Contoh Percakapan Coaching Model TIRTA untuk Calon Guru Penggerak 2024
Contoh Percakapan Coaching Model TIRTA untuk Calon Guru Penggerak 2024 — Dalam dunia pendidikan seperti kegiatan belajar pun terdapat pelatihan yang diberikan pada guru penggerak atau pembimbing.
Pada kesempatan ini, Mamikos punya info contoh percakapan coaching model TIRTA untuk calon guru penggerak yang mungkin dapat menginspirasi dan membantu kamu belajar.
Rangkaian Contoh Percakapan Coaching Model TIRTA 2024
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebagaimana yang sudah Mamikos infokan di pembuka artikel ini bahwa di sini kamu akan mengetahui info terkini seputar contoh percakapan coaching model TIRTA untuk calon guru penggerak.
Jadi, apabila kamu sedang membutuhkan informasi tersebut, maka Mamikos sarankan untuk menyimak uraian lengkap contoh percakapan coaching model TIRTA untuk calon guru penggerak di sini.
Sebelum masuk pada info utamanya yakni contoh percakapan coaching TIRTA untuk calon guru penggerak, Mamikos punya bahasan mengenai mengapa coaching atau suatu pelatihan bersifat penting bahkan dalam dunia pendidikan.
Uraian mengapa coaching bersifat penting bisa kamu simak di sini sampai akhir artikel nanti.
Penerapan Coaching Bisa Dilakukan dalam Pendidikan
Simpelnya, coaching atau pelatihan merupakan suatu kegiatan pembinaan. Di dalam modul guru penggerak yang diterbitkan kemendikbudristek terdapat keterangan bahwa Coaching adalah suatu proses kolaborasi yang berfokus pada solusi dan berorientasi pada hasil dan sistematis.
Sebab coach atau guru akan memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee atau muridnya.
Coaching dapat dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia pendidikan. Pada kali ini, Mamikos akan secara spesifik menjabarkan mengenai coaching model TIRTA.
Langkah Melakukan Coaching Model TIRTA
Langkah untuk melakukan coaching model TIRTA yakni dengan cara menyampaikan tujuan, memberikan pertanyaan dan umpan balik yang mengarah kepada identifikasi potensi coachee (murid), memberikan pertanyaan dan umpan balik mengenai rencana aksi coachee dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Selain itu, coach (guru) juga akan memberikan pertanyaan dan umpan balik mengenai komitmen coachee dalam menjalankan rencana aksinya atau yang bersifat tanggung jawab.
Ternyata coaching model TIRTA ini cukup menarik juga untuk dibahas dan dipelajari. Maka mari berlanjut pada penjabaran berikutnya mengenai coaching model TIRTA sebagai berikut.
Penjelasan Selengkapnya Coaching Model TIRTA
Sekarang, mari berlanjut pada bahasan berikutnya. Di bagian ini kamu dapat mempelajari metode coaching yang juga dapat segera kamu praktikan yakni coaching model TIRTA.
Coaching model TIRTA ini merupakan sebuah metode atau model coaching yang dapat membantu peran coach (guru) dalam membuat alur percakapan menjadi lebih efektif dan bermakna dengan coachee (murid).
Model TIRTA
TIRTA merupakan suatu model umum coaching yang dikembangkan dan sudah dikenal sangat luas serta telah banyak diaplikasikan. Dalam model TIRTA tersebut terdapat poin yang harus dicapai dan disebut dengan GROW model.
GROW ini adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will.
Pada tahapannya, masing-masing ada pencapaian yang harus dihasilkan yang penjelasannya bisa kamu simak di bawah ini:
- Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa saja tujuan yang hendak dicapai oleh coachee dari sesi coaching yang berlangsung,
- Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee oleh coach,
- Options (Pilihan): coach akan membantu coachee dalam memilah serta memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi yang terstruktur.
- Will (Keinginan untuk maju): komitmen dari coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Model TIRTA ini dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang menuntut para pendidik atau guru untuk memiliki keterampilan coaching (pelatihan).
Hal ini menjadi sangat penting mengingat tujuan coaching di sini adalah untuk melejitkan potensi dari para peserta didik d agar menjadi lebih merdeka serta berwawasan.
Melalui model TIRTA yang diterapkan, para pembimbing atau guru diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada para peserta didik melalui pendekatan coaching di komunitas sekolah dengan lebih mudah, lancar dan mengalir apa adanya.
Mengapa Disebut Model TIRTA
Mungkin kamu juga penasaran, apakah kepanjangan dari kata TIRTA itu sendiri. TIRTA merupakan singkatan dari:
T: Tujuan
I: Identifikasi
R: Rencana aksi
TA: Tanggung jawab
Jika kamu membuka KBBI atau KBBI daring dan mengetikkan kata TIRTA, maka kamu akan menemukan arti air. Air selalu mengalir dari hulu ke hilir.
Apabila murid atau peserta didik kita ibaratkan sebagai air, maka biarlah mereka merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensi dan kemampuan maksimalnya.
Para pendidik/pembimbing atau guru memiliki tugas mulia dan luhur untuk menjaga air tersebut untuk tetap mengalir, tanpa sumbatan atau hambatan.
Tugas seorang pendidik atau guru adalah menuntun, memberi arahan serta membantu para peserta didik (coachee) untuk menyadari bahwa mereka mampu menyingkirkan berbagai “sumbatan” yang mungkin menghambat perkembangan potensi dalam diri mereka.
Dari penjelasan tersebut, maka jika ada pertanyaan bagaimanakah cara seorang guru untuk menjaga agar sumbatan yang ada tersingkir dan tidak menghalangi?
Maka jawabannya adalah dengan keterampilan coaching yang mendampingi para peserta didik.
Begini Contoh Percakapan Coaching Model TIRTA 2024
Mamikos yakin, sebagai calon guru penggerak mungkin sudah sangat familiar dengan istilah coaching yang berarti suatu pelatihan. Dalam pendidikan guru penggerak, istilah coaching tersebut kerap kali diucapkan atau dibahas.
Coaching adalah sebuah kolaborasi antara guru dan peserta didik. Coaching tersebut dapat dilakukan sebagai upaya untuk membantu para peserta didik dalam mencapai tujuan mereka. Terdapat banyak sekali teknik coaching yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan.
Namun di kesempatan ini, Mamikos akan fokus untuk membahas mengenai coaching model TIRTA untuk para calon guru penggerak 2024.
Sebagaimana info yang Mamikos peroleh, biasanya model Tirta ini dijadikan sebagai acuan atau panduan interaksi antara kepala sekolah sebagai seorang coach dengan guru (pendidik) sebagai seorang coachee dalam melaksanakan coaching supervisi akademik.
Dalam percakapan model TIRTA, coach harus memperhatikan apa saja tujuan, identifikasi, rencana, dan tanggung jawab para coachee.
Agar kamu dapat lebih memahami maksudnya, di bawah ini Mamikos lampirkan contoh-contoh percakapan coaching model Tirta tersebut.
1. Tujuan
- Pertanyaan: Bagaimana perasaan Anda saat melihat para peserta didik (murid) bersikap pasif di dalam kelas?
- Jawaban: Saat melihat murid bersikap pasif, saya merasa khawatir dan sangat sedih. Saya takut jika mereka tersebut akan tertinggal dalam bagian pembelajaran di kelas.
2. Identifikasi
- Pertanyaan: Apa saja faktor yang menyebabkan murid bersikap pasif di kelas?
- Jawaban: Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab seorang murid bersikap pasif di kelas. Salah satunya adalah mungkin saja murid tersebut merasa tidak percaya diri. Faktor lain yakni ada kemungkinan bahwa murid tersebut tidak tertarik dengan materi pelajaran yang ada.
- Pertanyaan: Bagaimana kondisi belajar dari murid tersebut di rumah?
- Jawaban: Orang tua murid tersebut mengatakan bahwa murid yang bersangkutan sering bermain di rumah dan tidak suka belajar.
3. Rencana Aksi
- Pertanyaan: Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu murid yang dimaksud agar lebih aktif saat berada di kelas?
- Jawaban: Rencana saya adalah mengajak murid yang bersangkutan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, saya akan mengajaknya turut serta dalam tugas kelompok bersama murid lain yang dapat memotivasi dirinya.
- Pertanyaan: Bagaimana cara Anda untuk berkoordinasi dengan orang tua murid yang dimaksud?
- Jawaban: Saya akan menjadwalkan pertemuan rutin untuk membahas perkembangan proses belajar murid.
4. Tanggung Jawab
- Pertanyaan: Apa rencana Anda ke depannya untuk membantu murid yang terindikasi pasif di kelas?
- Jawaban: Saya akan berbicara empat mata dengan murid tersebut. Kemudian akan memberikan arahan positif kepadanya agar lebih aktif di kelas.
- Pertanyaan: Kapan rencana tersebut akan direalisasikan?
- Jawaban: Rencana tersebut akan saya jalankan mulai minggu depan.
Akhir
Info contoh percakapan coaching model TIRTA untuk calon guru penggerak 2024 yang sudah Mamikos rangkum di atas harus disudahi dulu sampai di sini.
Mudah-mudahan saja setelah kamu membaca seperti apa contoh percakapan coaching model TIRTA untuk calon guru penggerak ini kamu jadi terinspirasi dan mendapatkan bahan belajar yang bermanfaat.
FAQ
Dalam metode pelatihan TIRTA, terdapat sejumlah model dalam mengatasi permasalahan murid, termasuk meningkatkan dan mengembangkan seperti apa potensi mereka. Di dalam metodenya, terdapat berbagai tahapan untuk melatih murid yang tidak lain merupakan akronim dari kata TIRTA itu sendiri, yaitu Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab.
Tantangan utama dalam melakukan praktik coaching model TIRTA yang dirasakan guru antara lain adalah menyingkirkan sumbatan-sumbatan yang mungkin menghambat potensi dari para murid. Harapannya, dengan menguasai keterampilan coaching tersebut, maka murid pun dapat menyingkirkan sumbatan-sumbatan yang menghambat potensi dalam diri mereka.
Ada beberapa langkah dalam sebuah proses coaching yang perlu diketahui. Dimulai dari kehadiran sepenuhnya seorang coach yang menawarkan kesepakatan topik pembicaraan (intention), kemudian menentukan hasil dari suatu proses coaching (Goal), kemudian mendalaminya (reality), lalu mencari beberapa alternatif solusi (Option) dan yang terakhir mengakhiri dengan komitmen tindak lanjut (Will).
Perlu diketahui bahwa inti atau poin utama dari coaching adalah percakapan. Dalam sebuah sesi coaching, seorang coach dan klien-nya akan melakukan sebuah percakapan. Bukan percakapan yang tak tentu arah atau sembarangan, melainkan sebuah percakapan yang terarah, percakapan yang jelas tujuannya dan ada maksud dari percakapan tersebut.
Coaching dalam dunia pendidikan akan sangat membantu siswa dan individu untuk berpikir dalam tingkatan yang lebih dalam dan lebih tinggi. Ketimbang menyuapi, seorang coach akan lebih berfokus untuk membantu seorang individu terlibat secara penuh dalam proses berpikir terkait dengan apa yang menjadi tujuan dari individu tersebut.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: