa contoh perilaku menyimpang sekunder akan dibahas di sini. Contoh pertama adalah pelaku pemerkosaan dan pelaku pembunuhan sadis. Kemudian mahasiswa yang terlibat dalam kasus unjuk rasa. Lalu seorang pengemudi kendaraan bermotor yang ngebut. Ada juga orang yang sengaja memanipulasi rekening listrik di kediamannya. Dan, orang yang mengandalkan koneksi untuk mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan penuturan dari Lemert, penyimpangan terbagi ke dalam menjadi dua bentuk. Yang pertama adalah penyimpangan primer. Penyimpangan primer ialah penyimpangan yang bersifat sementara, tidak berulang, dan sifatnya masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Kemudian yang kedua adalah penyimpangan sekunder yang merupakan penyimpangan yang bersifat tidak dapat ditolerir oleh masyarakat luas.
Ciri-ciri dari penyimpangan sekunder ialah mempunyai konsekuensi negatif, baik bagi individu yang terlibat maupun bagi masyarakat. Tindakan penyimpangan ini dapat menyebabkan berbagai kerugian baik fisik, ekonomi, dan emosional bagi individu atau kelompok yang terkena dampak secara langsung maupun tidak langsung.
Ada beberapa contoh perilaku menyimpang primer di antaranya dapat kamu jumpai penjelasannya di sini. Jadi, penyimpangan primer merupakan penyimpangan yang sifatnya masih dapatnya diterima atau ditoleransi oleh masyarakat, misalnya ketika seorang siswa datang terlambat ke sekolah atau seorang anak yang enggan makan sayur.
Penjelasan mengenai apa saja ciri-ciri dari perilaku menyimpang dapat kamu temukan di sini. Jadi apa saja yang menjadi ciri-ciri dari penyimpangan antara lain adalah Penyimpangan harus dapat didefinisikan dengan jelas, lalu penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak, kemudian penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak, lalu, penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal, dan terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan tersebut.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: