8 Contoh Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial dan Penjelasannya
8 Contoh Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial dan Penjelasannya — Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar, cukup banyak contoh-contoh permasalahan sosial yang diakibatkan oleh pengelompokan sosial.
Apabila kamu ingin tahu apa saja yang menjadi contoh permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial dan seperti apa penjelasannya, kamu bisa menyimak bahasan Mamikos dalam artikel kali ini.
Penjelasan dan Contoh Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial
Daftar Isi
Daftar Isi
Permasalahan sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Pada kesempatan ini, Mamikos sudah merangkum penjelasan lengkap berikut contoh permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial.
Jadi, apabila kamu ingin tahu apa saja wujud dan contoh permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial dan seperti apa penjelasannya, kamu bisa menyimak uraian Mamikos pada kali ini.
Mengenal Apa Itu Pengelompokan Sosial
Pengelompokan sosial merupakan suatu proses pembentukan kelompok berdasarkan kategorisasi tertentu. Sejumlah orang, yang mungkin belum pernah bertemu tetapi memiliki karakteristik sama, dapat masuk ke dalam kelompok yang sama atau sesuai dengan kategori tertentu.
Pengelompokan sosial tersebut dapat dilakukan di dalam suatu kelompok sosial tertentu. Biasanya, pengelompokan sosial dilakukan untuk memudahkan proses identifikasi di suatu kelompok masyarakat yang lebih kompleks.
Contoh pengelompokan sosial yang paling sederhana adalah pengategorisasian warga RW. 10, Dusun Kanan, Desa Kiri, berdasarkan umur.
Sementara itu, kelompok sosial merupakan suatu bentuk hubungan sosial yang terjalin dari dua individu atau lebih. Terdapat empat faktor pendorong hingga terbentuknya suatu kelompok sosial, yaitu darah, geografis, kepentingan, dan daerah asal.
Contoh kelompok sosial yang pasti sudah kamu ketahui yaitu keluarga, anggota RT dan RW, paguyuban masyarakat di desa, partai politik, koperasi desa, kepanitiaan acara, dan lain sebagainya.
Penjelasan Permasalahan Sosial
Sebelum masuk lebih dalam pada bahasan contoh permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial dan penjelasannya, Mamikos juga akan menjelasakan seperti apa fenomena permasalahan sosial tersebut.
Sebagaimana penjelasan Mamikos di awal artikel, pengelompokan sosial dapat mengalami pembubaran dalam proses, dan salah satu penyebab pembubaran tersebut saat muncul suatu permasalahan sosial.
Biasanya penyebab munculnya permasalahan sosial adalah adanya pelanggaran nilai dan norma-norma dalam bermasyarakat. Adanya pelanggaran tersebut ditakutkan dapat memicu stabilitas sistem serta keteraturan sosial di lingkungan sekitarnya.
Sederhananya, norma-norma dan nilai sosial dijadikan parameter untuk menentukan suatu permasalahan sosial.
Tak hanya itu saja, permasalahan sosial bukan hanya dapat terjadi atau disebabkan dari interaksi sosial. Namun ada beberapa faktor lain seperti bencana hingga wabah penyakit yang dapat menjadi penyebab.
Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan Sosial
Adanya suatu permasalahan sosial dapat terjadi karena adanya beberapa faktor penyebab. Perlu kamu sadari bahwa tidak ada masalah yang muncul begitu saja hanya karena satu penyebab.
Pasti ada penyebab lain yang terakumulasi sehingga masalah tersebut kemudian muncul. Masing-masing permasalahan memiliki cerita yang panjang sebelum terungkap ke permukaan.
Berikut ini adalah penjelasan faktor penyebab terjadinya permasalahan sosial, di antaranya adalah:
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya permasalahan sosial yang pertama. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali individu yang tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasar mereka.
Tentu tidak pernah ada yang mengharapkan kemiskinan ini terjadi. Terciptanya kemiskinan mengisyaratkan terdapat harapan seperti kesejahteraan dan kemakmuran, yang belum tercapai secara merata.
Karena itu, kemiskinan tersebut kemudian melahirkan ketidaksesuaian dengan keinginan masyarakat.
b. Faktor Budaya
Faktor budaya dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara nilai, norma-norma, dan kepentingan sosial yang berbenturan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan pola masyarakat yang heterogen atau multikultur.
Terbentuknya budaya karena adanya kebiasaan yang dimaklumkan, lalu terjadi pembiaran/pengabaian, hingga menjadi karakter dan kemudian membentuk budaya.
Budaya-budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya yang sudah ada dapat menimbulkan gejolak di dalam masyarakat. Gejolak tersebut akan menampakkan adanya permasalahan sosial. Misalnya saja pergaulan bebas di antara remaja, tawuran, hingga kenakalan usia muda.
c. Faktor Biologi
Faktor biologi juga dapat menjadi masalah sosial jika terjadi ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan.
Terjadinya suatu masalah sosial akibat biologi tersebut dapat terjadi karena adanya penyakit menular atau minimnya pelayanan kesehatan memadai yang merata di seluruh daerah Indonesia.
Contoh nyatanya adalah virus Covid19, Flu Spanyol, keracunan makanan, dan lain sebagainya.
d. Faktor psikologi
Faktor psikologi juga dapat menjadi penyebab terjadinya permasalahan sosial. Hal ini dikarenakan beban hidup yang dialami suatu masyarakat yang terlalu berat, gangguan psikologi atau pola pikir masyarakat yang menjauh dari kenormalan, hingga ketidakstabilan emosi dalam menghadapi masalah.
Beberapa contoh faktor psikologi yang menjadi penyebab permasalahan sosial tersebut di antaranya adalah skizofrenia, depresi, bunuh diri, aliran sesat, antisosial, dan lain sebagainya.
Contoh-contoh Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan
Adanya pengelompokan sosial dapat mendatangkan dampak yang positif. Salah satunya yakni untuk memudahkan dalam mengidentifikasi kondisi masyarakat di sekitar yang lebih kompleks.
Akan tetapi, pengelompokan sosial seringkali digunakan untuk melabelisasi atau memberi cap pada suatu kelompok. Bahkan, labelisasi yang terlanjur diberikan dapat berpotensi menimbulkan berbagai masalah lainnya seperti prasangka, sehingga membuat seseorang memisahkan diri dari golongan atau kelompok.
Dampak negatif pengelompokan sosial yang jauh lebih kompleks antara lain adalah menciptakan sikap eksklusivisme, partikulerisme, hingga kecenderungan eksklusi sosial.
Secara sederhana, pengelompokan sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk menghancurkan suatu kelompok sosial.
Di bawah ini sudah Mamikos rangkum contoh-contoh permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial yang mungkin terjadi di sekitar kamu antara lain adalah:
1. Ketidakadilan
Ketidakadilan merupakan suatu potret tidak tercapainya hak dan kewajiban yang telah diatur serta disepakati bersama dalam sebuah kelompok sosial.
Contohnya adalah laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum, namun tidak selalu dipatuhi dan bahkan dilanggar.
2. Intoleransi
Intoleransi merupakan suatu sikap tidak menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Contohnya, menolak pembangunan rumah ibadah tertentu di suatu daerah.
3. Tindak Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Baik tindakan korupsi, kolusi maupun nepotisme merupakan potret permasalahan sosial paling nyata dan sangat sulit dihentikan saat ini. Korupsi adalah suatu tindakan tentang penyelewengan atau penyalahgunaan yang merugikan.
Sementara kolusi merupakan bentuk kerja sama yang sejak semula memiliki maksud tidak terpuji dan merugikan. Lalu nepotisme adalah sebuah tindakan yang mengutamakan diri sendiri, golongannya, sana saudara demi kepentingan sendiri.
4. Diskriminasi
Diskriminasi dapat muncul dari adanya kelompok sosial. Diskriminasi tersebut dapat terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya saja diskriminasi pekerjaan, akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, hingga tempat tinggal.
5. Ketidaksetaraan
Pengelompokan sosial juga dapat menjadi penyebab ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya hingga peluang. Berbagai kelompok yang jauh lebih kuat atau lebih diuntungkan dapat memanfaatkan sistem pengelompokan sosial demi memperoleh keuntungan lebih besar.
Sementara kelompok yang jauh lebih lemah atau kurang diuntungkan akan merasa terpinggirkan hingga merasa tidak memiliki akses yang sama.
6. Konflik Sosial
Pengelompokan sosial secara berlebihan atau tidak adil dapat memunculkan konflik sosial antara berbagai kelompok yang berbeda.
Ketegangan antar kelompok dapat meningkat dan mengarah pada konflik, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan kekerasan hingga ketidakstabilan sosial yang serius.
7. Persegregasian (Pemisahan)
Pengelompokan sosial ekstrem dapat menyebabkan persegregasian atau pemisahan, di mana golongan atau kelompok yang berbeda hidup terpisah satu sama lain dalam komunitas yang berbeda.
8. Terasingkan dan Berprasangka
Berbagai individu dari kelompok yang terpinggirkan atau diskriminasi dapat merasa diri mereka terasingkan atau terisolasi dari masyarakat.
Tak hanya itu saja, pengelompokan sosial juga dapat meningkatkan prasangka dan stereotip negatif terhadap berbagai kelompok tertentu, yang dapat memperburuk perbedaan sosial yang ada.
Meski begitu, tetap perlu diingat bahwa pengelompokan sosial yang tidak adil atau diskriminatif dapat menjadi salah satu penyebab dari permasalahan sosial yang serius.
Akhir
Info penjelasan dan contoh-contoh permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial pada artikel Mamikos ini harus disudahi dulu sampai di sini.
Mudah-mudahan saja apa yang sudah kamu baca dan simak pada rangkaian contoh permasalahan sosial akibat pengelompokan di sini dapat memperkaya wawasan kamu.
FAQ
Ada beberapa permasalahan sosial akibat kelompok sosial yang penjelasannya bisa disimak sebagai berikut ini. Beberapa masalah sosial tersebut di antaranya adalah Diskriminasi, Ketidaksetaraan, berbagai konflik sosial, hingga terasingkan dan timbulnya rasa prasangka.
Ada banyak sekali contoh masalah sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok sosial. Beberapa di antaranya adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu keadaan di mana seseorang tak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai taraf kehidupan kelompok. Selain itu contoh masalah sosial lainnya antara lain adalah kriminalitas, kesenjangan sosial, hingga pengangguran.
Permasalahan sosial tentu saja dapat terjadi karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah pengelompokan sosial. Pengelompokan sosial merupakan suatu bentuk eksklusivisme, partikulerisma dan eksklusi sosial dalam masyarakat. Bentuk permasalahan yang dapat timbul karena pengelompokan sosial ini juga cukup beragam.
Contoh masalah sosial di lingkungan masyarakat di antaranya adalah pergolakan dan pemberontakan. Tentu kamu masih ingat dengan peristiwa Proklamasi yang dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia yang kemudian dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Kemudian ada juga aksi Protes dan Demonstrasi. Tak hanya itu, kriminalitas, korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan kenakalan remaja juga menjadi contoh lainnya.
Jenis-jenis kelompok sosial di antaranya adalah kelompok primer, sekunder, dan referensi adalah tiga kategori utama kelompok sosial.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: