7 Contoh Perilaku Menghormati Budaya Daerah Lain di Indonesia
7 Contoh Perilaku Menghormati Budaya Daerah Lain di Indonesia – Terdiri dari beragam suku bangsa bukan hanya menjadikan Indonesia kaya dengan beragam budaya.
Namu, juga membuat Indonesia harus selalu waspada terhadap kelompok-kelompok tertentu yang ingin merusak persatuan bangsa dengan adu domba antar suku bangsa.
Keharusan Menggormati Budaya Daerah Lain
Daftar Isi
- Keharusan Menggormati Budaya Daerah Lain
- Contoh Perilaku Menghargai Budaya Daerah Lain
- 1. Selalu Menghargai Perbedaan
- 2. Tidak Mengejek Budaya Lain
- 3. Menghargai Kebiasaan Budaya Lain
- 4. Memakai Pakaian Adat Lain
- 5. Mempelajari Tarian Daerah
- 6. Tidak Melanggar Pantangan di Daerah yang Baru Didatangi
- 7. Jangan Membuang Sampah Sembarangan
Daftar Isi
- Keharusan Menggormati Budaya Daerah Lain
- Contoh Perilaku Menghargai Budaya Daerah Lain
- 1. Selalu Menghargai Perbedaan
- 2. Tidak Mengejek Budaya Lain
- 3. Menghargai Kebiasaan Budaya Lain
- 4. Memakai Pakaian Adat Lain
- 5. Mempelajari Tarian Daerah
- 6. Tidak Melanggar Pantangan di Daerah yang Baru Didatangi
- 7. Jangan Membuang Sampah Sembarangan
Supaya setiap suku bangsa yang ada di Indonesia bisa hidup rukun dan damai. Maka yang harus dilakukan adalah saling menghormati budaya daerah lain.
Boleh jadi kita tidak percaya dan meyakini kebudayaan dari daerah lain. Namun, kita harus tetap harus menghormatinya.
Sehingga tidak ada pihak yang merasa sakit hati karena budayanya merasa direndahkan atau diremehkan.
Supaya kerukunan antar suku bangsa di Indonesia dapat terjaga dengan baik. Maka semua suku bangsa yang ada di Indonesia harus saling menghormati seluruh budaya yang ada di Indonesia.
Pada artikel ini akan dipaparkan beberapa contoh perilaku menghormati budaya daerah lain di Indonesia
Contoh Perilaku Menghargai Budaya Daerah Lain
Di bawah ini adalah beberapa cerminan contoh perilaku menghargai budaya daerah lain di Indonesia:
1. Selalu Menghargai Perbedaan
Supaya kerukunan kehidupan berbangsa dapat terjaga dengan baik. Pertama kita harus mengingat bahwa semboyan negara kita adalah bhineka tunggal ika yang maknanya meskipun berbeda tetapi tetap satu.
Dengan selalu menanamkan semboyan ini dalam hati diharapkan kita dapat menghargai setiap perbedaan yang ada di sekitar kita.
Kita harus ingat bahwa dalam kehidupan ini perbedaan merupakan suatu yang biasa terjadi. Dan kita tidak bisa memaksa semua menjadi satu warna seperti yang kita inginkan.
Menghargai budaya lain tidak harus membuat kita turut mempercayai dan meyakini budaya yang mereka lakukan.
Kita hanya cukup memberikan mereka ruang untuk mengekspresikan keyakinan mereka tidak mempermasalahkan serta membandingkan budaya mereka dengan budaya atau keyakinan yang kita miliki.
Saling menghargai budaya masing-masing merupakan cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya perselisihan antar suku bangsa.
2. Tidak Mengejek Budaya Lain
Salah satu penyebab terjadinya perselisihan atau perpecahan dalam suatu negara adalah apabila ada pertikaian antar suku bangsa.
Pertikaian ini biasanya disebabkan karena tumbuh rasa tidak terima yang dirasakan oleh suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok lain yang dianggap mengejek budaya yang dimilikinya.
Bagi sebagian golongan budaya merupakan suatu identitas dan merupakan salah satu hal yang berharga karena bisa menumbuhkan rasa kebanggaan dalam diri seseorang.
Maka tidaklah mengherankan apabila ada seseorang atau kelompok yang bernai mati-matian membela budaya yang mereka miliki dan mereka banggakan.
Sebagai contoh beberapa waktu yang lalu sempat terjadi perselisihan antara Malaysia dan Indonesia yang disebabkan saling klaim terhadap budaya reog atau kerajaan Sriwijaya merupakan suatu fiksi.
Klaim yang dilakukan Malaysia terhadap reog Ponorogo ini bisa direnungkan adalah sebuah tindakan mengejek yang dilakukan pihak Malaysia terhadap reog Ponorogo.
Padahal kita sama-sama tahu bahwa selama ini Ponorogo selalu identik dengan reognya. Jika saja pada saat itu klaim Malaysia terhadap reog Ponorogo berhasil.
Maka dapat dipastikan bahwa pihak yang pakun dirugikan dari aksi yang dilakukan adalah masyarakat Ponorogo sendiri.
Hal ini dapat terjadi karena Ponorogo akan kehilangan identitasnya sebagai kota reog. Di sisi lain beberapa waktu yang lalu sempat ada yang mengatakan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan fiksi.
Pernyataan Sriwijaya sebagai tentu sangat menyakitkan hati masyarakat Sumatera. Sebab, selama ini Sriwijaya telah menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumatera.
Dengan mengatakan bahwa Sriwijaya merupakan sebuah fiksi sama artinya mengatakan bahwa masyarakat Sumatera adalah sebuah kelompok masyarakat yang tidak tahu sejarah, sehingga sampai mengidolakan sesuatu yang tidak nyata.
3. Menghargai Kebiasaan Budaya Lain
Contoh perilaku menghormati budaya daerah lain berikutnya. Perilaku selanjutya yang memperlihatkan perilaku hormat terhadap budaya lain yaitu menghargai kebiasaan budaya yang ada di daerah lain.
Contohnya begini di sejumlah daerah di Jawa, setiap kali bulan ruwah yang dalam sistem penanggalan Jawa merupakan bulan sebelum datangnya bulan puasa.
Terdapat sebuah keyakinan dan telah menjadi kebiasaan untuk mengunjungi makam keluarga atau sahabat yang sedang meninggal dunia untuk mendoakan mereka.
Bulan ruwah sering dianggap sebagai bulan ruwat arwah yang maknanya adalah melakukan ‘peruwatan’ pada arwah.
Di dalam keyakinan masyarakat jawa ruwatan merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk menghilangkan suatu kemalangan.,
Berhubung yang ‘diruwat’ dalam hal ini rawah. Maka cara meruwatnya adalah dengan membacakan doa dan memintakan ampunan kesalahan yang telah diperbuat mereka yang sudah meninggal.
Bagi beberapa golongan ada yang menganggap mengirimi doa orang yang sudah meninggal adalah perbuatan yang sia-sia dan boleh saja ditinggalkan.
Tetapi karena kita tinggal di Indonesia yang penuh dengan keragaman budaya. Jika ada sahabat, keluarga, atau orang lain yang melakukan acara ruwahan.
Kita jangan sampai melarang mereka menggelar upacara ruwahan tadi. Kita cukup bertindak sebagai penonton yang baik. Dan tidak banyak komentar terhadap sesuatu yang tidak kita pahami.
4. Memakai Pakaian Adat Lain
Contoh perilaku menghormati budaya daerah lain selanjutnya yang menunjukkan perilaku budaya daerah lain adalah dengan mencoba memakai baju adat daerah lain sesuai pada tempat dan penggunaannya.
Jika kamu ingin mencoba memakai pakaian adat dari daerah lain. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan mencari tahu dulu apa fungsi dan kegunaan pakaian adat yang akan kamu kenakan.
Sebab, ada beberapa baju adat yang hanya bisa atau diperbolehkan untuk dikenakan pada acara tertentu saja.
Jangan sampai kamu salah penggunaan ketika memakai baju adat. Sebagai contoh kamu akan menikah. Maka baju adat yang kamu kenakan harusnya baju adat yang khusus untuk pernikahan.
5. Mempelajari Tarian Daerah
Contoh perilaku menghormati budaya daerah lain berikutnya. Cara lain yang dapat menunjukkan sikap menghormati budaya daerah lain adalah dengan cara mempelajari tarian dari daerah lain.
Ketika kamu sudah berhasil menguasai tarian dari daerah lain. Kamu harus bisa memposisikan tari tersebut sebagaimana mestinya.
Sebagai contoh apabila kamu berasal dari luar Jawa, tetapi ingin mempelajari tarian klasik dari Jawa yakni tari bedaya.
Setelah menjalani latihan yang serius. Hingga pada akhirnya kamu berhasil menguasai tarian bedaya tersebut.
Pada saat ini kamu harus dapat menempatkan tarian ini sebagaimana mestinya. Berhubung tarian ini dianggap sakral. Maka kamu harus dapat menjaga kesakralannya.
Kamu tidak boleh mempermainkan tarian ini dengan cara memparodikan atau dengan memainkan tarian ini diluar pakemnya.
Jika kamu mempermainkan tarian ini, sama halnya kamu mengejek dan tentu akan membuat banyak orang tersinggung dengan perbuatan yang kamu lakukan.
6. Tidak Melanggar Pantangan di Daerah yang Baru Didatangi
Contoh perilaku menghormati budaya daerah lain keenam. Sebagian masyarakat di Indonesia masih ada yang meyakini ada daerah-daerah yang angker atau dihuni oleh bangsa lelembut.
Supaya si penunggu tidak marah. Biasanya di daerah tersebut dibuatlah suatu pantangan. Isi dari pantangan ini biasanya tidak masuk akal.
Berhubung posisi kita sebagai pendatang di daerah tersebut. Kita harus menghormati keyakinan masyarakat yang tinggal di sana dengan tidak melanggar pantangan yang ada.
Kita boleh tidak percaya dengan pantangan yang mereka yakini. Tetapi kita harus dapat menghormati keyakinan mereka.
Dalam hal ini kita harus bisa memposisikan diri sebagaimana mereka. Apabila kita masih marah atau tersinggung ketika keyakinan diusik. Maka sebaiknya kita tidak perlu mengusik keyakinan orang lain.
7. Jangan Membuang Sampah Sembarangan
Contoh perilaku menghormati budaya daerah lain terakhir. Ketika datang berkunjung ke suatu daerah yang baru, misalnya lokasi wisata di Jogja. Sebaiknya kita dapat menjaga kebersihan daerah yang kita datangi.
Misalnya kita datang ke Candi Borobudur. Sebaiknya selama berada di candi kita jangan bertindak sembarangan atau membuang sampah secara sembarangan.
Hal ini dilakukan bukan hanya karena Candi Borobudur merupakan cagar budaya, tetapi karena Candi Borobudur merupakan sebuah bangunan yang difungsikan sebagai tempat beribadah bagi mereka yang memeluk agama budha.
Kita tentu tidak rela apabila ada orang yang datang ke tempat ibadah kita, kemudian mereka berbuat seenaknya sendiri dan membuang sampah secara sembarangan.
Makanya ketika berkunjung ke tempat baru atau berada di mana pun. Sebaiknya kita harus membuang sampah sesuai pada tempatnya.
Demikianlah contoh perilaku menghargai budaya daerah lain yang dapat kamu lakukan. Semoga dengan melakukan perbuatan ini dapat membuat persatuan Indonesia menjadi semakin kuat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: